Dia mengatakan penyakit korupsi telah membuat Indonesia hancur dan nggak dapat maju. Rakyat, lanjut Lili, juga jadi korban karena terus hidup dalam kemiskinan akibat pemimpin yang korup.&nbsp;



Lili berpendapat, saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin yang dapat memberantas korupsi. Bukan mengandalkan pencitraan semata. Oleh karena itu saatnya politik pencitraan harus ditinggalkan.

Dia meminta partai politik menyikapi perubahan preferensi pemilih muda terhadap calon pemimpin nasional tersebut. Terlebih, pemilih muda yang berusia 17-39 tahun dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang diprediksi mencapai 60 persen dari total pemilih.

"Pandangan mereka (pemilih muda) merupakan signal yang harus diperhatikan (partai politik) jika kandidatnya ingin keluar sebagai pemenang," ujar Lili.



Sementara itu, peneliti Saiful Mujani Research Center (SMRC) Saidiman Ahmad mengatakan partai politik harus menyerap aspirasi pemilih muda yang memiliki preferensi lebih khusus terhadap calon pemimpin ketimbang pemilih lebih luas. Meski menilai citra merakyat masih dinilai relevan, dia berpendapat calon pemimpin nasional juga harus memiliki integritas antikorupsi yang baik.&nbsp;

Pemilih muda, kata Saidiman, juga menginginkan calon pemimpin yang memiliki agenda langsung terhadap mereka. Misalnya, isu lapangan kerja dan lingkungan.

"Tapi perlu dicatat, anak muda itu kan kritis. Salah satu cirinya adalah kalau mereka merasa calon-calon yang ada tidak lebih menjanjikan, bisa saja mereka tidak ikut memilih," ujar Saidiman.

Setuju banget dengan hasil riset tersebut ya, Millens? Kamu sebagai anak muda sudah seharusnya memilih pemimpin nggak berdasarkan pencitraan yang dibangun tapi bukti nyata membangun bangsa. Betul nggak? (Siti Khatijah/E05)

Artikel ini telah terbit di Medcom dengan judul Pengamat Sebut Politik Pencitraan Harus Ditinggalkan, Sudah Tak Dilirik Pemilih Muda.

Inibaru.id - Anak muda nggak pernah luput dari target kampanye Pemilihan Umum. Kelompok pemilih pemula ini memiliki jumlah yang nggak sedikit sehingga suara yang terhimpun dari mereka sangat berarti. Namun, untuk menggaet suara mereka, calon pemimpin harus menggunakan cara yang cerdas.&nbsp;



Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menilai pemilih muda saat ini telah bersikap kritis dan cerdas. Ini bisa dilihat dari adanya pergeseran preferensi&nbsp;pemilih muda&nbsp;terhadap calon pemimpin nasional, dari semula menyukai yang merakyat dan sederhana, menjadi jujur dan antikorupsi.

"Mereka tampaknya menginginkan bahwa pemimpin ke depan punya concern terhadap pemberantasan korupsi," kata Lili kepada&nbsp;Media Indonesia, Selasa (21/3/2023).

Sudah bukan lagi zamannya mendulang suara dalam Pemilu dengan cara pencitraan. Para pemilih muda kini mendambakan sosok pemimpin yang jujur dan nggak korupsi. Lebih dari itu, mereka mengharapkan presiden yang memiliki agenda yang langsung berpengaruh terhadap mereka.&nbsp;

Pemilih Muda Harapkan Pemimpin yang Nggak Korupsi

Ada yang berpendapat jika puasa dilakukan dengan benar puasa
dapat mengendalikan asam lambung. Apakah hal ini benar?

Puasa Ramadan sebenarnya nggak secara langsung dapat
mengendalikan asam lambung. Namun, beberapa orang yang berpuasa melaporkan
bahwa mereka mengalami peningkatan kesehatan pencernaan dan gejala asam lambung
mereka berkurang selama bulan Ramadan.

Hal ini mungkin disebabkan oleh pola makan yang berubah
selama bulan puasa, di mana seseorang hanya makan saat waktu berbuka dan sahur,
dan kemudian berpuasa sepanjang hari. Pola makan ini dapat membantu
menyeimbangkan kadar asam lambung dan mencegah gejala asam lambung yang terkait
dengan makan berlebihan atau makan terlalu sering.

Sayanngya, bagi orang yang mengalami kondisi asam lambung
yang parah, berpuasa dapat memperburuk gejala mereka. Mereka yang menderita
asam lambung harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui
apakah mereka dapat berpuasa dan bagaimana cara mengatur pola makan mereka agar
tidak memperburuk kondisi mereka.

Cara mencegah asam lambung naik selama puasa

Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mencegah
asam lambung naik selama puasa:

1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Hindari makanan pedas,
asam, dan berlemak

Makanan seperti cabai, jeruk, kopi, minuman berkafein,
makanan berlemak tinggi, dan makanan pedas dapat meningkatkan produksi asam
lambung. Oleh karena itu, sebaiknya hindari makanan tersebut dan beralih ke
makanan yang lebih sehat dan ringan seperti buah-buahan, sayuran, dan protein
nabati.

2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Konsumsi makanan dalam
porsi kecil

Hindari makan dalam jumlah besar sekaligus. Sebaiknya makan
dalam porsi kecil dan sering agar tubuh tetap tercukupi nutrisi yang
dibutuhkan.

3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Hindari merokok dan minum
alkohol

Merokok dan minum alkohol dapat meningkatkan produksi asam
lambung dan merusak lapisan pelindung pada dinding lambung, sehingga sebaiknya
dihindari selama puasa.

4.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Jangan tidur setelah makan

Tidur setelah makan dapat memperburuk gejala asam lambung.
Sebaiknya tunggu minimal 2-3 jam setelah makan sebelum tidur atau melakukan
aktivitas yang memerlukan posisi tidur.

5.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Konsumsi makanan yang mudah
dicerna

Pilih makanan yang mudah dicerna seperti bubur, sup, atau
makanan ringan yang sehat, serta hindari makanan yang terlalu berat pada perut.

6.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Minum air putih yang cukup

Pastikan untuk minum air putih yang cukup untuk membantu
mengeluarkan asam lambung dari lambung.

7.&nbsp; &nbsp; &nbsp; Konsultasi dengan dokter

Jika Anda memiliki masalah asam
lambung yang serius, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh
saran dan pengobatan yang tepat sebelum puasa Ramadan. (Siti
Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id – Selama satu bulan penuh, umat Islam
diwajibkan menjalani ibadah puasa Ramadan yang melibatkan proses menahan diri
dari segala sesuatu yang dapat membatalkannya, seperti lapar, dahaga, dan hawa
nafsu, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Namun, bagi sebagian orang yang menderita kondisi asam
lambung atau GERD, puasa dapat memicu kambuhnya penyakit mereka. Asam lambung
sendiri dapat menyebabkan sensasi mulas dan rasa panas di dada akibat naiknya
kandungan asam lambung hingga ke tenggorokan.

Muncul anggapan bahwa puasa dapat mengendalikan asam lambung tetap stabil. Benarkah demikian?

Benarkah Puasa Bisa Mengendalikan Asam Lambung?

“Sudah berapa kali kami di-bully warganet karena angklung kan bukan khas Jogja” ucapnya
sebagaimana dikutip dari Mojok,
Selasa (21/3/2023).

Hal ini langsung mendapatkan tanggapan dari etnomusikolog
alias peneliti musik dari Institut Seni Yogyakarta Aris Setyawan. Dia mengakui
jika banyak kelompok musik angklung berasal dari luar Yogyakarta.

“Angklung dan calung banyak berkembang di wilayah Banyumas,
Purbalingga, dan Cilacap,” ungkapnya sebagaimana dilansir dari Kumparan, Selasa (21/3).

Dulu, daerah-daerah tersebut masuk dalam wilayah kekuasaan
Mataram. Yang berkembang di sana adalah angklung karena pada zaman dahulu,
warga luar keraton kesulitan untuk mengakses gamelan.

Nggak hanya harga gamelan yang mahal, mempelajari ilmu
karawitan untuk memainkan alat musik tersebut juga susah. Oleh karena itu, kemudian warga dari wilayah tersebut memainkan angklung dan calung yang lebih mudah
dibuat dan dimainkan.

Nah, karena adanya irisan sejarah yang kuat antara daerah-daerah Banyumasan dengan
Mataram, Aris pun tetap menyebut angklung dan calung sebagai alat
musik tradisional Jawa, meskipun nggak khas Jogja. Apalagi, laras musik yang
dipakai angklung dan gamelan sama, yaitu laras pelog dan tangga nada pentatonis.
Dia pun menyebut larangan angklung di Malioboro karena nggak khas Jawa sebagai
hal yang kurang tepat.

“Mungkin maksudnya Pemkot Jogja pengin Malioboro itu Jogja
banget. Tapi kan kalau yang dipentaskan gamelan cukup berat ya, malah susah
dibawa ke mana-mana,” sarannya sebagaimana dikutip dari Harian Jogja, Selasa (21/3).

Untungnya, Pemkot Jogja ternyata nggak saklek terkait dengan isu ini. Kabarnya, para pemusik angklung
Malioboro bakal dipindah ke Teras Malioboro 1 dan 2, bukannya benar-benar
dilarang tampil.

Pemindahan ini pun sebenarnya bukan semata-mata karena
angklung dianggap bukan sebagai alat musik khas Jogja, melainkan lebih karena
faktor penataan Malioboro. FYI, Malioboro sedang diajukan menjadi kawasan Sumbu Filosofi
sebagai warisan budaya UNESCO.

Gara-gara hal ini, nggak hanya pemusik angklung
yang dilarang tampil, penjual makanan, rokok, dan lain-lain juga nggak boleh beraktivitas
di sana.

Tapi, jika pemusik angklung ini pengin tetap bisa pentas di
Teras Malioboro, mereka harus mengombinasikan alat musik angklung ini dengan
alat musik khas Jogja seperti gamelan.

“Kami minta kolaborasikan dengan alat musik Jawa seperti bonang,
saron, apapun yang bernuansa Jogja. UPT masih mengurus kurasinya. Semoga Lebaran
mereka sudah bisa tampil,” ucap Ekwanto.

Permintaan Pemkot Jogja pun mendapatkan sambutan dari Grup
Angklung Carekhal Setiadi. 

“Kalau maunya seperti itu, harus dikombinasikan, ya nggak
apa-apa,” ucapnya.

Isu larangan angklung di Malioboro ternyata sudah ada solusi
yang disepakati semua pihak. Semoga saja kemeriahan yang biasanya disajikan
saat musik ini dipentaskan bisa kembali terdengar. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Belakangan
ini warga Yogyakarta dihebohkan dengan larangan tampilnya grup musik angklung di
Malioboro. Kabarnya, alasan pelarangan ini karena angklung dianggap bukan alat
musik khas Jogja.

Menurut keterangan Kepala UPT Kawasan Cagar Budaya Malioboro
Ekwanto, keputusan untuk melarang angklung pentas di jalan paling populer di
Kota Gudeg nggak sembarangan diambil. Apalagi, sebelumnya banyak warganet yang
memprotesnya.

Salah satu daya tarik Jogja bagi para wisatawan adalah pementasan angklung di Malioboro. Tapi, belakangan alat musik ini dilarang tampil di sana. Alasannya adalah karena angklung bukan alat musik khas Jogja.

Peneliti Musik Tanggapi Isu Larangan Angklung di Malioboro; Nggak Tepat

Balai Yasa Pengok bisa kamu temui di Jalan Kusbini. Nama Pengok diambil dari nama kampung tempat bengkel kereta api tersebut berada. Di bengkel inilah, lokomotif, gerbong kereta, dan fasilitas kereta api lainnya mendapatkan perawatan atau perbaikan.

Balai Yasa Pengok didirikan pada 1914 oleh&nbsp;Nederland Indische Spooorweg Maatschapij (NIS). Awalnya, nama tempat ini adalah&nbsp;Centraal Werkplaats.

Dikutip dari Good News From Indonesia
(24/12/22), bengkel yang berdiri di atas tanah seluas 12,88 hektare dengan luas bangunan 4,37 hektare ini pernah
dikuasai Jepang pada 1942 dan baru diambil alih oleh pemerintah Indonesia
pada 28 September 1945.

Djawatan Kereta
Api Republik Indonesia (DKARI) kemudian mengubah nama bengkel tersebut menjadi Balai Karya. Barulah pada 1959, namanya diubah menjadi Balai Yasa Traksi.

O ya, ada cerita sejarah unik Indonesia yang melibatkan Balai Yasa Pengok, Millens. Begini, pada 1946 sampai akhir 1949, Ibu Kota Indonesia sempat dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Keputusan itu dilakukan atas saran Sultan Hamengkubuwono IX saat melihat situasi yang nggak kondusif setelah proklamasi kemerdekaan.

Disadur dari Kesbangpol Kulon Progo
(30/01/23), pada 3 Januari 1946 malam, sebuah gerbong kereta dengan lokomotif C 2849 tiba di jalur kereta api yang ada di dekat kediaman Bung karno, yaitu Jalan Pegangsaan Timur, Menteng, Jakarta Pusat. Kedatangan gerbong kereta api ini dilakukan diam-diam. Lampu kereta bahkan sengaja dimatikan demi menghindari kecurigaan pihak NICA.

Sejumlah pejabat negara kemudian masuk ke dalam Kereta Luar Biasa (KLB) tersebut untuk menuju Stasiun Yogyakarta. Nah, setelah menurunkan rombongan pejabat tersebut di stasiun, KLB langsung mendapatkan pemeriksaan dan perawatan di Balai Yasa Pengok.

Tanpa adanya perawatan dan perbaikan kereta api yang baik di Balai Yasa Pengok, bisa jadi proses pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Yogyakarta tidak berjalan dengan baik. Jadi, secara tidak langsung, tempat ini memiliki peran besar dalam sejarah Indonesia.

Cerita tentang kereta api dan sejarah Indonesia memang menarik, ya, Millens. Termasuk kisah tentang Balai Yasa Pengok ini. Omong-omong, kamu pernah melihat tempat ini belum?&nbsp;(Kharisma
Ghana Tawakal/E07)

Inibaru.id – Puluhan tahun sebelum merdeka, tepatnya sejak 1867, kereta api sudah beroperasi di Indonesia. Pada tahun tersebut, si ular besi sudah melayani rute Semarang - Tanggung (salah satu wilayah di Grobogan). Melihat fakta ini, wajar jika ada banyak stasiun atau tempat-tempat yang terkait dengan kereta api jadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan hingga berbagai peristiwa penting di Tanah Air.

Salah satu tempat tersebut adalah Balai Yasa Pengok, tempat perawatan dan perbaikan kereta api yang ada di Yogyakarta. Bengkel kereta api ini jadi saksi Yogyakarta sempat jadi Ibu Kota Indonesia untuk sementara waktu.

Di Yogyakarta, ada tempat di mana kereta api bisa diperbaiki atau mendapatkan perawatan secara berkala. Nama tempatnya adalah Balai Yasa Pengok. Seperti apa sih tempat ini?

Balai Yasa Pengok, Saksi Bisu Pemindahan Ibu Kota Negara

Informasi tentang keakuratan obat sirop ini sangat penting bagi masyarakat. Agar nggak lagi muncul keresahan, Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) menyelenggarakan "Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman Untuk Anak" yang diadakan di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, pada Selasa (21/3/2023).



Acara ini didukung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Pakar Farmakologi.

Dalam acara tersebut disampaikan, kamu bisa melihat daftar produk obat sirop yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti aturan pakai di website atau sosial media BPOM serta melalui kanal publikasi resmi BPOM lainnya.

"Masyarakat, pasien, fasilitas layanan kesehatan dan dokter diminta untuk tidak lagi khawatir dan ragu," kata&nbsp;Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor &amp; Zat Adiktif (ONPPZA), Tri Asti Isnariani.



Kini, produk sirop obat yang sudah dirilis kembali oleh BPOM bisa diresepkan kembali oleh dokter dan bisa dikonsumsi masyarakat dengan tenang selama mengikuti aturan pakai.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia Noffrendi Roestram mengemukakan ada banyak pengalaman apoteker&nbsp; menerima keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses sirop obat yang belum boleh beredar.

Selain itu, lamanya proses mendapatkan obat puyer, selama periode penarikan sementara sirop obat tahun lalu juga jadi masalah. Namun dengan nggak adanya lagi kasus GGAPA masal sejak dirilisnya produk sirop obat oleh BPOM bulan Desember tahun lalu membuktikan keamanan produk tersebut.

Wah, ini kabar bagus ya, Millens. Sekarang para orang tua nggak perlu khawatir untuk membeli obat sirop di apotek resmi, baik berdasarkan resep dokter maupun membeli obat bebas. (Siti Khatijah/E05)

Inibaru.id - Semenjak heboh tentang obat sirop anak disinyalir jadi penyebab penyakit Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA), kita sebagai orang dewasa merasa takut dan khawatir untuk memberikan obat dalam bentuk sirop.

Namun,&nbsp;seluruh instansi dan organisasi terkait telah melakukan investigasi dan evaluasi ulang secara menyeluruh. Kesimpulannya adalah&nbsp;satu-satunya penyebab kasus GGAPA yang terjadi adalah karena adanya cemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG)/Propilen Etilen Glikol (PEG) yang diganti dengan Etilen Glikol (EG)/Dietilen Glikol (DEG) oleh satu oknum perusahaan penyuplai kimia.

Setelah distop peredarannya karena sedang diteliti, kini obat sirop sudah boleh diresepkan dan dikonsumsi kembali. Terkait penyebab penyakit Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA), para ahli menyatakan bahan yang membahayakan nggak ada dalam kandungan obat sirop yang dinyatakan aman.

Nggak Khawatir Lagi, Obat Sirop Sudah Bisa Dikonsumsi Anak

Inibaru.id &ndash; Beberapa hari yang lalu, saya mendapat kesempatan untuk makan sushi yang kedua kalinya, yakni di Orenji Sushi Semarang. Meski pun sushi di tempat ini memberi sensasi yang meletus di mulut, ternyata lidah saya makan nggak bisa berbohong. Tertinggal rasa eneg yang mengganggu.
Maklum, dalam tradisi Jepang sushi mengandalkan ikan mentah. Sedangkan untuk lidah orang Indonesia terbiasa dengan makanan matang. Nggak terkecuali lidah saya. Apalagi urusan ikan, ha-ha. Berikut saya merangkum beberapa tips buat Millens merasa masih eneg bahkan mual ketika makan sushi.
Pertama, ubah mindset. Kamu jangan membayangkan mentah ikan. Kalau kamu bayangkan, dari potongan kedua dan selanjutnya akan susah kamu ditelan. Apalagi kalau kamu membayangkannya sampai ikan itu meronta-ronta dan darahnya berceceran. Hi
Kedua, manfaatkan shoyu atau kecap Jepang. Rasa asin shoyu bisa menutupi rasa asli sushi. Jadi lidah nggak akan kaget karena cita rasa shoyu yang asin bakal mengalahkan rasa ikan. Apalagi kalau shoyu ini kamu tambah dengan sambalnya Jepang, atau yang lebih dikenal dengan nama wasabi. Berwarna hijau dan memiliki rasa pedas. Tapi jangan mencampur shoyu dan wasabi secara bersamaan ya. Bisa menghancurkan rasa. Atau kamu bisa makan acar jahe untuk menetralkan lidah.
Ketiga, minumlah setelah makan sepotong. Siapkan minumam favoritmu di dekat sushi yang mau kamu makan. Bisa teh ocha atau lemon tea. Malahan ada juga yang bilang bawa air jeruk nipis. Dicelupin ke sana dulu biar amisnya hilang. Nah, setelah potongan kedua lidahmu bakal menyesuaikan dan bisa merasakan lembutnya ikan.
Keempat, pesan sushi yang ikannya matang atau semuanya matang. Sushi matang dari pengalaman saya pergi ke Orenji Sushi Semarang lebih "masuk" di lidah saya. Kalau menu jenis ini sudah masuk menu fusion food. Sudah dijamin sesuai dengan lidahnya orang Indoensia.
Tips terakhirnya alias kelima adalah kebiasaan saja, Millens. Kamu merasa mual karena kamu baru memakannya sekali, dua kali, atau hanya tiga kali saja. Jika kamu semakin sering mengkonsumsi dan lidahmu sudah terbiasa, lama-lama bakal doyan kok. Ha-ha.
Nah, sudah pada tahu tipsnya ya. So, jangan kapok makan sushi! (Isma Swastiningrum/E05)

Makan sushi pertama kali menjadi tantangan yang menarik bagi lidah orang Indonesia. Pasalnya, komposisi pembuatan sushi yang berasal dari ikan mentah kadang memberikan rasa eneg bagi yang pertama mencoba. Ingin tahu tips agar kamu masih bisa menikmati sushi? Yuk, simak!

Biar Nggak Malu-Maluin, Ini Tips Makan Sushi Mentah Buat Pemula 

Inibaru.id&nbsp; - Bagi lidah saya yang asing dengan makanan mentah, makan sushi butuh banyak pertimbangan. Hingga umur saya yang lebih dari dua dasawarsa, lidah saya masih asing dengan cita rasa ala negeri Matahari Terbit ini.
Namun setelah melihat profil Hangiri Sushi di linimasa instagram, akhirnya saya bisa bernafas lega. Kedai sushi yang sudah ada sejak 7 tahun lalu ini menawarkan susi fusion yang cita rasanya sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.
&ldquo;Bumbunya kita racik dan dikombinasikan dengan citarasa Jawa (lokal) agar dapat diterima oleh lidah indonesia,&rdquo; kata Abdul Sodiq yang membidangi bagian operasional Hangiri Sushi. Pantas saja, di samping menu nigiri dengan tambahan salmon mentah, yang paling jadi favorit di sini adalah fusion roll dan fried roll.
<img src="/nuploads/89/hangiri/Hangiri_Zulfa_Inibaru1.jpg" alt="" width="1069" height="800" />
<code>Kalau nggak suka salmon mentah, kamu bisa pesan fried roll yang semuanya pakai bahan matang, Millens! (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)</code>
Buat saya, takoyaki di sini nggak ada bedanya dengan yang dijual di luar sana. Khas foodstreet yang cocok buat cemilan. Sayangnya, takoyaki di sini punya rasa yang terlalu asin di lidah saya. Untungnya Kani crispy roll dan Teriyaki roll saya nggak mengecewakan. Keduanya pakai bahan matang dengan beberapa sayuran yang rasanya bisa lidah saya terima. Yang jadi favorit saya teriyaki roll yang punya rasa segar dari mentimun dan chef sauce yang khas banget.
<h2>Harga Merakyat</h2>
Selain bercita rasa lokal, kedai sushi yang sudah membuka cabang di Kudus serta Salatiga ini juga punya harga yang merakyat bangat. &ldquo;Iya harganya terjangkau, dari 7 ribu sampai 27 aja,&rdquo; kata Abdul.
<img src="/nuploads/89/hangiri/Hangiri_Zulfa_Inibaru3.jpg" alt="" width="1069" height="800" />
<code>Takoyaki di sini agak asin sih menurutku, tapi cocok buat cemilan lo. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)</code>
Saat ini di Semarang sendiri, Abdul mengaku sudah ada tiga cabang lain. Ini nggak lepas dari cita rasanya yang lokal serta harganya yang jelas bersahabat. Pengunjung kedai Hangiri Sushi nggak cuma dari kalangan umum lo. Banyak pula kalangan mahasiswa yang datang karena harganya yang terjangkau.
<img src="/nuploads/89/hangiri/Hangiri_Zulfa_Inibaru2.jpg" alt="" width="1069" height="800" />
<code>Untuk ukuran low budget meal, menu di sini lumayan untuk opat pengin kok. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)</code>
Selain harga yang murah, kamu juga bisa nongkrong di sini karena tempatnya yang lumayan luas. Nah dengan rate harga segitu dan berbagai fasilitasnya, kamu nggak boleh berharap banyak dengan cita rasanya ya. Buatmu yang terbiasa makan sushi mahal, harus maklum dengan menu low budget di sini. Tapi buatmu yang berkantong tipis, bersantap di sini bisa jadi tombo pengen kok.
Buatmu yang mager, memesan sushi fusion ini via ojek daring juga bisa banget. Nah gimana? Unik banget kan sushi fusion yang satu ini. Yuk cobain! (Zulfa Anisah/E05)
&nbsp;
Hangiri Sushi
Kategori&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; : Kedai
Alamat&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; : Jl. Tusam Raya No. 29 a
Jam operasional&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;: Setiap hari 09.00 &ndash; 21.00
Harga&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; : Rp 7.000 &ndash; Rp 27.000
&nbsp;

Buat saya yang nggak terbiasa dengan makanan mentah, makan sushi tentu butuh banyak pertimbangan. Tapi di Hangiri Sushi, menu yang tersedia didominasi oleh sushi dengan bahan baku matang yang cita rasanya sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia lo. Penasaran?

Harga Merakyat, Sushi Fusion ala Hangiri Ini Cocok di Lidah dan Dompet

Inibaru.id &ndash; Orenji Sushi Semarang merupakan salah satu restoran Jepang yang menghadirkan kesan homey minimalis. Sebastian Reno selaku pemilik menjelaskan tempat ini awalnya adalah rumah eyangnya yang dia renovasi sedemikian rupa. Kini tempat itu bertransformasi menjadi tempat yang cozy untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, sahabat, atau orang terdekat.
Berdiri pada 21 Agustus 2015, Orenji Sushi juga merupakan brand milik keluarga Reno yang berbasis di Cilegon, Jakarta. Menu yang dihadirkan berupa masakan-masakan khas Jepang seperti ramen, udon, zensai, gunkan, makimono, sashimi, hingga bento. Ada pula produk spesial berupa sushi cake. Setiap enam bulan sekali setiap menu dilihat performanya dari respon pasar. Inovasi dihadirkan dari nilai performa ini.
&nbsp;<img src="/nuploads/101/OrenjiSushi_Isma_Inibaru2%20%281%29.JPG" alt="" width="1200" height="800" />
<code>Pelayan Orenji Sushi Semarang tengah mengecek menu. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)</code>
Reno sadar jika euforia di Jepang dan di Semarang berbeda. Pemuda kelahiran Semarang, 15 Februari 1992 ini bercerita Orenji Sushi juga menghadirkan menu-menu fusion untuk menyesuaikan dengan lidah orang Indonesia.
"Indonesia negara rempah-rempah nih. Kita suka yang rasanya agak kenceng atau kerasalah. Kayak pakai mayonnaise dan kecap asin yang bisa meng-enhance rasanya. Saus yang pedas juga, di Jepang jarang," kata Reno.
&nbsp;<img src="/nuploads/101/OrenjiSushi_Isma_Inibaru3%20%281%29.JPG" alt="" width="1200" height="800" />
<code>Orenji Sushi Semarang tepat untuk makan bareng orang terdekat. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)</code>
Lahir, besar, tumbuh, dan berkuliah di Semarang, membuat pria lulusan Sastra Inggris Universitas Diponegoro tersebut lebih sensitif akan permintaan pasar. Dia mengaku tempatnya ramai ketika malam. Itu sebabnya jam buka restoran yang beralamatkan di Jalan Singosari 1 Nomor 2 Pleburan, Semarang itu lebih siang daripada restoran kebanyakan. Tepatnya dari pukul 12.00 hingga pukul 22.00 malam.
Strategi ini dibuat karena jarang ada orang Indonesia yang terpikir akan makan sushi saat pagi-pagi. Orang lebih memilih bubur ayam, pecel, ketoprak, atau nasi sayur.
Secara interior, konsep minimalis sengaja dipilih untuk menghadirkan kesan nongkrong yang kekinian bagi anak muda. Pas untuk acara kumpul bareng seperti perayaan ulang tahun, gathering, sampai arisan.
Di sini juga ada fasilitas wi-fi dan stop kontak yang cukup banyak. Cocok untuk tempat mengerjakan tugas sambil makan. Promo-promo spesial juga ada lo Millens untuk pelanggan. Kuy, ke sini. (Isma Swastiningrum/E05)
&nbsp;
Orenji Sushi Semarang 
Kategori&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : Resto makanan Jepang
Alamat&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : Jalan Singosari 1 Nomor 2 Pleburan, Semarang
Jam buka&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : 12:00 - 22:00 WIB
&nbsp;

Dari depan, bangunan itu berwarna orange dengan hiasan lampion-lampion. Logo jeruk perlambang kesegaran, kebersihan, dan kehiginisan terpampang mencolok di salah satu spot. Ketika membuka pintu, terdengar alunan musik pop-swing yang bikin telinga betah.

Orenji Sushi Semarang, Tempat Makan Minimalis yang Homey Abis

Inibaru.id &ndash; Orenji Sushi Semarang, begitu restoran yang beralamatkan di Jalan Singosari 1 Nomor 25 Semarang dikenal. Tempat ini menempati kawasan kuliner Semarang kelas menengah yang menonjolkan suasana minimalis. Orenji menyediakan berbagai menu favorit khas Jepang yang ngangenin di mulut.
Sore itu, sembari menyambut kerinduan karena lidah lama sudah nggak menikmati makanan Jepang, saya menyantap Orenji Special Roll, Cheesy Mentai Roll, dan Cheese Crab Katsu Roll. Menu ini merupakan signature dish dari restoran yang berdiri sejak tahun 2015 tersebut.
Hm, semenarik apa ya sensasi ketiga menu ini?
Orenji Special Roll
&nbsp;<img src="/nuploads/101/SignatureDish_Isma_Inibaru1.jpg" alt="" width="1200" height="800" />
<code>Orenji Special Roll ala Orenji Sushi Semarang. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)</code>
Orenji Special Roll menjadi signature dish pertama yang saya coba. Perpaduan topping tobiko atau telur flying fish berpadu dengan chicken floss, salmon matang yang dibakar, serta nasi yang berisi kepiting dan timun Jepang bernama kyuri ini memberikan sensasi meletus di lidah.
Semakin lumer dengan siraman saus teriyaki dan mayonnaise di atasnya. Wijen hitam yang menyebar di antara nasi-nasi semakin menambah cantik penampilan dari sushi ini.
Rasanya yang otentik memberikan kelezatan di setiap potongnya ketika ditelan. Oya, bicara soal harga, seporsi Orenji Special Roll untuk ukuran small dibanderol sebesar Rp 30 ribu, sedangkan untuk ukuran large seharga Rp 56 ribu.
Cheesy Mentai Roll
&nbsp;<img src="/nuploads/101/SignatureDish_Isma_Inibaru2.JPG" alt="" width="1200" height="800" />
<code>Cheesy Mentai Roll. (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)</code>
Jati diri dalam menu sushi kali ini terletak pada taburan kejunya yang menggoda. Nah, Cheesy Mentai Roll ala Orenji di dalam nasinya berisi kyuri, inari atau sejenis tahu Jepang, salmon grilled, dengan saus teriyaki dan mayyonaise yang dijamin mantap. Diberandol senilai Rp 28 ribu untuk ukuran small dan Rp 51 ribu untuk ukuran large, sushi dengan improvisasi resep unik khas fusion food ini bikin saya ketagihan.
Cheese Crab Katsu Roll
&nbsp;<img src="/nuploads/101/SignatureDish_Isma_Inibaru3.JPG" alt="" width="1200" height="800" />
<code>Cheese Crab Katsu Roll, sushi ini cocok banget untuk lidah orang Indonesia! (Inibaru.id/ Isma Swastiningrum)</code>
Oke, setelah cukup puas mencicipi dua sushi dengan warna dominan putih, saya kini bersiap menyantap menu yang berwarna kecoklatan bernuansa crunchy. Dalam penyajiannya, sushi ini berbeda dari yang lain karena digoreng. Sushi dengan isian crabstick yang gurih dan lelehan keju dan topping tobiko di atasnya ini sesuai dengan lidah Indonesia saya.
Kalau kamu sedang nggak pengin menikmati sushi mentah, menu ini bisa jadi alternatif, lo. Dengan harga Rp Rp 27 ribu untuk ukuran small dan Rp 50 ribu untuk ukuran large, Cheese Crab Katsu Roll bisa disantap bareng sama keluarga.
Bagaimana, kamu tertarik dengan menu andalan Orenji Sushi Semarang? Buruan datang ke sana, gih! (Isma Swastiningrum/E05)

Sushi merupakan makanan khas Jepang yang terkenal di dunia tak terkecuali di Indonesia. Di Semarang restoran bernama Orenji Sushi menawarkan menu andalan sushi yang sayang untuk dilewatkan. Ingin tahu bagaimana rasanya?

Merasakan Sensasi Signature Dish Orenji Sushi Semarang yang Meletus di Mulut

Inibaru.id - Kamu salah satu penggemar masakan Jepang seperti sushi, soba, ochazuke, dan sashimi? Pernah nggak nih kamu bertanya-tanya kenapa harus ada wasabi untuk menemani makanan itu?
Oya, buat yang belum tahu, wasabi bertekstur hampir menyerupai&nbsp;pasta hijau terang. Ada sensasi terbakar ketika mengonsumsi bumbu khas ini. Tapi nggak sama seperti saat kamu makan cabai atau lada. Mulut pun seperti dipenuhi gas amoniak dan hidung serasa mau bersin. Kalau kamu nggak kuat makan wasabi, jangan heran jika keringat bercucuran dan&nbsp;hidung ingusan. Gimana? Rasanya sudah terbayang belum? He he&nbsp;
<img src="http://ccacademy.edu/wp-content/uploads/2018/03/Wasabi.jpg" alt="" />
<code>Rimpang tanaman wasabi yang diparut untuk menghasilkan pasta wasabi. (Ccacademy)</code>
Termasuk dalam keluarga kol, tanaman ini memiliki nama Latin Wasabia japonica, Cochlearia wasabi. Wasabi berasal dari parutan rimpang tanaman wasabi, semacam umbi-umbian asli Jepang yang tumbuh liar di sepanjang aliran sungai yang bersih di pegunungan Pulau Honshu, Kyushu, dan Shikoku. Tanaman itu juga dibudidayakan di sejumlah tempat berhawa sejuk di sana.
(Baca Juga: <a href="/kulinary/berlayar-kenyangkan-perut-dengan-q-boat-aburi" target="_blank">Berlayar Kenyangkan Perut dengan Q Boat Aburi</a>)
Sudah sejak lama wasabi menjadi pendamping masakan Jepang. Bersama potongan jahe dan kecap asin, wasabi bahkan selalu disediakan saat menyantap sashimi, masakan Jepang berupa daging dan seafood segar yang dimakan mentah-mentah.
Aroma yang menyengat dengan rasa yang pedas-pahit membuat wasabi dianggap aneh sebagian orang. Namun, siapa menyangka pasta berharga mahal itu punya fungsi khusus selain menyedapkan makanan?
<img src="https://shortlist.imgix.net/app/uploads/2017/09/29111349/youve-been-eating-sushi-all-wrong-8.jpg?w=1200&amp;h=1&amp;fit=max&amp;auto=format%2Ccompress" alt="" />
<code>Wasabi yang dihidangkan bersama sushi. (Shortlist)</code>
Perlu kamu tahu, rasa pedas pada wasabi tercipta karena kandungan senyawa kimia isotiosianat yang bersifat antimikroba. Senyawa tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Jadi, inilah alasan kenapa sashimi selalu dimakan bersama wasabi.
(Baca Juga: <a href="/kulinary/mencicipi-tiga-sajian-baru-sushiq" target="_blank">Awali Pergantian Tahun dengan Tiga Sajian Baru SushiQ!</a>)
Yap, ada baiknya kamu menyertakan wasabi dalam masakan Jepang, khususnya yang menggunakan daging, ikan, atau seafood segar sebagai bahan utamanya seperti pada sushi mentah atau sashimi.
Dikutip dari Soranews24 seperti dilansir Liputan6 (8/1/2019), wasabi juga dipercaya mempunyai sifat antiinflamasi. Sementara, Organic Facts mengatakan, wasabi juga mampu menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung.
<img src="https://www.ekitchen.de/imgs/02/1/3/5/2/1/9/fake-wasabi-3c15799aa1450e07.jpg" alt="" />
<code>Wasabi yang selalu disajikan berdampingan dengan sushi. (Ekitchen)</code>
Sejak lama akar tanaman wasabi memang dipercaya mampu memerangi bakteri ecoli dan styphylococcus Aureus, selain fungsi utama untuk menetralisir racun berbahaya yang&nbsp;bisa menyerang tubuh. Sensasi gas wasabi juga dipercaya bisa&nbsp;meringankan masalah sinus dan pernapasanmu. Wah!
(Baca Juga: <a href="/kulinary/cara-asyik-makan-nasi-ala-sushi-homemade-semarang" target="_blank">Cara Asyik Makan Nasi ala Sushi Homemade Semarang</a>)
Nah, kalau sudah tahu, mulai sekarang jangan singkirkan wasabi dari meja makanmu lagi ya, Millens. Meski sedikit, tetap sertakan wasabi dalam sushi dan sashimi yang kamu makan ya! (IB20/E05)

Rasa pedas dan pahit dengan aroma menyengat membuat sebagian orang menyingkirkan wasabi dari hidangan sushi yang mereka pesan di restoran Jepang. Padahal, wasabi disajikan bukan pelengkap semata, lo! Apa fungsi sebenarnya?

Bukan Sekadar Pendamping, Wasabi Merupakan Bagian Penting pada Sushi

Inibaru.id &ndash; Penikmat masakan Jepang asal Semarang, Jawa Tengah, tentu nggak asing dengan restoran sushi yang satu ini.&nbsp;Sumo Sushi Bar namanya. Selain menyajikan menu sushi yang lumayan beragam, tempat&nbsp;makan yang cukup ramah terhadap pengunjung itu juga memiliki rasa yang "Jepang" banget.
Menu Andalan
Salah satu menu andalan di&nbsp;Sumo Sushi Bar adalah salmon aburi. Salmon aburi merupakan jenis sushi yang disajikan dengan salmon panggang yang dimasak setengah matang. Yap, di Jepang,&nbsp;sushi memang identik dengan salmon, Millens. Karena itulah menu ini jadi andalan.
Agar nggak monoton, variasi saus pun disuguhkan, mulai dari saus keju, wasabi (olahan tanaman asli Jepang yang terasa pedas), mentai (telur ikan), dan lain-lain.
<img src="/nuploads/39/DSC00589.JPG" alt="" width="700" />
<code>Salmon Sushi. (Inibaru.id/Ayu S Irawati)</code>
Menu lain yang juga menjadi favorit di tempat tersebut adalah chuka idako atau baby octopus. Namun, lantaran bayi gurita yang menjadi bahan utama makanan ini diimpor langsung dari Negeri Sakura, menu satu ini nggak selalu ada.&nbsp;Pihak Sumo Sushi Bar memang nggak bisa langsung mengeluarkan menu tersebut dalam satu waktu.&nbsp;
Rasanya? Hm, nggak ada duanya, Millens. Tampilannya bahkan sudah menggoda banget! Baby octopus kemerahan yang sudah dibumbui diletakkan di atas nasi. Setelah itu, nasi dan gurita tersebut dilingkupi kulit tahu yang manis. Jadi, dalam satu suapan kamu bisa merasakan kenyalnya gurita berpadu kulit tahu dan nasi yang gurih, asam, dan manis.
Terus, kalau mau mencoba menu lain yang unik, kamu bisa mencicipi tobiko wasabi. Makanan ini merupakan nasi yang diberi olahan telur ikan terbang. Telur tersebut sudah dicampur dengan wasabi sehingga berwarna hijau. Kendati agak amis, kombinasi rasa nasi, telur ikan, dan rumput lautnya patut untuk kamu coba.
Menu Lain
Selain tiga menu andalan itu, masih banyak menu lain yang juga&nbsp;menarik untuk kamu coba, misalnya&nbsp;aburi kani cheese, aburi tuna wasabi, aburi tuna cheese, dan lain-lain. Karena nggak semua sushi disajikan matang, pengelola juga telah menyediakan wasabi di tiap meja. Wasabi itu berfungsi sebagai penghilang bau amis dari sushi yang disajikan mentah.
Oya, kalau suka pedas, kamu juga bisa menaburkan bubuk cabai. Jangan lupa juga untuk mencelupkan makananmu ke dalam shoyu, ya! Setelah makan, kamu bisa minum air putih langsung dari keran air minum yang menempel pada conveyor belt. Di atas meja juga sudah disediakan teh ocha yang bisa kamu celupkan ke dalam minumanmu.
Open Kichen
Sumo Sushi Bar mengusung konsep open kitchen alias dapur terbuka. Ini menarik, karena membuat kamu bisa melihat langsung proses penyajian makanan di restoran tersebut. Dengan sigap, para chef yang seolah nggak berhenti bekerja itu terus&nbsp;memproduksi masakan untuk mengisi spot-spot kosong yang ada di conveyer.
Sushi yang "berjalan" di conveyor belt&nbsp;juga dijamin bakal selalu fresh, lo, Millens. Ini karena makanan yang&nbsp;tersaji bakal segera diganti dengan yang baru kalau dalam waktu dua jam nggak ada yang mengambilnya.
<img src="/nuploads/39/DSC00546.JPG" alt="" width="700" />
<code>Conveyor belt sushi. (Inibaru.id/Ayu S Irawati)</code>
Tips Memilih Sushi
Stephanie Chintya, General Manager Sumo Sushi Bar memiliki tips untuk makan sushi di restoran ini. Buat kamu yang belum pernah makan sushi, ungkap Stephanie, kamu bisa memulainya dari menu basic, yaitu menu-menu yang sudah matang.
"Contoh paling mudah adalah maki, variasinya ada banyak," terang dia.
Stephanie menyarankan, kalau kita&nbsp;bingung memilih menu yang "sesuai", ada baiknya kita langsung bertanya pada staf yang melayani.
<img src="/nuploads/39/DSC00573%20%281%29.jpg" alt="" width="700" />
Sebagian menu di Sumo Sushi Bar.&nbsp;(Inibaru.id/Ayu S Irawati)
&ldquo;Itu kan pasti sudah dapat rasa asli sushi di nasi dan sausnya. Kalau berani naik level, bisa coba yang tidak matang. Saran saya memang makan yang matang dulu,&rdquo; tutur dia.
Menurutnya, baik mentah maupun matang, rasa sushi sejatinya sama saja. Namun, ada persepsi di otak yang mengatakan bahwa makanan mentah itu nggak cocok untuk kita.
&ldquo;Padahal, kita makan makanan mentah sebenarnya nggak apa-apa. Ini persepsi di otak saja," pungkasnya.
Jadi, tertarik untuk mencoba yang mana, Millens? (Ayu S Irawati/E03)

Apa saja menu yang ada di Sumo Sushi Bar di Semarang, Jawa Tengah? Kamu bisa mencoba beragam menu, mulai dari salmon sushi, chuka idako, hingga tobiko wasabi.