“Modus mereka adalah membeli produk makanan dan minuman
kemasan yang sebagian besar sudah kedaluwarsa. Lalu, tulisan kedaluwarsa ini
dihapus atau diubah sehingga produk yang mereka jual kembali seolah-olah masih
belum kedaluwarsa,” terang Kapolres Batang AKBP Saufi Salamun sebagaimana
dikutip dari Detik, Rabu (13/9/2023).

Sayangnya, produk-produk makanan dan minuman kemasan yang
sudah nggak layak dikonsumsi ini sudah terlanjur dijual di berbagai wilayah
dalam dua setengah tahun belakangan. Menurut keterangan para pelaku, mereka
menjualnya ke pedagang-pedagang di Yogyakarta, Malang, Cilacap, Brebes, serta
Bandung.

Lantas, dari mana ya para pelaku mampu mendapatkan makanan
dan minuman kedaluwarsa? Ternyata mereka mendapatkannya dari pabrik yang ada di
Jawa Timur.

“Kami beli di Jawa Timur karena lebih murah. Produknya
sebenarnya kan dari pabrik ke depo, depo yang punya DO. Nah dari DO ini baru
kita beli per kiloan,” terang salah seorang tersangka yang berperan sebagai
pemodal, AS.

Mereka membeli produk makanan dan minuman itu dengan harga
Rp5 ribu-Rp10 ribu per kilogram. Setelah itu, produk-produk tersebut dipilah.
Jika masih terlihat baik dan nggak mencurigakan, akan diganti tanggal expired-nya. Kala sudah terlihat rusak
dan nggak layak dijual, akan dibuang.

Setelah itu, mereka menjual makanan dan minuman tersebut per
piece, bukannya per kilogram lagi. Dari penjualan inilah, mereka mampu mendapatkan
keuntungan besar.

Karena aksinya membahayakan masyarakat, ketiga tersangka terancam hukuman paling banyak 5 tahun penjara serta
denda sebesar Rp2 miliar. 

Mengingat produk makanan dan minuman kedaluwarsa ini sudah
ada di pasaran, kalau kamu menemukan produk yang memiliki aroma, rasa, atau
bentuk mencurigakan, sebaiknya jangan dikonsumsi ya, Millens. Daripada nantinya jatuh sakit. (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Kamu
yang sering membeli makanan dan minuman kemasan kini harus benar-benar cermat, Millens. Soalnya, di pasaran ada
orang-orang yang memanfaatkan sikap kurang teliti kita ini, lo. Mereka menjual kembali bahan makanan yang sudah nggak layak konsumsi.

Dari tindakan curang tersebut, sebanyak tiga orang ditangkap di Batang, Jawa Tengah. Menurut keterangan polisi, tiga tersangka yaitu AS (39) dan
TS (34) dari Banyumas, Jawa Tengah serta MS (39) dari Sidoarjo, Jawa Timur
ditangkap setelah warga melaporkan aktivitas mencurigakan di rumah yang mereka
kontrak di Desa Kebumen, Kecamatan Tersono, Batang.

Tiga orang di Batang ditangkap karena mengubah tanggal expired produk makanan dan minuman kedaluwarsa untuk dijual kembali. Setiap membeli makanan atau minuman kemasan, cek dulu kondisinya, ya!

Waspada! Makanan dan Minuman Kedaluwarsa Beredar di Pasaran

Ketidakpastian adalah bagian alami dari kehidupan, dan belajar untuk menerima kenyataan ini adalah langkah penting menuju kesejahteraan mental dan emosional yang lebih besar.

Alam semesta ini sangat rumit, dan banyak faktor yang berperan dalam setiap kejadian atau situasi. Seringkali, kita hanya memiliki kendali atas sebagian kecil dari faktor-faktor ini. 

Usaha terbaik kita untuk merencanakan dan mengendalikan sesuatu nghak selalu dapat memprediksi hasil yang akhirnya akan terjadi.

Salah satu hal yang dapat kamu kendalikan adalah reaksimu terhadap ketidakpastian. Kamu memiliki kemampuan untuk mengendalikan pikiran dan perasaan kamu terhadap situasi yang nggak dapat kamu kendalikan. 

Dengan melatih keterampilan ini, kamu dapat mengurangi stres dan kecemasan yang mungkin timbul ketika menghadapi ketidakpastian.

Meskipun ngga semua hal dapat dikendalikan, bukan berarti kamu harus menjadi pasif dalam hidupmu. Kamu masih memiliki kemampuan untuk membuat keputusan, merencanakan, dan bertindak. 

Keseimbangan antara menerima ketidakpastian dan berusaha untuk mencapai tujuan adalah kunci. Cobalah untuk merencanakan dengan bijak, tetapi juga siap untuk beradaptasi ketika hal-hal nggak berjalan sesuai rencana.

Ketidakpastian seringkali menjadi guru terbaik. Saat kamu menghadapi situasi yang nggak dapat kamu kendalikan, cobalah untuk melihatnya sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh. Apa yang dapat kamu pelajari dari pengalaman ini? Bagaimana kamu dapat menjadi lebih kuat atau lebih bijaksana sebagai hasilnya?

Ketidakpastian juga dapat menciptakan ruang untuk kreativitas dan inovasi. Saat kamu menghadapi tantangan yang nggak terduga, kamu mungkin menemukan solusi yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. 

Oleh karena itu, jangan takut untuk menjelajahi ketidakpastian dengan pikiran yang terbuka.

6. Menemukan Ketenangan dalam Ketidakpastian

Akhirnya, belajar menerima ketidakpastian juga berarti menemukan ketenangan dalam dirimu sendiri. Ini melibatkan praktik mindfulness, meditasi, atau cara lain untuk menciptakan ruang bagi ketenangan dalam pikiranmu. Dengan demikian, kamu dapat menjalani hidup dengan lebih damai, meskipun nggak semua hal bisa kamu kendalikan.

Dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian, belajar untuk menerima kenyataan bahwa nggak semua hal bisa dikendalikan adalah langkah yang bijak. 

Ini memungkinkan kamu untuk menjalani hidup dengan lebih bijaksana, lebih tenang, dan lebih siap menghadapi apa pun yang datang. (Siti Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id - Kamu mungkin kerap dapat pujian sebagai perencana ulung. Nggak pernah meleset ketika menyusun kegiatan atau rencana. Kamu seperti punya kekuatan magis untuk mengendalikan keadaan.

Memang dalam hidup ini, seringkali kita memiliki dorongan untuk mengendalikan segala sesuatu di sekitar kita. 

Namun, sebuah pelajaran penting yang perlu dipahami adalah bahwa nggak semua hal bisa dikendalikan. 

Dalam hidup, kamu perlu&nbsp; memahami bahwa nggak semua hal bisa dikendalikan.

Nggak Semua Hal Bisa Dikendalikan, Mari Belajar Menerima Ketidakpastian

Selain itu, komite yang bertugas menyeleksi film Tanah Air pada ajang Piala Oscar untuk kategori International Feature Film tersebut juga beranggotakan&nbsp;Sha Ine Febriyanti, Ilham Bintang Alim Studio, Cesa David, Nur Hidayat, dan Ratna Riantirno.

Untuk ajang mendatang, komite itu menyeleksi setidaknya 100 film dalam negeri yang
diproduksi selama Desember 2022 hingga Oktober 2023. Hasilnya, Autobiography&nbsp;didaku sebagai
yang terbaik dan paling layak mewakili Indonesia.

Film Autobiography
mendapatkan perhatian para sinefil di negeri ini setelah mendapatkan apresiasi positif kala ditayangkan di Festival
Film Venesia 2022 (Italia) dan diganjar penghargaan FIPRESCI Prize (Orizzonti
and Parallel Section). Selanjutnya, berbagai penghargaan pun menghampiri mereka.

Film yang dibintangi Kevin Ardilova itu memenangi
International Feature Award (Best Feature) pada Festival Film Adelaide
(Australia) 2022, Grand Prize (Best Film) di Tokyo Filmex 2022 (Jepang), Best
Screenplay dalam Asia Pacific Screen Awards 2022 (Australia), dan NETPAC Award (Best
Asian Film) pada Golden Horse Film Festival and Awards 2022 (Taiwan).

Untuk Indonesia, gelaran Jogja-NETPAC Asian Film Festival pada 29 November 2022 menjadi penayangan perdana Autobiography&nbsp;sebelum akhirnya resmi diputar di bioskop Tanah Air pada&nbsp;19 Januari lalu. Sejak saat itulah film yang mengambil lokasi syuting di Bojonegoro, Jawa Timur ini menjadi buah bibir di Indonesia.

Nggak hanya dari segi cerita, film yang juga dibitangi oleh Arswendy Bening Swara, Yusuf Mahardika, dan Lukman Sardi itu juga "menyenangkan" untuk ditonton berkat pengambilan gambar yang ciamik, latar tempat yang dramatis, pendalaman karakter yang kuat, dan banyak lainnya.

Menilik begitu kuatnya&nbsp;Autobiography, banyak orang nggak menyangka film tersebut menjadi debut Makbul Mubarak dalam penyutradaraan film panjang. Namun, hampir seluruh kritikus film sepakat, lelaki 33 tahun itu berhasil mengemas isu yang&nbsp;relate banget sama sejarah bangsa ini menjadi begitu sarat makna.

Film&nbsp;Autobiography&nbsp;menceritakan Rakib (Kevin Ardilova), penjaga rumah seorang pensiunan pejabat militer bernama Purna (Arswendy Bening Swara). Purna yang berniat mencalonkan diri
sebagai bupati di kampung halamannya pun pulang, lalu meminta Rakib menemaninya berkampanye.

Menonton film ini, kamu bakal merasakan ketegangan yang mengingatkan banyak orang pada masa Orde Baru. Itulah yang menarik. Di Rotten Tomatoes, film ini meraih rating 89 persen. Sementara, IMDb mengganjar film ini 7,4/10.

Pans Kotzathanasis dari&nbsp;Asian Movie Pulse&nbsp;bahkan menyebutkan bahwa Autobiography adalah
debut hebat dari Mubarak. Pengambilan gambarnya pun bagus dan kaya. "Salah satu yang terbaik tahun ini!” tulisnya.

Melihat berbagai apresiasi yang diberikan untuk Autobiography, semoga film ini bisa melaju cukup jauh pada ajang perfilman tertinggi dunia yang juga acap disebut sebagai Academy Awards tersebut, ya, Millens? (Arie Widodo/E03)

Inibaru.id – Komite
Seleksi (Komsel) Oscar Indonesia memutuskan untuk menunjuk Autobiography sebagai wakil Indonesia di Oscar 2024. Keputusan tersebut dianggap tepat karena film besutan Makbul Mubarak itu sejauh ini telah menyabet berbagai penghargaan dan kritik positif.

Oya, Komsel Oscar Indonesia dibentuk oleh Persatuan Film Indonesia (PFI).&nbsp;Anggota komisi yang diawasi langsung oleh Academy Awards ini berisikan para legenda di dunia perfilman seperti&nbsp;Slamet Rahardjo, Garin Nugroho, dan Deddy Mizwar.

Setelah menyeleksi sekitar seratus film, Komite Seleksi Oscar Indonesia akhirnya memutuskan bahwa film 'Autobiography' jadi wakil Indonesia di Oscar 2024. Apa yang membuat film besutan Makbul Mubarak ini dipilih?

Film 'Autobiography' Jadi Wakil Indonesia di Oscar 2024

“Dulu, Kampung Polowijan memang jadi tempatnya pada Abdi
Dalem Polowijan yang punya tubuh kerdil, albino, bongkok, pincang, atau
memiliki keistimewaan fisik lainnya,” ungkap Lurah Patehan Gunawan sebagaimana
dikutip dari Detik, Rabu (6/9/2023).

Peran utama Abdi Dalem Polowijan adalah untuk selalu hadir
dan mendampingi Sultan saat ada momen-momen istimewa seperti acara penobatan raja
(jumeneng) atau grebeg. Para abdi dalem ini akan berjalan di
belakang putra mahkota saat grebeg. Selain itu, mereka juga punya peran lain
yaitu sebagai penasehat, penghibur, atau pelawak keraton.

Ciri khas dari abdi dalem yang dikenal dengan sebutan lain
Cebolan Abdi Dalem adalah busananya berupa kain merah dengan motif bunga serta
sabuk besar, bertelanjang dada, nggak memakai penutup kepala, dan mengenakan
hiasan rambut yang terbuat dari bunga atau bulu.

Keberadaan mereka seringkali dikaitkan dengan para Punakawan
alias Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong yang memang digambarkan punya bentuk
fisik yang nggak biasa. Meski begitu, apa yang dikatakan para Punakawan itu
selalu didengar oleh Sultan dalam mengambil keputusn-keputusan penting.

Meski memiliki peran yang cukup penting dalam tradisi keraton, nyatanya status Abdi
Dalem Polowijan dilebur menjadi Abdi Dalem Punakawan yang berarti para abdi dalem dari
masyarakat umum dan Abdi Dalem Keprajan yang berstatus anggota TNI, Polri, atau
PNS. Perubahan ini terjadi saat Sri Sultan Hamengku Buwono IX memerintah
(1940-1988).

Nggak hanya keberadaan status Abdi Dalem Polowijan yang kini
sudah hilang, Kampung Polowijan yang dulu menjadi bukti bahwa Sultan memberikan
kesempatan bagi para penyandang disabilitas untuk bisa mengabdi kepada kerajaan
juga mengalami perubahan.

Di sana, kamu nggak
akan lagi mudah menemukan penyandang disabilitas. Banyak yang tinggal di sana
kini adalah warga biasa. Bahkan, kini kampung tersebut berubah menjadi pasar
dan dipenuhi tempat makan.

“Polowijan statusnya sudah nggak lagi kampung. Bahkan rumah
milik warga asli Polowijan kini disewakan menjadi kios atau tempat usaha lain ke orang
dari kampung lain,” ungkap Gunawan.

Meski begitu, keberadaan Kampung Polowijan membuktikan bahwa
penyandang disabilitas jika diperhatikan dan diberi kesempatan, juga bisa
berdaya dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Para
abdi dalem Keraton Yogyakarta biasanya tinggal di kampung-kampung yang nggak jauh dari bangunan keraton. Nah, nama-nama kampung
tersebut biasanya disesuaikan dengan keunikan atau keahlian yang dimiliki para
abdi dalem. Salah satunya adalah Kampung Polowijan, tempat di mana para abdi
dalem penyandang disabilitas tinggal.

Lokasi Kampung Polowijan bisa kamu temui di Kelurahan
Kadipaten, Kecamatan Keraton. Jaraknya hanya sekitar 800 meter di sisi barat
daya dari bangunan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Sebelum berubah jadi kampung biasa yang dipenuhi banyak tempat makan, Kampung Polowijan dulu dikenal sebagai tempat tinggal para abdi dalem penyandang disabilitas. Seperti apa ya kisah dari kampung ini?

Kampung Polowijan, Dulu Jadi Tempat Tinggal Abdi Dalem Penyandang Disabilitas

Untuk menanggulangi pelamar yang curang, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) bakal menindak tegas Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang tertangkap curang. Terutama, ketika mereka kedapatan curang saat mengikuti tes CASN.

CPNS yang curang ketika tes bakal diblokir. Begitu keterangan dari Asisten Deputi Perancangan Jabatan, Perencanaan dan Pengadaan SDM Aparatur, Aba Subagja.

"Terkait sanksi bagi yang curang saat seleksi akan dikunci Nomor Induk Pegawainya di BKN. Sehingga kapan pun melamar sudah tidak bisa jadi ASN," kata Aba dalam Konferensi Pers Kesiapan Infrastruktur Teknologi Informasi Seleksi CASN di YouTube BKN, Kamis (14/9).

Lebih lanjut, Aba mengingatkan CASN nggak curang, sebab sanksi ini berlaku selamanya alias seumur hidup. 

"Saat itu NIP itu dikunci itu sama sekali tidak bisa melamar lagi," tegas dia.

Yang mengejutkan, sudah ada 370 orang yang sudah di-blacklist sehingga nggak bisa lagi mendaftar CASN selamanya. Mereka ketahuan berbuat curang saat seleksi CPNS.

"Tapi kalau ada permintaan blokir dibuka, BKN akan menunggu keputusan menteri PANRB," beber Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN, Suharmen.

Nah lo, jangan sampai menggapai pekerjaan impian dengan cara curang ya!&nbsp;(Siti Zumrokhatun/E10)

Inibaru.id - Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) barangkali menjadi impian sebagian orang. Gaji besar, fasilitas keren, dan embel-embel sebagai abdi negara adalah beberapa daya tarik menjadi PNS.

Sayangnya untuk lolos menjadi PNS nggak mudah. Kamu harus bisa melewati serangkaian seleksi. Nggak jarang ada oknum yang menghalalkan segala cara demi bisa lolos seleksi.

Jika sudah di-blacklist, kamu nggak bisa mendaftar CPNS selamanya.

Curang saat Tes, CPNS Bisa Kena Blacklist Permanen

FYI, acara ini dihadiri oleh para kelompok tani di Banyumas, di antaranya adalah Kelompok Tani Cikalmas, Pageraji, Kelompok Tani Margo Raharjo Rempoah, Kelompok Tani Ngudi Rejeki Karanggintung, dan LMDH Wana Karya Lestari Kemutug Lor.

Sugeng juga menegaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan berbagai program yang berorientasi pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Salah satunya adalah rencana pembangunan sirkuit grass track di Gandatapa yang melewati Desa Limpakuwus. Bukan cuma itu, ada pula peningkatan kesadaran pembangunan wisata dengan melibatkan masyarakat lokal sebagai pelaku usaha.

“Pengembangan panyumas dengan berbagai potensinya. Ada peternakan sapi, mungkin nanti ada menanam buah. Semuanya jika kita rencanakan dengan baik makan bisa terlaksana dengan baik,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sugeng menyoroti angka pengangguran dan kemiskinan di Banyumas yang berada di atas angka rata-rata nasional. Dia berharap program-program tersebut dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat.

“Yang terpenting adalah bagaimana kita berencana kegiatan yang lebih sistematis yang berjangka menengah dan panjang. Semoga kegiatan ini menjadi pertautan untuk kegiatan-kegiatan ke depan," pungkas Ketua Pemenangan Teritori Jawa III DPP Partai Nasdem (Jateng &amp; DIY) ini.

Sebagai informasi, Jambore Restorasi Nasdem Jateng yang digelar sejak Senin (21/8) dihadiri 600 peserta.

Dalam acara ini hadir Ketua Mahkamah DPP Partai NasDem Saur Hutabarat, Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Willy Aditya, Ketua DPW NasDem Jawa Tengah Lestari Moerdijat, Sekretaris Amelia Aggraini, Bendahara Prianto A. Suryono, serta jajaran pengurus lainnya.&nbsp;

Semoga program yang dirancang berjalan lancar dan berdampak positif bagi masyarakat ya, Millens. (Siti Zumrokhatun/E10)

Inibaru.id - Sebanyak 5.000 bibit pohon dibagikan kepada petani Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada Rabu (23/8) di Wana Wisata Baturraden.

Penyerahan bibit ini menjadi salah satu rangkaian acara Jambore Restorasi Partai Nasdem. Program ini bertujuan membantu masyarakat.

"Hari ini kita serahkan bibit-bibit buah alpukat nangka, sirsak. Ini merupakan wujud tali asih dan tali komunikasi. Yang penting adalah langkah-langkah. Ada program lain juga yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” terang Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto.

Untuk membantu masyarakat, sebanyak 5.000 bibit pohon dibagikan dalam rangkaian acara Jambore Restorasi Partai Nasdem.

Harapkan Manfaat, 5.000 Bibit Pohon Dibagikan kepada Masyarakat

"Peningkatan anggaran pendidikan pada RAPBN 2024 sudah seharusnya mampu mengakselerasi secara signifikan pencapaian target-target pendidikan nasional," ujar Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI, Kamis (24/8).

Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp660,8 triliun untuk pendidikan dalam RAPBN 2024, mencatatkan rekor tertinggi yang naik 19,68 persen dari anggaran Rp552,1 triliun pada 2023.

Target pemerintah juga meliputi peningkatan skor literasi PISA menjadi 451, numerasi menjadi 407, dan sains menjadi 414.

Selain itu, diharapkan akan ada 30 ribu sekolah penggerak dan persentase partisipasi kasar prasekolah hingga SMA mencapai 100 persen pada 2035.

Lestari menyatakan bahwa peningkatan alokasi anggaran harus disertai dengan peningkatan efisiensi penggunaannya. Dia menekankan pentingnya mencapai target-target pendidikan yang telah disepakati bersama.

Rerie, panggilan akrab Lestari, mendorong transparansi dalam penggunaan dana tersebut untuk meningkatkan efektivitasnya. Dia juga mengimbau para pengambil kebijakan di sektor pendidikan untuk lebih akurat dalam merealisasikan anggaran yang sudah dialokasikan.

Rerie berharap anggaran pendidikan di RAPBN 2024 dapat sebesar mungkin memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas SDM nasional.

Semoga ya dengan adanya peningkatan anggaran ini, SDM nasional bisa lebih berkualitas. (Siti Zumrokhatun/E10)

Inibaru.id - Jer Basuki mawa bea. Kalau mau hal yang baik diperlukan biaya. Nah, ini pula yang diharapkan bakal terjadi pada sistem pendidikan di Indonesia.

Sebagai informasi, anggaran pendidikan bakal ditingkatkan pada 2024 mendatang. Peningkatan ini diharapkan dapat mengerek pencapaian target dalam meningkatkan kualitas SDM nasional.

Pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp660,8 triliun untuk pendidikan dalam RAPBN 2024 mendatang.

Harapan Besar dalam Kenaikan Anggaran Pendidikan

Omong-omong,
tim yang menemukan bukti primer perjuangan Ratu Kalinyamat ini juga berasal
darai Yayasan Dharma Bakti Lestari. Bukti-bukti ini juga mengungkap adanya
konsep pembangunan poros maritime dan ekonomi yang patut untuk dijadikan
inspirasi.

Rerie yang
juga anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem berharap kalau pelurusan sejarah Ratu
Kalinyamat bisa ikut mengubah pemahaman umum masyarakat Jepara. Dia juga ingin
sejarah sang ratu diangkat dalam bahan ajar muatan lokal sekaligus digunakan
dalam saluran-saluran kebudayaan.

Hal lain
yang diharapkan dari Rerie adalah Pemerintah Kabupaten Jepara mau
memperjuangkan status Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional.

“Lakon-lakon
pada kesenian ketoprak tentang Ratu Kalinyamat misalnya, seringkali ditafsirkan
salah. Dengan temuan bukti primer dari tim pakar diharapkan lakon Ratu
Kalinyamat bisa ditafsirkan sesuai fakta sejarah,” tegas Rerie.

Di sisi
lain, Ketua Tim Pakar Ratu Kalinyamat Yayasan Dharma Bakti Lestari Prof. Ratno
Lukito berharap bukti-bukti ini harus diangkat ke permukaan agar masyarakat
tahu kebenaran dari sepak terjang Ratu Kalinyamat. Apalagi, menurut pengamat
militer Connie Rahakundini Bakrie, kondisi Nusantara saat Ratu Kalinyamat
memerintah hampir sama dengan kondisi sekarang.

Sebagai
contoh, Presiden Joko Widodo pernah mengungkap visi poros maritim dunia,
sesuatu yang juga digagas oleh sang ratu.

Budayawan
Sujiwo Tejo juga mengungkap hal yang serupa. Baginya, sejarah di masa lalu bisa
memberikan pengaruh bagi masa depan bangsa. Sepak terjang Ratu Kalinyamat pun
bisa kita jadikan acuan untuk memperkuat program poros maritim di Indonesia.

“Kita tidak
akan tahu mau ke mana, lewat mana, kalau kita tidak tahu asal kita dari mana,”
tegas Sujiwo.

Setuju, Millens? (IB09/E05)

Inibaru.id – Wakil Ketua MPR-RI Lestari Moerdijat meminta
sejarah Ratu Kalinyamat segera diluruskan, khususnya dari mitos-mitos yang
berkembang terkait dengannya. Dia mengungkap hal ini usai ditemukannya delapan
bukti primer bahwa ratu yang berasal dari Jepara itu melakukan perjuangan
melawan kolonialisme Portugis.

“Bukti
primer yang ditemukan oleh para ahli sejarah bisa meluruskan perjalanan sejarah
Ratu Kalinyamat dalam berjuang melawan penjajah yang selama ini dipersepsikan
negatif,” terang perempuan yang akrab dipanggil Rerie ini saat berbicara dalam
Focus Group Discussion, Ratu Kalinyamat, di Semarang, Minggu (3/10/2021).

Dalam acara
yang digelar oleh Yayasan Dharma Bakti Lestari ini, Rerie menyebut pelurusan
sejarah Ratu Kalinyamat sebagai hal yang penting karena terkait dengan
perjuangan anak bangsa. Apa yang dilakukan Ratu Kalinyamat bisa menjadi contoh
bagi generasi muda menjawab tantangan masa depan.

Tim dari Yayasan Dharma Bakti Lestari menemukan bukti primer perjuangan Ratu Kalinyamat melawan kolonialisme Portugis. Wakil Ketua MPR-RI Lestari Moerdijat pun meminta sejarah Ratu Kalinyamat segera diluruskan karena selama ini disalahpahami dengan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.

Lestari Moerdijat: Segera Luruskan Sejarah Ratu Kalinyamat!

Dalam upaya peningkatan aktivitas masyarakat di ruang publik misalnya, Rerie menambahkan, masyarakat harus memastikan diri terlindung dari sebaran Covid-19. Caranya, dengan menjalankan protokol kesehatan seperti bermasker, jarak jarak, cuci tangan dengan sabun, dan bersedia divaksin.

"Untuk pemangku kepentingan, harus konsisten menegakkan aturan, mengawasi dengan ketat, serta menjalankan testing, tracing,&nbsp;dan treatment yang transparan," papar perempuan kelahiran Surabaya, 30 November 1967 tersebut. "Peningkatan aktivitas masyarakat harus dipersiapkan dengan matang dan menjadi komitmen bersama!"

Yap, benar sekali! Persiapan ini harus dilakukan semua pihak yang dalam terlibat aktivitas di ruang publik. Jadi, saat memutuskan beraktivitas di luar rumah, kamu pun harus menaati komitmen bersama ini dan siap menanggung konsekuensinya juga ya, Millens! (Triawanda Tirta Aditya/E03)

Inibaru.id - Pembukaan kembali sejumlah kegiatan publik harus direncanakan secara matang dengan mengedepankan keamanan dan keselamatan masyarakat. Hal ini sebagaimana diungkapkan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat.

Rerie, begitu dia biasa disapa, menuturkan, pengawasan terhadap berbagai kegiatan yang diizinkan kembali saat PPKM harus konsisten dan transparan agar bisa berjalan sesuai rencana. Menurutnya, prinsip mencegah lebih baik dari mengobati harus benar-benar diutamakan.

"Prinsip ini harus dikedepankan agar tidak tercipta klaster baru saat terjadi peningkatan aktivitas masyarakat di ruang publik,” ujar Rerie melalui keterangan tertulis yang diterima Inibaru.id, Senin (27/9/2021).

PPKM lebih longgar otomatis akan meningkatkan aktivitas masyarakat di banyak tempat. Menyikapi hal ini, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menegaskan bahwa aturan ini haruslah menjadi komitmen bersama.

PPKM Lebih Longgar, Wakil Ketua MPR RI: Ini Jadi Komitmen Bersama!

Yang lebih
keren, proses pengumpulan data dengan Dewan Pembina Yayasan Sukma Bangsa ini
juga dilakukan dengan wawancara mendalam, tepatnya dengan Focus Group
Discussion serta penyebaran angket dengan media Google Form.

Hasil
penelitian Rerie menemukan adanya keterkaitan antara learning organization, knowledge
creation, dynamic capability, adaptive resilient, innovative capacity,
spiritual belief, serta funding
commitment. Dua yang disebut terakhir adalah temuan baru. Semuanya memiliki
keterkaitan seara dinamis,sirkular, serta integrative. Nah, Rerie pun menyebut
hal ini sebagai model Transformasi Pengelolaan Organisasi Dinamis.

Menurut dia, Model ini bisa direplikasi oleh organisasi-organisasi, baik itu di Indonesia
atau di tempat lainnya. Caranya tentu dengan melakukan sejumlah kegiatan di
lingkungan homogen atau heterogen dengan adaptasi ekosistem setempat.

Model ini
juga dianggap bisa menciptakan organisasi yang hidup melalui dialektika
sehingga mampu mendorong terjadinya evolusi dan transformasi. Meski begitu,
lewat penelitian ini pula, Rerie menemukan kalau Yayasan Sukma belum
benar-benar memiliki rencana pembiayaan mandiri dan berkelanjutan. Yayasan ini
ternyata masih sangat bergantung kepada korporasi.

“Kritik dan
masukan, sebaiknya yayasan sudah harus memikirkan dan merencanakan perencanaan
pembiayaan secara mandiri dan berkelanjutan, tanpa meninggalkan visi dan misi
organisasi,” tegasnya.

Menurut
promotor disertasi Prof. DR. Hendrawan Supratikno, MBA, ada dua temuan penting
dalam disertasi Rerie, yakni spiritual belief
serta funding commitment yang
bisa dianggap sebagai doa dan dana. Dia mengaku terkesan dengan paparan Rerie
yang menunjukkannya lebih dari sekadar wakil rakyat, melainkan juga pakar serta
doktor manajemen pendidikan.

Tim Penguji
dan Rektor UPH pun akhirnya memastikan Rerie lulus sekaligus berhak memegang
gelar Doktor di bidang Ilmu Manajeman Pendidikan dengan predikatnya
Cum Laude!

Selamat untuk Mbak Rerie!&nbsp;(Mus/IB09/E05)

Inibaru.id – Wakil Ketua MPR RI Rara Lestari Moerdijat
mendapatkan gelar Doktor dari Universitas Pelita Harapan (UPH). Dia
mendapatkannya pada Jumat (3/9/2021) dengan disertasi berjudul “Transformasi
Pengelolaan Organisasi di Daerah Pasca-Bencana dan Pasca-Konflik: Studi Kasus Yayasan
dan Sekolah Sukma Bangsa.”

Dalam
sidang terbuka tersbut, hadir Rektor UPH DR (HC) Jonathan Parapak, promovenda, yang juga dikenal sebagai
politisi Partai Nasdem. Pengujinya juga nggak main-main, yakni Prof. DR.
Komaruddin Hidayat, Prof. DR. Bachtiar Aly, MA, serta Prof. Badri Munir Sukoco,
MBA. Ph.D.

Perempuan
yang akrab dipanggil dengan Rerie ini melakukan penelitian dengan metode
Kualitatif Eksplanatori. Subyek penelitiannya adalah Yayasan Sukma dan 3
sekolah Sukma Bangsa di Pidie, Bireuen, serta Lhokseumawe, Aceh. Observasinya
nggak main-main lo karena dilakukan selama 15 tahun, tepatnya dari 25 Februari
2005 sampai 29 Februari 2020.

Lebih dari sekadar wakil rakyat, Wakil Ketua MPR Rara Lestari Moerdijat menunjukkan dirinya sebagai pakar serta doktor manajemen pendidikan yang mumpuni. Dia berhasil mendapatkan gelar doktor dari Universitas Pelita Harapan!

Cum Laude! Rara Lestari Moerdijat Raih Gelar Doktor dari Universitas Pelita Harapan

Rerie juga
menyoroti peningkatan angka positif Covid-19 dalam dua pekan terakhir yang
sangat pesat. Zona merah di sejumlah provinsi pun semakin meluas hanya dalam
waktu yang singkat. Rerie pun menyebut tingkat penularan virus Corona di
Indonesia sangat tinggi.

Sementara
itu, dalam sebuah webinar, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti
mengungkap tingkat kepatuhan warga Ibu Kota dalam memakai masker sangatlah
memprihatinkan, yakni hanya 25 persen. Padahal, pada akhir 2020 lalu, tingkat
kepatuhannya mencapai 70 persen.

Rerie pun
menanggapi hal ini dengan meminta partisipasi publik melakukan langkah-langkah
pencegahan sekaligus penanggulangan dengan cepat. Apalagi, sebelumnya sebagian
masyarakat masih melanggar larangan mudik dan pembatasan arus balik pada Libur
Lebaran 2021 lalu. Hal inilah yang ditengarai ikut memicu peningkatan zona
merah di Indonesia.

Pakar
epidemiologi sudah mewanti-wanti pemerintah untuk segera mengendalikan virus
Corona. Jika nggak, hanya dua minggu atau satu bulan ke depan, fasilitas
kesehatan Indonesia bakal kolaps.

Rerie pun
kembali mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dengan cara
rajin memakai masker di luar rumah, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun,
serta menghindari kerumunan. Jika ada kolaborasi yang baik antara pemerintah
dan masyarakat, diharapkan penularan virus Corona bisa dikendalikan dengan
lebih baik.

Setuju nggak nih dengan Mbak Rerie, Millens?(IB09/E05)

Inibaru.id – Belakangan ini kasus Covid-19 kembali meningkat
dengan tajam di Indonesia. Hal ini membuat banyak pihak khawatir. Apalagi,
program vaksinasi di Indonesia masih belum bisa dilakukan dengan cepat.

Wakil Ketua
MPR RI Lestari Moerdijat ikut menanggapi peningkatan drastis jumlah zona merah
di Tanah Air. Dia pun meminta pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat
menerapkan protokol kesehatan dengan lebih ketat. Selain itu, pemangku
kepentingan juga diharapkan mulai menerapkan kebijakan dengan lebih baik.

“Sinergi
pemangku kepentingan dan masyarakat dalam menghadapi ledakan kasus positif
Covid-19 di Tanah Air harus diwujudkan agar ancaman kolaps sistem pelayanan
kesehatan bisa dihindari,” ujar perempuan yang akrab disapa Rerie dalam
keterangan tertulisnya, Jumat (18/6/2021).

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyoroti semakin meluasnya zona merah Covid-19 di Indonesia. Perempuan yang akrab dipanggil Rerie ini ingin masyarakat dan pemerintah berkolaborasi demi mencegah penularan semakin parah.

Lestari Moerdijat: Pemerintah dan Masyarakat Harus Berkolaborasi Agar Zona Merah Nggak Makin Bertambah

Dalam acara ini, Supriyanto didampingi anggota DPRD Kabupaten
Kudus serta relawan binaan Mbak Rerie yang tergabung dalam Sahabat Lestari.

Menurut Data yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kudus
pada Kamis (27/5) lalu, kasus Covid-19 dan jumlah pasiennya di sana memang meningkat
dengan signifikan. Bahkan, hanya tinggal 12 tempat tidur tersisa di tujuh rumah
sakit (RS) rujukan Covid-19 di Kudus. 

Kondisi ini membuat tenaga kesehatan (nakes) harus bekerja
lebih keras. Mereka pun membutuhkan dukungan layaknya APD demi melindungi diri
dari virus mematikan tersebut.

Supriyanto menyebut wakil dari Dapil
Jateng II yang mencakup wilayah Demak, Jepara, dan Kudus ini merasa terpanggil
untuk memberikan dukungan tersebut. Dia ingin para nakes bisa melakukan
tugasnya dengan maksimal karena terlindungi dengan baik.

Supriyanto juga meminta warga Kudus untuk tetap menerapkan
protokol kesehatan layaknya memakai masker, mencuci tangan dengan sabun,
menjaga jarak, serta menghindari kerumunan demi mencegah penularan Covid-19.

Semoga makin banyak pemimpin yang memberi perhatian kepada tenaga kesehatan ya, Millens. (IB09/E05)

Inibaru.id – Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Daerah Pemilihan Jateng II, Lestari
Moerdijat baru saja menyalurkan bantuan berupa 10 ribu alat
pelindung diri (APD). Bantuan ini ditujukan bagi para tenaga kesehatan (nakes)
yang sedang berjuang memberikan layanan kesehatan terhadap masyarakat sekaligus
berjibaku menangani Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

“Mudah-mudahan APD ini dapat mencegah terpaparnya para
tenaga kesehatan saat menangani ledakan kasus positif Covid-19 yang sedang
terjadi di Kabupaten Kudus,” terang Supriyanto, anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus dari Fraksi Nasdem saat ikut serta dalam
pemberian bantuan dari perempuan yang akrab disapa dengan Mbak Rerie ini kepada
Bupati Kudus Hartopo di Pendopo Kantor Bupati Kudus, Sabtu (29/5/2021).

Kasus Covid-19 di Kudus melonjak drastis. Hal ini membuat Anggota DPR RI Lestari Moerdijat terpanggil untuk memberikan bantuan 10 ribu APD bagi tenaga kesehatan yang berjibaku di rumah sakit di Kudus, Jawa Tengah.

Lestari Moerdijat Berikan Bantuan 10 Ribu APD untuk Rumah Sakit di Kudus

“Tim riset Ratu Kalinyamat telah menemukan, setidaknya ada 8
sumber primer dari para penulis Protugis," ungkap Lukito.

Lukito memaparkan beberapa fakta sejarah yang memperkuat
posisi Ratu Kalinyamat sebagai tokoh perempuan pada masa itu. Dalam
catatan-catatan penulis Portugis tersebut, ratu Jepara telah mengirimkan
pasukan sebanyak empat kali untuk memukul mundur pasukan Portugis.

“Bukti akademik yang sudah
didapatkan itu merupakan bukti kuat bahwa Ratu Kalinyamat adalah Rainha de
Japara yang pada tahun-tahun itu menjadi bintang bagi sejarah bangsa kita
melawan penjajahan.,” lanjut lelaki yang telah memimpin riset selama
2,5 tahun tersebut.

Oleh Wakil Ketua MPR RI Lestari
Moerdijat, kiprah Ratu Jepara atau Ratu Kalinyamat dalam melawan penjajah ini
dinilai sebagai tindakaan tokoh perempuan yang melampaui zamannya. Menurutnya, hal
ini menjadi bukti bahwa di masa lalu perempuan sudah diberi peran.

“Pada zaman yang lalu perempuan
sudah diberi peran. Ini merupakan sebuah kehormatan bagi kita bahwa bangsa kita
memberikan penghormatan &nbsp;yang melampaui
batas eksklusivitas,” ungkap perempuan yang akrab disapa Rerie ini.

Selain itu, Rerie juga berharap
agar tim peneliti dapat memperkuat dokumen-dokumen sebagai bukti sejarah untuk
memenuhi prasyarat agar Ratu Kalinyamat dapat diangkat menjadi pahlawan nasional.

“Kami juga dapat menerima masukan
untuk memperkuat positioning agar Ratu Kalinyamat bisa menjadi pahlawan nasional,” tambahnya.

Dalam acara tersebut hadir pula
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menegaskan pentingnya pembuktian apakah
Rainha de Japara adalah sosok yang dinobatkan untuk Ratu Kalinyamat.

“Atau ada ratu lain di Jawa yang
keberaniannya melebihi sososk Ratu Kalinyamat?” tanya Ganjar.

Di samping itu, Ganjar juga
mendukung penuh upaya agar Ratu Kalinyamat diangkat menjadi pahlawan nasional. &nbsp;Karena bagaimana pun, menurutnya, kerja-kerja pengungkapan
sejarah dapat mempertebal identitas bangsa.

“Ini bukan kerja enteng dan bisa
dientengkan, selamanya proses pengungkapan sejarah akan mempertebal identitas
dan kebanggaan kita sebagai bangsa,” tukas Ganjar.

Nah Kamu sendiri sudah kenal belum
dengan Rainha da Japara ini, Millens? (Zulfa Anisah/E03)

Inibaru.id – Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia (MPR RI) menggelar seminar nasional bersama para pakar
sejarah, Rabu (31/3/2021). Diskusi dengan tema “Rainha de Japara: Retno Kencono Alias Ratu Jepara
Alias Ratu Kalinyamat” ini merupakan langkah MPR RI bersama Yayasan Dharma Bhakti
Lestari untuk mendaftarkan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir para pengajar dan
sejarawan dari berbagai universitas serta tim riset Dharma Bhakti Lestari.
Diskusi hybrid tersebut diikuti oleh ratusan orang, baik yang hadir secara langsung maupun
lewat siaran Youtube dan Zoom.

Dalam sambutannya, Ketua Tim Pakar Ratu Kalinyamat Prof
Ratno Lukito menyajikan beberapa fakta yang memperkuat alasan mengapa Ratu
Kalinyamat harus segara diangkat menjadi pahlawan nasional. Berdasarkan kajian, tim
riset bersama&nbsp; Yayasan Dharma Bhakti Lestari
menemukan dokumen yang dibikin oleh penulis Portugis.

Tim Riset Ratu Kalinyamat Dharma Bhakti Lestari meyakini sosok ratu asal Jepara yang melakukan penyerangan ke tentara Portugis merupakan Ratu Kalinyamat. Hal tersebut diperoleh dari riset panjang hingga ditemukannya dokumen tersembunyi di Portugis.

Ikhtiar Mengungkap 'Rainha da Japara', Benarkah Merujuk pada Ratu Kalinyamat?

Lebih lanjut Lestari menjelaskan bahwa dari hasil survei Lembaga Survei
Indikator Politik Indonesia itu berarti masih ada sekitar 41% warga enggan
untuk divaksinasi dan hal ini harus menjadi perhatian para pemangku
kepentingan.

Strategi yang tepat, tegas Rerie, sapaan akrab Lestari,
harus segera diaplikasikan untuk memberi pemahaman kepada hampir separuh jumlah
warga yang menjadi sasaran vaksinasi nasional.

Berdasarkan catatan pemerintah untuk mendapatkan kekebalan
komunitas (herd immunity) jumlah penduduk
Indonesia yang akan divaksin Covid-19 minimal 70% dari populasi atau 182 juta
orang.

Bila hampir separuh jumlah warga sasaran yang sekitar 90
jutaan orang itu masih enggan menjalankan vaksinasi Covid-19, menurut Rerie,
harus segera dilakukan sosialisasi secara masif agar pemahaman masyarakat
terhadap manfaat vaksinasi Covid-19 meningkat.

Tak berhenti di situ, anggota Majelis Tinggi Partai NasDem
itu juga menyarankan agar pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang sedang berjalan
saat ini terhadap tenaga kesehatan dan pelayanan publik, harus dilaksanakan
dengan tata kelola yang baik untuk menekan munculnya efek samping akibat
vaksinasi.

“Dengan suksesnya pelaksanaan vaksinasi Covid-19 terhadap
tenaga kesehatan dan tenaga pelayanan publik diharapkan minat masyarakat terhadap
vaksinasi juga meningkat,” jelas Rerie.

Rerie berharap, optimisme dan disiplin dalam menjalankan
tahapan vaksinasi Covid-19 harus tetap dijaga, sehingga seiring berjalannya
waktu masyarakat yang enggan divaksinasi akan terus berkurang dan yang setuju
divaksinasi akan terus bertambah.

Di sisi lain Rerie juga mengajak masyarakat untuk tetap
disiplin menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak,
mencuci tangan dengan sabun dan menghindari kerumunan, harus terus disampaikan
agar menjadi norma dalam keseharian. (IB01/E01)

Inibaru.id - Kesiapan
masyarakat dalam menerima vaksinasi Covid-19 harus menjadi pertimbangan dalam
menerapkan strategi vaksinasi secara nasional agar target yang dicanangkan bisa
tercapai. Langkah sosialisasi yang masif terkait manfaat vaksinasi harus segera
dilakukan.

"Hasil dari sebuah lembaga survei yang menyatakan hanya
54,9% warga yang bersedia divaksinasi harus menjadi pertimbangan para pemangku
kepentingan dalam menjalankan program vaksinasi Covid-19 secara nasional,"
kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin
(22/2/2021).

Sosialisasi secara masif perlu dilakukan agar pemahaman masyarakat terhadap manfaat vaksinasi Covid-19 meningkat.

Maksimalkan Sosialisasi untuk Persiapkan Masyarakat Jalani Vaksinasi Covid-19 secara Nasional

Selain itu, sosialisasi yang menerapkan protokol kesehatan yang ketat itu juga dihadiri Kepala Desa Ngembal Kulon Ahmad Khunaefi dan anggota DPRD Kudus dari Fraksi NasDem Muhtamat.

Dalam sosialisasi, Lestari berkeinginan agar generasi muda mampu menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan pembangunan di daerah.

Rerie, sapaan akrab Lestari, juga berharap, meski generasi muda saat ini hidup di era yang sarat perubahan, harus mampu mempertahankan nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan, seperti Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.

Karena itu, jelas Rerie, nilai-nilai kebangsaan tersebut hingga saat ini masih relevan dalam menjawab tantangan di era globalisasi yang sarat perubahan ini.

Nilai-nilai kebangsaan seperti nilai persatuan, gotong-royong, solidaritas dan toleransi, menurut Legislator Partai NasDem itu, mampu menjawab tantangan dalam proses pengendalian penyebaran Covid-19 saat ini.

Tanpa semangat solidaritas dan gotong-royong, jelas Rerie, akan sulit untuk mewujudkan sebuah langkah pengendalian Covid-19 yang lebih baik. (IB04/E03)

Inibaru.id - Generasi muda diharapkan menjadi agen perubahan untuk mempercepat pembangunan di sejumlah daerah.

"Di era globalisasi di mana sebuah perubahan adalah keniscayaan, peran generasi muda sangat diharapkan," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat dalam sambutannya pada Sosialisasi Kebangsaan secara virtual di Kantor Desa Ngembal Kulon, Kabupaten Kudus, Sabtu (28/11).

Sosialisasi itu dihadiri 150 anggota Himpunan Mahasiswa Islam cabang Kudus yang terdiri atas mahasiswa dari pelbagai universitas di Kota Kretek, antara lain dari IAIN Kudus, Universitas Muria Kudus, dan Universitas Muhammadiyah Kudus itu.

"Di era globalisasi di mana sebuah perubahan adalah keniscayaan, peran generasi muda sangat diharapkan," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat.