Inibaru.id – Dalam memperingati HUT ke-471 Kota Semarang, Jawa Tengah, warga Semarang dimanjakan dengan berbagai festival yang telah berlangsung sejak awal Mei lalu. Yang terbaru, Pemkot melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang menyelenggarakan satu acara khusus bertajuk Festival Banjir Kanal Barat (BKB).
Berlangsung selama tiga hari berturut-turut pada Jumat-Minggu (11-13/5/2018), festival tahunan yang berlangsung di Sungai Banjir Kanal Barat tersebut kali ini dipusatkan Jalan Madukoro, Semarang Barat.
Pemukulan tambur oleh para pejabat Pemkot Semarang sebagai simbolik untuk dimulainya acara Festval BKB. (inibaru.id/Hayyina Hilal)
Menurut Sekretaris Daerah Kota Semarang, Agus Riyanto, festival itu diselenggarakan sebagai upaya untuk mendorong peningkatan jumlah wisatawan yang ada di Kota Semarang. Pemkot melihat potensi wisata air di Sungai Banjir Kanal Barat cukup besar, sehingga acara tersebut pun dijadikan sebagai agenda rutin dalam beberapa tahun terakhir.
“Ini adalah tahun ke-6," ungkap Agus, "Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini banyak perubahan, mulai dari lokasi dan kosepnya."
Aksi para peserta perahu hias dalam festival BKB 2018. (inibaru.id)
Seperti dikatakan Agus, penyelenggaraaan festival tahun ini memang agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, khususnya dari segi lokasi. Festival Banjir Kanal Barat (BKB) 2018 diselenggarakan di kawasan Madukoro lantaran ada pendangkalan di lokasi sebelumnya, yakni sekitar Jalan Jenderal Sudirman, Pusponjolo, dan Basudewo.
Perlombaan perahu hias menjadi inti dari festival tersebut. Inilah yang menjadikan Festival BKB 2018 dipindahkan ke lokasi baru yang lebih memadai.
Salah satu perahu hias yang unik di Festival BKB 2018. (Inibaru.id/Hayyina Hilal)
Acara yang dimulai pukul 19.30 itu diikuti 34 peserta perahu hias, yang terdiri atas berbagai kelurahan dan institusi di Kota Semarang. Antusiasme para peserta terlihat dari berbagai perahu hias yang didandani seciamik mungkin dengan ukuran dan bentuk yang beragam.
Perahu-perahu hias itu menjadi "tokoh utama" dalam festival tersebut sebagai pengganti penerbangan lampion yang tahun ini nggak diselenggarakan lagi. Tahun ini pemkot memang sengaja meniadakan lampion terbang lantaran takut lampion-lampion itu bakal jatuh di area yang berbahaya. Sebagai pengganti, pemkot menghanyutkan sebanyak 2.000 lentera yang dinyalakan di atas air alias water latern.
Lentera yang menghiasi sungai Banjir Kanal Barat. (inibaru.id/Hayyina Hilal)
Selain perahu hias dan penyalaan lentera, Disbudpar juga bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang untuk menggelar "Semarang Introducing Market" di area Festival Banjir Kanal Barat. Jadi, selain menyajikan agenda wisata tahunan, pemkot juga sekaligus menyediakan wadah untuk mendukung industri kreatif di Kota Semarang.
Semarang Introducing Market/ (inibaru.id/Hayyina Hilal)
Sebagai tambahan, pemkot juga mendatangkan hiburan musik dangdut oleh artis Ibukota Selfi Nafilah KDI dan Resa Lawangsewu.
Nah, buat kamu yang penasaran dengan acara tersebut, tunggu tahun depan ya! (Hayyina Hilal/E03)