Inibaru.id – Nggak hanya ibu-ibu dan pedagang yang resah gara-gara harga santan dan kelapa yang semakin mahal, Wali Kota Solo Respati Ardi sampai mengunjungi Pasar Legi Solo untuk mengetahui betapa parahnya kenaikan salah satu barang yang sangat dibutuhkan di dapur tersebut.
Bersama dengan Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo Agus Santoso, Respati mendapatkan informasi tentang kenaikan harga santan dan kelapa ini. Tapi, yang cukup menggelitik adalah penjelasan Respati terkait dengan alasan mengapa harga barang tersebut naik dengan signifikan, yaitu karena permintaan dari Tiongkok yang terus meningkat.
“Fenomena ini karena ekspor (kelapa) besar banget karena di Tiongkok kebutuhannya benar-benar tinggi. Besok saya akan audiensi dengan Menteri demi memberikan rumusan kebutuhan kelapa di Solo per hari,” janji Respati kepada pedagang kelapa di pasar tersebut pada hari ini, Jumat (23/5/2025).
Tunggu dulu, harga kelapa dan santan mahal gara-gara Tiongkok? Meski terlihat seperti hal yang nggak terkait, hal ini juga dibenarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan. Laki-laki yang akrab disapa Zulhas ini menyebut Tiongkok memang terus membeli kelapa dari luar negeri, termasuk dari Indonesia, demi memenuhi kebutuhan santan kelapa yang semakin diminati sebagai campuran kopi.

“Kenapa kelapa jadi mahal dan sulit dicari di sini, karena di Tiongkok terjadi pergeseran tren. Mereka nggak lagi minum kopi dengan susu, melainkan dengan santan kelapa. Kebutuhan ekspor kelapa ke Tiongkok pun meningkat dan bikin pasokan kelapa dalam negeri menurun. Itu yang bikin harganya naik,” ucap Zulhas sebagaimana dinukil dari Kompas, Kamis (15/5).
Sayangnya, meski tahu apa penyebab harga kelapa naik, pemerintah justru nggak terpikir untuk menghentikan ekspor kelapa ke Tiongkok. Alasannya, hal ini bikin petani kelapa mendapatkan keuntungan.
“Nggak perlu (menghentikan ekspor kelapa) karena harga yang didapat petani juga bagus,” lanjut Zulhas.
Dia justru menyarankan petani untuk banyak-banyak menanam kelapa. Nantinya, kelapa yang dihasilkan nggak hanya dipakai untuk kebutuhan dalam negeri, namun juga bisa diekspor ke luar negeri, khususnya ke Tiongkok.
Siapa sangka ya, Millens, salah satu penyebab harga kelapa dan santan naik adalah kebiasaan orang Tiongkok ngopi dengan santan. Tapi, kalau menurutmu, apakah keputusan pemerintah untuk tetap nggak menghentikan ekspor kelapa juga tepat meski harga kelapa terus menggila? (Arie Widodo/E05)