Inibaru.id - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) memprioritaskan keselamatan para pekerja serta pihak-pihak lainnya yang berada di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas usai tembok pembatas laut di kawasan tersebut jebol pada Jumat, (23/5/2025) sore.
Hal itu disampaikan oleh Hardianto, General Manager Pelindo Cabang Tanjung Emas dalam keterangan resminya yang diungkap pada hari yang sama.
"Kami telah melakukan evakuasi terhadap para pekerja yang berada di lokasi kejadian dan memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini," ungkapnya.
Tim tanggap darurat Pelindo juga langsung menerapkan langkah-langkah mitigasi awal seperti mengamankan area terdampak serta memasang penghalang sementara untuk mengendalikan aliran air.
"Dengan melokalisir penyebaran air menggunakan sand bag dan kontainer di area terdampak. Penutupan pagar panel blok yang jebol akan dilakukan secepatnya, seiring dengan surutnya pasang air laut," tambahnya.
Hardianto juga menambahkan, untuk aktivitas bongkar muat barang dan pelayanan penumpang di Pelabuhan Tanjung Emas, tetap berjalan normal tanpa kendala.

Dia juga memastikan bakal terus informasi terbaru kepada publik seiring dengan perkembangan situasi dan perbaikan pada tembok pembatas laut yang jebol tersebut.
"Pelindo berkomitmen penuh terhadap keselamatan dan kelancaran operasional pelabuhan serta terus bersinergi dengan seluruh pihak dalam proses penanganan insiden ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Kholid Zakaria selaku Kepala Seksi Peralatan BPBD Jawa Tengah mengatakan kejadian jebolnya tembok pembatas laut itu dibarengi oleh rob yang semakin tinggi pada pukul 14.00 WIB siang.
"Karena rob makin tinggi sejak pukul 14.00 WIB. Pukul 14.33 WIB infonya terjadi jebol sepanjang sekitar 20 meter. Tembok penahan, bukan tanggul. Mulai dari area laut sampai area naik turun kontainer," kata Kholid.
Begitu tahu tembok jebol, BPBD langsung melakukan penanganan berupa melakukan penutupan pada bagian yang jebol dengan menggunakan karung berisi pasir. Meski demikian, prosesnya tetap menunggu turunnya permukaan banjir rob.
"Rencananya kalau memungkinkan kita akan gunakan sand bag setelah surut. Perkiraan dari Stasiun Klimatologi Semarang nanti pada pukul 18.00 atau 20.00 mulai surut dan kita akan coba melakukan langkah darurat. Sementara untuk sand bag, kalau memungkinkan kita pakai alternatif lain yaitu kontainer, kita berdayakan agar tertutup. Kalau semua sudah menutup sementara, kita lakukan langkah permanen," jelasnya.
Di sisi lain, terkait dengan air laut yang sudah kadung masuk ke kawasan Tanjung Emas, dipastikan hanya merendam sebagian kawasan. Sayangnya, jika rob nggak segera surut, besar kemungkinan ada kawasan permukiman yang berpotensi terdampak.
"Aktivitas masih jalan. Nggak seluruh kawasan terendam. Kita komunikasi dengan Pelindo juga. Pelindo juga lakukan langkah antisipasi. Kita akan standby disini. Apabila butuh langkah evakuasi kalau dampaknya semakin meluas seperti tiga tahun lalu, maka kami akan siapkan kendaraan untuk mengakomodasi pengungsi atau yang minta dievakuasi keluar atau dari luar ke dalam," tegas Kholid.
Semoga saja ya, Millens, masalah banjir rob dan jebolnya tembok pembatas laut di Tanjung Emas, Kota Semarang ini bisa segera diatasi. (Murjangkung/E07)