Dia mengatakan penyakit korupsi telah membuat Indonesia hancur dan nggak dapat maju. Rakyat, lanjut Lili, juga jadi korban karena terus hidup dalam kemiskinan akibat pemimpin yang korup.&nbsp;



Lili berpendapat, saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin yang dapat memberantas korupsi. Bukan mengandalkan pencitraan semata. Oleh karena itu saatnya politik pencitraan harus ditinggalkan.

Dia meminta partai politik menyikapi perubahan preferensi pemilih muda terhadap calon pemimpin nasional tersebut. Terlebih, pemilih muda yang berusia 17-39 tahun dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang diprediksi mencapai 60 persen dari total pemilih.

"Pandangan mereka (pemilih muda) merupakan signal yang harus diperhatikan (partai politik) jika kandidatnya ingin keluar sebagai pemenang," ujar Lili.



Sementara itu, peneliti Saiful Mujani Research Center (SMRC) Saidiman Ahmad mengatakan partai politik harus menyerap aspirasi pemilih muda yang memiliki preferensi lebih khusus terhadap calon pemimpin ketimbang pemilih lebih luas. Meski menilai citra merakyat masih dinilai relevan, dia berpendapat calon pemimpin nasional juga harus memiliki integritas antikorupsi yang baik.&nbsp;

Pemilih muda, kata Saidiman, juga menginginkan calon pemimpin yang memiliki agenda langsung terhadap mereka. Misalnya, isu lapangan kerja dan lingkungan.

"Tapi perlu dicatat, anak muda itu kan kritis. Salah satu cirinya adalah kalau mereka merasa calon-calon yang ada tidak lebih menjanjikan, bisa saja mereka tidak ikut memilih," ujar Saidiman.

Setuju banget dengan hasil riset tersebut ya, Millens? Kamu sebagai anak muda sudah seharusnya memilih pemimpin nggak berdasarkan pencitraan yang dibangun tapi bukti nyata membangun bangsa. Betul nggak? (Siti Khatijah/E05)

Artikel ini telah terbit di Medcom dengan judul Pengamat Sebut Politik Pencitraan Harus Ditinggalkan, Sudah Tak Dilirik Pemilih Muda.

Inibaru.id - Anak muda nggak pernah luput dari target kampanye Pemilihan Umum. Kelompok pemilih pemula ini memiliki jumlah yang nggak sedikit sehingga suara yang terhimpun dari mereka sangat berarti. Namun, untuk menggaet suara mereka, calon pemimpin harus menggunakan cara yang cerdas.&nbsp;



Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menilai pemilih muda saat ini telah bersikap kritis dan cerdas. Ini bisa dilihat dari adanya pergeseran preferensi&nbsp;pemilih muda&nbsp;terhadap calon pemimpin nasional, dari semula menyukai yang merakyat dan sederhana, menjadi jujur dan antikorupsi.

"Mereka tampaknya menginginkan bahwa pemimpin ke depan punya concern terhadap pemberantasan korupsi," kata Lili kepada&nbsp;Media Indonesia, Selasa (21/3/2023).

Sudah bukan lagi zamannya mendulang suara dalam Pemilu dengan cara pencitraan. Para pemilih muda kini mendambakan sosok pemimpin yang jujur dan nggak korupsi. Lebih dari itu, mereka mengharapkan presiden yang memiliki agenda yang langsung berpengaruh terhadap mereka.&nbsp;

Pemilih Muda Harapkan Pemimpin yang Nggak Korupsi

Ada yang berpendapat jika puasa dilakukan dengan benar puasa
dapat mengendalikan asam lambung. Apakah hal ini benar?

Puasa Ramadan sebenarnya nggak secara langsung dapat
mengendalikan asam lambung. Namun, beberapa orang yang berpuasa melaporkan
bahwa mereka mengalami peningkatan kesehatan pencernaan dan gejala asam lambung
mereka berkurang selama bulan Ramadan.

Hal ini mungkin disebabkan oleh pola makan yang berubah
selama bulan puasa, di mana seseorang hanya makan saat waktu berbuka dan sahur,
dan kemudian berpuasa sepanjang hari. Pola makan ini dapat membantu
menyeimbangkan kadar asam lambung dan mencegah gejala asam lambung yang terkait
dengan makan berlebihan atau makan terlalu sering.

Sayanngya, bagi orang yang mengalami kondisi asam lambung
yang parah, berpuasa dapat memperburuk gejala mereka. Mereka yang menderita
asam lambung harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui
apakah mereka dapat berpuasa dan bagaimana cara mengatur pola makan mereka agar
tidak memperburuk kondisi mereka.

Cara mencegah asam lambung naik selama puasa

Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mencegah
asam lambung naik selama puasa:

1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Hindari makanan pedas,
asam, dan berlemak

Makanan seperti cabai, jeruk, kopi, minuman berkafein,
makanan berlemak tinggi, dan makanan pedas dapat meningkatkan produksi asam
lambung. Oleh karena itu, sebaiknya hindari makanan tersebut dan beralih ke
makanan yang lebih sehat dan ringan seperti buah-buahan, sayuran, dan protein
nabati.

2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Konsumsi makanan dalam
porsi kecil

Hindari makan dalam jumlah besar sekaligus. Sebaiknya makan
dalam porsi kecil dan sering agar tubuh tetap tercukupi nutrisi yang
dibutuhkan.

3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Hindari merokok dan minum
alkohol

Merokok dan minum alkohol dapat meningkatkan produksi asam
lambung dan merusak lapisan pelindung pada dinding lambung, sehingga sebaiknya
dihindari selama puasa.

4.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Jangan tidur setelah makan

Tidur setelah makan dapat memperburuk gejala asam lambung.
Sebaiknya tunggu minimal 2-3 jam setelah makan sebelum tidur atau melakukan
aktivitas yang memerlukan posisi tidur.

5.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Konsumsi makanan yang mudah
dicerna

Pilih makanan yang mudah dicerna seperti bubur, sup, atau
makanan ringan yang sehat, serta hindari makanan yang terlalu berat pada perut.

6.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Minum air putih yang cukup

Pastikan untuk minum air putih yang cukup untuk membantu
mengeluarkan asam lambung dari lambung.

7.&nbsp; &nbsp; &nbsp; Konsultasi dengan dokter

Jika Anda memiliki masalah asam
lambung yang serius, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh
saran dan pengobatan yang tepat sebelum puasa Ramadan. (Siti
Zumrokhatun/E05)

Inibaru.id – Selama satu bulan penuh, umat Islam
diwajibkan menjalani ibadah puasa Ramadan yang melibatkan proses menahan diri
dari segala sesuatu yang dapat membatalkannya, seperti lapar, dahaga, dan hawa
nafsu, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Namun, bagi sebagian orang yang menderita kondisi asam
lambung atau GERD, puasa dapat memicu kambuhnya penyakit mereka. Asam lambung
sendiri dapat menyebabkan sensasi mulas dan rasa panas di dada akibat naiknya
kandungan asam lambung hingga ke tenggorokan.

Muncul anggapan bahwa puasa dapat mengendalikan asam lambung tetap stabil. Benarkah demikian?

Benarkah Puasa Bisa Mengendalikan Asam Lambung?

“Sudah berapa kali kami di-bully warganet karena angklung kan bukan khas Jogja” ucapnya
sebagaimana dikutip dari Mojok,
Selasa (21/3/2023).

Hal ini langsung mendapatkan tanggapan dari etnomusikolog
alias peneliti musik dari Institut Seni Yogyakarta Aris Setyawan. Dia mengakui
jika banyak kelompok musik angklung berasal dari luar Yogyakarta.

“Angklung dan calung banyak berkembang di wilayah Banyumas,
Purbalingga, dan Cilacap,” ungkapnya sebagaimana dilansir dari Kumparan, Selasa (21/3).

Dulu, daerah-daerah tersebut masuk dalam wilayah kekuasaan
Mataram. Yang berkembang di sana adalah angklung karena pada zaman dahulu,
warga luar keraton kesulitan untuk mengakses gamelan.

Nggak hanya harga gamelan yang mahal, mempelajari ilmu
karawitan untuk memainkan alat musik tersebut juga susah. Oleh karena itu, kemudian warga dari wilayah tersebut memainkan angklung dan calung yang lebih mudah
dibuat dan dimainkan.

Nah, karena adanya irisan sejarah yang kuat antara daerah-daerah Banyumasan dengan
Mataram, Aris pun tetap menyebut angklung dan calung sebagai alat
musik tradisional Jawa, meskipun nggak khas Jogja. Apalagi, laras musik yang
dipakai angklung dan gamelan sama, yaitu laras pelog dan tangga nada pentatonis.
Dia pun menyebut larangan angklung di Malioboro karena nggak khas Jawa sebagai
hal yang kurang tepat.

“Mungkin maksudnya Pemkot Jogja pengin Malioboro itu Jogja
banget. Tapi kan kalau yang dipentaskan gamelan cukup berat ya, malah susah
dibawa ke mana-mana,” sarannya sebagaimana dikutip dari Harian Jogja, Selasa (21/3).

Untungnya, Pemkot Jogja ternyata nggak saklek terkait dengan isu ini. Kabarnya, para pemusik angklung
Malioboro bakal dipindah ke Teras Malioboro 1 dan 2, bukannya benar-benar
dilarang tampil.

Pemindahan ini pun sebenarnya bukan semata-mata karena
angklung dianggap bukan sebagai alat musik khas Jogja, melainkan lebih karena
faktor penataan Malioboro. FYI, Malioboro sedang diajukan menjadi kawasan Sumbu Filosofi
sebagai warisan budaya UNESCO.

Gara-gara hal ini, nggak hanya pemusik angklung
yang dilarang tampil, penjual makanan, rokok, dan lain-lain juga nggak boleh beraktivitas
di sana.

Tapi, jika pemusik angklung ini pengin tetap bisa pentas di
Teras Malioboro, mereka harus mengombinasikan alat musik angklung ini dengan
alat musik khas Jogja seperti gamelan.

“Kami minta kolaborasikan dengan alat musik Jawa seperti bonang,
saron, apapun yang bernuansa Jogja. UPT masih mengurus kurasinya. Semoga Lebaran
mereka sudah bisa tampil,” ucap Ekwanto.

Permintaan Pemkot Jogja pun mendapatkan sambutan dari Grup
Angklung Carekhal Setiadi. 

“Kalau maunya seperti itu, harus dikombinasikan, ya nggak
apa-apa,” ucapnya.

Isu larangan angklung di Malioboro ternyata sudah ada solusi
yang disepakati semua pihak. Semoga saja kemeriahan yang biasanya disajikan
saat musik ini dipentaskan bisa kembali terdengar. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Belakangan
ini warga Yogyakarta dihebohkan dengan larangan tampilnya grup musik angklung di
Malioboro. Kabarnya, alasan pelarangan ini karena angklung dianggap bukan alat
musik khas Jogja.

Menurut keterangan Kepala UPT Kawasan Cagar Budaya Malioboro
Ekwanto, keputusan untuk melarang angklung pentas di jalan paling populer di
Kota Gudeg nggak sembarangan diambil. Apalagi, sebelumnya banyak warganet yang
memprotesnya.

Salah satu daya tarik Jogja bagi para wisatawan adalah pementasan angklung di Malioboro. Tapi, belakangan alat musik ini dilarang tampil di sana. Alasannya adalah karena angklung bukan alat musik khas Jogja.

Peneliti Musik Tanggapi Isu Larangan Angklung di Malioboro; Nggak Tepat

Balai Yasa Pengok bisa kamu temui di Jalan Kusbini. Nama Pengok diambil dari nama kampung tempat bengkel kereta api tersebut berada. Di bengkel inilah, lokomotif, gerbong kereta, dan fasilitas kereta api lainnya mendapatkan perawatan atau perbaikan.

Balai Yasa Pengok didirikan pada 1914 oleh&nbsp;Nederland Indische Spooorweg Maatschapij (NIS). Awalnya, nama tempat ini adalah&nbsp;Centraal Werkplaats.

Dikutip dari Good News From Indonesia
(24/12/22), bengkel yang berdiri di atas tanah seluas 12,88 hektare dengan luas bangunan 4,37 hektare ini pernah
dikuasai Jepang pada 1942 dan baru diambil alih oleh pemerintah Indonesia
pada 28 September 1945.

Djawatan Kereta
Api Republik Indonesia (DKARI) kemudian mengubah nama bengkel tersebut menjadi Balai Karya. Barulah pada 1959, namanya diubah menjadi Balai Yasa Traksi.

O ya, ada cerita sejarah unik Indonesia yang melibatkan Balai Yasa Pengok, Millens. Begini, pada 1946 sampai akhir 1949, Ibu Kota Indonesia sempat dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Keputusan itu dilakukan atas saran Sultan Hamengkubuwono IX saat melihat situasi yang nggak kondusif setelah proklamasi kemerdekaan.

Disadur dari Kesbangpol Kulon Progo
(30/01/23), pada 3 Januari 1946 malam, sebuah gerbong kereta dengan lokomotif C 2849 tiba di jalur kereta api yang ada di dekat kediaman Bung karno, yaitu Jalan Pegangsaan Timur, Menteng, Jakarta Pusat. Kedatangan gerbong kereta api ini dilakukan diam-diam. Lampu kereta bahkan sengaja dimatikan demi menghindari kecurigaan pihak NICA.

Sejumlah pejabat negara kemudian masuk ke dalam Kereta Luar Biasa (KLB) tersebut untuk menuju Stasiun Yogyakarta. Nah, setelah menurunkan rombongan pejabat tersebut di stasiun, KLB langsung mendapatkan pemeriksaan dan perawatan di Balai Yasa Pengok.

Tanpa adanya perawatan dan perbaikan kereta api yang baik di Balai Yasa Pengok, bisa jadi proses pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Yogyakarta tidak berjalan dengan baik. Jadi, secara tidak langsung, tempat ini memiliki peran besar dalam sejarah Indonesia.

Cerita tentang kereta api dan sejarah Indonesia memang menarik, ya, Millens. Termasuk kisah tentang Balai Yasa Pengok ini. Omong-omong, kamu pernah melihat tempat ini belum?&nbsp;(Kharisma
Ghana Tawakal/E07)

Inibaru.id – Puluhan tahun sebelum merdeka, tepatnya sejak 1867, kereta api sudah beroperasi di Indonesia. Pada tahun tersebut, si ular besi sudah melayani rute Semarang - Tanggung (salah satu wilayah di Grobogan). Melihat fakta ini, wajar jika ada banyak stasiun atau tempat-tempat yang terkait dengan kereta api jadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan hingga berbagai peristiwa penting di Tanah Air.

Salah satu tempat tersebut adalah Balai Yasa Pengok, tempat perawatan dan perbaikan kereta api yang ada di Yogyakarta. Bengkel kereta api ini jadi saksi Yogyakarta sempat jadi Ibu Kota Indonesia untuk sementara waktu.

Di Yogyakarta, ada tempat di mana kereta api bisa diperbaiki atau mendapatkan perawatan secara berkala. Nama tempatnya adalah Balai Yasa Pengok. Seperti apa sih tempat ini?

Balai Yasa Pengok, Saksi Bisu Pemindahan Ibu Kota Negara

Informasi tentang keakuratan obat sirop ini sangat penting bagi masyarakat. Agar nggak lagi muncul keresahan, Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) menyelenggarakan "Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman Untuk Anak" yang diadakan di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, pada Selasa (21/3/2023).



Acara ini didukung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Pakar Farmakologi.

Dalam acara tersebut disampaikan, kamu bisa melihat daftar produk obat sirop yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti aturan pakai di website atau sosial media BPOM serta melalui kanal publikasi resmi BPOM lainnya.

"Masyarakat, pasien, fasilitas layanan kesehatan dan dokter diminta untuk tidak lagi khawatir dan ragu," kata&nbsp;Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor &amp; Zat Adiktif (ONPPZA), Tri Asti Isnariani.



Kini, produk sirop obat yang sudah dirilis kembali oleh BPOM bisa diresepkan kembali oleh dokter dan bisa dikonsumsi masyarakat dengan tenang selama mengikuti aturan pakai.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia Noffrendi Roestram mengemukakan ada banyak pengalaman apoteker&nbsp; menerima keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses sirop obat yang belum boleh beredar.

Selain itu, lamanya proses mendapatkan obat puyer, selama periode penarikan sementara sirop obat tahun lalu juga jadi masalah. Namun dengan nggak adanya lagi kasus GGAPA masal sejak dirilisnya produk sirop obat oleh BPOM bulan Desember tahun lalu membuktikan keamanan produk tersebut.

Wah, ini kabar bagus ya, Millens. Sekarang para orang tua nggak perlu khawatir untuk membeli obat sirop di apotek resmi, baik berdasarkan resep dokter maupun membeli obat bebas. (Siti Khatijah/E05)

Inibaru.id - Semenjak heboh tentang obat sirop anak disinyalir jadi penyebab penyakit Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA), kita sebagai orang dewasa merasa takut dan khawatir untuk memberikan obat dalam bentuk sirop.

Namun,&nbsp;seluruh instansi dan organisasi terkait telah melakukan investigasi dan evaluasi ulang secara menyeluruh. Kesimpulannya adalah&nbsp;satu-satunya penyebab kasus GGAPA yang terjadi adalah karena adanya cemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG)/Propilen Etilen Glikol (PEG) yang diganti dengan Etilen Glikol (EG)/Dietilen Glikol (DEG) oleh satu oknum perusahaan penyuplai kimia.

Setelah distop peredarannya karena sedang diteliti, kini obat sirop sudah boleh diresepkan dan dikonsumsi kembali. Terkait penyebab penyakit Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA), para ahli menyatakan bahan yang membahayakan nggak ada dalam kandungan obat sirop yang dinyatakan aman.

Nggak Khawatir Lagi, Obat Sirop Sudah Bisa Dikonsumsi Anak

Inibaru.id &ndash; Sobat Millens tentu merasa familier dengan sup ayam khas Klaten. Kelezatannya memang sudah merambah hampir seantero Jawa Tengah. Ini terbukti dengan persebaran warung sup ayam khas Klaten yang meluas hingga pelbagai wilayah di luar kabupaten tersebut.&nbsp;
Di berbagai kota di Jawa Tengah, cabang warung sup ayam Klaten pun ada, di antaranya di Semarang, Solo, Boyolali, Banyumas, hingga Wonosobo.
Sejak lebih dari 50 tahun silam, sup ayam Klaten selalu menawarkan rasa yang autentik. Sup ayam Klaten identik dengan komposisinya yang hanya berisi daging ayam kampung dan kuah, tanpa tambahan sayuran seperti sup pada umumnya. Kuah sup ayam Klaten sedikit pekat dengan kaldu yang kental terasa.
<img src="/nuploads/59/supklaten3.jpg" alt="" width="900" height="676" />
<code>Sup ayam Klaten dalam varian yang dipisah. (Tripadvisor.com)</code>
Nggak ketinggalan, potongan seledri dan bawang merah goreng dibubuhkan sebagai pelengkap. Nah, gurih dan segarnya kuah sup ayam Klaten inilah yang menjadi salah satu daya tarik. Apalagi jika kamu menyantapnya dalam keadaan masih hangat. Slurrp!
Oya, ada beberapa pilihan sup yang bisa kamu pesan di warung sup ayam Klaten. Misalnya sup ayam biasa yang berisi campuran nasi dan daging ayam. Kamu juga bisa memesan varian sup dengan nasi dan potongan daging dipisah.
Beberapa bagian ayam yang bisa kamu pesan antara lain dada, paha atas, paha bawah, sayap, kulit, kepala, hati dan ampela, hingga uritan atau telur muda.
<img src="/nuploads/59/supklaten2.jpg" alt="" width="900" height="675" />
<code>Pegawai warung sup ayam Klaten sigap meracik pesanan. (sportourism)</code>
Harganya pun cukup bersahabat. Sup ayam biasa dihargai Rp 8.000 saja. Sedangkan sup ayam dengan aneka varian daging dihargai mulai Rp 13 ribu hingga Rp 21 ribu.
Jika pengin mencoba rasa sup ayam Klaten, lebih baik kamu datang lebih awal kalau nggak pengin kehabisan. Sup ayam Klaten lebih cocok disantap sebagai menu sarapan tuh. Nah, segera datangi cabang sup ayam Klaten terdekat gih! (IB10/E03)

Memakai daging ayam kampung pilihan, sup ayam khas Klaten identik dengan kuahnya yang gurih dan segar karena kaya akan kaldu. Di dalamnya pun nggak terdapat tambahan sayuran seperti wortel atau kentang sebagaimana sup pada umumnya.

Segar dan Gurihnya Semangkuk Sup Ayam Khas Klaten

Inibaru.id - Kepelan menjadi salah satu masakan khas Klaten yang banyak dicari masyarakat, khususnya di Desa Ciro, Kecamatan Pedan. Harganya murah, rasanya juga enak. Namun, lebih dari itu, membuat kepelan juga tidaklah sulit.
Terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung terigu, bawang merah, bawang putih, lada, garam, dan penyedap rasa, adonan kepelan cukup digoreng di minyak panas sebelum dinikmati dengan cocolan saus sambal atau tomat.
Nah, buat kamu yang pengin membuat sendiri penganan yang cocok untuk hidangan buka puasa ini, yuk cek resep ini!
Bahan-Bahan:
<ul>
<li>Tepung terigu 1/4 kilogram;</li>
<li>Telur 2 butir;</li>
<li>Bawang putih 3 siung;</li>
<li>Garam secukupnya;</li>
<li>Merica secukupnya;</li>
<li>Penyedap rasa secukupnya;</li>
<li>Air secukupnya</li>
</ul>
Cara Membuat:
<ol>
<li>Siapkan dua wajan penggorengan laiknya menggoreng kerupuk. Ini dilakukan agar kepelan mengembang sempurna;</li>
<li>Campur tepung terigu dengan air secukupnya, lalu tambahkan telur. Setelah itu, aduk sampai rata;</li>
<li>Haluskan bumbu seperti bawang putih, penyedap rasa, merica, dan garam. Kemudian, campurkan bumbu dengan adonan tepung hingga merata;</li>
<li>Bentuk adonan menjadi bola-bola kecil dengan cara dikepal-kepal. Jangan kepal terlalu besar agar ketika dimasak bisa matang dan mengembang dengan sempurna;</li>
<li>Masukan adonan sedikit demi sedikit ke wajan pertama, dan setelah setengah matang, pindah ke wajan lain dan goreng hingga matang sempurna;</li>
<li>Angkat kepelan dan tiriskan, lalu nikmati bersama saus tomat atau sambal.</li>
</ol>
<img src="https://laperpuol.files.wordpress.com/2017/05/img-20170516-wa0028.jpg" alt="" />
<code>Kepelan. (Laperpuol.wordpress)</code>
Kepelan paling enak dinikmat saat masih hangat. Jadi, gorenglah camilan ini sesaat menjelang buka puasa ya biar belum dingin ketika beduk Magrib menjelang. Selamat berbuka! (IB20/E03)

Gorengan menjadi salah satu menu kuliner paling dicari saat berbuka puasa. Di Klaten, ada satu camilan berbuka yang unik. Seperti kebanyakan gorengan, menu satu ini bernama kepelan.

Teman Berbuka Puasa di Klaten: Kepelan!

Inibaru.id &ndash; Mata Air Cokro Tulung telah dimanfaatkan menjadi wahana rekreasi bagi warga Klaten, Jawa Tengah. Selain berenang dan ciblon, aliran sungai dari mata air ini juga dimanfaatkan untuk pelbagai kegiatan yang cukup menantang, misalnya berarung jeram.
Kalau pengin merasakan gimana ber-river tubing, kamu perlu mengeluarkan kocek sebesar Rp 50 ribu. Nah, bagi kamu yang takut mencoba menjelajahi sungai ini sendirian, arung jeram bisa kamu lakukan bersama enam orang. Dengan membayar Rp 300 ribu, kamu sudah bisa menaiki perahu karet ini bersama-sama.
<img src="https://2.bp.blogspot.com/-CP0H8Z0nX_E/VvouorAl2YI/AAAAAAAAAB8/BAA96n-oM7Yi2-ODdOXcV5rRSy_Wi8RMg/s640/dd.jpg" alt="https://2.bp.blogspot.com/-CP0H8Z0nX_E/VvouorAl2YI/AAAAAAAAAB8/BAA96n-oM7Yi2-ODdOXcV5rRSy_Wi8RMg/s640/dd.jpg" width="718" height="544" />
<code>Rafting. (Surgaair.blogspot) </code>
Selama berarung jeram, suasana asri di sekitar sungai bakal menyergap matamu. Arus air di aliran sungai ini nggak terlalu deras kok. Selama nggak panik, keseimbanganmu bakal tetap terjaga. Hitung-hitung, berarung jeram di sungai ini jadi latihan sebelum melakukannya di sungai dengan aliran yang lebih deras.
Sudah siap berarung jeram? Sebelum naik ke atas perahu, jangan lupa pakai pelampung dulu ya. Selamat bersenang-senang! (IB15/E03)

Kamu yang suka memacu adrenalin, melakukan kegiatan ekstrem di Aliran Sungai Cokro Tulung Klaten mungkin bisa kamu coba. Di sungai ini, kamu bisa menjajal berarung jeram dengan alur yang nggak terlalu deras. Yuk, coba dulu!

Arung Jeram Tipis-Tipis di Aliran Sungai Cokro Tulung Klaten

Inibaru.id &ndash; Sebuah kendi besar berhias janur diarak rombogan keluarga pengantin dengan mengendarai kereta kuda. Kendi itu adalah pengantin laki-laki yang diberi nama Bagus Tirta.&nbsp; Ia kemudian dipertemukan dengan pengantin perempuan yang dinamai Siti Pertiwi.
Seperti Bagus Tirta, Siti Pertiwi juga berwujud kendi yang dihiasi janur, tapi berisikan tanah. Setelah dipertemukan, keduanya lalu disandingkan laiknya mempelai perempuan dan laki-laki.
Ya, Bagus Tirta dan Siti Pertiwi adalah "pernikahan" air dan tanah. Dilangsungkan selama tiga hari, ritual budaya tersebut digelar di Padepokan Puser Jagad, Dukuh Koripan, Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.
<img src="https://klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2018/10/Pernikahan-Tanah-dan-Air-1.jpeg" alt="" />
<code>Prosesi siraman Bagus Tirta dan Siti Pertiwi. (Klatenkab)</code>
Bagus Tirta berisi air, sedangkan Siti Pertiwi berisi tanah. Prosesi pernikahan dimulai dengan pengambilan air di Umbul Kemanten, Desa Sidowayah, lalu dikirab dengan kereta kuda atau dokar menuju Desa Kranggan.
Seperti pengantin Jawa, kedua mempelai juga melewati prosesi adat seperti upacara tarub, membuat dan nebus kembar mayang, kirab, siraman, hingga akad nikah. Tak lupa, acara juga diakhiri dengan syukuran melalui resepsi menanggap wayang.
<img src="https://klatenkab.go.id/wp-content/uploads/2018/10/Pernikahan-Tanah-dan-Air-4.jpeg" alt="" />
<code>Salah satu prosesi pernikahan air dan tanah di Klaten. (Klatenkab)</code>
Ketua Paguyuban Bumi Koripan Agung Setiyono mengatakan, acara ini digelar sebagai wujud syukur atas tanah yang subur dan air yang melimpah di Kecamatan Polanharjo.
"Ini adalah sarana menjaga kearifan lokal, serta agar masyarakat bisa menjaga air dan tanah sehingga kelestarian alam akan memberikan kemakmuran bagi masyarakat," tuturnya, dikutip dari Klatenkab.go.id (11/10/2018).
Hm, cara yang memang nggak biasa, ya, Millens!Dengan adanya tradisi ini, semoga anak muda Klaten benar-benar menunjukkan kepedulian mereka dalam melestarikan alam ya. Eits, kamu juga! (IB15/E03)

Di Klaten, tak hanya manusia yang dinikahkan. Air dan tanah pun melakoni prosesi tersebut. Mereka menyebutnya pernikahan Bagus Tirta-Siti Pertiwi. Gimana pernikahan mereka? 

Pernikahan Bagus Tirta dengan Siti Pertiwi, Ketika Air dan Tanah Bersanding di Pelaminan 

Inibaru.id &ndash; Segar, jernih, sekaligus asri, mungkin kesan itulah yang kamu tangkap saat memasuki Umbul Ingas Coko Tulung. Yap, umbul yang berada di Desa Cokro, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, ini menjadi salah satu tujuan berwisata warga setempat maupun pengunjung dari luar kota.
Dengan membayar Rp 10 ribu saja, kamu sudah bisa menikmati kesegaran mata air ini. Di sana, kamu bisa berenang sekaligus menyelam sepuasnya.
<img src="https://explorewisata.com/wp-content/uploads/2018/07/pemandangan-di-umbul-ingas-cokro.jpg" alt="" />
<code>Umbul Ingas Cokro Tulung. (Explorewisata)</code>
Saat menyelam di Umbul Ingas Cokro Tulung, bebatuan yang mengisi bagian dasarnya bakal jadi latar belakang yang indah, lo.
<img src="https://explorewisata.com/wp-content/uploads/2018/07/umbul-ingas-cokro-tulung-klaten.jpg" alt="https://explorewisata.com/wp-content/uploads/2018/07/umbul-ingas-cokro-tulung-klaten.jpg" />
<code>Salah satu spot di Umbul Ingas Cokro Tulung. (explorewisata.com)</code>
Dengan pelbagai fasilitas layaknya waterboom, main airmu tentu makin seru. Kalau nggak pengin berenang, kamu masih bisa melakukan aktivitas lain, lo. Kamu bisa main rafting atau sekadar duduk-duduk saja di rumah pohon. Hm, menyenangkan kan?
<img src="https://explorewisata.com/wp-content/uploads/2018/07/wahana-kolam-dan-seluncuran-di-umbul-ingas-cokro.jpg" alt="" />
<code>Waterboom di Umbul Ingas Cokro Tulung. (Explorewisata)</code>
Selama berkunjung ke sana, jangan lupa bawa kamera dan abadikan setiap momenmu ya. Kapan kamu berkunjung ke Umbul Ingas Cokro Tulung?
(Baca Juga: <a href="/adventurial/menjajal-sejuknya-berenang-di-umbul-sigedang-klaten" target="_blank">Menjajal Sejuknya Berenang di Umbul Sigedang Klaten</a>)
Supaya makin asyik, ajak teman-teman dekatmu juga ya! (IB15/E03)

Umbul Ingas Cokro Tulung menjadi pilihan yang pas bagi sebagian warga Klaten untuk menghabiskan liburan. Di sana, pelbagai permainan bikin renangmu makin "semarak". Seseru apa sih menghabiskan waktu di umbul ini?

Saking Beningnya, Bebatuan di Dasar Tampak Jelas dari Permukaan Umbul Ingas Cokro Tulung

Inibaru.id &ndash; Arus deras penuh jeram menjadi lokawisata air yang menyenangkan untuk disambangi. Memacu adrenalin dan melepaskan stres adalah dua hal yang bisa kita dapatkan, selain kesenangan lain seperti suasana sejuk dan kelestarian alam yang tersaji di depan mata.
Nah, buat kamu yang menyukai tantangan tapi belum berpengalaman, riverboarding di Kali Pusur mungkin bisa jadi pilihan. Beralamat di Desa Kali Pusur, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, wisata yang telah dikelola secara komersial sejak 2012 ini terbilang mengasyikkan.
<img src="https://lelungan.net/images/kab-klaten/riverboarding-kali-pusur-kab-klaten/wisata-riverboarding-pusur-polanharjo-klaten-www-liputan1-kab.jpg" alt="" />
<code>Persiapan mengarungi sungai. (Lelungan)</code>
Perlu kamu tahu, riverboarding adalah olahraga air yang memanfaatkan arus sungai yang deras untuk meluncur di atas papan. Jadi, kita hanya akan mengikuti arus air dan meliuk-liuk saat ada jeram atau batu di depan.
Riverboarding di Kali Pusur terbilang aman karena arusnya nggak terlalu ekstrem, sehingga cocok untuk pemula. Kamu juga bakal ditemani operator selama &ldquo;berpetualang&rdquo; menyusuri sungai.
Gimana memainkannya? Nggak sulit kok, Millens. Sebelum memulai, kamu diharuskan mengenakan peralatan seperti helm, life jacket, pengaman siku tangan dan kaki, serta pelindung kaki.
<img src="http://3.bp.blogspot.com/-_jegsJNkcQ8/UYm5aVMRQyI/AAAAAAAAADA/-qSAl-ug23s/s1600/DSC_0340.JPG" alt="" />
<code>Meliuk di tikungan.&nbsp;(Riverboardingpusur.blogspot)</code>
Setelah itu, kamu tinggal berbaring tengkurap di atas papan luncur, maka kamu pun siap meluncur mengikuti arus Kali Pusur yang cukup deras. Pastikan tanganmu menggenggam pegangan pada bagian depan papan, ya, biar nggak lepas saat meluncur.
Kendati arusnya deras, wisata air ini relatif aman. Selama dua jam mengarungi sungai, kamu bakal menjumpai enam jeram yang cukup menantang. Perjalananmu akan berakhir pada sebuah kolam alami yang sungguh menyegarkan.
<img src="https://lelungan.net/images/kab-klaten/riverboarding-kali-pusur-kab-klaten/jogja-empat-roda-rental-mobil-sewa-river-boarding-pusur-mengenal.jpg" alt="" />
<code>Mengakhiri riverboarding di Kali Pusur. (Lelungan)</code>
Seru? Tentu saja! Dikutip dari Okezone (22/2/2017), untuk menikmati satu sesi riverboarding lengkap dengan pemandunya, kamu bakal dikenai tarif Rp 150 ribu per orang. Tentu saja ini terbilang murah.
Hm, tentu tertarik untuk berkunjung ke sini, dong? Kuy, hapus penatmu di sini! (IB20/E03)

Penyuka wisata pemacu adrenalin harus mencoba olahraga air satu ini. Ya, riverboarding di Kali Pusur bisa menjadi pilihanmu di akhir pekan.

Menjajal Keseruan Riverboarding di Kali Pusur, Cocok Bagi Pemula!

Inibaru.id &ndash; Sepanjang perjalanan menuju Kali Pusur, senyum tak berhenti mengembang. Wajah-wajah ramah menghiasi tiap penghuni rumah menuju lokawisata alam di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ini. Hm, terterik dengan suasana ini? Sambangilah Wisata Riverboarding di Kali Pusur.
Bertempat di Desa Kali Pusur, Kecamatan Polanharjo, kamu bisa menikmati riverboarding&nbsp;atau rivertubing di sungai yang membelah desa tersebut. Kamu seorang pemula di olahraga arung jeram? Tenang, sungainya cukup aman untuk kamu yang belum pernah menjajal wisata kintir di arus air sekalipun.
Ya, medan Kali Pusur termasuk dalam level pemula. Ini dilihat dari kedalaman air dan tingkat kesulitan medan berbatu yang bisa dibilang cukup aman bagi orang awam.
<img src="https://lelungan.net/images/kab-klaten/riverboarding-kali-pusur-kab-klaten/wisata-riverboarding-pusur-polanharjo-klaten-www-liputan1-kab.jpg" alt="" />
<code>Riverboarding di Kali Pusur Klaten. (Lelungan)</code>
Sejak dibuka 2012 silam, wisata mengasyikkan di kabupaten yang terkenal dengan koleksi candi-candinya ini memang telah diminati warga. Bermula dari hobi Pasmaja, salah satu komunitas pencinta alam di Klaten, riverboarding&nbsp;dan rivertubing di Kali Pusur kini telah dikomersialkan.
Tak sedikit wisatawan dari luar Klaten yang sengaja datang untuk menikmati arus sungai tersebut lengkap dengan jeramnya yang lumayan memacu adrenalin. Selain itu, nggak sedikit pula yang hanya berkunjung untuk menikmati pemandangan alam di sekitar sungai yang terhitung masih alami.
Fasilitas Lengkap 
Buat kamu yang berminat mengarungi Kali Pusur, nggak perlu bingung harus membawa peralatan apa di sana. Yap, lantaran sudah dikelola secara profesional, papan luncur (board) atau ban, serta alat keselamatan bagi pengunjung seperti helm, pelampung, dan pelindung kaki, sudah disediakan pihak pengelola.
<img src="https://static.limakaki.com/2018/04/IMG_20170919_105824_632.jpg" alt="" />
<code>Rivertubing di Kali Pusur Klaten. (Limakaki)</code>
Kamu juga nggak perlu takut dengan keselamatanmu selama menghanyutkan diri di air karena pihak pengelola akan memantau pergerakanmu selama meliuk-liuk terbawa arus sungai yang lumayan deras.
Setelah mentas dari sungai, istirahatlah sejenak di tempat-tempat yang berada di area wisata tersebut. Kamu juga bisa mengisi perut di warung makan yang ada di sana. Pengin langsung membersihkan diri? Ada tempat MCK yang lumayan bersih untukmu!
Oya, cara terbaik menuju tempat ini adalah dengan kendaraan pribadi. Area parkir yang luas tak akan membuatmu kesulitan jika membawa motor atau mobil. Tempatnya juga relatif aman, kok.
Namun, kamu juga bisa menggunakan bus atau angkutan umum yang menuju arah Polanharjo. Begitu tiba di sana, kamu tinggal menyewa ojek menuju Desa Kali Pusur. Gampang, bukan? (IB20/E03)

Menikmati deras arus sungai di Kali Pusur bisa kamu lakukan dengan riverboarding atau rivertubing.

Ikuti Arus dan Nikmati Kesejukan Kali Pusur dengan Riverboarding atau Rivertubing

Inibaru.id &ndash; Rowo Jombor menjadi lokawisata air yang bisa kamu kunjungi saat berkunjung ke Klaten. Keindahan tempat ini sayang untuk nggak diabadikan dengan kamera.
Berada di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Rowo Jombor menghadirkan pemandangan indah kala senja datang.
<img class="shrinkToFit" src="https://ksmtour.com/media/images/articles18/waduk-rowo-jombor-jawa-tengah.jpg" alt="https://ksmtour.com/media/images/articles18/waduk-rowo-jombor-jawa-tengah.jpg" width="995" height="664" />
<code>Waduk Rowo Jombor. (ksmtour.com)</code>
Dengan biaya tiket Rp 5.000 saja, kamu sudah bisa masuk tempat ini. Rowo Jombor dulu merupakan dataran rendah&nbsp; berbentuk cekungan. Di sekeliling cekungan ini terdapat pegunungan.
Pada musim penghujan dan kemarau, air nggak surut mengisi cekungan ini. Inilah asal mula penamaan Rowo Jombor. Rowo atau rawa menjadi tempat yang sering tergenang air, sementara Jombor adalah nama lama Desa Krakitan.
Menilik sejarahnya lebih jauh, Rowo Jombor dulunya digunakan sebagai sumber irigasi untuk perkebunan tebu. Perkebunan tebu ini didirikan oleh Sinuwun Paku Buwono X bersama pemerintah Belanda.
Saat penjajah Jepang masuk ke Indonesia dan mengusir Belanda, mereka membangun Rowo Jombor menjadi waduk lewat romusha. Luas tanggul yang semula 500 hektare diperkecil menjadi 180 hektare saja.
<img class="shrinkToFit" src="https://2.bp.blogspot.com/-a1pLf9Xj7g4/Vpu2UEPloYI/AAAAAAAAHv4/14oPKvP_7j0/s1600/rowo%2Bjombor.jpg" alt="https://2.bp.blogspot.com/-a1pLf9Xj7g4/Vpu2UEPloYI/AAAAAAAAHv4/14oPKvP_7j0/s1600/rowo%2Bjombor.jpg" width="839" height="664" />
<code>Rowo Jombor. (Diarysivika)</code>
Keindahan Rowo Jombor bisa kamu nikmati sambil bersantap di warung apung. Di sana kamu bisa menjumpai menu-menu dari pelbagai ikan air tawar. Mau memancing sendiri juga bisa, lo. Kalau kamu memancing dari warung apung ini ada biaya sewa alat, Millens.
Hm, paket komplet: Dapat foto-foto bagus dan perut kenyang! Siapa yang pengin ke Rowo Jombor nih? (IB15/E03)

Berkunjung ke Klaten belum lengkap kalau belum mampir ke Waduk Rowo Jombor. Di waduk ini, pemandangan air yang indah bakal menyegarkan matamu. Apa saja yang bisa kamu lakukan di sana?

Dari Desa yang Tergenang, Terciptalah Rowo Jombor di Klaten

Inibaru.id &ndash; Getuk menjadi salah satu kuliner tradisional yang mampu eksis di tengah gempuran kue-kue modern. Di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Klaten, makanan ini masih diminati masyarakat. Ini terlihat dari larisnya getuk Yoko yang dijual Sarjiyoko.
Warga Desa Kurung, Kecamatan Ceper ini menjual getuk buatannya di Jalan Ceper-Pedan. Yoko mengaku usaha ini dimulai oleh orang tuanya sekitar 1980-an.
Seiring berjalannya waktu, getuk Yoko semakin diminati dan mulai memiliki pelanggan. Tekstur getuk ini lembek dan rasanya pun legit.
Yoko mencetak getuk buatannya dalam bentuk persegi dan bundar. Ketebalan getuk ini sekitar 1 sentimeter. Harganya? Relatif terjangkau kok, sekitar Rp 5.000-Rp 20.000.
Dalam sehari, Yoko membutuhkan sekitar 50 kilogram ketela pohon. Dari jumlah tersebut, dia bisa mengeruk keuntungan sebanyak Rp 800 ribu per hari.
Yoko mulai berjualan pada pukul 09.00-17.00. Namun, sebaiknya jangan datang pada sore hari ya. Pukul 13.00 WIB, getuk Yoko biasanya sudah habis terjual, Millens.
Wah, jadi penasaran mencicipi enaknya getuk ini. Adakah yang sudah pernah mencicipi getuk Yoko? (IB15/E03)

Bicara soal kuliner tradisional di Jawa Tengah, getuk menjadi salah satu makanan yang nggak dilewatkan. Di tengah gempuran kue-kue modern, kue tradisional ini mampu bertahan di hati masyarakat, nggak terkecuali di hati masyarakat Kabupaten Klaten. Ini dibuktikan dengan tetap eksisnya getuk Yoko di sana. Senikmat apa getuk ini?

Oleh-Oleh dari Klaten? Jangan Lupakan Empuk dan Manisnya Getuk Yoko!

Inibaru.id &ndash; Desa Wisata Jarum, pernahkah kamu mengetahuinya? Yap, dikenal sebagai penghasil batik tulis Bayat,&nbsp;salah satu desa di Kecamatan Bayat itu belakangan dikembangkan sebagai desa wisata.
Buat kamu yang pengin mendapatkan batik dengan motif-motif yang begitu khas Klaten, nggak ada salahnya berkunjung ke desa ini.
Tak hanya Jarum, desa-desa tetangga dalam satu Kecamatan Bayat juga&nbsp;terbilang cukup produktif berkreasi, termasuk memproduksi batik Bayat.&nbsp;Desa-desa tersebut antara lain Desa Banyuripan, Kebon, dan Beluk.
<img src="/nuploads/1/batik%20bayat.jpg" alt="" width="685" height="490" />
<code>Pengrajin batik di Desa Jarum. (Jejakbocahilang.wordpress)</code>
Kendati sama-sama memproduksi batik,&nbsp;Desa Jarum terlihat paling unggul di antara desa-desa lainnya. Tak hanya batik, desa&nbsp;tersebut juga merupakan sentra&nbsp;pembuatan pelbagai perkakas rumah tangga dan pelbagai kerajinan lain.
Beberapa hasil produksi Desa Jarum di antaranya gerobak angkringan, tas batik kulit, dan cobek batu. Jadi, selain menjadi surga berbelanja, kamu juga bisa sekaligus menyaksikan pembuatan berbagai perkakas tersebut di desa ini, Millens!&nbsp;
(Baca Juga: <a href="/pasar-kreatif/mengenal-batik-bayat-batik-unik-dari-klaten" target="_blank">Mengenal Batik Bayat, Batik Bercorak Kasunanan dari Klaten</a>)
Oya, kalau penurutmu nggak bakal cukup menhabiskan waktu satu hari di desa ini, kamu bisa kok menginap di Desa Jarum. Di sana, masyarakat setempat memang telah menyediakan fasilitas homestay. Hm, praktis ya!
Jadi, kapan kamu berkunjung ke Desa Jarum? (IB15/E03)

Kecamatan Bayat menjadi sentra pembuatan batik. Selain itu, ada banyak barang lain yang menjadi khas daerah tersebut.