Sebenarnya yang membuat rusak bukan dinginnya suhu di dalam kulkas. Menurut&nbsp;publikasi yang dilansir dari The San Diego Union-Tribune, Selasa (11/1/2023), saat botol minyak goreng dibuka, maka secara langsung akan terpapar oksigen di udara. Kondisi tersebut membuat terjadinya proses oksidasi yang menyebabkan minyak menjadi rusak.

Jadi, sebelum memasukkannya ke lemari pendingin, pastikan dulu minyak nggak rusak&nbsp;agar warna minyak nggak berubah dan menghitam. Yang perlu kamu tahu, minyak bereaksi terhadap pendinginan tergantung pada apa yang dikandungnya. Sebab minyak yang berbeda akan merespons pendinginan secara berbeda.



Ada beberapa jenis minyak goreng tertentu yang paling baik disimpan di kulkas karena memiliki kadar lemak tak jenuh ganda atau tak jenuh tunggal yang tinggi. Jenis minyak tersebut adalah minyak safflower, minyak bunga matahari, minyak canola, atau minyak zaitun.

Pengembang resep HelloFresh, Victoria Abdelhady menyatakan, minyak safflower dapat disimpan di dalam kulkas hingga enam bulan. Di tempat yang sejuk dan gelap minyak dapat bertahan hingga dua tahun. Minyak yang memiliki kandungan lemak tak jenuh tersebut akan tetap cair meskipun didinginkan.



Untuk jenis minyak yang lain seperti wijen juga bisa disimpan di kulkas dan nggak akan mengalami pembekuan.

Setiap minyak memiliki karakter yang berbeda-beda.Jika safflower dan minyak wijen tetap cair di lemari pendingin, lain lagi dengan minyak kelapa. Ia akan berubah bentuk menjadi lebih padat saat dimasukkan dalam kulkas. Tapi tenang, minyak kelapa itu akan tetap segar lebih lama.



Meskipun menyimpan beberapa jenis minyak di kulkas bisa membuatnya lebih kental dan keruh seperti minyak kelapa, tetapi hal tersebut akan kembali cair secara normal saat minyak dikeluarkan dari kulkas dan dibawa dalam suhu ruangan normal.

Jadi, minyak sebenarnya bisa disimpan di dalam kulkas ya, Millens. Tapi, jika kamu pikir nggak perlu menyimpannya di dalam lemari pendingin karena stok minyak selalu habis dalam waktu cepat, kamu cukup menyimpannya di tempat aman. (Siti Khatijah/E05)

Artikel ini telah terbit di Media Indonesia dengan judul Ini Cara Tepat Menyimpan Minyak Goreng di Kulkas agar Tidak Rusak.

Inibaru.id - Agar aman dan tahan lama, banyak bahan makanan yang disimpan dalam kulkas atau lemari pendingin.

Namun, minyak yang juga bahan penting dalam makanan seringkali disimpan di suhu ruang. Banyak yang bilang, menyimpan minyak di kulkas nggak disarankan karena justru membuat minyak rusak. Benarkah demikian?

Kebanyakan orang menyimpan minyak goreng di suhu ruang. Sebenarnya boleh nggak sih menyimpan minyak goreng di dalam kulkas? Kalau boleh, bagaimana caranya?

Bolehkah Menyimpan Minyak Goreng di Kulkas?

"Mengonsumsi nitrogen cair dapat menyebabkan tenggorokan terasa seperti terbakar, karena suhu yang teramat dingin dan langsung bersentuhan dengan organ tubuh. Bahkan tidak sedikit kasus terparah yang menunjukkan bahwa ice smoke dapat memicu kerusakan internal organ tubuh," terangnya.

Keterangan Sri tersebut selaras dengan pendapat&nbsp;Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama.&nbsp;Laki-laki yang kerap disapa Prof Tjandra itu memaparkan bila tubuh langsung terpapar dengan nitrogen cair dapat menyebabkan radang dingin atau 'frostbite'.

Jika zat ini terhirup atau tertelan secara nggak&nbsp;sengaja (accidental inhalation or ingestion) bisa berbahaya bagi tubuh. Sebab,&nbsp;suhu nitrogen cair ini bisa lebih rendah dari minus 100 derajat Celsius.



"Itu dapat menyebabkan gangguan saluran dan sistem pernapasan bahkan sampai asfiksia, dan juga perforasi (luka berlubang) pada saluran cerna, yang semuanya terjadi karena paparan yang amat dingin dari nitrogen cair," tandas Prof Tjandra.&nbsp;

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Anas Ma'ruf menyatakan bahwa chiki ngebul bukan makanan yang disarankan.

"Jadi sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan maka kita saat ini merekomenasikan tidak menggunakan nitrogen cair pada pangan siap saji, terutama di jajanan," tegas dr. Anas. 

Jadi, meski terlihat menarik karena warna dan sensasi asapnya, sebagai orang dewasa kita hendaknya bisa berhati-hati dan waspada jika akan membelikan anak jajanan ini ya, Millens? (Siti Khatijah/E05)

Artikel ini telah terbit di Medcom dengan judul Kasus Keracunan 'Chiki Ngebul', Ini Tindakan dari Kemenkes.&nbsp;

Inibaru.id - Sudah banyak cerita kita dengar dari jajanan chiki ngebul atau napas naga. Baru-baru ini,&nbsp;bocah 4,5 tahun di Jakarta mengeluh nyeri perut setelah makan chiki ngebul. Sebelumnya, kasus serupa juga dialami beberapa anak di berbagai wilayah di Indonesia.&nbsp;

Melihat kejadian yang nggak diinginkan tersebut, pasti muncul pertanyaan, sebenarnya jajanan yang juga disebut dengan ice smoke ini aman nggak sih?&nbsp;

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno menyatakan, penambahan nitrogen cair pada produk pangan siap saji harus sesuai prosedur. Jika nggak sesuai dengan prosedur standar, bisa menimbulkan gangguan kesehatan atau keracunan makanan.

Jajanan chiki ngebul sudah memakan banyak korban anak-anak. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan nggak menggunakan nitrogen cair pada pangan siap saji, terutama di jajanan.

Kemenkes Tak Rekomendasikan Jajanan yang Gunakan Nitrogen Cair

Karena alasan itulah, banyak orang mengonsumsi telur setiap
hari. Tapi, apakah kebiasaan itu aman? &nbsp;

Asal kamu tahu, dilansir dari Cleveland Clinic, telur memang
mempunyai begitu banyak manfaat untuk kesehatan. Mengonsumsi satu butir telur
setiap hari diperbolehkan dengan catatan kamu nggak punya masalah kesehatan
seperti kardiovaskular atau hipertensi.

Kalau kamu memiliki masalah kesehatan seperti yang tadi
disebutkan, lebih baik mengonsumsi tiga hingga empat butir telur per minggu.

Di dalam telur terdapat lemak jenuh dan dapat meningkatkan
kadar kolesterol jahat dalam darah. Memang, telur bukan satu-satunya “kambing
hitam” kolesterol tinggi atau hipertensi, tapi kamu tetap musti berhati-hati
setiap hari.

Kamu juga perlu memperhatikan cara mengolahnya. Nah biar telur
yang dikonsumsi lebih sehat, kamu disarankan untuk memasaknya dengan minyak
zaitun atau dikombinasikan dengan sayuran serta makanan sehat lainnya.

Lalu, berapa banyak telur yang boleh kamu dikonsumsi per
hari?

Pertanyaan ini nggak bisa langsung dijawab dengan lugas. Pasalnya,
ada banyak faktor, seperti genetika, riwayat keluarga, cara memasak, pola makan
secara keseluruhan, dan bahkan tempat tinggal yang bisa memengaruhi jumlah
telur yang aman dikonsumsi per hari. 

Memperhatikan jumlah kolesterol total dalam makanan dari
makanan selain telur juga penting diketahui. Jika makananmu relatif rendah
kolesterol, mungkin bisa mengonsumsi lebih banyak telur.&nbsp; 

Mengutip Healthline, orang dewasa yang sehat dengan
kadar kolesterol normal dan nggak ada faktor risiko penyakit jantung yang
signifikan, 1-2 butir telur masih aman.

Dalam sebuah penelitian kecil pada 38 orang dewasa yang
sehat, mereka yang mengonsumsi tiga butir telur mengalami peningkatan kolesterol
jahat, kolesterol baik, dan rasio kolesterol jahat ke kolesterol baik.

Sebab itu, para ahli enggan menyarankan untuk mengonsumsi lebih
dari 2 butir telur per hari. Satu butir per hari merupakan jumlah telur yang
aman untuk kesehatan.

Buat kamu yang senang makan telur, informasi di atas
bermanfaat nggak, Millens? (Siti Zumrokhatun/E07)

Inibaru.id - Telur merupakan salah satu sumber protein
hewani yang paling mudah didapatkan. Umumnya, harga telur lebih terjangkau
dibanding bahan makanan hewani lain seperti daging putih atau merah.

Dapat diolah menjadi berbagai makanan, telur sangat digemari
banyak kalangan. Bukan cuma itu, telur juga kaya akan berbagai nutrisi yang
menyehatkan, seperti vitamin A, vitamin E, vitamin B12, vitamin B9 (folat), dan
lutein.

Merupakan sumber protein hewani yang terjangkau, telur mudah didapat di pasaran. Selain itu, kamu bisa mengolah telur menjadi masakan apa saja. Jadi jangan heran jika orang nggak bakal bosan makan telur. Tapi amankah mengonsumsi telur setiap hari?

Jumlah Aman Makan Telur Setiap Hari

Mengapa memilih daun pisang sebagai
pembungkusnya? Menurut perempuan berusia 56 tahun tersebut, keberadaan daun
pisang bisa membuat rasa kue keranjang berbeda. Aromanya juga jauh lebih wangi
meski nggak diberi vanili.

Namun, karena memakai bahan daun
pisang, proses pembuatan kue keranjang jadi lebih berat. Maklum, pengolahan
daun pisang harus melibatkan tangan manusia, nggak bisa sepenuhnya memakai
mesin.

“Seingat saya dulu ada beberapa industri
lain yang memakai daun pisang juga tapi akhirnya tutup. Produksinya memang
berat karena jika sampai ada daun pisang yang sobek sedikit saja, adonan kue
bisa bocor,” ceritanya.

Untungnya, nggak seluruh proses pembuatan
kue keranjang ini harus dilakukan secara tradisional. Proses penggilingan beras
ketan misalnya, bisa memakai mesin. 

“Tepung digiling, lalu diayak. Setelah
diayak, dicampur pakai gula lalu dikukus. Sekali masak bisa sampai 5 jam
sehingga kuenya jadi kental dan kalis. Barulah kuenya ditutup dengan bungkus
daun,” jelasnya sebagaimana dilansir dari Tribun Jogja, Sabtu (13/1).

Juliawati mengaku kue keranjang yang dia produksi laris-manis jelang perayaan Imlek. Itu karena dirinya mampu menjaga kualitas kue keranjangnya selama empat dekade. Pemesan nggak hanya datang dari wilayah Magelang saja.
Banyak yang memesannya dari luar Pulau Jawa.

“Tahun ini malah kebanyakan yang pesan dari
luar kota seperti Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan
Klaten. Kalau dari Magelang sudah biasa ambil sendiri ke sini,” katanya.

Harga kue keranjangnya berapa? Setiap dua
buah kue dengan rasa original dengan berat sekitar 1 kilogram dihargai Rp58
ribu. Sementara itu, kue keranjang rasa cokelat isi 3 dihargai Rp60 ribu.

Karena pesanannya selalu banyak, Juliawati
pun mempekerjakan 15 orang untuk mengurus pembuatan kue keranjang ini. Hal ini
membuatnya mampu memproduksi setidaknya 300 kilogram kue dalam sehari.

“Ada 6 tungku masak. Setiap tungku bisa
memasak 15 kg. Dalam sehari bisa sampai tiga kali masak,” jelasnya.

Kamu pernah menjumpai kue keranjang berbungkus daun pisang ini atau belum nih, Millens? Kalau belum, silakan datang ke Magelang atau mencari di sekitarmu. Siapa tahu kue keranjang tersebut sudah sampai di kotamu.&nbsp;(Arie
Widodo/E10)

Inibaru.id – Jelang Tahun Baru Imlek 2023, segala pernak-pernik terkait dengan
hari raya ini memang menarik untuk dibahas. Salah satunya adalah kue keranjang
daun pisang khas Kota Magelang, Jawa Tengah. Seperti apa sih keunikan dari
penganan ini?

Kue keranjang daun pisang diproduksi di
sebuah industri rumahan yang ada di Jalan Brigjend Katamso Nomor 11 yang ada di Kampung Bayeman, Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah. Kue ini
sudah diproduksi sejak 40 tahun yang lalu. 

“Saya generasi kedua (pengelola industri
kue keranjang ini), setelah mama saya,” ucap Juliawati sembari disibukkan
dengan proses pembuatan kue-kue tersebut, dilansir dari SMJogja, Senin
(15/1/2023).

Tahun Baru Imlek sebentar lagi. Pernak-pernik yang berhubungan dengan itu sudah mulai kita lihat di mana-mana, salah satunya kue keranjang. Di Magelang, ada kue keranjang unik karena dibungkus dengan daun pisang, nih. Bagaimana kue keranjangnya ya?

Perjalanan 40 Tahun Kue Keranjang Daun Pisang Khas Magelang

“Permainan lato-lato ketika dimainkan bersama-sama tanpa
pengawasan yang baik dari orang dewasa di sekitar anak bisa saja menimbulkan
perselisihan dan memicu terjadinya kekerasan antaranak," kata mantan
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti.

Nggak hanya itu, menurut Retno, jika lato-lato dimainkan
terus-menerus maka ada potensi pecah bola. Hal itu dapat mencederai anak-anak.

“Berpotensi bolanya pecah atau terlempar dan melukai pemain
dan anak lain di sekitarnya”, ujar Retno.

Beberapa pihak menyatakan larangan bermain lato-lato,
bagaimana guru melihat hal ini? Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI)
Fahriza Tanjung berpendapat bahwa aturan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan
tersebut sudah tepat.

Bahkan, jika berlebihan, dampak bermain lato-lato sama
dengan dampak bermain gawai. Menurut Fahriza, lato-lato sering dimainkan di
waktu yang nggak tepat. Karena itulah kini lato-lato dilarang dimainkan di
sekolah.

“Hal itu karena pertimbangan dampak kecanduan serta
menganggu proses pembelajaran dan tujuan pencapaian pembelajaran. Analogi ini
juga cocok untuk larangan membawa dan memainkan lato-lato," ujar Fahriza
dalam keterangannya, Minggu (15/1/2023).

Tuh, apapun jika berlebihan akan menyebabkan kecanduan dan akhirnya
mengganggu proses belajar, ya. Jadi, meski ini musim lato-lato, ajak anak kecil
di sekitarmu untuk memainkannya di waktu yang tepat dan dalam pengawasan orang
dewasa. (Siti Khatijah/E05)

Artikel ini telah terbit di Medcom dengan judul Kecanduan Gawai dan Lato-Lato Sama-Sama
Mengganggu Proses Belajar di Sekolah. &nbsp;

Inibaru.id –
Banyak orang tua merasa senang dengan maraknya permainan lato-lato di kalangan anak-anak.
Pasalnya, permainan itu bisa menyisihkan sejenak kebiasaan para anak bermain
gawai yang selama ini nggak teralihkan.

Namun, beberapa waktu lalu, sejumlah dinas pendidikan di
berbagai daerah mengeluarkan surat edaran yang isinya melarang peserta didik
membawa mainan lato-lato ke sekolah. Hal ini menjadi bagian dari pencegahan dan
penanggulangan kekerasan di satuan pendidikan.

Musim lato-lato sepertinya belum akan usai. Masih banyak anak yang terus memainkannya dari pagi hingga petang. Tahukah kamu jika bermain lato-lato dengan berlebihan juga bisa sebabkan kecanduan?&nbsp;

Seperti Gawai, Lato-Lato Sebabkan Kecanduan Jika Berlebihan

Inibaru.id - Sudah tahu belum Festival Kota Lama sudah dibuka sejak 13 September lalu? Kini makin banyak agenda dan rangkaian acara yang superasik lo. salah satunya adalah Pasar Sentiling.
Cukup asing ya dengan namanya? Nama Pasar Sentiling memang nggak sepopuler Pasar Semawis atau pasar tematik di sekitaran Kota Semarang. Ini karena Pasar Sentiling memang cuma ada setahun sekali di gelaran Festival Kota Lama, Millens!
Pasar yang cuma dibuka sampai 13-22 September ini menyajikan berbagai kuliner legendaris di Kota Semarang dan sekitarnya. Beberapa kuliner khas Semarang yang saya kenali adalah Es Puter Conglik, Toko Oen serta Gudeng Yu Djum. Sisanya adalah kuliner dari luar kota seperti sego tumpang koyor Salatiga, tempe kemul Purworejo, kerak telor serta sate maranggi.
Yang unik dari pasar ini adalah alat tukar yang dipakai, Millens! Karena mengusung tema kuliner lawas, alat tukarnya pun memakai uang khusus yang bisa didapatkan di beberapa stan kasir. Sekilas uang khusus yang bertuliskan Festival Kota Lama ini mengingatkan saya pada permainan monopoli. Ha ha
<img src="/nuploads/89/pasar sentiling/Sentiling_Zulfa_Inibaru2.jpg" alt="" width="1200" height="800" />
<code>Alat tukar di sini pakai uang khusus yang sekilas mirip uang permainan monopoli, lo. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)</code>
Selasa malam (17/9) pengunjung nggak terlalu banyak seperti malam-malam sebelumnya. Jadi orang-orang bisa leluasa memilih dan kulineran tanpa perlu mengantre panjang. Mulyani yang tengah menunggu cumi petainya mengaku senang bisa berkunjung ke Pasar Sentiling. &ldquo;Seneng, semoga acaranya bisa langgeng. Stannya juga banyak yang terkenal,&rdquo; kata perempuan yang datang bersama kedua anaknya ini.
Meski punya citra pasar kuliner legendaris, ternyata nggak seluruh pengisi stan di sini menyajikan kuliner legendaris lo. Jika dilihat, hampir sepertiga stan justru menawarkan kuliner kekinian seperti cumi bakar atau baso aci yang justru punya antrean mengular.
Hal tersebit sedikit membuyarkan bayangan saya tentang pasar kuliner yang satu ini. Jika bisa saya ibaratkan, Pasar Sentiling nggak jauh berbeda dengan festival makanan biasa. Alih-alih disebut sebagai pasar kuliner legendaris, nampaknya Pasar Sentiling lebih cocok disebut sebagai pertemuan makanan legendaris dan kekinian dalam satu tempat.
<img src="/nuploads/89/pasar sentiling/Sentiling_Zulfa_Inibaru1.jpg" alt="" width="1200" height="800" />
<code>Suasana Pasar Sentiling saat nggak lagi ramai. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)</code>
Nah buatmu yang ingin menikmati kuliner zadul serta kekinian sekaligus, bisa banget lo datang ke pasar sentiling yang mulai buka setiap hari pukul 17.00 ini. Yang pengin nostalgia masa kecil pun bisa datang ke sini! Ada jajan zaman old seperti gulali dan telur gulung.
Harga makanan di Pasar Sentiling mulai dari 10 ribuan hingga 35 ribu. Terjangkau kan? (Zulfa Anisah/E05)

Pasar Sentiling jadi salah satu rangkaian acara Festival Kota Lama yang digelar hingga 22 September mendatang. Meski dicitrakan sebagai pasar makanan legendaris, kamu bisa pula menemukan makanan kekinian, lo. 

Komplet, Makanan Legendaris dan Kekinian Tersedia di Pasar Sentiling

Inibaru.id&nbsp;&ndash; Tagline ear-catching itu begitu mengena selama perhelatan Festival Kota Lama Semarang yang berlangsung 20-23 September 2018 lalu. Nggak hanya bernostalgia, festival tahunan yang berpusat&nbsp;di&nbsp;Jalan Cendrawasih, Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, itu menjadi ajang&nbsp;kangen-kangenan&nbsp;sekaligus tempat berburu kuliner serta suvenir untuk kenang-kenangan.
Berada di tengah&nbsp;proyek revitalisasi dan sempat diguyur hujan deras pada hari pembukaan, Kamis (20/9/2018), Festival Kota Lama tetap berlangsung sukses hingga&nbsp;berakhir kemarin. Tema "Beda Masa Satu Rasa" yang dipilih panitia juga sukses&nbsp;mereka sampaikan, yakni: kunokininanti.
Kunokininanti adalah gabungan&nbsp;kata "kuno", "kini", dan "nanti". Nah, festival yang sudah digelar sejak 2012 itu&nbsp;diharapkan bakal&nbsp;bernostalgia dengan kenangan budaya masa lampau, melihat realita dan menikmati Kota Lama sekarang ini, serta menjaga dan mengupayakan pelestarian Kota Lama pada tahun-tahun mendatang.&nbsp;Hm, keren, Millens!
Berbagai pertunjukan kesenian daerah hingga macam-macam kuliner dihadirkan di festival tersebut&nbsp;sejak hari&nbsp;pertama. Pengunjung bisa menikmati jambore ekonomi kreatif, pelbagai pergelaran di atas panggung, dan tentu saja Pasar Sentiling yang mulai dikenal luas pada 2014 lalu.
<code><img src="https://www.inibaru.id/nuploads/80/20180920_171634.jpg" alt="" width="800" height="600" /></code>
<code>Deretan stand kuliner di pasar sentiling. (Inibaru.id/Clara Ariski)</code>
Koloniale&nbsp;Tentoonstelling
Pasar Sentiling telah menjadi bagian dari Festival Kota Lama sejak kali pertama digelar pada 2012 lalu. Namun, namanya baru dikenal luas pada 2014, bertepatan dengan seabad&nbsp;Koloniale Tentoonstelling,&nbsp;pameran berskala internasional yang digelar&nbsp;pemerintahan Hindia Belanda di Semarang. Pasar ini adalah bentuk "peringatan" pameran yang melambungkan nama Kota Lunpia tersebut.
Masyarakat Semarang menyebut&nbsp;Koloniale Tentoonstelling dengan nama&nbsp;Pasar Malam Sentiling. Berlangsung sejak 20 Agustus hingga 22 November 1914, pameran itu konon digelar di lahan seluas 26 hektare, yang membentang dari wilayah Randusari hingga Jalan Pandanaran.
Dengan skala yang lebih kecil, Pasar Sentiling tahun ini juga&nbsp;menjadi etalase bagi 30 kuliner legendaris Kota Semarang di antaranya&nbsp;lunpia, pisang plenet, dan ganjel rel.
<code><img src="https://www.inibaru.id/nuploads/80/20180920_181447.jpg" alt="" width="800" height="600" /></code>
<code>Pisang Plenet, kuliner legendaris yang ada di Semarang sejak tahun 1952. (Inibaru.id/Clara Ariski)</code>
Seperti tahun sebelumnya, transaksi jual beli&nbsp;di Pasar Sentiling juga memakai uang masa kini, Millens, melainkan uang "Rupiah" khusus yang bisa didapatkan&nbsp;di kasir penukaran. Pecahan Rp 1 bisa ditukar dengan uang masa kini senilai Rp 1.000. Mereka menyediakan&nbsp;Rp&nbsp;1-50&nbsp;yang dibedakan dengan warna dan&nbsp;desain gambar.
<code><img src="https://www.inibaru.id/nuploads/80/20180920_181852.jpg" alt="" width="800" height="600" /></code>
<code>Uang pecahan satu dan lima rupiah. (Inibaru.id/Clara Ariski)</code>
&nbsp;
Maka, kangen kenangan di Semarang memang bukan sekadar kangen-kangenan, karena saat pulang tiap pengunjung juga membawa kenang-kenangan. Ha-ha. Sampai jumpa di Festival Kota Lama Semarang tahun depan, Sobat Millens!&nbsp;(Clara Ariski/E03)

 “Kangen kenangan bukan sekadar kangen-kangenan, pulang bawa kenang-kenangan.”