Inibaru.id - Kesenian wayang selalu menarik untuk dipelajari lantaran sarat filosofi. Nggak hanya cerita, tokoh, dan penokohannya, pakaian yang mereka kenakan pun penuh makna, salah satunya batik motif Poleng Bang Bintulu yang dikenakan Werkudara.
Semula, Werkudara mengenakan kain Poleng Rwabhineda, yakni motif kotak-kotak berwarna hitam dan putih laiknya papan catur. Kain khas bali itu menggambarkan benar dan salah. Hal tersebut sesuai dengan karakter Werkudara yang seorang kesatria dan memandang garis kebenaran itu tegas.
Suatu ketika, dalam mitologi Jawa, Werkudara ditugaskan mencari air suci (tirta perwita) oleh gurunya. Dalam pencariannya, sosok yang juga dikenal sebagai Bima itu bertemu Dewa Ruci. Singkat cerita, dewa kerdil itu menunjukkan kebenaran lain yang berbeda dengan kebenaran yang dipercayai Werkudara.
Sejak saat itu Werkudara mengganti poleng rwabhineda-nya menjadi poleng bang bintulu yang terdiri atas empat warna, yakni merah, kuning, hitam, dan putih. Motif itu mewakili empat elemen, yakni tanah, air, angin, dan api.
Batik poleng bang bintulu menyimpan nilai-nilai kehidupan bahwa manusia sejatinya harus mengimbangi ilmu serta kebaikan yang didapatnya dengan mengingat Tuhan. Bagi kamu yang meyakini Tuhan, filosofi ini tentu saja terasa mendalam.
Seperti kata Dewa Ruci, yang juga diyakini sebagian masyarakat Jawa, batik tersebut seakan mengingatkan bahwa sejatinya Tuhan ada dalam diri setiap makhluk. Filosofi yang, sekali lagi, indah kan? (IB15/E03)