Sebenarnya, pembukaan RKDK bagi parpol sudah dilakukan mulai tanggal 17 Desember 2022 dan akan berakhir pada 27 November 2023 atau sejak ditetapkan sebagai peserta pemilu anggota DPR dan DPRD 2024. Idham berharap sembilan partai politik lainnya segera membuat RKDK.

"Tolong segera membuka rekening dana kampanye, kami akan segera memfasilitasi. Mohon suratnya diserahkan kepada kami," kata Idham.

Sembilan partai politik nasional yang belum membuka RKDK adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai NasDem, Partai Buruh, Partai Gelora, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Idham menjelaskan bahwa RKDK berfungsi sebagai tempat untuk mengelola seluruh penerimaan dana kampanye sebelum digunakan untuk kegiatan kampanye, termasuk oleh calon anggota legislatif. KPU menjamin transparansi RKDK melalui Sistem Informasi Dana Kampanye (Sidakam).

Menurut Idham, KPU akan memberikan akses kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan lembaga negara yang berwenang dalam penanganan tindak pidana pencucian uang serta pemberantasan korupsi untuk menggunakan Sidakam guna memantau dan mengawasi penggunaan dana kampanye. (Siti Zumrokhatun/E10)

Artikel ini telah terbit di Medcom dengan judul Sembilan Partai Telah Buka Rekening Dana Kampanye.

Inibaru.id - Untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang, setiap peserta pemilu termasuk partai politik (parpol) bakal menerima dana bantuan dari pemerintah. Untuk itu, mereka wajib membuka rekening khusus.

 Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Idham Holik, mengungkapkan bahwa baru terdapat sembilan partai politik yang sudah membuka rekening khusus dana kampanye (RKDK) untuk Pemilu 2024. Idham menyampaikan hal ini saat uji publik tiga rancangan peraturan KPU (PKPU), yang salah satunya berkaitan dengan dana kampanye pemilu.

"Pertama-tama, terdapat Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat," papar Idham di Jakarta, pada Sabtu (27/5/2023).

Sebanyak 9 partai politik telah membuka rekening dana kampanye dari pemerintah. Sementara itu, 9 lainnya masih ditunggu.

Sembilan Partai Buka Rekening Dana Kampanye, KPU: Sisanya Ditunggu

Mengingat umat Buddha di Indonesia tergolong sebagai minoritas,
keberadaan sekitar 46 vihara di Kecamatan Kaloran dengan jumlah umat hampir
8.000 jiwa tentu cukup menarik. 

Menurut Buddhazine
(13/8/2015), pada 1966 lalu, Kaloran memang menjadi basis agama Buddha di Tanah
Air. Tapi, deklarasi ‘kebangkitan’ agama Buddha di Kaloran baru benar-benar
dilakukan pada 1 Juni 1968. Sejak saat itu, penganut agama Buddha di kecamatan
yang dikenal punya suhu udara sejuk tersebut semakin meningkat.

“Saat pertama kali
agama Buddha dibuka di Kaloran, setidaknya 1.500 orang datang mendaftar. Kabar
tentang munculnya agama Buddha menyebar hingga ke pelosok Kaloran,” tulis
Ngatiyar pada buku berjudul Berpeluh
Berselarah: Buddhis-Muslim Meniti Harmoni yang terbit pada 2010 lalu.

Yang menarik, di Kampung Mranggen, Dusun Kandangan, ada satu
orang yang dianggap sebagai ‘penanda’ berkembangnya agama Buddha di kampung
tersebut. Nama orang tersebut adalah Budho yang lahir pada 1969.

“Lahirnya bapak ini adalah penanda tumbuhnya agama Buddha di
sini. Karena itu namanya Budho,” ucap sesepuh kampung Muntoyo sembari menunjuk ke
arah Pak Buddho.

Hidup Rukun Berdampingan dengan Umat Beragama Lain

Karena jumlah umat Buddha di Kaloran cukup banyak, kamu bisa
melihat mereka hidup berdampingan dengan umat muslim yang jadi mayoritas di
sana dan umat-umat beragama lain. Di sana, bukan hal yang aneh melihat seorang
Bhante mengobrol atau kerja bakti bersama dengan guru ngaji.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Desa Kalimanggis Didik Agung
Susilo. Di sana, umat dari agama Islam, Buddha, Katolik, Kristen dan aliran kepercayaan
yang terorganisir dalam Persatuan Warga Sapta Darma (Persada) sudah biasa
saling membantu selama puluhan tahun.

“Kalau ada selamatan ya doanya dari semua agama. Pas Maulid
Nabi beberapa saat lalu, semuanya ikut kerja bakti, membuat panggung,” ucapnya
sebagaimana dilansir dari Jatengprov.
(19/7/2019).

Hal serupa diungkap Bante Thitasaddho. Laki-laki kelahiran
Kalimanggis yang beribadah di Wisma Bhikku Jaya Wijaya senang dengan kerukunan
yang dijaga warga desa tempat tinggalnya. Umat Buddha di sana pun semakin mantap menjalankan ajaran
Buddha yang menekankan pentingnya menyebarkan cinta asih tanpa pilih kasih.

“Inti ajaran Buddha kan nggak boleh berbuat jahat, saling
menolong, dan menghormati,” ucapnya.

Semoga saja semangat kerukunan yang terjadi di Kaloran juga
bisa menyebar di wilayah-wilayah lain di Indonesia, ya, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Kalau
kamu lewat jalan Sumowono, Kabupaten Semarang – Temanggung, pasti melihat
sesuatu yang unik di pinggir jalan. Setelah melewati jalan berkelok dengan
pemandangan alam spektakuler dari Sumowono, di Kecamatan Kaloran, Temanggung,
bakal sering melihat vihara di pinggir jalan.

Keberadaan vihara-vihara tersebut nggak jauh dari musala,
masjid, atau bahkan gereja terdekat. Yap, di Kecamatan Kaloran, memang bukan
hal yang aneh melihat tempat ibadah dari 3 agama yang berbeda berada di lokasi
yang nggak jauh. Di sana, masyarakat juga sudah terbiasa hidup rukun tanpa
mempermasalahkan kepercayaan orang lain.

Di Kaloran, Temanggung, ada sekitar 8000 umat Buddha yang beribadah di 46 vihara. Seperti apa ya kehidupan para umat Buddha di wilayah pedesaan tersebut?

Menilik Kehidupan Umat Buddha di Kaloran, Temanggung

Padahal, bagian freezer seringkali dipakai untuk menyimpan
daging-dagingan, es krim, dan makanan yang rentan basi lainnya jika tidak
didinginkan. Kalau sudah begini, apakah setelah mati listrik makanan-makanan
tersebut sebaiknya dibuang begitu saja?

Menurut The Spruce
Eats, Kamis (25/5/2023), andai terjadi pemadaman listrik seharian,
sebenarnya kondisi freezer akan tetap beku sehingga makanan di dalamnya tetap
aman. Tapi, hal ini juga bergantung pada seberapa penuh bagian freezer hingga
seperti apa jenis makanan yang kamu simpan di dalamnya.

Jika freezernya penuh, makanan di dalamnya justru biasanya
bakal lebih awet karena suhu dingin akan tetap terjaga di dalamnya. Beda cerita
jika freezer justru banyak yang kosong. Suhunya justru akan lebih mudah
meningkat. 

Apalagi jika kamu sering membuka pintu freezer untuk mengecek
kondisi makanan di dalamnya. Dampaknya justru suhu dingin di dalam freezer
keluar dan akhirnya makanan pun jadi lebih cepat basi.

Jika pemadaman listrik berlangsung sampai berhari-hari, mau
nggak mau kamu harus mulai memasak makanan di dalam kulkas satu per satu karena
pasti akan segera basi. Makanan kalengan atau kemasan mungkin tetap aman untuk
dimasak belakangan, tapi untuk makanan seperti daging-dagingan atau sayuran,
sebaiknya segera kamu olah.

Kamu juga bisa mengolah daging-dagingan sebagai masakan demi
membuatnya jadi lebih awet. Dalam banyak kasus, daging yang sudah dimasak bisa
dimasukkan kembali ke dalam kulkas setelah listrik kembali menyala dan bisa
dipanaskan atau diolah menjadi makanan lain di kemudian hari. Meski begitu,
sebelum kamu mengolahnya, cek dulu deh kesegaran makanannya. Apalagi jika
pemadaman listrik sudah berlangsung cukup lama.

Satu hal yang pasti, kalau terjadi pemadaman listrik dan
sudah berlangsung lebih dari 1 jam, sebaiknya kamu segera mencari informasi ke
pihak perusahaan listrik negara (PLN) untuk menanyakan apa penyebab pemadaman
dan kapan sekiranya listrik menyala. 

Dengan melakukannya, kamu jadi bisa mempertimbangkan apakah
perlu segera mengolah makanan di kulkas atau membiarkannya begitu saja sampai
listrik menyala lagi. Nggak ribet, bukan, Millens?
(Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Salah
satu hal yang bikin kesal semua orang adalah mati listrik. Nggak hanya membuat
suhu udara terasa lebih gerah karena kipas atau AC nggak bisa dinyalakan, sejumlah
peralatan elektronik penting lain seperti kulkas juga padam. Padahal, kalau
kulkas padam, bisa jadi makanan di dalamnya jadi lebih mudah basi.

Kalau padamnya listrik hanya hitungan menit atau nggak lebih
lama dari 1-2 jam, mungkin makanan di dalamnya akan tetap terjaga kondisinya.
Beda cerita jika listrik padam selama berjam-jam lamanya. Suhu dingin di
kulkas, termasuk di bagian freezer, dikhawatirkan akan menghangat.

Kalau sampai mati listrik, kulkas akan mati. Lantas, apakah makanan di dalam freezer kulkas akan jadi basi?

Mati Listrik, Bagaimana Nasib Makanan di Freezer Kulkas?

Harianti alias Cik Wat menyebut dia mulai berjualan es
karena meneruskan bisnis yang sama dari ibunya yang telah meninggal. Sementara
itu, Widiastuti baru ikut membantunya setelah pensiun sebagai asisten apoteker
di RS Brayat Minylya.

“Pokoknya pas (G30S) PKI belum ada, sudah jualan es di sini.
Kami nggak pernah pindah,” ucap Cik Wat sebagaimana dilansir dari Solopos, Senin (2/1/2023).

Di warung berukuran 4x5 meter yang ada di depan rumah
tersebut, keduanya silih berganti membuat minuman bagi pelanggan yang
berdatangan. Kebanyakan dari mereka memesan es cokelat yang dianggap sebagai
menu legendaris. Maklum, minuman ini disajikan dengan campuran santan, kelapa
muda, serta roti yang khas.

Menu lain yang nggak kalah nikmat adalah es buah, es gula kelapa,
es mega mendung, es kacang hijau dan es kolak degan. Ada juga menu makanan
seperti gado-gado, rujak, dan lotis. Meski begitu, popularitas menu-menu
tersebut memang masih kalah dengan es cokelat.

Keunikan lain dari warung ini yang membuatnya terus
didatangi pelanggan adalah masih digunakannya alat serut es tradisional. Banyak
pelanggan yang mengaku senang dengan suara balok es yang diserut dengan
peralatan tersebut sebelum minumannya disajikan.

“Saya paling suka dengan es batunya yang diserut manual.
Entah mengapa jadi membuat esnya seperti jadi tambah enak gitu,” ucap salah
seorang pelanggan, Joko.

Kalau kamu tertarik untuk menjajal minuman di Warung Es
Setabelan, nggak perlu khawatir harus merogoh kocek dalam-dalam, Millens. Semua minumannya dibanderol
hanya Rp12 ribu. Bahkan, kalau kamu hanya memesan es teh, hanya perlu membayar
Rp3 ribu. Sementara itu, menu makanannya bervariasi dari Rp9 ribu sampai Rp12
ribu.

Warungnya buka dari pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB. Tapi,
karena menu andalannya adalah minuman dingin, biasanya paling ramai saat tengah
hari atau jam makan siang, saat suhu udara biasanya sangat panas dan terik.

Jadi, kapan nih mencicipi kesegaran es cokelat yang
melegenda di Warung Es Setabelan di Solo, Millens?
(Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Kisah
Warung Es Setabelan yang ada di Jalan Abdul Muis Nomor 90, Banjarsari, Solo,
Jawa Tengah, cukup berbeda dari kafe-kafe pada umumnya. Apalagi, dua orang
pengelolanya kini sudah berusia lanjut dan masih belum mau berhenti menjajakan
minuman legendaris kepada pelanggan setianya.

Keduanya adalah Harianti yang kini berusia 80 tahun serta
Widiastuti yang berusia 10 tahun lebih muda. Mereka mengaku sudah lupa kapan pastinya
warung es tersebut kali pertama berdiri. Satu hal yang pasti, sebelum kasus
G30S/PKI, mereka sudah berjualan. Artinya, warung ini sudah eksis selama lebih
dari 50 tahun!

Di Solo, ada Warung Es Setabelan yang legendaris karena disebut-sebut sudah eksis sejak lebih dari 50 tahun silam. Pengelola warung tersebut adalah dua orang lansia yang masih gesit melayani pesanan pelanggan. Seperti apa ya kisah warung yang nggak biasa ini?

Manisnya Kisah Warung Es Setabelan di Solo

Meski masih terlihat bagus, ada baiknya kamu mengganti
talenan plastik jika usianya sudah cukup lama. Soalnya, kalau kamu terus
memakainya, bisa jadi talenan tersebut berjamur atau penuh dengan bakteri
sehingga bisa mengontaminasi makanan yang kamu potong di atasnya. Hal ini tentu
nggak sehat, bukan?

Nah, berikut adalah sejumlah tanda bahwa talenan plastikmu
sebaiknya diganti sebaiknya disadur dari The
Spruce Eats, Kamis (25/5/2023). Simak baik-baik, ya?

1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Sudah Banyak Bekas Potongan

Layaknya talenan pada umumnya, talenan plastik juga akan
memiliki banyak bekas potongan dari pisau yang kamu gunakan sehari-hari. Meski
terlihat seperti hal yang sepele, hal ini ternyata bisa jadi tanda bahwa
talenanmu sebaiknya segera diganti.

Tanpa kamu sadari, bekas potongan dari pisau itu bisa jadi
tempat sisa makanan, jamur, hingga bakteri mengendap. Meski sudah kamu
bersihkan berulang kali, berbagai benda tersebut akan berada di sana dan
membuat bahan makanan yang kamu potong pada talenan jadi rentan terkontaminasi.

2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Talenan Sulit Dibersihkan

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, banyaknya bekas potongan
membuat sisa makanan sulit untuk dibersihkan. Terkadang, pada bekas potongan
tersebut, sampai muncul jamur dengan warna gelap. Kalau sudah terlihat seperti
itu, sebaiknya talenan plastikmu dibuang saja dan diganti dengan yang baru.

Soalnya, hal itu menandakan bahwa talenan sudah
terkontaminasi banyak jamur dan bakteri seperti salmonella, listeria, e-Coli,
dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut bisa jadi sumber penyakit kalau sampai
masuk ke dalam tubuh manusia, lo.

Lebih Baik Mana, Talenan Plastik atau Kayu?

Jika talenan plastik juga rentan terpapar jamur dan bakteri
jika sudah berkali-kali dipakai, apakah talenan jenis ini nggak lebih baik dari
talenan kayu? Ternyata, banyak pakar yang menyebut talenan plastik tetap jadi
pilihan yang lebih baik. Pasalnya, talenan jenis ini nggak mudah keropos dan
lebih mudah dipakai untuk memotong daging mentah.

Meski begitu, ada baiknya kamu memakai beberapa jenis
talenan di dapur untuk dibedakan fungsinya berdasarkan jenis bahan makanan yang
akan kamu potong. Contohlah, satu talenan dipakai untuk memotong bahan makanan
segar, satu lagi untuk memotong makanan siap santap seperti roti, dan satu lagi
untuk daging-dagingan.

Alasan dari pemisahan talenan ini adalah demi mengurangi
kemungkinan terjadinya kontaminasi silang bakteri, khususnya dari bahan makanan
mentah seperti daging-dagingan, Millens.
Nah, dengan memakai talenan plastik, kamu bisa memilih aneka warna yang berbeda
untuk membedakannya.

Jadi, sudah mengerti kan cara terbaik memakai talenan plastik
di dapur, Millens? (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Selain
talenan kayu, kamu juga bisa menemukan talenan plastik di dapur. Biasanya sih,
telanan plastik dipilih karena harganya yang cukup terjangkau namun bisa
diandalkan untuk urusan memotong-motong dalam waktu yang lama.

Talenan plastik sering dianggap lebih baik dari talenan kayu. Tapi, kalau kondisinya sudah seperti ini, sebaiknya segera kamu ganti.

Tanda Talenan Plastik Harus Diganti

Nggak hanya pedagang pasar yang mampir untuk menyantap kelezatan sego empal di sana,
banyak pula pelancong yang sengaja mencari kuliner hidden gem. Semuanya setuju kalau sego empal yang disajikan di
warung ini rasanya memang juara.

“Sudah nggak terhitung saya makan
siang di sini. Rasanya istimewa dan bikin nagih. Kalau ada kerabat minta
rekomendasi kuliner Jogja, saya arahkan ke sini,” ujar salah seorang pelanggan
yang sering makan siang di Warung Sego Empal Bu Warno, Satya sebagaimana
dilansir dari KRJogja, (6/6/2019).

Menurut pengelola warung ini,
Widya, Sego Empal Bu Warno sudah eksis di Pasar Beringharjo sejak 1960.
Perintisnya adalah Ibu Prawiro Suwarno. Usai Bu Warno yang asli meninggal,
warung ini dikelola anaknya, Sumarsih.

Kebakaran yang terjadi di Pasar
Beringharjo pada 1986 mengubah lokasi warung ini. Setelah perbaikan pasar
selesai pada 1991, warung empal yang semula berlokasi di bagian selatan pasar,
tepatnya di sisi Jalan Pabringan, bergeser ke Los Timur PA 1 di lantai dua.

Di sini, selain menu empal dan
jeroan, kamu juga bisa menemukan menu-menu khas warung makan pada umumnya.
Meski begitu, sesuai dengan namanya, yang diburu pelanggan tentu saja adalah
menu empalnya.

Ada alasan yang membuat empal di
warung ini melegenda. Menurut keterangan Mojok,
(4/10/2022), nggak sekadar potongan daging yang tebal dan ukurannya yang cukup
besar, bahan daging yang dijadikan empal oleh Widya juga nggak sembarangan. Daging empal terbuat dari bagian kisi dan gendik yang ada di bagian paha atau betis sapi. Konon,
bagian daging tersebut rendah lemak.

Keunikan lain dari warung Sego Empal
Bu Warno adalah nggak melayani aplikasi modern. Jadi, kalau kamu pengin
mencicipinya, harus datang langsung ke sana. Otomatis, banyak pelanggan yang
bisa merasakan sensasi unik melihat pemandangan pasar yang riuh saat menikmati makanan
di sana.

Warung Sego Empal Bu Warno buka
dari pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB. Biasanya, warung ini paling ramai pada
jam makan siang. Soal harga, terjangkau kok. Satu porsinya di antara Rp11 ribu –
Rp17 ribu.

Jadi, kapan nih kita wisata
kuliner di tengah-tengah Pasar Beringharjo, Millens?
(Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Kuliner Jogja lebih dari sekadar gudeg dan bakpia. Kalau
kamu mau eksplorasi lebih dalam, bisa lo menemukan kuliner-kuliner unik dengan
rasa ciamik. Salah satunya adalah Sego Empal Bu Warno.

Lokasi warung Sego Empal Bu Warno
memang nggak mudah dicari. Soalnya, letaknya nggak di pinggir jalan, melainkan
di dalam Pasar Beringharjo. Yap, kamu bahkan harus masuk ke lantai dua pasar
yang ada di ujung selatan Jalan Malioboro ini untuk bisa menemukan warung ini. Meski
letaknya tersembunyi, warung ini selalu dipenuhi pengunjung.

Siapa nyana, di tengah-tengah padatnya kios yang ada di Pasar Beringharjo, ada sebuah tempat kuliner legendaris. Namanya adalah warung Sego Empal Bu Warno. Seperti apa ya kelezatan penganan di sini?

Blusukan ke Pasar Beringharjo demi Menikmati Sego Empal Bu Warno

"Saya
belajar secara otodidak, dulu awal jualan di kampung daerah Solo," ungkap Gatot.

Sayangnya, usahanya di kampung nggak begitu laris sehingga
memutuskan untuk hijrah ke Kota Yogyakarta. Dirinya mengungkapkan bahwa daya
beli masyarakat kampung terbilang rendah.

Awalnya, lelaki 40 tahun ini berjualan di sekitar GOR Amongrogo
dan kemudian pindah di Pakuncen, Kecamatan Wirobrajan. Seporsi mi ayam
jualannya dijajakan dengan harga Rp 4.000. Dirinya kemudian pindah ke Jalan
Godean Kilometer 4 dan menjual seporsi mi ayam dengan harga Rp 6.000.

Sayangnya, dirinya harus berhenti berjualan akibat pandemi
corona selama dua bulan lamanya. Hal ini membuat Gatot nggak punya pemasukan.

Setelah libur dua bulan karena pandemi, Gatot memutuskan
untuk kembali berjualan pada Juni lalu. Hal tersebut bertujuan untuk menggaet
pelanggan berpenghasilan rendah.

"Saya coba
menyasar masyarakat bawah, penghasilannya rendah saya kasih harga Rp 5.000. Jadi
mengeluarkan dompet, uang Rp 5.000 sudah bisa makan," jelasnya

Tak disangka, keputusannya tersebut membuat dagangannya
laris diserbu pembeli. Bahkan kini dirinya membuka cabang di Jl Bugisan No 48, Yogyakarta.

Uniknya, meski memasang harga yang nggak masuk akal, Gatot
mengaku nggak rugi. Dari harganya yang murah malah bisa mendatangkan lebih banyak
pembeli.

“Tidak rugi, ya
memang untungnya sedikit tapi pembelinya kan banyak. Harganya mahal tapi
pembelinya sedikit, ya malah rugi," tambahnya.

Kini setiap
harinya Gatot membuka warung pukul 07.00 pagi dan bisa mendapatkan omzet
sebesar Rp 2 juta tiap harinya. O ya mi ayam Gatot nggak hanya dikenal oleh
warga Yogyakarta lo. Ada pula warga luar daerah yang datang karena tahu dari
Instagram.

Oh ya, bagimu
yang nggak suka mi ayam, kamu bisa membeli bakso dengan harga yang sama lo. Bahkan buatmu yang berulang tahun bisa dapat seporsi mi ayam bakso
lengkap dengan es teh nggak pakai bayar! Mantap kan?

Kamu tertarik
mencoba mi ayam murah meriah satu ini, Millens? (Lin/IB27/E05)

Inibaru.id – Berapa
uang yang harus kamu keluarkan untuk menebus satu mangkuk mi ayam? Jika kamu
bilang Rp 10.000, di warung ini kamu bisa mendapat dua mangkuk mi ayam.
Ya, di warung yang terletak di Jalan Bugisan nomor 48 Kota Yogyakarta ini kamu
bisa membeli seporsi mi ayam seharga Rp 5.000 saja.

Warung ini baru dua bulan beroperasi. Sejak itu usaha milik Gatot Prayitno ini ramai banget pembelinya. Awalnya, lelaki ini
mengaku merintis usaha mi ayam dari kampungnya yang berada di Solo.

Mi ayam seharga Rp 5 ribu ini cocok banget buat yang penghasilannya terdampak akibat pandemi. Ya, di Yogyakarta seorang pedagang memjual mi ayam dan bakso seharga goceng saja!

Cuma Goceng! Mi Ayam di Yogyakarta Ini Diserbu Pembeli Meski Pandemi

Inibaru.id &ndash; Bilangan Malioboro, yang juga merupakan Kawasan Pecinan Yogyakarta, telah lama menjadi pusat bisnis dan perdagangan. Denyut perekonomian Kota Pelajar berdetak kencang di sana, menjalar di antara bangunan-bangunan klasik yang masih tegak berdiri, salah satunya Toko Roti Djoen.
Roti Djoen didirikan Tan Qian Ngau sekitar 1930-an. Toko yang berada di Ketandan, Kawasan Pecinan Yogyakarta, tersebut menjadi favorit warga Yogyakarta nggak lama setelahnya. Produk di sana memang istimewa, lantaran resepnya konseisten, diproduksi tanpa bantuan mesin, dan nggak menggunakan bahan pengawet.
Nah, karena nggak menggunakan bahan pengawet, aneka kue dan roti di Roti Djoen hanya bertahan sekitar satu hari. Jadi, perlu kamu pertimbangkan kalau pengin menjadikan penganan lezat ini sebagai buah tangan, ya!
<img src="https://media.travelingyuk.com/wp-content/uploads/2019/01/Roti-Djoen-yang-Melegenda-di-Jogja-Tokonya-Telah-Berdiri-Sejak-Zaman-Belanda-2-1.jpg" alt="https://media.travelingyuk.com/wp-content/uploads/2019/01/Roti-Djoen-yang-Melegenda-di-Jogja-Tokonya-Telah-Berdiri-Sejak-Zaman-Belanda-2-1.jpg" />
<code>Hm, rotinya menggugah selera ya! (Travelingyuk)</code>
O ya, dari beberapa jenis roti dan kue yang tersedia di sana, kamu masih bisa menemukan onbitjkoek, roti rempah Belanda. Bersama roti sobek polos, roti rol polos, dan roti semir, produk tersebut telah diproduksi sebelum kemerdekaan.
Selain roti super-zadul itu, kamu juga bisa mencicipi roti pisangnya yang legendaris. Lalu, ada juga roti buaya yang berukuran kecil dan besar. Roti itu dijual seharga Rp 4.000, sedamglam yang mahal dibanderol sekitar Rp 70 ribu.
Penasaran dengan rasa roti buatan Toko Djoen? Datanglah pada pukul 12.00 WIB. Toko ini biasanya tutup pukul 20.00 WIB. Kalau kamu baru kali pertama datang ke sana, nggak ada salahnya membeli beberapa jenis kue sekaligus.
Ah, jadi pengin bernostalgia, nih. Err, maksudnya, jadi pengin makan roti dari Toko Djoen! Ha-ha. (IB15/E03)

Jika kamu sedang melintasi Kawasan Pecinan di Malioboro, mampirlah ke Toko Roti Djoen. Toko roti yang berada di Jalan Ahmad Yani No 50 ini menjadi saksi zaman penjajahan, yang bertahan hingga sekarang.

Mengunyah Masa Lalu lewat Kue dan Roti di Toko Djoen Yogyakarta

Inibaru.id &ndash; Malam yang dingin dihabiskan sebagian orang dengan menikmati kopi. Untuk menikmati minuman ini, beberapa tempat di Yogyakarta bisa dijadikan referensi. Salah satu tempat yang sebaiknya kamu kunjungi adalah Kedai Kopi Suroloyo. Hm, di mana ya?
Kedai Kopi Suroloyo berada di Dusun Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo. Jika kamu dari pusat kota Yogyakarta, ambillah jalan menuju kawasan puncak Suroloyo. Setelah memarkir kendaraan di parkiran, kedai bercat cokelat ini bisa kamu jangkau dengan berjalan kaki.
<img src="https://grattite.files.wordpress.com/2018/02/kopi-suroloyo-1.jpeg?w=642" alt="https://grattite.files.wordpress.com/2018/02/kopi-suroloyo-1.jpeg?w=642" />
<code>Kedai Kopi Mas Win menjadi persinggahan wisatawan yang hendak ke Puncak Suroloyo. (Grattitte.wordpress)</code>
Si penjual yang akrab disapa Mas Win menyediakan dua teknik penyeduhan yaitu kopi saring dan kopi tubruk. Kopi-kopi ini dibuat dengan alat yang disebut rok presso.
O ya, Mas Win menanam biji kopi robusta dan arabika di lahannya sendiri, lo. Di sana, kamu bisa memilih americano andalan Mas Win yang merupakan kopi blend, perpaduan robusta dan arabika hasil racikannya.&nbsp;Yap, inilah jadi salah satu andalan Kedai Kopi Suroloyo.
Kedai Kopi Suroloyo biasanya dibuka pukul 10.00 WIB hingga malam hari. Jika tertarik mencicipi kopi-kopi Mas Win, jangan ragu datang ke sana.
Eh, selain menjajal nikmatnya kopi, sekalian wisata ke Puncak Suroloyo ya. Sambil menyelam, minum air. Sambil ngopi, sekalian berburu foto! Menyenangkan kan? Supaya makin seru, ajak teman-temanmu ya. (IB15/E03)

Kopi dipilih sebagian orang untuk menghangatkan tubuh. Jika kamu berkunjung ke Puncak Suroloyo, Yogyakarta, kedai-kedai kopi di sana patut kamu singgahi. Nah, salah satu kedai yang sebaiknya kamu singgahi adalah Kedai Kopi Suroloyo. Hm, di mana nih lokasinya?

Ngopi Tipis-Tipis di Puncak Perbukitan Menoreh Yogyakarta

Inibaru.id &ndash; Sebagian orang betah nongkrong berlama-lama demi menikmati secangkir kopi. Di Yogyakarta, untuk mencari kenikmatan ini tentu bukan hal yang sulit. Mengingat setiap sudut kota ini nyaris dipenuhi kedai-kedai kopi, kamu tentu punya banyak pilihan. Salah satu tempat yang mampu memuaskan lidahmu adalah Warung Kopi Klotok Pakem di Jalan Kaliurang Km 16, Pakembinangun, Pakem, Sleman.
Di sana, kamu bisa mencicipi kopi klotok dengan rasa yang khas. Kopi ini unik lantaran bubuknya lebih dulu dimasak tanpa air. Setelah baunya agak gosong, barulah panci diisi dengan air dan direbus hingga mendidih. Selama proses merebus itulah, bunyi &ldquo;klotok-klotok&rdquo; lantas terdengar. Nah, bunyi inilah asal mula nama kopi klotok.
Dengan membayar Rp 11 ribu saja, kamu sudah bisa mencium wanginya kopi ini. Selain mencicipi kopi klotok, acara bersantaimu makin lengkap pula dengan aneka gorengan. Selain gorengan, kamu dan teman-temanmu bisa makan aneka sayur dengan harga yang murah meriah. Selain kenyang, tentu hati jadi senang karena punya kenangan indah dengan nongkrong di sana.
<img src="https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2019/04/hipwee-Kopi-Klotok-Jogja-2.jpg" alt="https://cdn-image.hipwee.com/wp-content/uploads/2019/04/hipwee-Kopi-Klotok-Jogja-2.jpg" width="719" height="476" />
<code>Aneka lauk siap menemani makanmu di sana. (Hipwee)</code>
O ya, nggak jauh dari Warung Kopi Klotok, terdapat pula beberapa objek wisata yang bisa kamu singgahi, lo. Sebelum makan dan nongkrong di warung ini, kamu sebaiknya memanfaatkan waktumu dengan mendatangi Museum Gunung Merapi, Museum Ullen Sentalu, dan Tlogo Putri. Warung ini dibuka sampai pukul 22.00 kok.
Hm, jadi pengin menikmati udara malam di warung ini. Yuk, ajak teman-temanmu mampir ke Warung Kopi Klotok! (IB06/E03)

Pecinta kopi di Yogyakarta, khususnya di Sleman, mungkin nggak asing dengan Warung Kopi Klotok Pakem. Meski sederhana, warung ini menyediakan kopi klotok dengan rasa yang luar biasa. Kamu yang belum pernah ke sana, mungkin inilah saat yang tepat untuk mencoba.

Semarakan Nongkrong Malam di Warung Kopi Klotok Pakem Yogyakarta

Inibaru.id &ndash; Bagi sebagian orang, nongkrong nggak sekadar jadi gaya hidup, namun juga kebutuhan. Nggak heran, sebagian orang suka pula mengeksplorasi tempat-tempat nongkrong sebanyak mungkin demi mendapatkan kenyamanan. Jika kamu pengin mendapatkan makanan yang enak di Yogyakarta, keempat tempat ini bisa jadi rujukanmu, lo.
Bungong Jeumpa
<img src="https://media-cdn.tripadvisor.com/media/photo-s/0a/e0/69/fc/p-20160407-141528-largejpg.jpg" alt="https://media-cdn.tripadvisor.com/media/photo-s/0a/e0/69/fc/p-20160407-141528-largejpg.jpg" />
<code>Dari martabak hingga mi khas Aceh bisa kamu jumpai di sana. (Tripadvisor)</code>
Mencari masakan Aceh di Yogyakarta dan Jawa Tengah adalah perkara yang gampang-gampang susah. Kalau kamu penasaran, Restoran Bungong Jeumpa bisa menjadi jawabannya. Di sana, kamu bisa mencoba pelbagai jenis mi Aceh, roti cane, hingga teh tarik khas provinsi paling barat ini. O ya, Bungong Jeumpa punya empat cabang, lo. Tinggal pilih saja cabang mana yang terdekat dari tempatmu.
Bakmi Shibitsu
<img class="shrinkToFit" src="https://1.bp.blogspot.com/-XVdACEr81Ps/WeiTJERtD5I/AAAAAAAABDA/oTcPcpRTgRAtJVEd9J11UITESZgcxi97gCLcBGAs/s1600/bakmi%2Bjawa.jpg" alt="https://1.bp.blogspot.com/-XVdACEr81Ps/WeiTJERtD5I/AAAAAAAABDA/oTcPcpRTgRAtJVEd9J11UITESZgcxi97gCLcBGAs/s1600/bakmi%2Bjawa.jpg" width="997" height="664" />
<code>Seporsi bakmi shibitsu hanya dijual Rp 16 ribu, lo. (Yuliamail/Blogspot)</code>
Bakmi Shibitsu adalah tempat kedua yang patut kamu coba. Sepintas tampilannya memang nggak istimewa, namun jangan salah, rasa bakminya nendang, lo. Di sana, kamu bisa memilih mau makan bakmi basah atau bakmi goreng. Dengan harga Rp 16 ribu per porsi, kamu bakal pulang dengan perut kenyang dan hati yang puas.
Manggar Manding
<img src="https://img.qraved.co/v2/image/data/1544518343491-d41d8cd98f00b204e9800998ecf8427e_.1544518355884.512-m.jpg" alt="https://img.qraved.co/v2/image/data/1544518343491-d41d8cd98f00b204e9800998ecf8427e_.1544518355884.512-m.jpg" />
<code>Manggar Manding kerap jadi persinggahan para wisatawan. (Qraved)</code>
Jika kamu sedang pengin mencicipi makanan khas Yogyakarta seperti gudeg manggar, Manggar Manding adalah tempat yang pas. Selain gudeg manggar, menu-menu seperti ayam goreng hingga ikan bakar tersedia di sana. Hayooo, kira-kira mau coba pilih yang mana, nih?
Bong Kopitown
<img src="https://pusatpandang.com/wp-content/uploads/2018/05/gambar-bong-kopitown-jogja-wisata-kuliner-malam-jogja-makan-unik.jpg" alt="https://pusatpandang.com/wp-content/uploads/2018/05/gambar-bong-kopitown-jogja-wisata-kuliner-malam-jogja-makan-unik.jpg" />
<code>Sensasi makan di penjara bisa kamu rasakan di Bong Kopitown. (Pusat Pandang)</code>
Bong Kopitown memiliki konsep interior yang unik. Ya, restoran dengan konsep penjara ini semula cuma ada di Jakarta dan berekspansi ke Yogyakarta pada 2013. Di sana, kamu bisa mencicipi pelbagai menu mulai dari nasi rendang lemak hingga hainan chicken. Hm, bagi kamu yang suka foto-foto, restoran ini nggak boleh kamu lewatkan.
Kamu lebih suka nongkrong di mana? Selain keempat tempat tersebut, Yogyakarta masih punya segudang tempat untuk memanjakan lidahmu, lo. Mau nongkrong di mana pun tentu saja balik lagi ke preferensi masing-masing. Asal ingat, tetap kontrol pengeluaran ya. (IB06/E03)

Ada banyaki tempat menarik di Yogya yang bisa kamu jadikana referensi nongkrongmu. Beberapa tempat berikut ini menawarkan makanan-makanan dengan pelbagai cita rasa yang menggoyang lidah.

Sajikan Menu-Menu Lezat, Empat Tempat Makan di Yogyakarta Ini Patut Kamu Coba

Inibaru.id &ndash; Mi desa atau mides khas Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, merupakan salah satu menu kuliner yang perlu kamu cicipi saat menjelajahi Yogyakarta. Mi lokal buatan warga Kecamatan Pundong yang bertekstur kenyal itu memang bikin siapa pun yang mencobanyak jadi ketagihan. Lebih dari itu, harganya pun terbilang murah.
Olahan mides banyak dijual di Pasar Pundong. Namun, nggak harus ke sana kalau kamu memang nggak punya waktu. Kamu bisa kok membuat sendiri olahan mi yang juga dikenal sebagai mi pentil itu di rumah. Yuk, cek resepnya!
Bahan-bahan:
<ul>
<li>1 kilogram mides mentah, rebus, tiriskan</li>
<li>Kol dan sawi hijau secukupnya</li>
<li>4 butir telur ayam</li>
<li>&frac12; kilogram ayam, rebus, tiriskan</li>
<li>2 buah tomat</li>
<li>1 bungkus penyedap rasa</li>
<li>Daun bawang secukupnya</li>
<li>Seledri secukupnya</li>
<li>Cabai rawit sesuai selera, iris</li>
<li>Bawang merah secukupnya, iris, goreng</li>
</ul>
Bumbu halus:
<ul>
<li>4 siung bawang putih</li>
<li>2 butir kemiri</li>
<li>merica secukupnya</li>
</ul>
Cara membuat:
<ol>
<li>Rebus ayam dan tambahkan lada serta garam ke dalam panci selama sekitar 20 menit agar empuk. Jika sudah empuk, tiriskan. Potong ayam kecil-kecil.</li>
<li>Siapkan wajan dan minyak secukupnya, lalu tumis bumbu halus hingga berbau harum. Masukkan telur, tomat, kol, sawi hijau, dan daun bawang ke dalam wajan.</li>
<li>Masukkan ayam dan aduk supaya tercampur merata.</li>
<li>Masukkan mides ke dalam wajan, aduk supaya bumbu tercampur dengan rata. Jika sudah matang, taburkan daun seledri dan bawang goreng di atasnya.</li>
</ol>
Untuk membuat mides, rasanya nggak sulit jika sudah terbiasa memasak. Namun, untuk pemula, kamu sebaiknya hati-hati saat memasukkan bumbunya agar rasa dan teksturnya terjaga.
Kalau sudah matang, jangan dimakan sendiri ya! Berbagilah dengan keluarga dan tetangga! (IB06/E03)

Sebagai salah satu jenis mi lokal, mides bisa diolah dengan direbus atau digoreng. Kalau kamu pengin menyantap mides goreng yang enak, mungkin kamu bisa mencoba resep berikut ini. Hm, coba bikin yuk!

Mengolah Mides Khas Bantul, Resep Sederhana yang Bikin Ketagihan!

Inibaru.id &ndash; Sejak 2017 silam, mides atau bakmi desa telah diperkenalkan sebagai produk unggulan Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Nggak sulit untuk menemukan olahan mi yang memiliki harga merakyat ini. Kamu tinggal berkunjung ke Pasar Pundong untuk mencicipinya.
Berbeda dengan kebanyakan mi yang dibuat dari tepung gandum, mides bertekstur lebih kenyal lantaran berbahan baku tepung singkong. Mi ini telah lama dikenal masyarakat Pundong. Pamornya meningkat setelah penyelenggaraan Festival Mides pada 2018 mendapat respons positif masyarakat luas.
<img src="https://1.bp.blogspot.com/-zyv5UUrGHmE/XJW37NhONQI/AAAAAAAARbo/5Dn7tJhJTrwMiiD-uaNt0sJpUYBounvZQCEwYBhgL/s1600/plut7.JPG" alt="" />
<code>Olahan mides khas Pundong. (Catatansiemak)</code>
Pada festival tersebut, kamu bisa menyaksikan proses memasak mides yang dilakukan dalam porsi yang cukup besar. Setelah matang, kamu bisa menikmati mides yang dibagikan gratis. Beralaskan daun pisang, tiap peserta yang hadir kemudian menyantap mides bersama-sama.
Kesuksesan pada 2018 lalu itu kemudian menjadikan Festival Mides masuk agenda tahunan Kabupaten bantul. April 2019 lalu, untuk kali kedua festival tersebut diselenggarakan, dengan menjadikan Pantai Parangkusumo sebagai venue-nya.
<img src="https://scontent-atl3-1.cdninstagram.com/vp/735c2802fc6573e817ec70fe56e7fd88/5D9681FF/t51.2885-15/e35/47690203_2306780289374566_969240161055626669_n.jpg?_nc_ht=scontent-atl3-1.cdninstagram.com" alt="" />
<code>Olahan mides goreng yang pantang untuk dilewatkan. (Instagram/mie_pedes)</code>
Tahun ini, Selain&nbsp; makan mi bersama, peserta yang hadir juga bisa melihat gimana mi ini diolah dengan pelbagai kreasi. Wah, wah, tahun depan pantang melewatkannya ya, Millens!
Kalau nggak sabar menunggu tahun depan, kamu tetap bisa kok mencicipi masakan ini sendiri. Datang saja ke Pasar Pundong dan silakan puaskan dirimu! (IB06/E03)

Untuk memperkenalkan mides sebagai salah satu produk unggulan Kabupaten Bantul, Yogyakarta, warga Kecamatan Pundong menggelar festival tahunan yaitu Festival Mides. Di sana, kamu bisa menikmati lezatnya mi ini secara gratis. Hm, tertarik datang ke sana?

Si Kenyal Mides: Dari Pasar Pundong hingga Festival Mides

Inibaru.id &ndash; Seolah nggak kehabisan ide untuk berinovasi dalam kuliner, Yogyakarta hampir selalu punya menu baru untuk dicicipi. Jika kamu sedang jalan-jalan ke Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, mampirlah untuk mencicipi mides. Apakah itu?
Eh, tunggu dulu, meski namanya terkesan dari luar negeri, bahan makanan ini justru dibuat oleh warga setempat, lo. Mides merupakan akronim dari bakmi desa. Berbeda dengan kebanyakan mi yang menggunakan tepung gandum sebagai bahan dasar, mides dibuat dari tepung singkong.
Selain disebut mides, orang-orang juga kerap menyebutnya bakmi singkong atau mi pentil. Kamu yang ngaku sebagai penggemar mi, rasanya petualanganmu belum lengkap kalau belum mencicipi jenis mi ini. Ukurannya lebih besar dan teksturnya lebih kenyal.
Seporsi mides godog maupun mides goreng biasanya dijual dengan harga Rp 7.000 saja. Kalau pergi ke Pasar Pundong, kamu akan menjumpai orang-orang menyantap makanan ini dengan daun pisang sebagai wadahnya. Wah, wah, jadi pengin ikutan makan nih!
Kamu pengin membeli mides mentah dan mengolahnya sendiri? Bisa banget! Selamat berburu ke Bantul! (IB06/E03)

Mides merupakan mi khas Kecamatan Pundong, Bantul. Jika kamu menjelajahi Yogyakarta, kuliner ini tentu sebaiknya nggak kamu lewatkan. 

Berkenalan dengan Mides, Mi Kenyal Berbahan Singkong dari Yogyakarta

Inibaru.id &ndash; Sebagian orang yang pernah hidup di Yogyakarta tentu pernah mengalami rindu pada kota ini. Selain suasananya, kulinernya pun bikin rindu kian membuncah.
Salah satu penganan tradisional yang cukup bikin kangen Yogyakarta adalah jenang gempol. Nah, kalau kesibukan menghalangimu untuk menikmati kuliner legit ini, kamu bisa mengobatinya dengan bikin makanan itu sendiri.
Yuk, siapkan dulu bahan-bahannya dan ikuti langkah-langkahnya berikut ini!
Bahan gempol:
<ul>
<li>1 gelas beras, rendam semalaman</li>
<li>3 sendok makan kelapa parut</li>
<li>2 gelas air putih</li>
<li>1 simpul daun pandan</li>
<li>&frac14; sendok teh garam</li>
</ul>
Bahan jenang sumsum cokelat:
<ul>
<li>1 simpul daun pandan</li>
<li>&frac12; sendok teh garam</li>
<li>500 mililiter santan</li>
<li>250 gram gula merah</li>
<li>50 gram tepung beras, larutkan dengan air</li>
</ul>
Kuah santan:
<ul>
<li>500 mililiter santan</li>
<li>1 simpul daun pandan</li>
<li>&frac12; sendok garam</li>
</ul>
Cara membuat:
<ol>
<li>Blender beras yang sudah direndam dengan menambahkan sedikit air.</li>
<li>Siapkan panci yang sudah diisi dengan dua gelas air, satu simpul daun pandan, dan &frac14; sendok teh garam. Masukkan beras ke dalamnya, lalu rebus hingga mengental dengan api kecil. Angkat panci dan masukkan tiga sendok makan kelapa parut. Aduk hingga merata dan menjadi adonan.</li>
<li>Bentuk adonan menjadi bulat kecil-kecil, lalu kukus hingga matang.</li>
<li>Untuk membuat jenang sumsum cokelat, rebus santan dengan gula merah dan satu simpul daun pandan. Jika gula sudah larut, masukkan tepung beras dan garam. Aduk adonan hingga mengental, lalu matikan api.</li>
<li>Untuk kuah santan, rebus santan dengan satu simpul daun pandan dan masukkan pula garam. Jika sudah mendidih, matikan api.</li>
<li>Siapkan mangkok dan ambil gempol serta jenang sumsum cokelat sesuai selera. Tambahkan kuah santan supaya makin nikmat. Jenang gempol siap disantap.</li>
</ol>
Meski proses pembuatannya agak ribet, bahan-bahan makanan ini cukup mudah dicari.
Ah, legitnya jenang gempol memang bikin ketagihan. Namun, ingat, jangan mengonsumsi gula secara berlebihan ya, Millens. Setelah menyantap makanan ini, jangan lupa olahraga ya! (IB06/E03)

Untuk memulai hari, jenang gempol rasanya bisa menjadi makanan yang membangkitkan semangat. Nggak perlu jauh-jauh ke Yogyakarta, kamu bisa ikuti resep berikut ini untuk menikmati manisnya jenang gempol.