Hal ini sebagaimana diungkapkan Deputi Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata pada Jumat (24/1/2025) lalu. Menurutnya, sistem itu akan terus dievaluasi sebelum benar-benar diterapkan di semua perusahaan BUMN.

“Ini sifatnya fasilitas untuk pegawai apabila waktu kerja mereka sudah memenuhi syarat,” terang Tedi di Kementerian BUMN. “(Bisa) empat hari kerja jika waktunya sudah 40 jam seminggu. Silakan diambil, tapi perlu approval begitu."

Kebijakan sistem kerja empat hari seminggu memang terus mencuat seiring dengan kesadaran masyarakat untuk menerapkan work-life balance belakangan ini.

Dengan alasan untuk menjaga kewarasan, mengatur waktu yang seimbang antara bekerja dengan menjalani kehidupan pribadi terus menjadi kebijakan yang terus diuji coba. Ada yang patokannya tetap 40 jam kerja dalam seminggu, tapi ada pula yang benar-benar mengurangi jam kerja.

Konsep terakhir didukung sejumlah penelitian yang menunjukkan bahwa jam kerja yang lebih pendek nggak berarti produktivitas menurun. Sebaliknya, waktu kerja yang lebih singkat justru mendorong efisiensi dan kreativitas.

Pendekatan ini diyakini akan menyeimbangkan kebutuhan profesional dan pribadi dengan memberikan lebih banyak waktu bagi pekerja untuk beristirahat, berkumpul bersama keluarga, atau mengembangkan diri.

Sejumlah negara yang telah menerapkan empat hari kerja mengadopsi kebijakan yang berbeda-beda. Ada yang jam kerjanya benar-benar dikurangi, tapi banyak pula yang jumlah harinya saja yang dipadatkan.

Namun begitu, inti dari kebijakan ini rata-rata sama, yakni memberikan waktu lebih banyak bagi pekerja untuk rehat, berinteraksi dengan keluarga, dan mengembangkan diri. Selain Indonesia, sekurangnya sudah ada enam negara yang menawarkan kebijakan publik ini.

Melibatkan puluhan perusahaan yang dimulai sejak Juni 2022, program empat hari kerja dalam seminggu di Inggris digadang-gadang sebagai percontohan terbesar di dunia. Program ini dinilai berhasil dan direncanakan akan menjadi kebijakan permanen.

Kebijakan yang diambil untuk mengetahui dampak pengurangan jam kerja terhadap produktivitas dan kesejahteraan karyawan, lingkungan, serta kesetaraan gender ini dinilai sukses oleh para pelakunya. 

Diyakini sebagai negara pertama di Eropa yang resmi mengadopsi sistem kerja empat hari dalam seminggu ini pada 2022, masyarakat Belgia memiliki hak untuk memilih memadatkan jam kerja normal lima hari menjadi empat hari saja. Tujuannya, untuk memberikan fleksibilitas pada pekerja dan perusahaan.

Dimulai pada September 2023, sebuah uji coba kolaboratif antara 4 Day Week Global, Intraprenör, dan Universitas Münster dengan melibatkan 41 organisasi untuk menerapkan sistem empat hari kerja menunjukkan hasil signifikan.

Meski beberapa perusahaan memutuskan keluar karena kendala ekonomi atau operasional, Jerman berhasil menyelesaikan uji coba untuk meneliti produktivitas dan keseimbangan hidup para pekerja ini.

Hasil positif terhadap program empat hari kerja di Eropa mulai diadopsi Portugal belum lama ini. Sebanyak 39 perusahaan swasta ikut serta dalam program yang didanai pemerintah tersebut, berkolaborasi dengan organisasi 4 Day Week Global.

Seluruh pegawai pemerintah di Uni Emirat Arab (UEA) telah diberi opsi untuk menerapkan empat hari kerja dalam seminggu sejak Juli 2023. Meski nggak berlaku untuk semua orang, 90 persen perkerja di negara tersebut bekerja di sektor pemerintah, sehingga sebagian besar penduduk dapat menikmati pengaturan kerja ini.

Sebanyak 20 perusahaan dilibatkan untuk memulai budaya empat hari kerja di Australia pada Agustus 2022. Selama enam bulan, para karyawan menjalani 80 persen dari jam kerja normal mereka, tapi tetap menerima gaji penuh. 

Sebagai negara yang baru tahap uji coba, kebijakan Indonesia menerapkan empat hari kerja dalam seminggu perlu terus dievaluasi. Jangan sampai kebijakan ini melenceng jauh dari tujuan awal, yakni keseimbangan kehidupan pribadi dengan dunia kerja, ya! (Siti Khatijah/E07)

Inibaru.id – Kementerian BUMN mulai menerapkan sistem kerja empat hari seminggu dalam sepekan terakhir. Program Compressed Work Schedule (CWS) ini diterapkan setelah uji coba yang dilakukan sejak pertengahan tahun lalu dianggap berhasil.

Rencananya, sistem kerja yang memungkinkan karyawan mendapatkan tiga hari libur dalam sepekan tersebut rencananya akan diterapkan di seluruh perusahan pelat merah. Namun, untuk saat ini baru Kementerian BUMN yang mengadopsinya.

Sudah diterapkan di Kementerian BUMN, kebijakan empat hari kerja dalam seminggu bisa menjadi angin segar bagi pekerja untuk mencapai work-life balance. Adakah negara yang telah menerapkan kebijakan serupa?

Indonesia Uji Coba Sistem 4 Hari Kerja, Adakah Negara yang Telah Menerapkannya?

Perajin barongsai generasi keempat di keluarganya ini mengungkapkan, membuat barongsai bukanlah pekerjaan sulit bagi yang sudah ahli. Menurutnya, pengerjaanya memang membutuhkan ketelatenan dan ketelitian sejak awal membuat kerangka, menempel kertas, hingga mewarnai.

"Untuk langkah awal, buat kerangka dari bilah bambu yang sudah disayat tipis. Setelah jadi, kerangka ditempeli kertas karton, lalu didempul hingga rata. Habis itu baru dicat," terang Candra di ruang kerjanya di Semarang, belum lama ini.

Hingga kini, Candra mengaku terus menerapkan cara tradisional untuk membuat barongsai. Kendati punya pekerja, dia juga masih mengerjakan banyak hal dalam proses pembuatan, seperti mengecat dan "mendandani" barongsai buatannya.

"Proses pengecatan ini memakan waktu cukup lama, sebab harus menunggu cat dasar kering dulu sebelum melapisinya dengan cat warna-warni," kata Candra. "Setelah selesai dicat, barongsai dijemur agar cat mengering."

Dia menuturkan, dalam pengecatan, warna yang dipilih nggak boleh sembarangan. Perpaduan warnanya harus pas dan menarik, karena bagian inilah yang menurutnya paling membuat buah karyanya laku di pasaran.&nbsp;

"Pelanggan kami menyukai lukisan dan warna-warna yang kami gunakan. Setiap warna memiliki artinya sendiri, seperti kuning untuk kemakmuran, putih untuk kesucian, dan merah untuk keberanian," jelasnya.

Candra meyakini, warna dan bentuk pola pada kepala serta badan barongsai akan sangat memengaruhi penampilan para penampilnya. Secara psikologis, warna yang sesuai akan menghasilkan energi atau semangat bagi si pemain,

"Perajin barongsai harus bisa menyalurkan energi ke barongsai supaya saat dipakai bisa membakar semangat. Barongsai akan menjadi lebih hidup bila yang memainkan bersemangat," ujarnya.

Candra tahu betul hal ini, karena selain sebagai perajin, dia juga pemain barongsai. Lelaki yang tinggal di kawasan Pecinan Semarang itu merupakan generasi keempat yang menekuni pembuatan barongsai sejak 2015.

"Generasi pertama engkong saya, mulai 1960-an. Saya dapat keterampilan membuat barongsai dari ayah; mengamati. Sebelumnya pemain," akunya.

Candra mengatakan, selain ketelitian, pembuatan barongsai memerlukan waktu yang cukup panjang. Untuk satu rangkaian pembuatan barongsai dari rangka, menempel kertas, hingga mengecat dan mengeringkan, dia membutuhkan waktu sekitar lima hari.

"Satu barongsai bisa dibanderol jutaan rupiah. Kami jual mulai dari Rp4,5 juta hingga Rp11,5 juta," terang Candra di&nbsp;rumah produksinya yang beralamat di Jalan Hiri III Nomer 6, Kelurahan Karang Tempel, Kecamatan Semarang Timur.

Produksi barongsai biasanya meningkat saat-saat sekarang ini, yakni menjelang perayaan Imlek. Menurutnya, tahun ini paling gila-gilaan, peningkatan penjualan mencapai 200 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Sejak April tahun lalu kami telah kebanjiran order dari berbagai kota di Jateng dan beberapa kota lain di Indonesia. Ini melonjak 200 persen dari tahun sebelumnya," kata Candra, lalu tersenyum. "Pada Imlek 2022, kami dapat order 50 item. Tahun lalu 100 unit, sekarang 250."

Wah, menyenangkan sekali! Semoga Imlek 2025 menjadi awal dari tahun yang menarik ya, Millens! (Danny Adriadhi Utama/E10)

Inibaru.id - Huang Wie Hong tampak terpatri di tempat duduknya. Pandangannya fokus pada barongsai buah karyanya yang sudah setengah jadi. Dengan telaten, tangannya mengulas cat, memberi warna pada salah satu barongsai pesanan yang sudah ditunggu pelanggannya.&nbsp;

Tahun ini, lelaki yang juga dikenal sebagai Candra Wiro Utomo itu mengaktu telah menyelesaikan nggak kurang dari 250 barongsai; hasil yang menurutnya cukup layak disyukuri menjelang perayaan Tahun Baru Kongzili (Imlek) yang bakal tiba sebentar lagi.

Jelang Imlek, perajin barongsai kebanjiran orderan. Sekurangnya 250 unit barongsai dibuat untuk perayaan imlek 2025.

Menjelang Perayaan Imlek 2025, Perajin Barongsai Semarang Untung Besar

Menurutnya, yang membuat aneh justru alasan ibunya memutuskan untuk dimakamkan di luar Kota Yogyakarta. Memang benar, beberapa kali dirinya mendapati orang tuanya tersebut mengeluhkan kondisi permakaman di sekitar rumahnya yang kepenuhan.

“Tahun ini ibu menyentuh usia 70 tahun. Beberapa
kali kami menghadiri pemakaman tetangga yang meninggal di sejumlah sarean dan
merasa kalau lahannya sudah sangat penuh,” terangnya via pesan WhatsApp pada
Senin (27/1/2025). "Mungkin karena alasan ini ibu pengin dimakamkan di Bantul saja."

Apa&nbsp;dirasakan orang tua Wahyu sebetulnya cukup beralasan. Meski ada beberapa permakaman lain di Kota Gudeg, Dinas PUPKP Kota Yogyakarta rupanya hanya mengelola empat kompleks permakaman dengan luas total 44.194 meter persegi.

Keempat makam tersebut adalah TPU Sasanalaya (Keparakan, Mergangsan), TPU
Sarilaya (Gedongkiwo, Mantrijeron), TPU Pracimalaya (Pakuncen, Wirobrajan),
dan TPU Utaralaya (Tegalrejo, Tegalrejo). Keempat kompleks yang jika ditotal hanya seluas 32,5 kilometer persegi ini jelas nggak ideal.

Kepadatan penduduk Yogyakarta mencapai 13 ribu jiwa per
kilometer persegi jelas nggak ideal untuk TPU yang hanya 32,5 kilometer. Maka, pemikiran orang tua Wahyu yang enggan "berebut" rumah masa depan ini sangatlah wajar; munkin karena dia nggak pengin diusik setelah jiwanya mangkat kelak.

“Sejujurnya, makam yang dikelola Pemkot Yogyakarta memang sudah penuh,”
terang Kepala Bidang Permahan dan Kawasan Permukiman Dinas PUPKP Kota
Yogyakarta Sigit Setiawan, Senin (27/1), seakan kian menegaskan bahwa niat orang tua Wahyu sungguh beralasan.

Masalahnya, nggak semua orang punya opsi seperti keluarga Wahyu yang berkampung di wilayah lain,
bukan? Bagaimana jika sejak dulu leluhur mereka memang ada Yogyakarta?

Namun begitu, bukan berarti Pemkot Yogyakarta tinggal diam, kok. Mereka mengaku sudah menyiapkan dua
solusi. Yang pertama adalah memakai lahan permakaman swasta, sementara yang kedua adalah membuat
makam tumpuk.

Opsi terakhir dianggap sebagai pilihan paling masuk akal untuk diwujudkan dalam waktu dekat, apalagi jika sudah ada keluarga yang dimakamkan di salah satu TPU sebelumnya.&nbsp;Teknisnya, jenazah dikebumikan di tempat yang sama dengan keluarganya.&nbsp;

“Semoga saja perda terkait dengan aturan ini bisa rampung
pada tahun ini, meski tentu saja kami juga masih mempertimbangkan banyak hal, karena belum tentu semua orang menyetujuinya,” jelas Sigit.

Terkait hal ini, Pemkot mengaku masih melakukan pendataan jumlah keseluruhan kuburan yang terdaftar di kompleks makam di bawah pengelolaan mereka. Kalau ada makam yang sudah nggak diurus, tempat tersebut juga bisa menjadi lokasi untuk menyemayamkan jenazah baru.

Nggak hanya di Yogyakarta, keterbatasan lahan permakaman sejatinya juga menjadi ancaman di pelbagai kota lain. Yap, karena saat mati pun sejatinya kita acap masih harus "bersaing" memperebutkan tempat tinggal dengan yang masih hidup. Menurutmu, apakah ide makam tumpuk berterima?&nbsp;(Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Ibunya masih sehat dan beraktivitas
secara normal, tapi Wahyu telah berulang kali diwanti-wanti untuk mengebumikan orang tuanya kelak di tempat asalnya, yakni di Pajangan, Bantul, DI Yogyakarta. Alasannya, selain dekat dengan leluhur, ibunya merasa permakaman di Yogyakarta sudah terlalu sesak.&nbsp;

Meski merasa aneh dengan pesan yang terkesan masih "jauh-jauh hari" tersebut, lelaki yang kini mukim di Kusumanegaran, Kota Yogyakarta ini segera mengamini permintaan tersebut. Toh jarak tempuh dari kediamannya ke&nbsp;Kapanewon Pajangan nggak begitu jauh.

Dengan kepadatan penduduk 13 ribu orang per kilometer persegi, empat TPU di Kota Yogyakarta yang hanya sekitar 32,5 kilometer persegi mulai penuh. Solusinya, Pemkot Yogyakarta ngide untuk bikin makam tumpuk.

Kuburan yang Kian Penuh dan Ide Makam Tumpuk di Yogyakarta

Catatan pertama lomba yang digelar di Cooper’s
Hills, dekat dengan Brockworth, Gloucester ini adalah pada 1826. Tapi, banyak
pihak meyakini lomba ini sudah eksis ratusan tahun lebih lama dari catatan tersebut, Millens.

Lomba lari dengan nama resmi&nbsp;Cooper's Hill Cheese-Rolling and Wake ini sebenarnya nggak jauh, yaitu hanya 180 meter.
Yang dikejar, yaitu keju berjenis Double Gloucester Cheese berbentuk
roda dengan berat sekitar 3 sampai 4 kilogram.

Keju ini digelindingkan dari atas bukit dengan kemiringan lebih dari 26
derajat. Mengikuti gravitasi, keju tentu bakal menggelinding ke bawah dengan
cepat, bukan? Nah, ratusan peserta kemudian berlari menuruni bukit untuk
mengejar keju tersebut.

Karena turunannya tajam, bukan hal aneh melihat ada
peserta yang jatuh, terpeleset, hingga berguling-guling tatkala mengejar keju, meski banyak pula yang terus bisa berlari menuruni bukit.

Yang pasti,
siapapun orang yang bisa menangkap keju tersebut kali pertama, bakal
dianugerahi gelar juara.

Nah, biasanya, yang jadi juara bakal berpose mengangkat keju
berbentuk roda tersebut. Dialah yang kemudian bakal dikenang sebagai juara tahunan di
perlombaan yang biasanya digelar pada Mei atau Juni tersebut.

Lomba larinya biasanya hanya berlangsung beberapa menit. Namun, dalam beberapa kesempatan, lomba dibagi menjadi beberapa sesi dan dua kategori terpisah untuk
laki-laki dan perempuan sehingga penonton bisa melihat beberapa perlombaan sekaligus
dalam sehari.

O ya, jangan kira penontonnya bakal sedikit ya? Bukan hal aneh
melihat 5.000–15.000 orang datang untuk meramaikan perlombaan ini.

Yang pasti, karena bukitnya yang sangat curam, nggak jarang ada peserta yang mengalami cedera. Makanya, pihak panitia
perlombaan sudah menyiapkan ambulans bagi mereka yang nggak beruntung dalam
perlombaan ini.

Walaupun sudah terbukti berisiko bikin cedera, nyatanya
perlombaan ini setiap tahunnya menarik perhatian peserta dari seantero Inggris
dan negara-negara lain. Makanya, ada warga dari Australia, Belgia, Kanada,
Mesir, Jerman, Jepang, Amerika Serikat, dan Selandia Baru yang pernah jadi juara
di perlombaan ini.

Kalau kamu, tertarik nggak ikut lomba lari mengejar keju di
Inggris ini, Millens? Mana tahu bakal tercatat jadi juara pertama dari
Indonesia, lo! (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Ada banyak serial dokumenter di Netflix
yang unik dan nggak biasa. Salah satunya berjudul We Are The Champion, yang menceritakan tentang sebuah perlombaan yang sangat
nggak biasa, yaitu lomba lari mengejar keju di Inggris!

Yap, kamu nggak salah baca. Ada kejuaraan yang terkesan aneh
karena buat apaan sih lari-lari mengejar keju? Tapi, lomba ini sudah jadi festival
yang digelar rutin setiap tahun, lo.

Ada lo kejuaraan di Inggris berupa lomba lari mengejar keju. Meski terlihat remeh, nyatanya penontonnya bisa sampai ribuan orang. Seperti apa sih lomba yang nggak biasa ini?

Lomba Lari Mengejar Keju di Inggris, Seru tapi Berbahaya!

Karena namanya adalah pasar sore, tentu saja jam bukanya juga
beda dengan kebanyakan pasar pada umumnya. Setiap hari, Pasar Sore Karangrandu
buka dari pukul 12.00 WIB sampai 18.00 WIB. Meski buka sejak siang, biasanya
sih di jam pulang kerja atau jelang maghrib, pasar ini ramai-ramainya.

Sebenarnya, pasar ini nggak hanya menyediakan beragam
kuliner tradisional layaknya gethuk, lenggang, klepon, horog-horog, lopis, lotoh
(rumput laut basah), dan lainnya. Di sana, kamu juga bisa menemukan hasil
pertanian serta kerajinan tangan. Tapi, pasar ini kadung lebih dikenal karena
jajanan tradisionalnya yang sudah sulit ditemukan di tempat lain.

Lebih dari itu, di Pasar Sore Karangrandu juga banyak
tersedia makanan berat atau lauk yang bisa dibawa untuk dimakan di rumah saat
malam hari. Banyak orang dewasa yang sudah capek bekerja seharian akhirnya
memilih untuk mencari makanan untuk santap malam di situ.

“Saya sudah lama jualan gethuk. Dari zaman di mana yang
jualan sembako di pasar ini lebih banyak daripada penjual jajanan. Kini malah
kebalikannya, yang jualan jajanan malah lebih banyak,” ungkap salah seorang
penjual kuliner tradisional bernama Susiati (48).

Saking banyaknya yang jualan jajanan tradisional di sana,
banyak pengunjung yang sampai mewanti-wanti kamu agar nggak kalap karena
ngiler&nbsp;dengan semua jajanan yang tersedia di sana. Salah satunya adalah Dela
LR yang memberikan bintang 5 dan ulasan positif atas pasar ini saat
mendatanganinya pada pertengahan Januari 2025 ini.

“Banyak makanan tradisional murah meriah. Tapi yang khas di
sini adalah gethuk, pecel horog-horog rumput laut, dan aneka bubur. Kalau mudah
kalap sebaiknya siapkan dompet tebal agar bisa memborong banyak,” tulisnya.

Wah menarik banget ya, Pasar Sore Karangrandu di Jepara ini.
Tertarik untuk wisata kuliner tradisional di sana, Millens? (Arie
Widodo/E05)

Inibaru.id – Jepara lebih dari sekadar kota yang
terkenal dengan ukiran kayu yang cantik dan pantai-pantai yang menawan. Di sana,
kamu juga bisa melakukan wisata kuliner, lo. Nah, salah satu lokasi di mana
kamu bisa melakukannya adalah di Pasar Sore Karangrandu Jepara, Millens.

Pasar Sore Karangrandu ada di Desa Karangrandu, Kecamatan
Pecangaan, Kabupaten Jepara. Lokasinya sekitar 15 kilometer ke arah selatan
dari pusat kota Jepara. Butuh waktu sekitar 30 menit berkendara di antara kedua
lokasi tersebut.

Pasar Sore Karangrandu Jepara hanya buka dari pukul 12.00 WIB sampai 18.00 WIB. Tapi, jelang matahari terbenam, pasar ini bakal sangat ramai, Millens.

Berburu Kuliner Tradisional di Pasar Sore Karangrandu, Jepara

Nah, kalau kamu kepikiran untuk
pergi ke Jepang pada musim semi untuk melihat langsung bunga sakura di sana,
cek dulu deh kira-kira kapan bunga ini bakal mekar sepenuhnya. Kalau menurut
Japan Meterological Corporation pada Rabu (5/2/2025) lalu, sakura mekar sempurna di sekitar akhir
Maret sampai awal Mei 2025.

Nah, berikut adalah detail kapan
bunga sakura mekar di Jepang pada 2025 berdasarkan wilayah, Millens.
Catat baik-baik ya.

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Di Prefektur Fukuoka, sakura akan mulai mekar pada
Minggu (23/3)

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Di Tokyo dan Nagoya, sakura akan mekar mulai
Senin (24/3)

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Di Osaka, sakura akan mulai mekar pada Rabu (26/3)

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Di Kagoshima, sakura akan mulai mekar pada Kamis
(27/3)

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Di Kanazawa, mekarnya sakura akan dimulai pada
Selasa (1/4)

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Di Sendai, sakura mulai mekar pada Jumat (4/4)

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Di Niigita, sakura bakal mekar mulai Minggu (6/4)

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Di Nagano sakura akan mulai mekar pada Senin
(7/4)

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Di Akita, sakura akan mulai mekar sejak Minggu
(13/4)

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Di Aomori, sakura akan mekar sejak Jumat (18/4)

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Di Sapporo, mekarnya sakura bakal dimulai pada
Kamis (24/4)

·&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Di Kushiro, sakura mulai mekar sejak Rabu (7/5).

Khusus untuk di sejumlah tempat Hanami
populer di Jepang seperti Taman Ueno yang ada di Tokyo dan Taman Kochi di Kochi, sakura diperkirakan bakal mulai mekar sejak Sabtu (22/3/2025). Sementara itu,
di Kastil Kumamoto, malah lebih cepat, yaitu pda Jumat (21/3/2025). Sementara
itu, sakura diperkirakan baru mekar di Hiroshima Peace Memorial Park pada Senin,
(24/3/2025).

Selagi masih ada waktu beberapa
bulan, nggak ada salahnya mempersiapkan banyak hal, termasuk uang, paspor,
visa, atau kebutuhan lainnya kalau memang pengin melihat langsung bunga sakura mekar
di Jepang pada musim semi 2025 ini. 

Semoga beruntung
dan bisa menikmati keindahannya, ya, Millens! (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Salju memang
masih turun di berbagai wilayah di Jepang. Namun, sebagaimana pada tahun-tahun
sebelumnya, Februari adalah bulan di mana musim dingin berangsur berakhir. Nggak
lama lagi bunga sakura mekar di Jepang, tepatnya saat musim semi mencapai
puncaknya.

Sudah jadi rahasia umum jika sakura
adalah salah satu simbol alam Jepang yang paling populer di seluruh dunia.
Meski pohonnya bisa tumbuh di negara-negara lain, melihat langsung kecantikan
bunga sakura di Jepang seperti nggak ada bandingannya. 

Apalagi, di sana juga
ada tradisi ‘hanami’ yang sudah eksis sejak abad ke-7.&nbsp; Tradisi ini adalah berkumpul bersama dengan
teman atau keluarga sembari menggelar tikar dan menikmati indahnya bunga Sakura
di taman.

Musim semi biasanya mulai hadir di Jepang pada bulan Maret. Biasanya, sejak bulan itulah, bunga sakura mulai bermekaran di Jepang. Nah, berikut adalah prakiraan jadwal bunga tersebut mekar di sana.

Kapan Bunga Sakura Mekar di Jepang pada 2025?

Sebagai informasi, di Lubang Sewu Wonosobo,
kamu bisa melihat batu karang yang berlubang-lubang karena terbentuk secara
alami sehingga membuatnya seperti Grand Canyon mini.

“Mirip seperti Grand Canyon, tapi
ukurannya mini. Cocok buat foto-foto. Apalagi warna tebing batunya putih,
kontras dengan warna air dan langit yang biru” ungkap salah seorang wisatawan
dari Kecamatan Selomerto, Diana yang pernah main ke sana pada pertengahan 2024 menceritakan
pengalamannya lewat layanan pesan WhatsApp pada Kamis (6/2/2025).

Sayangnya, pemandangan bebatuan
karang berlubang di Lubang Sewu Wonosobo ini biasanya hanya bisa kamu lihat pas
musim kemarau. Saat puncak musim hujan seperti sekarang ini, debit air di
Waduk Wadaslintang meningkat sehingga membuat bebatuan dengan luas sekitar 2 hektare
itu tenggelam.

Tapi, karena terendam air dari Waduk
Wadaslintang itu pulalah, proses pengikisan yang bikin batu-batu kapur tersebut
jadi berlubang. 

“Proses pengikisannya memang
terjadi secara alami. Makanya tekstur batu kapurnya jadi sangat cantik,” lanjut
Diana.

Selain untuk foto-foto, di Lubang
Sewu Wonosobo, kamu juga bisa berkemah atau bahkan memancing. Maklum,
pemandangannya memang cukup menawan. Apalagi, tiket masuknya juga masih cukup
terjangkau, yaitu Rp5 ribu saja per orang. Bisa deh main ke sana sepuasnya.

Yang pasti, di tempat wisata
tersebut sudah tersedia sejumlah fasilitas seperti musala, toilet, warung,
penginapan, hingga tempat parkir kendaraan. Tarif parkirnya juga masih normal
layaknya kalau kamu parkir di tempat makan pada umumnya.

Sayangnya, karena sekarang masih
musim hujan, setidaknya kamu perlu menunggu sampai musim kemarau tiba agar bisa
menikmati pemandangan Lubang Sewu Wonosobo yang menawan. Untuk sekarang kita masukkan ke&nbsp;list&nbsp;destinasi wisata saat liburan
nanti, Millens. (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Jika
membicarakan tentang istilah ‘lubang sewu’, kebanyakan orang menganggapnya
sebagai kiasan atas banyaknya lubang yang ada di jalanan rusak. Tapi,
jika kita membicarakan tentang Lubang Sewu Wonosobo, beda. Pasalnya, Lubang Sewu
yang terakhir ini adalah lokasi wisata dengan pemandangan yang indah, Millens.

Lokasi Lubang Sewu Wonosobo ada di
Bendungan Wadaslintang, Desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang yang berjarak
kurang lebih 45 kilometer ke arah selatan dari pusat kota Wonosobo. Cukup jauh
memang. Kondisi alamnya juga cukup berbeda dengan pusat kota Wonosobo yang
dikenal sebagai kawasan dataran tinggi. Tapi, bukan berarti lokasi wisata ini
nggak punya pemandangan menarik.

Di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, tepatnya di Waduk Wadaslintang, kamu bisa menemukan Grand Canyon mini dalam bentuk Lubang Sewu Wonosobo. Seperti apa sih keindahan dari tempat wisata ini?

Cantiknya Pemandangan Lubang Sewu Wonosobo Bisa Kamu Nikmati Musim Kemarau Nanti

Sayangnya, karena berbagai faktor yang disebutkan sebelumnya, bukannya memelankan laju kendaraan, kita malah melibas polisi tidur dengan kecepatan tinggi. Sekali dua kali mungkin nggak masalah. Jika kita melakukannya sampai berkali-kali, dampaknya bisa bikin kendaraan sepeda motormu bermasalah, lo.

Kalau menurut salah seorang pemilik bengkel Desa Kalibendo, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang bernama Heri, tiga komponen yang berisiko mengalami kerusakan adalah suspensi, roda, atau rangka. Dia pun menjelaskan bagaimana ketiga bagian itu bisa rusak jika kita kerap melibas polisi tidur.

"Kalau dilibas dengan kecepatan tinggi, tekanan pada bagian suspensi jadi jauh lebih tinggi dari biasanya, shockbreaker pun jadi lebih mudah mengalami kerusakan," ucapnya pada Sabtu (8/2/2025).

Khusus untuk bagian roda, yang rentan adalah bagian velg. Maklum, motor jadi seperti melompat saat melibas polisi tidur dan membuat roda kemudian membentur keras aspal saat mendarat.

"Kalau sering-sering melakukannya, velg bisa retak atau bahkan bengkok. Hal ini tentu berbahaya, karena roda berpengaruh besar pada keseimbangan kemudi. Bisa memicu kecelakaan kalau nggak diperbaiki," lanjut Heri.

Lantas, bagaimana dengan rangka. Begini, cukup banyak polisi tidur yang cukup tinggi sehingga saat kita melewatinya dengan kecepatan tinggi, suspensi sepeda motor yang aktif justru membuat rangka sepeda motor terbentur dengan polisi tidur tersebut. Dampaknya, rangka bisa retak, bengkok, atau bahkan pecah.

Mengingat dampaknya yang cukup parah, Heri pun menyarankan kita untuk memelankan sepeda motor jika memang sudah melihat polisi tidur, seterburu-buru apapun kita. Soalnya, lebih baik menjaga kondisi sepeda motor tetap aman dan mencegah terjadinya kecelakaan. Setuju kan, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id - Karena diburu waktu atau terkadang nggak menyadari adanya polisi tidur di jalanan, terkadang tanpa sengaja kita melibasnya dengan kecepatan tinggi. Memang, seringkali kita nggak akan sampai jatuh gara-gara hal tersebut. Tapi, jika sering dilakukan, apakah bakal bisa bikin sepeda motor jadi rusak?

Polisi tidur sengaja dibuat agar kendaraan, baik itu sepeda motor maupun mobil memelankan kecepatannya. Selain di gang-gang kecil, kerap kali polisi tidur ditempatkan di lingkungan di mana orang banyak berjalan kaki atau menyeberang seperti di sekolah, rumah sakit, pasar, dan tempat lain.

Meski bikin kita jadi lebih cepat melalui polisi tidur, ada dampak yang bisa dialami sepeda motor jika kerap melibasnya dengan kecepatan tinggi. Apa saja ya, akibatnya?

Sering Ngebut saat Melibas Polisi Tidur dengan Sepeda Motor, Begini Dampaknya

Jadi kepikiran deh, kira-kira lebih banyak mana ya kalori yang terbakar di antara aktivitas jalan kaki dan bersih-bersih rumah?

Terkait dengan hal ini, kita bisa mengecek informasi yang diungkap situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kalau kita melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, setidaknya dalam semenit tubuh akan membakar 5,6 sampai 7 kalori per menit. Artinya, jalan kaki selama 30 menit sudah mampu membakar 168 sampai 210 kalori, Millens.

Kalau dilakukan lebih lama, yaitu sekitar satu jam, kalori yang terbakar tentu lebih banyak, yaitu 336 sampai 420 kalori. Lumayan juga, ya?

Lantas, bagaimana dengan bersih-bersih rumah? Tergantung pada apa saja yang kita lakukan. Kalau hanya lipat-lipat baju atau membereskan seprei, mungkin kalori yang terbakar nggak jauh beda dengan mencuci piring yang bisa membuatmu membakar 90 kalori selama 1 jam. Tapi, kalau kamu mengepel lantai selama 1 jam, bisa membakar 200 kalori, lo.

Kalau kamu berkebun, kalori yang dibakar malah jauh lebih banyak, yaitu 250 sampai 300 kalori per jam. Tapi, kalau aktivitasmu cukup berat seperti mencangkul atau menggotong karung-karung pupuk, tentu kalori yang terbakar bakal lebih banyak.

Lantas, mana yang lebih baik di antara bersih-bersih rumah atau jalan kaki? Sama-sama baik kok asalkan dilakukan dengan rutin. Kalau sedang ada waktu untuk berolahraga atau berkebun, bisa kok melakukannya di luar ruangan sembari mendapatkan vitamin D dari sinar matahari.

Tapi, kalau cuaca sedang hujan dan kamu malas keluar rumah, boleh-boleh saja lo bebersih rumah sembari membakar kalori. Yang penting badan sehat dan rumah jadi bersih. Setuju, kan, Millens? (Ari Wibowo/E05)

Inibaru.id - Ada beberapa opsi yang bisa kita lakukan saat akhir pekan. Selain beristirahat dan nggak ngapa-ngapain, kita bisa juga bersih-bersih rumah. Ada juga orang yang memilih untuk olahraga ringan seperti jalan kaki. Biar sehat dan membakar kalori gitu.

Baik itu jalan kaki ataupun bersih-bersih rumah sama-sama bikin tubuh kita jadi banyak bergerak. Saat bersih-bersih misalnya, kita bisa menyapu, mengepel, atau merapikan barang. Terkadang, tubuh sampai berkeringat lo saat melakukannya.

Sama-sama bikin badan bergerak dan mengeluarkan keringat, lebih banyak mana ya kalori yang terbakar di antara bersih-bersih rumah dan jalan kaki?

Bakar Kalori Lebih Banyak; Jalan Kaki atau Bersih-Bersih Rumah?

Mengobrol santai sambil mengenang masa kecil, menonton film favorit keluarga, atau memasak bersama bisa menjadi momen spesial yang nggak terlupakan. Tak perlu sesuatu yang mewah, karena bagi orang tua, perhatian dan kehadiran anak sudah menjadi hadiah yang paling berharga.  

Merayakan Valentine dengan orang tua juga bisa menjadi pengingat bahwa cinta sejati nggak selalu datang dari pasangan, tetapi juga dari keluarga yang selalu ada di sisi kita. Jadi, nggak perlu merasa sendiri, karena kasih sayang sejati ada begitu dekat—di rumah, bersama orang tua tercinta.&nbsp;

Momen untuk Kembali Menjalin Hubungan Hangat dengan Orang Tua

Valentine juga bisa menjadi saat untuk mempererat hubungan dengan orang-orang yang selalu menyayangi kita tanpa syarat yaitu orang tua.  

Seiring bertambahnya usia, kesibukan pekerjaan atau kehidupan pribadi sering kali membuat hubungan dengan orang tua menjadi lebih renggang. Komunikasi yang dulu erat bisa saja mulai terasa canggung, dan momen kebersamaan semakin jarang terjadi. Valentine bisa menjadi kesempatan emas untuk kembali mendekatkan diri dan menghangatkan hubungan yang mungkin mulai terasa dingin.

Kamu nggak perlu sesuatu yang rumit atau mewah kok.&nbsp; Cukup dengan meluangkan waktu untuk menelepon, mengunjungi mereka, atau sekadar mengobrol santai di rumah pasti sudah bisa menciptakan suasana menyenangkan. Bisa juga dengan memberikan hadiah kecil sebagai tanda kasih sayang.

Menghidupkan kembali kebersamaan dengan orang tua di Hari Valentine bukan hanya akan membahagiakan mereka, tetapi juga membawa kehangatan di hati kita sendiri. Karena sejatinya, cinta terbesar dan paling tulus sudah ada sejak kita lahir yaitu di dalam pelukan orang tua.&nbsp;

Dengan siapa pun kamu merayakan Valentine tahun ini, jangan lupa luangkan waktu untuk orang tua di rumah ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E05)&nbsp;

Inibaru.id - Hari Valentine identik dengan momen romantis bersama pasangan. Namun, bagi yang masih sendiri alias jomlo, nggak perlu merasa sedih atau iri. Valentine bukan hanya tentang cinta romantis, tetapi juga tentang kasih sayang dalam berbagai bentuk, termasuk cinta kepada orang tua.

Justru, ini bisa menjadi kesempatan emas untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada mereka yang telah mencintai kita tanpa syarat sejak lahir. Ada banyak cara menyenangkan untuk merayakan Valentine bersama orang tua, misalnya dengan mengajak mereka makan malam bersama, memberikan hadiah kecil yang bermakna, atau sekadar menghabiskan waktu berkualitas di rumah.

Kamu nggak harus memaksakan diri memiliki pasangan hanya untuk merayakan Valentine tahun ini. Suka cita Hari Kasih Sayang juga bisa kamu lewatkan bersama orang tua.

Rayakan Valentine dengan Orang Tua, Tetap Bermakna Meski Kamu Jomlo

Berkat inovasi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajak Herman untuk berpartisipasi dalam pameran UMKM berskala nasional Inacraft 2025, yang digelar di Jakarta.  

Saat ditemui di stan pameran, Herman mengungkapkan bahwa ide ini lahir pada 2009, berawal dari keprihatinannya terhadap kerusakan hutan akibat penebangan pohon untuk produksi kertas.

Dari situlah muncul ide bahwa kertas itu bisa dibuat memakai bahan lain, selain dari pohon-pohon yang melakukan fungsi ekologis.

"Berangkat dari situ, saya kembangkan menjadi handicraft ini,” katanya, Jumat (7/2/2025).

Sejak itu, dia mulai rutin mengumpulkan sampah organik dari tempat pembuangan sampah (TPS) di pasar tradisional seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan rumput, untuk kemudian diolah.  

“Kami ambil dari pasar dan ada juga yang sampah rumahan. Lalu, kami olah. Mulai dari memotong dan mengambil seratnya, kemudian dijadikan lembaran-lembaran seperti kertas. Lembaran itulah yang kami buat handicraft,” ungkapnya.  

Saat ini, produk kerajinan Herman masih diproduksi secara terbatas dan dipasarkan melalui media sosial serta pemesanan khusus (custom). Namun, dia optimistis bisa meningkatkan produksinya jika mendapat respons positif dari masyarakat.

“Saat ini baru tas, ikat pinggang, dan dompet. Rencananya kami akan produksi dengan skala besar, jika memang mendapat respons baik dari masyarakat,” tuturnya.

Keikutsertaan dalam Inacraft 2025 menjadi kesempatan besar bagi Herman untuk memperkenalkan produknya ke pasar nasional.  

“Saya berkesempatan ikut pameran di Inacraft 2025. Even yang digelar 5 sampai 9 Februari ini membuat saya senang dan bahagia. Hasil karya saya bisa dikenal lebih luas,” imbuhnya.  

Sedikit informasi, Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Jawa Tengah, Shinta Nana Sudjana, menyampaikan bahwa Jawa Tengah menghadirkan 68 UMKM dalam Inacraft 2025, dengan 12 stan dari 7 kabupaten/kota. Produk yang ditampilkan meliputi fesyen, kriya, dan kerajinan tangan.

Dalam kesempatan itu juga Herman mengajak masyarakat luas untuk mengunjungi paviliun Jawa Tengah di Asembly Hall JCC Jakarta mulai tanggal 5 sampai 9 Februari 2025.

"Banyak produk menarik ditawarkan di sini,” pungkasnya.

Hm, ide untuk memanfaatkan sampah organik menjadi produk bernilai tinggi patut diapresiasi ya? Betewe, kamu berniat beli nggak nih, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)

Inibaru.id -&nbsp;Sudah bukan hal yang mengejutkan jika sampah bisa didaur ulang menjadi barang-barang bernilai tinggi. Tapi, apa kamu pernah membayangkan olahan sampah organik di pasar, yang biasanya kotor dan beraroma kurang sedap, bisa menjadi produk yang keren?

Yap, di tangan Herman Purwanto, olahan sampah ini diubah menjadi kerajinan tangan bernilai seni tinggi. Warga Desa Beji, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang ini memanfaatkan sampah organik dari pasar tradisional untuk menghasilkan produk seperti tas, ikat pinggang, dan dompet yang unik dan estetik.  

Tentu saja, proses pembuatannya nggak instan. Herman melalui berbagai tahapan, mulai dari mengumpulkan sampah, memilah dan mengambil seratnya, mengolahnya menjadi lembaran seperti kertas, hingga akhirnya merakitnya menjadi handicraft yang menarik.&nbsp;

Kerajinan unik berbahan sampah organik pasar karya Herman Purwanto dari Kabupaten Semarang menarik perhatian di Inacraft 2025. Dengan kreativitasnya, sampah yang biasanya terbuang diolah menjadi produk estetik seperti tas, dompet, dan ikat pinggang.

Kerajinan Unik dari Olahan Sampah Organik Mejeng di Inacraft 2025

"Ada sih yang masih memakai tabung gas elpiji 3 kg. Tapi di lingkungan tempat saya tinggal, lebih banyak yang sudah dialiri gas rawa. Jadi pas kemarin di daerah-daerah lain heboh gas langka, di sini malah ga begitu mempermasalahkannya," ucap Susi, Sabtu (8/2/2025).

Kok bisa ditemukan gas rawa di Desa Rajek? Semua bermula gara-gara proses penggalian sumur di rumah salah seorang warga yang dikenal sebagai Mbah Kiai pada 2013. Kala itu, selain air yang keluar, terlihat gelembung-gelembung gas yang juga ikutan menyembur.

Warga pun langsung melaporkan hal ini ke pemerintah daerah setempat yang kemudian menggandeng pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Setelah melakukan pengecekan, pemprov pun memutuskan untuk memanfaatkan gas rawa ini untuk kebutuhan warga sekitar.

"Proses penggalian sumur dilakukan pada 2013. Barulah pengeboran dilakukan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Pemprov Jateng pada 2017. Pemprov juga kemudian memfasilitasi penyaluran gas rawa ini ke rumah-rumah warga," ungkap salah seorang pengurus distribusi gas rawa di Desa Rajek bernama Sarmadi sebagaimana dinukil dari Tribunnews, Jumat (7/2).

Hingga sekarang, setidaknya 18-20 rumah warga yang masih aktif menggunakannya. Masih banyak warga yang belum benar-benar menggunakan gas rawa ini karena masih ada anggapan bahwa gas ini bikin proses memasak lebih lama. Namun, sebenarnya asal digunakan dengan cepat, bisa kok dipakai memasak seperti biasa.

Yang pasti, sebagaimana yang Susi ungkapkan sebelumnya, sebagian warga Desa Rajek jadi nggak lagi kebingungan dengan distribusi gas elpiji 3 kg yang nggak selalu lancar. Apalagi, biaya penggunaan gas rawa ini juga nggak semahal penggunaan tabung gas elpiji.

"Kalau pakai gas rawa, biayanya jadi lebih murah dari menggunakan gas elpiji yang bisa habis 2 sampai tiga tabung per bulan, ujar Susi.

O ya, kalau menurut pakar geologi yang dulu sempat meneliti keberadaan gas rawa di Desa Rajek, gas tersebut ada di kedalaman 30 sampai 40 meter di bawah permukaan tanah. Cukup dangkal jika dibandingkan dengan kantung gas alam yang biasanya berada jauh di kedalaman.&nbsp;

Meski dangkal, pasokan gas di sana cukup banyak. Bahkan, diperkirakan baru akan habis 100 tahun setelah kali pertama dipakai. Jadi, warga desa Rajek pun bisa tenang.

Hm, menarik juga. Ada nggak sih daerah lain di Indonesia yang seberuntung nasibnya dengan Desa Rajek karena punya sumber energi murah yang bisa digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari? Kalau di tempatmu, ada nggak, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id - Tatkala Susi Sekarwati kali pertama pindah ke Desa Rajek, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dua tahun lalu, dia keheranan karena tetangga-tetangganya jarang yang mencari tabung gas elpiji 3 kg untuk memasak. Maklum, dia terbiasa menggunakan tabung gas melon tersebut tatkala masih tinggal di Kota Semarang.

Usut punya usut, hal ini disebabkan oleh adanya privilege&nbsp;yang didapat desa tersebut, yaitu adanya gas rawa yang kemudian dimanfaatkan oleh warga setempat. Dengan memakai pipa-pipa khusus, gas rawa ini kemudian disalurkan ke rumah-rumah dan jadi sumber energi warga untuk memasak.

Ditemukan karena ketidaksengajaan, gas rawa di Desa Rajek, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan kini dimanfaatkan warga untuk memasak dan kebutuhan lainnya.

Berkat Gas Rawa, Warga Grobogan Tetap Tenang saat Elpiji Langka

Buat kamu yang belum akrab dengan
Yotsuba, manga ini cukup menarik karena menceritakan kehidupan sehari-hari bocah berusia lima tahun bernama Yotsuba Koiwai.

Anak perempuan ini punya rasa
penasaran yang tinggi pada apa pun yang dia lihat di sekitarnya. Lebih dari itu,
dia juga sangat menikmati berbagai pengalaman yang dia rasakan setiap hari.

Nah, begitu ikut pindah rumah
dengan ayahnya sebagaimana yang diceritakan pada seri pertama komik ini,
Yotsuba yang sebelumnya tinggal di kawasan pedesaan merasakan pengalaman baru
kehidupan perkotaan.

Nah, pada manga ini, kita seperti bisa merasakan POV
bagaimana antusiasme anak kecil merasakan berbagai pengalaman pertama yang
menarik.

Cara sang kreator Kiyohiko Azuma
dalam menceritakan pengalaman Yotsuba, dan gambar-gambarnya yang eye-catchy
langsung bikin manga ini populer di seantero Jepang, bahkan ke seluruh
dunia, sejak kali pertama dirilis.

Banyak penggemar yang mengaku seperti tersihir dengan sudut pandang
Yotsuba dalam melihat berbagai hal menarik di sekitarnya. Mungkin karena ini pulalah para kreator membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikan tiap serinya.

Bayangkan saja,
dalam rentang waktu 22 tahun, mereka baru berhasil menerbitkan 15 seri, plus satu lagi yang bakal rilis pada akhir Februari nanti.

Jeda empat tahun dari perilisan seri sebelumnya kali ini memang yang paling jauh dibandingkan dengan jeda-jeda di
antara seri sebelumnya. Dua seri sebelumnya hanya terjeda tiga tahun, sedangkan seri-seri sebelumnya antara 1-2
tahun saja.

Karena tiap seri
Yotsuba selalu menyugukan berbagai cerita dan gambar-gambar yang
cantik, tentu saja seri ke-16 ini akan disambut dengan antusiasme tinggi juga. Boleh dong berharap keindahan yang sama pada seri terakhir ini?

Menarik ditunggu bakal seperti apa kisah Yotsuba kali ini. Apakah dia sudah mulai sekolah? Kalau mengikuti timeline di dunia nyata, harusnya sudah kelas empat ya? Ha-ha.&nbsp;(Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Untuk ukuran manga yang baru terbit 15
seri sejak 2003, Yotsuba&amp;! atau yang kerap disebut sebagai Yotsuba
saja sangat populer di seluruh dunia. Nah, kalau kamu sudah mengoleksi 15
serinya dan menanti kapan seri ke-16 bakal dirilis, penantianmu bakal
terbayarkan.

Pasalnya, pihak penerbit manga ini dalam Bahasa Inggris, Kadokawa
Gempak Starz, mengumumkan kalau Yotsuba seri ke-16 bakal dirilis pada 26
Februari 2025 ini.

Kali terakhir manga karya Kiyokiho
Azuma ini beredar di pasaran adalah pada 27 Februari 2021 alias empat tahun lalu. Manga
Yotsuba seri ke-15 dengan ketebalan 256 halaman tersebut diakhiri dengan cerita
Yotsuba yang dibelikan tas punggung, menandakan sang bocah
bakal segera masuk sekolah.

Setelah kali terakhir dirilis pada 2021, Kiyokiho Azuma bakal merilis Yotsuba seri ke-16 pada 26 Februari 2025 nanti.

Jeda Empat Tahun, Komik 'Yotsuba' Seri ke-16 akan Dirilis pada 26 Februari 2025

Selain itu, wilayah pesisir Sayung juga mengalami banjir rob karena air pasang laut, yakni Desa Purwosari, Tugu,
Timbulsloko, dan Sidorejo.

Intensitas hujan tinggi dan cuaca ekstrim
mengakibatkan peningkatan debit air sehingga sungai dan drainase meluap ke
permukiman warga.

Cuaca ekstrem juga telah merendam akses jalan
nasional maupun alternatif, termasuk di antaranya Jalan Pantura Demak-Semarang.
Banjir dimulai dari perempatan Onggorawe Sayung menuju Terboyo Semarang.&nbsp; Titik terdalam berada di depan PT HIT Sayung dengan ketinggian mencapai
20-40 sentimeter.

Warga terdampak banjir di Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak mengharapkan bantuan dan penanganan banjir di wilayahnya.