"Aku juga butuh belasan tahun buat mencicil rumah. Tapi kayaknya kalian bakal butuh waktu jauh lebih lama. Makanya aku heran, yang salah itu harga properti di Indonesia yang terlalu mahal atau gaji bulanan kalian yang terlalu kecil," tanyanya kepada saya via pesan WhatsApp pada Jumat (17/5/2025).

Dari pertanyaan itulah, saya jadi kepikiran, mengingat UMR di banyak daerah juga masih di angka itu-itu saja, sebenarnya ada nggih sih ukuran berapa gaji minimal yang ideal kalau pengin ambil Kredit Perumahan Rakyat (KPR) subsidi?

Memang sih, pemerintah sama sekali nggak mengatur soal hal ini. Tapi, nggak mungkin juga kan gaji seseorang dihabiskan semuanya untuk menyicil rumah. Apalagi jika dia juga punya tanggungan keluarga yang harus dihidupi. Makanya, kalau pengin ambil KPR, semua orang di Indonesia harus pandai-pandai mengatur keuangannya dulu.

Nah, kalau kamu adalah salah satu orang yang pengin mengambil KPR, Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Bambang Ekajaya menyarankan kita untuk mengalokasikan paling banyak 1/3 dari total penghasilan bulanan kita untuk mengangsur KPR.

Dia pun memberikan contoh. Kalau ada rumah subsidi dijual dengan harga Rp160 juta dengan angsuran dipatok selama 15 tahun, maka per bulan kita bakal membayar angsuran Rp1,3 juta.

"Kalau perhitungannya seperti itu, maka idealnya penghasilan bulanan kita ada di angka setidaknya Rp4,2 juta," saran Bambang pada Jumat (15/5).

Perhitungan ini tentu bakal berbeda bergantung pada seberapa mahal harga rumah subsidi yang akan kita beli, seberapa lama angsuran harus dicicil, dan seberapa banyak jumlah angsuran bulanannya. Tapi, setidaknya, kini kita jadi tahu harus punya penghasilan berapa untuk mengangsur rumah.

Kalau kamu sendiri, apakah sudah berani untuk ambil KPR, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id - Rekan saya warga negara Jerman yang tinggal di Kota Frankfurt, Sarah Jung, sedikit terkejut tatkala saya menjelaskan berapa harga rumah subdisi yang disediakan di Indonesia. Soalnya, menurut dia, harga rumah di Indonesia sebenarnya nggak jauh beda dengan harga rumah yang ada di negaranya.

Apalagi, dia tahu kalau gaji orang Indonesia berkali-kali lipat lebih kecil dibandingkan dengan gaji yang dia dapatkan sebagai pegawai layanan kereta api di negaranya, DB. Dia pun sampai bingung bagaimana bisa generasi muda di Indonesia nantinya bisa mendapatkan rumah.

Sebelum KPR rumah subsidi, ada baiknya kamu memperhatikan dulu perhitungan angsuran cicilan rumah bulanan dibandingkan dengan gaji bulananmu berikut ini.

Berapa Gaji Minimal Kalau Pengin Ambil KPR Subsidi?

Alasan utama mengapa warung ini diberi nama Warung Lontong
Bu Khamzanah adalah karena awalnya yang dijual di warung tersebut adalah
lontong oser, kuliner khas kudus berupa lontong yang diberi tambahan tahu yang
digoreng dengan telur dan diberi tambahan bumbu kacang, kecap, cabai, bawang
ptih, serta sayuran.

Tapi, lambat laun, jenis menu yang disajikan di warung
tersebut bertambah. Selain bakso kombor yang hanya dibanderol mulai Rp5 ribu,
warung ini juga menyajikan semur kutuk. Menu yang disebut terakhir inilah
yang justru kini jadi menu ikonik dari warung tersebut.

Maklum, bumbu semur yang sedap meresap hingga ke dalam daging
ikan kutuk. Meski begitu, rasanya masih seimbang dan nggak terlampau kuat,
membuatnya cocok disantap siapa saja. Apalagi dengan nasi yang masih hangat dan
lodeh yang gurih. Kenikmatan paripurna!

“Saya dulu nyoba kali pertama pas diajak teman kerja saya.
Sekali nyoba langsung ketagihan dan hampir setiap beberapa pekan sekali ke sini
kalau kangen sama semur kutuknya. Padahal, rumah saya cukup jauh dari sini,”
cerita salah seorang pelanggan Warung Bu Khamzanah, Indirawati pada Selasa
(13/5/2025).

Buat kamu yang nggak tahu, warung yang selalu buka selain
hari Kamis dari pukul 15.30 WIB sampai 21.00 WIB ini memang berjarak cukup jauh
dari Alun-alun Kudus, yaitu sekitar 5,5 kilometer ke arah timur. Lokasinya juga
di tengah perkampungan dengan suasana khas pedesaan. Meski begitu, nyatanya
warung yang bentuknya sederhana ini selalu dijejali pembeli.

O ya, kalau kamu penasaran mencicipi semur kutuk legendaris
di sana, nggak usah khawatir, harganya hanya Rp20 ribu per porsi. Murah meriah
untuk kuliner yang dijamin bikin kamu ketagihan, Millens.

Jadi, kapan nih kita wisata kuliner di Warung Lontong Bu
Khamzanah? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Ada cukup banyak tempat makan di
Indonesia dengan menu andalan yang justru nggak tercantum pada nama warungnya.
Salah satunya adalah Warung Lontong Bu Khamzanah Kudus yang justru populer
berkat semur kutuknya yang istimewa.

Buat kamu yang nggak tahu, kutuk adalah sebutan dalam Bahasa
Jawa untuk ikan gabus. Nah, ikan air tawar yang dikenal punya daging cukup
tebal ini ternyata bisa dijadikan olahan semur istimewa di warung yang menyajikan
kuliner rumahan ini.

Semur kutuk alias semur ikan gabus dikenal sebagai kuliner khas Kudus yang lezat. Nah, kamu bisa mencicipi kuliner legendaris ini di Warung Lontong Bu Khamzanah.

Lezatnya Semur Kutuk di Warung Lontong Bu Khamzanah Kudus yang Bikin Nagih

“Saya malah jadi antusias foto-foto
mengikuti jalannya tradisi ini. Soalnya di tempat saya kan nggak ada,” ucap
laki-laki yang berasal dari Ambarawa, Kabupaten Semarang tersebut.

Tradisi ini dimulai dengan
penyembelihan ayam jantan serta kambing kendhit. Keduanya kemudian dijadikan
sesajen dan ditempatkan di Balai Pundhen Pathokan. Setelah bendhe dipukul,
gelaran seni seperti reog kemudian dipentaskan dan menyedot perhatian warga
setempat.

Jelang sore, air badheg alias air
fermentasi tapai ketan disiramkan ke cungkup Pundhen Patokan dan juga ke Watu
Gilang. Yang terakhir, ayam-ayam yang disebut sebagai ayam nazar dilempar ke
atap bangunan Pasar Dusun Pancot, Millens.

“Ayam nazarnya banyak yang dilepas.
Ternyata siapa saja boleh melepas ayam-ayam ini. Lalu ayamnya diperebutkan
warga. Yang dapat yakin bakal dapat berkah,” ungkap Putra.

Asal kamu tahu saja, tradisi ini berasal
dari cerita legenda Prabu Boko, raja yang awalnya baik kepada rakyatnya namun
kemudian berubah jadi jahat gara-gara tanpa sengaja mencicipi daging manusia dan meminta warganya menyediakan tumbal manusia
hidup untuk dia santap setiap Selasa Kliwon.

Pemuda sakti Puthut Tetuka kemudian
mengalahkan Prabu Boko untuk menghentikan penderitaan warga. Usai dihantam
dengan batu gilang yang didapat dari lautan, Prabu Boko tewas. Badannya
diinjak-injak (dalam bahasa Jawa aktivitas ini disebut pancot) hingga
hancur.

Puthut Tetuka kemudian meminta
warga untuk menggelar acara bersih desa setiap Selasa Kliwon Wuku Mondisiyo
untuk menghilangkan kejahatan Prabu Boko. Selain menghidangkan sesaji di lokasi
Prabu Boko tewas, air badheg juga disiramkan ke batu gilang yang jadi senjata
untuk mengalahkan sang prabu.

Wah, menarik banget ya ternyata
tradisi Mondosiyo yang ada di Karanganyar ini. Apalagi, cerita rakyat yang mengawalinya
juga menarik. Semoga saja ya di gelaran berikutnya, kita bisa melihatnya
langsung, atau malah mendapatkan ayam nazarnya. Setuju, Millens? (Arie
Widodo/E05)

Inibaru.id – Sebelum memulai
pendakian Gunung Lawu pada Selasa (13/5/2025) lalu, Putra Ramadhan mampir dulu
ke tempat teman kuliahnya di Dusun Pancot, Kalisoro, Tawangmangu. Siapa sangka,
di tempat tersebut, dia justru menjadi saksi diadakannya sebuah tradisi unik
yang ada di dusun tersebut, yaitu tradisi Mondosiyo.

Tradisi ini nggak bakal ditemukan
di tempat lain karena tercipta berkat sebuah cerita legenda yang disebut-sebut
jadi asal mula penamaan Dusun Pancot. Tradisi ini juga nggak digelar setahun
sekali, melainkan tujuh bulan sekali, tepatnya pada Selasa Kliwon Wuku
Mondosiyo dalam Kalender Jawa.

Warga percaya, jika mendapatkan ayam nazar yang dilepas di Tradisi Mondosiyo, bisa mendapatkan berkah.

Berebut Ayam Nazar dalam Tradisi Mondosiyo di Tawangmangu, Karanganyar

Tapi, apa sih sebenarnya beda kera dan monyet? Nah, terkait dengan hal ini, kita bisa menilik ekornya, Millens.

Jadi begini, sebagian besar monyet itu punya ekor. Yang menarik, ada beberapa jenis monyet yang punya ekor spesial yang dalam dunia biologi disebut sebagai ekor prehensil. Mengapa spesial? Karena ekor ini bisa mencengkeram atau memegang benda sehingga fungsinya mirip dengan tangan. Makanya, kamu pasti pernah melihat video yang menunjukkan kalau ada kera yang bergelantungan hanya dengan menggunakan ekornya.

Keunikan lain dari monyet adalah hewan ini mampu bergerak dengan kedua tangan maupun kakinya kaerna punya panjang yang cenderung sama. Kombinasi antara hal ini dengan tulang punggung yang fleksibel bikin mereka bisa dengan mudah bergerak, mengayun, dan melakukan hal-hal lain di pohon tinggi.

Beda dengan monyet, kera cenderung nggak punya ekor. Postur tubuhnya juga cenderung lebih tegak. Makanya, mereka bisa berdiri atau berjalan dengan dua kaki, nggak cenderung selalu bergerak dengan kedua tangan dan kaki seperti monyet. Ukuran kaki kera juga cenderung lebih pendek dari kedua lengannya. Coba cek deh bentuk tubuh gorila yang masuk kera besar.

Kera juga cenderung lebih cerdas dari monyet karena ukuran otaknya lebih besar. Hal inilah yang diungkap pakar primata dari Smithsonian's Nasional Zoo dan Conservation Biology Institute, Becky Malinsky.

"Monyet bisa berpikir kompleks, namun kapasitas kognitifnya nggak sebaik kera," ucap Becky sebagaimana dinukil dari Kompas, Sabtu (10/5/2025).

Meski ternyata berbeda, kamu nggak perlu malu kalau sebelumnya nggak tahu kalau monyet dan kera itu berbeda. Realitanya, meski jenisnya banyak, kita mengira keduanya sama. Tapi, setidaknya kini kita jadi tahu dan sebaiknya nggak lagi salah menyebutnya. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id - Meski sering banget melihat baik itu di internet ataupun di dunia nyata, banyak orang yang ternyata mengira monyet dan kera sebagai jenis hewan yang sama. Padahal, hal ini nggak tepat karena monyet dan kera itu berbeda.

Sebenarnya, wajar kalau kita nggak tahu kalau kera dan monyet itu berbeda. Di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), monyet bahkan dijelaskan sebagai kera dengan warna bulu keabu-abuan dengan ekor yang panjang. Jadi, ada kesan kalau kedua hewan ini sebenarnya sama saja.

Sering dikira sama, ternyata monyet dan kera itu berbeda, lo. Apa ya&nbsp; perbedaannya?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Kera dan Monyet?

Jaraknya yang cukup jauh dari Cilacap juga bikin pantai
dengan pasir berwarna cokelat gelap ini jadi kurang diminati warga lokal. Bahkan, meski
di musim libur panjang sekali pun, Pantai Wagir Indah nggak ramai-ramai banget.
Makanya, bakal cocok untuk dijadikan tujuan mereka yang pengin healing
dengan tenang tanpa keramaian.

“Pantainya lumayan bersih tapi juga terkadang sesekali masih
bisa menemukan sampah. Tapi secara keseluruhan nyaman buat dikunjungi. Dari jalan
raya nggak jauh tapi sepi pengunjung. Lebih baik datang pas sore hari jelang
matahari terbenam. Kalau cuacanya cerah, pemandangannya bagus banget,” ungkap laki-laki
yang baru tinggal selama 3 tahun di Cilacap, Hari Yulianto pada Selasa
(13/5/2025).

Meski begitu, dia juga menyarankan untuk nggak datang ke
pantai tersebut sendirian. Alasannya sama, yaitu karena pantai ini cukup sepi.
Kalau sampai di sana hanya sendiri di pantai, malah kesannya jadi horor, bukan?

“Ada sih warung yang nyediain makanan atau minuman. Tapi
tetap saja, sebaiknya bareng teman atau keluarga biar nggak sendirian banget,”
saran Hari.

Selain bisa dipakai untuk mencari sunset, kamu juga bisa
lo datang pagi-pagi atau siang hari karena di sana juga ada padang rumput kecil
yang bisa dipakai untuk piknik. O ya kalau beruntung, terkadang kamu juga bisa
melihat sejumlah atlet paramotor mendarat di pantai tersebut lo pas siang hari.

Hal lain yang bikin tempat ini menarik adalah nggak adanya
harga tiket masuk. Hm, kapan lagi ya bisa main ke pantai yang indah tapi nggak dipungut biaya tiket?

Sayangnya, meski nggak jauh dari jalan raya, akses menuju
pantai ini masih kecil dan hanya muat satu kendaraan roda empat. Jadi, pastikan
untuk berhati-hati saat main ke sana, ya?

Apa pun itu, sepertinya menarik ya mencari pemandangan alam
yang indah di Pantai Wagir Indah, Cilacap? Kapan nih kita datang ke sana, Millens?
(Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Meski berada di kawasan pesisir selatan
Jawa, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah nggak terkenal dengan wisata pantainya. Padahal,
di sana ada sejumlah pantai yang punya potensi wisata yang menarik. Salah satunya
adalah Pantai Wagir Indah.

Lokasi Pantai Wagir Indah ada di Desa Welahan Wetan,
Kecamatan Adipala, kalau dari pusat kota Cilacap, jaraknya sekitar 30 kilometer
ke arah timur. Karena pantai ini menghadap ke selatan, bisa kamu kunjungi untuk
menikmati matahari terbit atau matahari terbenam.

Berjarak kurang lebih 30 kilometer dari pusat kota Cilacap, Pantai Wagir Indah cenderung sepi pengunjung dan cocok buat kamu yang butuh healing dengan tenang.

Cantiknya Sunset di Pantai Wagir Indah Cilacap

Ini adalah tipe seseorang yang selalu muncul di sosial
media. Setiap kali kamu buka sosial media pasti melakukan aksi seperti like, comment, react, direct message,
atau nonton live streaming. Pokoknya
tiada waktu tanpa online deh. Karena baginya sehari tanpa online sangat
menyesakkan dada. Haha.

Hayo siapa nih yang hobinya rebahan? Pas banget ya sama
imbauan pemerintah untuk di rumah aja. Memang nggak ada yang lebih nikmat
selain rebahan sambil main HP. Imbauan pemerintah ini sangat mendukung kaum
rebahan yang mager untuk melakukan ritualnya yaitu tiduran. Tapi alangkah baiknya jika kamu juga bantu masak atau bersih-bersih rumah ya.

Tipe satu ini sangat wajib dicontoh ya, Millens. Meskipun di
rumah aja tapi masih produktif, lo. Entah mengerjakan tugas kampus atau
pekerjaan kantor. Nggak hanya itu, dia juga selalu hadir di kelas online dan
nggak pernah ngaret alias ontime. Bisa nih kamu coba menjadi tim produktif.

Ini dia tipe yang diidam-idamkan. Ketika pemerintah menganjurkan atura-aturan tertentu demi kebaikan bersama kamu menurutinya dengan sukarela. Sifat ini bakal merujuk kebiasaanmu juga seperti mau disuruh bersih-bersih atau melakukan hal lainnya.

Nggak heran orang seperti kamu jadi idaman para pencari jodoh. Biasanya tipe ini adalah orang
yang rajin, nggak pernah nolak permintaan orang tua, dan selalu
tepat waktu jika diberi tugas. Idaman banget pokoknya. He

Tipe satu ini bakal ribet sendiri dalam situasi pandemik.
Selalu heboh dengan setiap update yang muncul tentang pandemik. Selalu khawatir
dengan keadaan di sekitar. Tapi, tipe ini memiliki sisi positif lo. Yups, dia
bakal selalu perhatian dengan orang-orang di sekitarnya.

Nah, kamu termasuk tipikal yang mana nih? Apa pun tipemu
tetap jaga kesehatan dan kebersihan ya, Millens. (IB30/E05)

Inibaru.id –
Sudah berbulan-bulan pandemik memaksa untuk nggak ke mana-mana. Alhasil kamu pun
anteng di rumah dan nggak bisa meet up bareng teman-temanmu. Pasti bikin kangen ya? Banyak momen yang pasti bikin kamu pengin segera kumpul bareng teman.

Nah, di tengah pandemik ini kamu hanya bisa melakukan semua
itu via online. Tapi dengan begitu kamu justru bisa lebih mengenal sifat
seseorang lo. Nggak percaya? Simak ulasan berikut.

Pandemik memaksa kita untuk tinggal di rumah aja. Melakukan banyak hal di rumah hingga akhirnya kamu memahami sifatmu sendiri. Apa sih sifat dari kamu yang muncul selama pandemik?

5 Tipe Sifat yang Muncul Saat Pandemik, Kamu Termasuk yang Mana?

Diva mengungkapkan kalau dirinya bersama keluarga besarnya selalu berkebun bersama di samping rumah setiap hari Sabtu. Bahkan Diva setiap hari sejak 28 Maret 2020, sehari setelah dirinya pulang, membantu kakeknya membuat kandang ayam.

“Kalau aku tiap hari bikin kandang ayam sama kakek. Kekar badan saya bro,” tambahnya.

Kegiatan berkebun yang dilakukan oleh keluarga Diva sebenarnya sudah dilakukan sejak setahun yang lalu. Namun, semenjak masa karantina karena ada pandemi corona, dirinya mengungkapkan keluarganya jadi punya banyak waktu luang di rumah. Bahkan terkadang Diva juga bermain Tiktok bersama keluarganya.

“Kadang Tiktok-an sekali dua kali sama keluarga,” ungkapnya lagi.

Kegiatan produktif lainnya juga dilakukan oleh Venda, mahasiswa asal Temanggung yang kuliah di Kota Semarang. Gadis yang hobi memasak itu kini lebih banyak menghabiskan waktu di dapur rumah semenjak corona. Alasannya karena banyak waktu luang yang dimilikinya.

“Emang suka masak, tapi biasanya kalau lagi kosong aja. Tapi semenjak pandemi ini hampir tiap hari aku mainan di dapur, Entah bikin apa pun itu cuma rebus air atau rebus sawi-sawian doang,” ungkapnya dalam keterangan tertulis (12/4).

Venda mendapatkan inspirasi masakan dari Instagramnya. Dirinya mengaku mudah terpengaruh ketika melihat makanan di lini masa, Instastory, dan Explore Instagramnya. Venda biasanya melihat resep masakan dari situs Cookpad dan Youtube.

“Biasanya ada orang unggah foto makanan atau lewat di lini masa gitu walaupun cuma bentuk kata to abis itu aku pengen bikin gituan (makanan). Mudah terpengaruh sekali saya,” tambahnya.

Kegiatan produktif selama di rumah juga dilakukan oleh Mita yang juga berasal dari Temanggung. Banyaknya waktu luang yang dimilikinya di rumah membuatnya bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang dia sukai di rumah.

“Jadi lebih banyak waktu buat segala macem hal yang sebelumnya memang udah aku suka berkegiatan dirumah, masak, bersih-bersih, baca buku. Tapi waktu istirahatnya juga nambah, tutur Mita melalui aplikasi pesan singkat (12/4).

Kalau kamu gimana nih cara menanggapi waktu luang yang banyak selama karantina? Produktif atau malah rebahan? He. (Julia Dewi Krismayani/E05)

Inibaru.id - Sejak ada pandemi Covid-19, masyarakat harus karantina diri di rumah. Ada yang bosan, ada pula yang justru merasa lebih banyak waktu luang yang dimiliki. Alhasil, bisa membuat orang jadi termotivasi untuk lebih produktif.

Contohnya adalah Diva, mahasiswa asal Kabupaten Tangerang yang sedang kuliah di salah satu universitas di Jawa Tengah. Diva pulang ke rumahnya di Tangerang setelah kampusnya mengadakan kuliah daring. Dirinya mengaku kini sibuk melakukan banyak hal di rumah bersama keluarga.

“Semenjak di rumah jadi bikin ini itu. Kakekku bikin kandang ayam sama bercocok tanam,” tuturnya melalui aplikasi pesan singkat (13/4).

Rentang waktu orang karantina diri selama pandemi berbeda-beda. Tapi ada satu hal yang sama dirasakan oleh sebagian besar orang yaitu banyaknya waktu luang. Nah, ada segelintir orang yang justru lebih produktif selama masa karantina. Yuk simak ceritanya!

Kreatif dan Produktif Selama Karantina Diri? Itu Sudah Pasti!

Toro, panggilan akrab Cahyo Listoro, menyatakan bahwa
PT. Pos Indonesia memberikan hand
sanitizer dan masker untuk melindungi para karyawan. Namun, dia masih merasa kurang terlindungi. Hand sanitizer yang
diberikan hanya ditempatkan di kantor, bukan diberikan pada para kurir. Masker juga baru diterima Toro pada 2 April 2020.

Hal itu membuat Toro merasa kurang aman selama bekerja
di jalanan. Apalagi memang nggak ada pengerucutan wilayah antar selama
pandemi ini. Kebijakan yang ada hanya mengurangi jumlah pengantaran oleh
kurir. 

“Yang saat normal dijalankan empat kali, sekarang hanya tiga kali
sehari,” tambah Toro. 

Dia mengaku merasa lebih aman jika diberi vitamin yang bisa menjaga kondisi sistem kekebalan tubuhnya.

Saya ingat ketika menerima paket, Toro sempat
melakukan panggilan telepon terlebih dahulu untuk memastikan saya ada. Ketika tiba, dia datang
dengan senyuman dan gelagat yang ramah seperti tidak ada beban atau rasa takut. Dia mengaku sengaja nggak begitu memikirkan pandemi ini dan tetap terus bekerja melakukan tugasnya.

“Kalau saya semata ingin berbakti kepada orang tua.
Karena orang tua yang menginginkan saya bekerja di sini,” ungkap Toro tentang alasannya tetap bertahan menjalankan pekerjaannya.

Kalau menurut kamu, apa yang sebaiknya dilakukan agar orang-orang yang tetap terus harus bekerja di masa pandemi Covid-19 ini bisa selalu sehat dan nggak mudah tertular, Millens?&nbsp;(Gregorius Manurung/E07)

Inibaru.id
–
Siang itu saya menerima paket kiriman dari Purwokerto. Paket itu berisikan hand sanitizer pesanan saya dan beberapa
teman untuk menjaga diri selama pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Awalnya
saya santai saja memastikan paket itu memang milik saya, menerimanya, dan
mengatakan “terima kasih”. Setelah memakai&nbsp;hand sanitizer tersebut, saya baru kepikiran tentang bagaimana cara para kurir jasa
pengiriman melindungi dirinya.

Memang, nggak semua orang dapat melakukan work from home. Mereka yang sehari-hari
bekerja di jalanan atau menggantungkan diri pada pendapatan harian nggak bisa melakukannya. Hal inilah yang dirasakan
para kurir jasa pengiriman barang. Mau nggak mau, mereka harus terus memacu
kendaraan dan mengantarkan barang ke berbagai tempat tujuan.

“Selama masa pandemi, sebenarnya tetap bisa bekerja
seperti biasa. Hanya saya sedikit terganggu dengan lockdown di beberapa wilayah antar di mana saya ditempatkan,” tulis
Cahyo Listoro, salah seorang kurir PT. Pos Indonesia melalui pesan singkat pada Kamis (2/4/2020).

Di tengah anjuran Di Rumah Aja yang digaungkan pemerintah, ternyata banyak orang yang terpaksa masih harus bekerja di luar rumah. Bagaimana cara mereka melindungi diri di tengah wabah Covid-19?

Cerita Perlindungan Diri Kurir Jasa Pengiriman Barang

Ditutupnya
sekolah untuk sementara bukan berarti seluruh aktivitas kegiatan belajar
mengajar diliburkan. Tugas utama anak ketika di rumah adalah belajar. Orang tua
bisa mendampingi anak saat belajar. Membantu anak memahami materi dan tugas. Kalau
bisa malah menciptakan suasana kreatif dalam pembelajaran agar anak nggak
jenuh. 

Kesempatan mempunyai
banyak waktu di rumah bisa dimanfaatkan untuk memasak bersama. Orang tua bisa
mengajak anak turun langsung ke dapur untuk membuat camilan favoritnya. Ajak anak ikut
berkreasi membuat donat, kue, pudding,
dan masakan kesukaan anak lainnya.

3. Menambah Keakraban melalui Cerita Dongeng

Membaca buku
adalah salah satu aktivitas yang bisa dilakukan selama belajar di rumah.
Berikan anak buku-buku dongeng favorit mereka. Jangan salah, membaca dongeng
mempunyai banyak manfaat bagi anak. Beberapa manfaat antara lain menambah kosakata anak, mengembangkan kemampuan anak dalam berbahasa, daya
imajinasi anak juga mampu berkembang melalui dongeng. 

Seperti yang dilakukan Umi Cholifah, ketika saya temui Jumat (3/4), dia
bercerita jika menggunakan buku dongeng sebagai selingan agar anak nggak bosan
di rumah. 

“Perlu inovasi agar anak tidak bosan di rumah. Kalau aku biasanya
menyelingi dengan cerita-cerita,” ujar Umi.

Mengenalkan lingkungan dengan mengajaknya berkebun seru juga ya? Orang tua dan anak bisa menanam tumbuhan, memetik buah di halaman, atau menyiram tanaman. Berkebun juga dapat menghilangkan rasa penat
anak dengan situasi di dalam rumah. 

5. Beri Tantangan Membantu Bereskan Pekerjaan Rumah

Aktivitas ini
sering dilakukan ibu dari dua orang anak bernama Herni. Dia menceritakan jika
sering memberikan tantangan kepada anak agar nggak bosan di rumah. Dia memberikan reward berupa hadiah ketika anak mampu melakukan tantangan dengan
baik.

“Paling
nantangin, kalau bisa challenge apa, nanti dapat hadiah. Biasanya sih lebih ke
bantuin pekerjaan rumah,” ujar Herni.

Hal yang sama
diungkap oleh Linda. Ketika si anak mampu mengerjakan tugas sekolahnya dengan
baik, dia mengizinkan si anak untuk bermain gim di gawai. 

“Kasih game handphone
kalau bisa nyelesaikan tugas dari sekolahan,” ungkap Linda melalui WhatsApp pada
Selasa (31/3). &nbsp;

Masih punya banyak waktu luang setelah belajar? Orang tua bisa
menyediakan film favorit anak. Ajak anak memahami isi film dan pesan apa yang
ada dalam film tersebut.

Banyak kegiatan
yang membutuhkan kreativitas tetapi sangat menyenangkan ketika dilakukan misalnya,
membuat kerajinan tangan, menggambar, melukis, dan mewarnai.

Menurutmu
kegiatan apa lagi yang bisa dilakukan anak selama di rumah, Millens? (Rafida Azzundhani/E05)

Inibaru.id - Membuat anak secara sukarela terus di rumah merupakan tantangan tersendiri bagi orang tua. Rasa bosan mungkin akan segera mereka alami karena nggak boleh ke mana-mana selama periode work from home dan physical distancing ini. Biar mereka nggak jenuh, orang tua dituntut berpikir kreatif untuk mencari
aktivitas yang menyenangkan bagi anak.

Berikut beberapa
kegiatan yang bisa dilakukan bersama anak agar anak nggak bosan selama belajar
di rumah.

1. Pastikan Tugas Sekolah Selesai Lebih Dulu

Dua minggu sudah para siswa belajar di rumah ditemani orang tua. Selama waktu itu pula orang tua harus memastikan anaknya nggak kelayaban arena adanya imbauan physical distancing. Biar anak nggak bosen di rumah terus, berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan.

7 Jurus Anti-Keluyuran Ini Bikin Anak Betah di Rumah

Beberapa sekolah memberikan kebijakan agar siswa nggak hanya belajar materi pelajaran. Tetapi juga mengasah life skill dengan membantu kegiatan di rumah.&nbsp;

Rosyida
Qonita salah seorang guru di sekolah swasta MTs Ma'ahid Kudus mengaku jika kegiatan pembelajaran
daring ini nggak seefektif kegiatan belajar mengajar konvensional. Menurutnya, beberapa
materi harus dijelaskan secara langsung. 

“Kalau
efektivitas, beda jauh dengan KBM secara langsung, karena materi yang
disampaikan belum tentu bisa dipahami semua siswa," kata Qanita, "Ada keterbatasan untuk tanya
jawab." Qanita juga membeberkan kalau nggak semua siswa punya handphone sehingga mereka nggak tahu cara mengerjakan tugas.

Berdasarkan pengalamannya mengajar secara daring, sistem ini hanya efektif untuk
memberi penugasan. Hanya, karena tugas ini diberikan ketika siswa akan masuk, ada kemungkinan akan menumpuk. 

Berbeda dengan
Geby pengajar di SD Islam Anajah yang sudah menggunakan aplikasi zoom untuk mengajar. Interaksi dalam
pembelajaran tetap terjadi seperti biasanya. Meskipun terbatas dengan waktu. Dia
mengajar mulai pukul 07.30 sampai 10.00 WIB. 

Sekolah tempat dia mengajar
mewajibkan adanya interaksi aktif dalam pembelajaran. Setiap hari, dia dan pengajar
lain diwajibkan melaporkan hasil pembelajaran beserta buktinya, yang berisi progress serta
kendalanya. Akan tetapi, dia pesimistis target kurikulum pembelajaran bisa tercapai
karena terbatasnya waktu.

“Target
kurikulum nggak bisa tercapai dengan baik, mungkin nanti solusinya, ujian
ditunda sampai corona hilang. Karena menurut saya nggak efektif banget kalau
maksain ujian kenaikan kelas secara online,” kata Geby.

Keraguan ini juga dirasakan Rafika Nurlisma. Meski begitu, dia akan tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik. Apalagi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan sudah memudahkan sistem pembelajaran dan penilaian. Saat ini
guru dapat menilai siswa menggunakan riwayat nilai siswa selama lima semester
ke belakang.&nbsp;

Hanya, pengajar di&nbsp;SD Global Inbyra School Tegal ini mengaku jika terkadang mengalami kendala dengan koneksi internet saat mengajar.&nbsp;

“Selama ini
saya ngajar lewat zoom. Saya tanya ke anak-anak, mereka sebenernya paham nggak?
Katanya nggak begitu, karena nggak tatap muka secara langsung," tutur Rafika
 via Whatsapp Rabu (1/4). Durasi mengajar yang pendek juga dirasa kurang. "Ya mereka jadi nangkep materi seadanya, sisanya
mereka diberikan latihan soal lewat Google Classroom,” pungkasnya.

Sepertinya apa yang dirasakan para guru di atas juga dirasakan siswa. Fatiya kelas XI MA Ma'ahid Kudus mengaku nggak paham dengan model pembelajaran ini.

"Kan harusnya di kasih materi atau belajar online sedangkan cuma ngasih tugas tugas tugas," kata Fatiya via whatsapp, Selasa (31/3).

Selain itu, dia menyayangkan banyak siswa yang mengerjakan sendiri tugas-tugasnya.

Dia berpendapat sistem ini membuat para siswa tambah nggak paham pada pelajaran. "Mumet," tandasnya.

Senada dengan Fatiya, Maulana Lutvian, siswa kelas XI&nbsp;SMK Wisudha Karya Kudus.

Dia mengaku kurang paham dengan materi pembelajaran karena hanya disampaikan melalui video tanpa ada proses tanya jawab.

Proses belajar mengajar di sekolahnya terbilang ringkas.&nbsp;

"Kalau penjelasan materinya nanti di kasih video, dikirim lewat aplikasi Google&nbsp;Classroom," ungkapnya, Minggu (5/4).

Dibanding sistem daring, Vian lebih menyukai belajar secara konvensional. "Kalau di sekolahan lebih jelas kalau dikasih penjelasan, kalau di rumah masih agak bingung," katanya.

Hm, serba sulit ya, Millens. Tapi semoga mereka tetap semangat ya. (Rafida Azzundhani/E05)

Inibaru.id - Pembelajaran
secara daring dianggap menjadi solusi kegiatan belajar mengajar tetap jalan di tengah pandemi corona. Meski telah disepakati, cara ini menuai kontroversi. Bagi tenaga pengajar, sistem pembelajaran daring hanya
efektif untuk penugasan. Mereka menganggap untuk membuat siswa memahami materi, cara daring dinilai sulit.

Selain itu,
kemampuan teknologi dan ekonomi setiap siswa berbeda-beda. Nggak semua siswa
memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan belajar jarak jauh ini. Koneksi lemot, gawai yang nggak mumpuni, dan kuota internet yang mahal menjadi hambatan nyata.

Meskipun begitu,
pembelajaran harus terus berlanjut. Setiap sekolah memiliki kebijakan
masing-masing dalam menyikapi aturan ini. Beberapa sekolah merombak jadwal mata
pelajaran yang akan diberikan kepada siswa setiap harinya. Mata pelajaran yang
diberikan dalam satu hari hanya tiga jenis, ditambah dengan lembar kegiatan
yang harus diselesaikan siswa setiap hari.&nbsp;

Sebagai upaya untuk mencegah wabah Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah-sekolah meminta siswanya untuk belajar di rumah. Mulai 16 Maret 2020 sekolah menerapkan metode pembelajaran siswa secara daring. Lalu, efektifkah pembelajaran jarak jauh ini?

Sistem Pembelajaran Daring, Efektif atau Nggak ya?

Saat saya informasikan tentang ada orang sudah terjangkit tapi nggak menunjukkan gejala sehingga berisiko menularkan ke orang lain, Salis
mengaku nggak tahu. Meski mengaku pasrah dengan takdir, Salis tetap melakukan tindakan
preventif berupa cuci tangan setelah pulang.

Lain Salis, lain pula dengan Reza. Seorang
karyawan di kafe BQ Square yang saat itu sedang beristirahat. Dirinya mengaku
tetap berangkat kerja demi menghidupi anak istrinya.

“Ya kalau nggak kerja nanti anak istri
gimana?” tutur Reza, Selasa (31/03). “Nek nggak
kerja ya aku di rumah,” tambahnya.

Reza saat itu sedang bermain gim bersama
kenalannya, Hanung yang masih berstatus pelajar. Hanung saat itu sedang
mengerjakan tugas di kafe tempat tetangganya kerja. Tahu jika
pergi keluar rumah membuatnya berisiko tertular virus corona, Hanung tetap melakukan tindakan pencegahan.

“Jaga kesehatan, cuci tangan, kadang minum
rempah terutama jahe. Kalau berpergian pakai masker,” tutur Hanung.

Sementara itu, Reza memilih untuk segera membersihkan diri sesampainya di rumah.

“Pas sampai rumah langsung mandi,” tambah
Reza.

Masih di lokasi yang sama, saya menemui tiga
orang yang sedang melakukan rapat dalam kafe. Mereka adalah anggota salah satu
organisasi mahasiswa (ormawa). Meski sebenarnya bisa dilakukan secara daring, Rahma, salah seorang peserta rapat mengaku jika berdiskusi di rapat daring kurang enak untuk dilakukan.

“Kalau daring itu agak kurang bisa untuk tek-tok (saling menimpali), kalau
bertemu langsung kan lebih enak
karena ini pembahasannya kan urgent banget,”
jelas Rahma, Selasa (31/03).

Rapat yang dihadiri oleh petinggi ormawa
itu dianggap bisa mengurangi kesalahpahaman. Meski begitu, Rahma juga mengaku jika mereka tetap saling
menjaga jarak saat melakukannya demi mengurangi risiko penularan virus corona.

Anjuran untuk menjaga jarak dengan orang
lain memang diberlakukan bagi orang yang nggak bisa bekerja dari rumah. Hanya, kalau memang nggak terpaksa, sebaiknya kita nggak keluar dan di rumah aja, ya, Millens?&nbsp;(Julia Dewi
Krismayani/E07)

Inibaru.id
– Jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia semakin bertambah. Namun, hal ini nggak lantas membuat semua orang merasa
takut keluar rumah atau setidaknya menghindari kerumunan orang agar nggak tertular.

Salah satu orang yang tetap beraktivitas di luar rumah adalah Salis, salah seorang pelanggan rental playstation (PS) di Jalan Tirto Agung yang
saya temui pada Selasa (31/03/2020). Pendatang dari Demak ini bekerja di salah satu tempat fotokopi di Tembalang. Salis mengaku tetap keluar
rumah karena merasa masih bugar dan nggak mengalami gejala terinfeksi virus corona. Dia juga mengaku hanya perlu waspada dan nggak perlu
takut dengan penyakit ini.

“Intinya itu jangan takut. Kalau takut
malah daya tahannya lemah malah nanti gampang tertular,” tutur Salis.

Penyebaran Covid-19 di Indonesia diprediksi mencapai puncaknya pada awal April 2020. Ajakan untuk #dirumahaja semakin digaungkan. Walaupun begitu, masih ada orang-orang yang tetap keluar rumah dengan berbagai alasan. Yuk simak ceritanya!

Berbagai Alasan Orang yang Ada di Luar saat Seharusnya di Rumah Aja

Olahraga merupakan hal pertama yang wajib kamu
lakukan saat karantina mandiri. Selain mengisi waktu luang di rumah,
berolahraga bisa menyehatkan tubuhmu.&nbsp; Jika kamu memiliki alat olahraga di rumah
mungkin akan lebih memudahkanmu. Namun jika nggak punya, kamu bisa olahraga sambil membuka Youtube untuk mencari tutorial senam atau zumba yang nggak butuh alat apapun. 

Agar tak bermalas-malasan di rumah,
cobalah untuk membuat jadwalmu sendiri. kamu bisa memulainya dengan bersih-bersih rumah,
mengerjakan tugas, berolahraga, minum air putih, dan lain-lain. Lakukan jadwalmu dengan disiplin ya, Millens!

Disaat sendiri seperti ini, kamu mungkin membutuhkan orang lain untuk mengobrol. Cobalah menghubungi
temanmu untuk saling berbagi cerita agar tak terlalu bosan. Kamu juga bisa membuat panggilan konferensi video untuk melepas kangen dengan banyak teman.

Jika selama ini kamu kurang membaca berita,
saat karantina mandiri adalah waktu yang pas untukmu untuk menambah wawasan sekaligus memantau situasi di luar dengan rutin membaca berita. Tapi pintar-pintarlah dalam memilih berita. Jangan termakan berita palsu atau hoaks&nbsp;serta pilihlah media yang memberimu optimisme dalam menghadapi wabah ini&nbsp;ya
Millens!

Jika selama ini kamu nggak bisa melakukan
hobimu karena terhalang oleh aktivitas yang padat, inilah saatnya kamu untuk
melakukan hobimu yang bisa dilakukan di rumah. Seperti memainkan alat musik, belajar memasak, atau belajar berkebun yang bisa kamu tiru dari Youtube.

Dengan berbagai kegiatan di atas, karantina mandirimu bakal jauh dari kata bosan, Millens!&nbsp;(IB24/E06)

Inibaru.id&nbsp;- Saat ini pemerintah&nbsp;mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk
berada di rumah hingga waktu yang belum ditentukan. Tagar #DirumahAja semakin
ramai diperbincangkan di media sosial. Namun banyak warganet mengaku bosan berada di rumah. Apakah kamu juga begitu, Millens?

Nah agar nggak bosan, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan selama karantina di rumah. Apa saja?

Tak perlu khawatir bosan saat karantina mandiri. Berikut adalah kegiatan di rumah yang bisa kamu lakukan. Simak yuk!

Antibosan, Lakukan Hal ini Saat Karantina Mandiri

“Yang biasanya membeli nggak mau datang, datang ke sana
pabriknya tutup,” keluhnya.

Selama 10 hari belakangan dia mengaku nggak bisa mengirim
sampah ke pabrik pengolahan plastik. Selain itu, pembayaran yang seharusnya dia peroleh dari beberapa pihak tersendat. Kini, Karmadi harus putar otak
agar usahanya nggak kacau. Laki-laki ini mengaku terpaksa menurunkan harga sampah yang disetorkan kepadanya.

“Ya pemulung tetap cari. Tapi sementara harganya turun,”
imbuhnya.

Sebagai Warga Negara Indonesia, dia sangat mendukung upaya pemerintah untuk mencegah penularan
corona. Namun dia juga berharap pemerintah menyiapkan rencana untuk "menyelamatkan" pekerja sektor informal sepertinya.

“Nggak papa, tapi kalau pemerintah ngasih trus ngutangi
duit saya ya mau,” selorohnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Giono yang juga merupakan
pengepul sampah. Menurutnya pemerintah juga perlu memikirkan solusi untuk
pekerja sepertinya. Cara terbaik yang seharusnya dilakukan pemerintah adalah cek lapangan.

“Di sini jual beli semua, ndak bisa kalau kayak gini. Situasi
kayak gini berdampak pada banyak bidang,” timpal Giono.

Ya, mereka berdua merupakan contoh pekerja harian yang harus terus ikut menanggung kesulitan ekonomi akibat corona. Semoga situasi seperti ini segera
berakhir ya, Millens! (Zulfa Anisah/E05)

Inibaru.id - Imbauan pemerintah agar masyarakat
bekerja dari rumah membuat beberapa kantor dan pusat keramaian tutup. Nggak
heran, beberapa sektor hampir lumpuh karena kebijakan simalakama yang satu ini.

Pagi itu Karmadi, pengepul sampah di TPA Jatibarang Semarang
terlihat lesu karena belum mendapatkan pemasukan. Laki-laki ini menjadi salah satu pihak yang merasakan dampak dari kebijakan Work From Home ini.

Karmadi yang setiap harinya mangkal di dekat TPA untuk
menunggu pemulung menyetorkan sampah padanya mengaku pusing karena pabrik
tempatnya menjual sampah kini tengah tutup.

Kebijakan bekerja dari rumah oleh pemerintah berimbas pada berbagai sektor. Para pengepul sampah yang mengandalkan pendapatan harian kini terpaksa terus membeli barang dari pemulung meskipun nggak bisa menjual ke pabrik pengolahan sampah yang tutup. Apa kata mereka?

Dilema Pengepul Sampah di Tengah Corona, Tetap Beli Tapi Tak Bisa Jual

Karena seringnya beraktivitas di luar kamu jarang bisa masak makanan yang lezat di rumah. Jam kuliah maupun jam kerja sering membuatmu harus beli makanan cepat saji. Nah dengan karantina di rumah kamu bisa masak makanan yang kamu suka. Nggak hanya sesuai selera tapi juga lebih higienis dan sehat.

Kamu Bisa Berolahraga Tanpa Takut Telat Ke Kantor

Banyaknya rutinitas bikin hobi dan sesi olahragamu terlupakan. Nah, dengan kecanggihan teknologi kamu bisa berolahraga di rumah dengan tutorial dari Youtube. Nggak hanya itu, kamu juga bisa menjalankan hobi nonton dan main gim di rumah sepuasnya lo. Apalagi mabar sekarang bisa via daring.

Dengan anjuran nggak keluar rumah bukan berarti kamu nggak bisa memanjakan diri. Kamu masih bisa melakukan perawatan diri di rumah kok. Kamu bisa membeli masker maupun sabun perawatan kulit yang nantinya bakal kamu pakai di rumah. Kalau biasanya kamu jarang bisa melakukan ini saat banyak aktivitas, dengan mengkarantina diri kamu bisa melakukannya di rumah.

Sebelum tidur dan bangun tidur kamu perlu meditasi diri. Kamu perlu memeriksa kembali hasil pencapaianmu dari kesibukan yang kamu lakukan selama ini. Refleksikan dirimu dari semua hal itu dan berbanggalah atas semua pencapaianmu. Semangati dirimu sendiri agar semua tujuanmu tercapai.

Itulah cara sederhana menikmati me time saat karantina COVID-19. Nggak buruk kan? Manfaatkan waktu ini untuk membangun kualitas diri. Yuk semangat Millens. (IB30/E05)

Inibaru.id - Demi memenuhi anjuran pemerintah dalam pembatasan diri di kehidupan sosial agar terputus penyebaran COVID-19, kamu harus melakukan karantina di rumah. Tentu hal ini bakal bikin kamu bosen karena nggak bisa ke mana-mana. Nah, sebelum kamu berpikir buruk tentang kebosanan ini kamu perlu menengok apa keuntungannya. Berikut adalah keuntungan bagi kamu saat mengikuti imbauan melakukan karantina.

Kamu Bisa Memakan Makanan Favorit di Rumah

Siapa bilang di rumah aja bikin bosen? Justru, ini menjadi waktu yang tepat untuk memanjakan diri. Nih, ada berbagai ide menarik yang layak dicoba.