Terkait dengan dua versi nama Sukarno,
putra sang proklamator Guruh Irianto Soekarno Putra punya pendapatnya sendiri.

“Remeh sebenarnya soal penulisan nama
Sukarno ini. Padahal, kalau di otobiografi Bung Karno, sejak merdeka itu
Indonesia sudah memiliki bahasa nasional, lengkap dengan aturan dan ejaannya.
Kalau sekarang kita menganut EYD yang dalam penulisan ‘u’ tetap ditulis ‘u’,
bukannya ‘oe’ yang merupakan ejaan Belanda,” ungkap Guruh sebagaimana dilansir
dari Tempo, Rabu (11/11/2015).

Kalau yang lebih tepat adalah Sukarno,
mengapa penulisan Soekarno masih sering digunakan hingga sekarang, ya?

Ternyata, hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan
Presiden Indonesia pada masa Orde Baru yang menulis namanya dengan Soeharto.
Hal ini membuat masyarakat menganggap nama Sukarno juga ditulis dengan ejaan
lama.

Peresmian Bandara Internasional
Soekarno-Hatta pada 1 Mei 1985 di Cengkareng, Tangerang, semakin memperkuat
kesan kalau nama Sukarno harus ditulis dengan Soekarno. Sayangnya, meski pihak
keluarga kurang berkenan dengan penulisan tersebut, mereka nggak bisa melakukan
protes karena dibungkam.

“Karena nama bandara itu, Soekarno-Hatta
malah jadi seperti satu orang. Kasihan Pak Hatta, namanya malah hanya jadi
embel-embel Sukarno,” keluh Guruh.

Melihat polemik penulisan ‘oe’ dan ‘u’ di
nama Sukarno ini, kamu penasaran nggak kapan sebenarnya penulisan ‘oe’ kali
terakhir dipakai? Kalau soal ini, ada baiknya kita melihat sejarah ejaan yang
dipakai di Indonesia dulu, Millens.

Goodnewsfromindonesia, (16/11/2016) menulis, pada 1901-1947, ejaan yang digunakan di
Indonesia adalah Kitab Logat Melayu yang dikembangkan oleh Charles Adrian van Ophijusen,
Muhammad Taib Said Sutan Ibrahim, dan Engku Nawawi Gelar Sutan Makmur. Berikut
adalah ciri khas ejaan ini:

Setelah Indonesia merdeka, ejaan tersebut
diperbarui menjadi Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaan ini berlaku dari
1947 sampai 1956. Sejak saat inilah, penulisan ‘oe’ diganti menjadi ‘u’.

Pada pembaruan ejaan berikutnya, yaitu
Ejaan Pembaharuan (1956-1961), Ejaan Melindo (Melayu Indonesia (1961-1967), Ejaan
Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (LBK) yang berlaku pada 1967-1972, hingga yang
terakhir adalah Ejaan yang Disempurnakan (EYD), huruf ‘oe’ juga nggak lagi
digunakan untuk merepresentasikan ‘u’ dalam penulisan.

Nah, mulai sekarang jika ada nama atau kata yang mengandung huruf ejaan lama, kamu bisa meluruskan dan menuliskannya dengan benar ya!&nbsp;(Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Kalau kamu cermat, ada dua versi penulisan presiden pertama Republik
Indonesia. Ada yang menulisnya dengan Sukarno. Tapi, cukup banyak pula yang
menuliskannya dengan Soekarno. Meski cara bacanya sama, sebenarnya mana sih
yang tepat, Sukarno atau Soekarno?

Bandara Soekarno-Hatta yang ada di
Tangerang, Banten, menggunakan nama Soekarno dengan huruf ‘oe’ yang dibaca ‘u’.
Sementara itu, Jalan Sukarno yang ada di dekat Gedung Merdeka Bandung, Jawa
Barat, ditulis dengan huruf ‘u’. 

Siapa Presiden RI pertama? Menjawab pertanyaan tersebut, setiap masyarakat Indonesia pasti kompak merujuk pada satu sosok. Tapi cara menulis namanya yang terkadang nggak sama. Ya, ada yang menulisnya 'Sukarno' ada juga 'Soekarno'. Mana yang benar?

Mana yang Benar, Sukarno atau Soekarno?

1. Konsisten bangun dan tidur di waktu yang sama

Coba deh biasakan bangun dan tidur di waktu yang sama dengan
menyetel alarm. Lakukan ini secara konsisten setiap hari. Lama-lama hal ini
bakal menjadi kebiasaan. 

Kalau siklus ini sudah diatur dengan baik, kualitas tidur
secara keseluruhan bisa meningkat.

Paparan cahaya sebelum tidur dapat mengganggu produksi
hormon melantonin sehingga kamu sulit tidur yang waktu yang tepat.

Karena itu, yuk redupkan atau matikan semua alat yang bisa
memberi paparan cahaya seperti lampu kamar, gadget, dan televisi.

Kalau kamu memiliki jadwal tidur berantakan, cobalah untuk
tidur siang. Lakukan ini paling nggak 20 menit. Dengan begitu, kamu bisa
mendapat tambahan waktu tidur.

Eits, tapi ingat kalau tidur siang ini nggak bisa
menggantikan tidur malam. Meski begitu, paling nggak tubuhmu bisa sedikit lebih
segar.

Jadwal tidurmu bisa kamu perbaiki dengan tidur 15 menit lebih
awal. Adapun waktu tidur ideal adalah pukul 9 atau 10 malam. Jadi, cobalah
untuk konsisten pergi tidur pada jam-jam tersebut.

Ternyata menjaga kebersihan tempat tidur sangat penting
untuk membangun ritme tidur yang baik. Melansir Kompas (21/1/2023), Pusat
Pengendalian Kesehatan AS, CDC mengatakan bahwa memastikan kamar tidur terasa
nyaman, tenang, bersih, gelap, dan suhu yang pas dapat membantu meningkatkan
kualitas tidur seseorang.

Hindari makan makanan berat, kafein, atau alkohol sebelum
tidur. kamu harus tahu bahwa jadwal tidurmu bisa berantakan karena hal ini.

Bagi beberapa orang, untuk bisa tidur diperlukan perjuangan.
Apa pun itu, jangan berasa terlambat untuk memulai langkah di atas biar tidurmu
bisa berkualitas ya, Millens! (Siti Zumrokhatun/E07)

Inibaru.id – Tidur cukup dan berkualitas sangat
penting dalam menunjang kesehatan. Bangun dengan semangat full berkat tidur
cukup dan berkualitas.

Sebaliknya jika jadwal tidur berantakan, tentu sangat sulit
menjalankan keseharian dengan baik. jadi, buat kamu yang memiliki jadwal tidur
yang nggak pasti, ada beberapa tips yang bisa dicoba melansir laman Verywell
Health.

Kurang tidur disebut-sebut bisa memicu penyakit kronis. Karena itu, memperhatikan jadwal tidur sangat penting. Lalu, bagaimana jika berantakan?

6 Cara Perbaiki Jadwal Tidur yang Berantakan

Nah, biar hal buruk ini nggak terjadi padamu, sebaiknya selalu waspada dan lakukan langkah antisipasi.&nbsp;

Mengutip laman Instagram terverifikasi @ojkindonesia, berikut hal-hal yang harus diperhatikan agar rekening nggak dibobol.

Dengan mengaktifkan notifikasi SMS transaksi, maka saat ada dana masuk dan keluar, bank akan mengirimkan SMS pemberitahuan. SMS notifikasi tersebut dikirim ke nomor telepon yang terdaftar di rekening.&nbsp;

Mengecek histori rekening atau saldo secara berkala merupakan adalah salah satu cara antisipasi paling sederhana. Kamu dapat melakukan ini dengan mudah, kapan saja, dan gratis melalui aplikasi mobile banking atau internet banking bank tersebut.

Untuk menjaga keamanan data, amankan perangkat selulermu dengan mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah seperti menggunakan pemindai sidik jari atau wajah.

Gunakan jaringan internet pribadi dan hindari menggunakan WiFi publik atau free WiFi untuk melakukan transaksi perbankan.

Jangan pernah memberitahukan User ID, password, kode OTP, PIN rekening, atau nama Ibu Kandung ke siapapun, termasuk pihak bank. Ubah password secara berkala.

Saat menggunakan ATM, pastikan nggak ada benda mencurigakan berupa tempelan alat lain atau nomor telepon bank yang nggak resmi di mesin ATM untuk menghindari terjadinya skimming.

Jika mengalami kesulitan dalam menggunakan mesin ATM, segera datang ke bank. Mawas dirilah terhadap orang di sekitar ATM yang menawarkan bantuan karena berisiko bisa mengetahui password atau melakukan kloning kartumu!

Nah, jika sudah menerapkan langkah-langkah tersebut, semoga uangmu di bank selalu aman dan selamat ya, Millens! (Siti Khatijah/E05)

Inibaru.id -&nbsp;Apakah kamu menyimak berita yang sedang hangat-hangatnya, tentang seorang tukang becak di Surabaya yang menguras tabungan orang lain sebesar Rp345 juta? Tukang becak yang bernama Setu itu bukanlah otak di balik pembobolan tersebut, melainkan Mohammad Thoha yang ternyata mengetahui PIN e-banking milik nasabah.

Konon, selain mengetahui PIN e-banking dan jumlah saldo, Thoha juga mencuri kartu debit, KTP, dan buku tabungan korban. Wah, modus kejahatan perbankan di era digital ini semakin berkembang dan bisa memanfaatkan kelalaian nasabah ya, Millens?&nbsp;

Rekening dan ATM meski sifatnya personal dan pribadi, tetap saja selalu ada kemungkinan untuk dibobol oleh penjahat. Untuk menghindari hal nggak diinginkan tersebut, simaklah langkah antisipasi dari OJK ini.&nbsp;

Ini Langkah-Langkah Agar Rekeningmu Terhindar dari Kebobolan

Mau tahu apa saja es yang populer di kota dengan penduduk lebih dari 90 ribu jiwa ini? Yuk simak satu per satu!

Di Ruko Kyai H Agus Salim, Jalan Kyai Agus Salim, Kecamatan Jati, Kudus, ada warung yang menjual es sekoteng. Warung itu bernama Mak Moyong. Setiap malam hari, warung Mak Moyong selalu ramai pengunjung.&nbsp;

Sekoteng&nbsp;adalah minuman khas Jawa Tengah yang terbuat dari air jahe dengan isian kacang hijau, pacar cina, potongan roti tawar, dan lainnya. Minuman ini biasanya disajikan hangat, tapi nggak sedikit yang menikmatinya dalam keadaan dingin.

Selain es sekoteng, di warung yang buka mulai pukul 17.00 WIB sampai 22.00 WIB itu ada minuman lain yang nggak kalah enak, yaitu wedang atau es ronde, wedang atau es roti. Makanan pendamping es pun beragam, misalnya nasi kering tempe, tahu bakso, aneka gorengan, dan bermacam sate.&nbsp;

Kamu yang mendambakan kesegaran es buah tanpa susu yang sering jadi salah satu menu di resepsi pernikahan, datanglah ke Warung Es Nusantara. Konten dari es yang disajikan di piring ini adalah manisan pepaya, kolang kaling, nanas, agar, dan es serut.&nbsp;

Selain menjual es buah, warung es ini juga menawarkan menu es lainnya seperti es kolak dan es kacang hijau. Jika lapar saat berkunjung ke sini, kamu nggak perlu khawatir karena ada menu gado-gado yang juga lezat.

Catat dulu alamat Warung Es Nusantara ini ada di&nbsp;Jalan Kyai H. Wahid Hasim Nomor 50A, Magersari, Panjunan, Kota Kudus, ya.

Di Jalan Kyai H. Wahid Hasim, Magersari, Panjunan, Kota Kudus, nggak cuma ada Warung Es Nusantara, lo. Di sana juga ada Warung Es Gempol Mekarsari Pak Yanto.&nbsp;

Es Gempol Mekarsari punya cita rasa manis gurih yang berasal dari sirup merah khas Kudus serta santan asli. Keunikan dari gempol Mekarsari ini yaitu tambahan komponen putu mayang sebagai isian es selain gempol dan pleret. Jika mau, kamu bisa menambahkan tape ketan yang sudah terhidang di meja.

Sebenarnya, di Pasar Kliwon Kudus ada banyak penjual es dawet yang masing-masing mempunyai pelanggan setia. Nah, satu diantaranya adalah Warung Es Dawet Moro Seneng. Selain ada di dalam Pasar Kliwon, tepatnya di lantai 2, warung ini juga bisa kamu jumpai di luar Pasar Kliwon.

Jadi, jika kamu nggak ada keperluan di Pasar Kliwon tapi pengin menikmati es dawet, maka datanglah ke sebelah timur pasar, tepatnya di Gang Jayan, Mlati Lor ya.&nbsp;&nbsp;

Es dawetnya yang kental dan tekstur dawetnya yang lembut ditambah gula merah yang manisnya pas bikin es dawet satu ini disukai antargenerasi. Ada dua varian es dawet yang bisa kamu coba di sini, yaitu es dawet dengan sirup merah dan es dawet dengan gula aren.&nbsp;

Rujak serut yang pedas dan manis di tumpangi es krim rasa kelapa yang creamy apa jadinya? Rasanya sulit digambarkan deh, Millens. Kamu bisa datang langsung ke Jalan&nbsp;KH. Turaichan Adjhuri Nomor 87, Kabupaten Kudus jika penasaran.

Rujak Es Krim Pak Yitno ini sudah buka sejak lama dengan rasa yang nggak berubah. Nggak heran jika warungnya yang relatif kecil selalu penuh sesak oleh pembeli yang makan di tempat ataupun dibawa pulang.&nbsp;

Itulah beberapa pilihan es menyegarkan yang bisa kamu nikmati saat datang ke Kudus. Jangan sampai melewatkannya, ya! (Siti Khatijah/E07)

Inibaru.id - Di setiap kota selalu ada kuliner legendaris yang menjadi magnet wisatawan karena cita rasa masakan yang nggak diragukan lagi. Eksistensi warung atau tempat makan dari tahun ke tahun menjadi bukti keberadaannya dicintai masyarakat sekitar.&nbsp;

Nggak cuma makanan, minuman pun banyak yang melegenda, lo. Di Kudus misalnya, ada sederet warung es yang senantiasa laris meski digempur minuman kekinian di sana sini. Kalau bertandang ke Kota Kretek, jangan lupa untuk singgah di salah satu warung es yang sudah tersohor ini ya, Millens!

Di Kota Kudus, ada banyak tempat yang bisa kamu tuju untuk melepaskan dahaga. Di Kota Kretek itu berdiri banyak warung es legendaris yang rasanya nggak mengecewakan. Dimana saja itu?

Deretan Warung Es Legendaris di Kudus, Mana Favoritmu?

Betewe, thrift shop adalah toko yang menjual barang-barang bekas (secondhand) dari dalam maupun luar negeri. Meski bekas, barang tersebut layak pakai dengan kualitas
bagus. Barang yang biasanya dijual adalah yang digunakan sehari-hari
seperti baju, peralatan rumah tangga, buku, dan lainnya. &nbsp;

Barang-barang yang dijual di thrift shop didapatkan dari supplier atau importir. Kalau kamu menjual barang-barang bekasmu
sendiri, sebutannya lain lagi, Millens, yaitu&nbsp;preloved. Sudah tahu kan bedanya?

Nah, kalau kamu tertarik membuka bisnis thrift shop, ada trik-trik yang bisa kamu cermati agar bisa mendapatkan keuntungan. Apa saja ya trik-trik tersebut? Simak baik-baik, nih!

Tentukan produk apa
yang akan kamu jual dan siapa target pasarmu

Tentukan dulu produk apa yang ingin kamu jual. Sebagian besar thrift shop memang menjual baju. Tapi, kamu nggak harus mengikuti arus. Boleh juga lo menjual barang lain seperti buku, novel, jam tangan, sepatu, atau barang-barang langka.


Dengan menentukan produk yang akan dijual, akan memudahkanmu
menentukan siapa target pasarmu. Misalnya, kamu ingin menjual baju-baju kasual/korean style dengan target pelanggan utama dari kalangan pelajar/mahasiswa perempuan.

Banyak supplier barang-barang bekas yang menawarkan paket reseller menggiurkan. Contohlah, mereka mau menyediakan satu kontainer besar atau satu karung besar barang dengan harga murah. Meski tawaran ini terlihat menggiurkan, bukan berarti bisa langsung asal kamu ambil, ya?

Kamu harus pandai mencari supplier yang cocok dengan thrift
shopmu. Soalnya, setiap supplier menawarkan harga, kualitas barang, hingga jumlah barang yang berbeda. Cermati tawaran dari masing-masing supplier dan barulah kamu bisa menentukan mana yang terbaik.

Meskipun kamu mendapat barang dari supplier, nama brand juga
harus diperhitungkan, ya. &nbsp;Hal ini penting supaya
tokomu makin dikenal publik dan banyak pelanggannya. Jadi, kamu perlu branding
yang oke dengan membuat nama brand atau nama toko yang unik dan menarik.

Manfaatkan berbagai macam e-commerce dan sosial media
seperti Instagram, Facebook, atau Tiktok untuk memasarkan produk dan bisnis
thrift shopmu. Tampilkan foto atau video produkmu semenarik mungkin.

Kamu juga bisa bergabung di
komunitas-komunitas thrift shop online untuk menambah relasi dan wawasan dalam
berbisnis thrift shop. 

Nah, itu dia beberapa cara yang bisa kamu coba jika tertarik memulai bisnis thrift shop. Semangat kerja keras dan jangan mudah menyerah,
ya! (Rizki Arganingsih/E07)

Inibaru.id -&nbsp;Thrifting (berbelanja barang bekas) memang lagi ngetren baru-baru ini. Pasalnya, kamu bisa membeli barang-barang dengan kualitas oke dengan
harga yang jauh lebih murah. Apalagi kalau sedang beruntung, kamu bisa mendapat
barang-barang bermerek terkenal, lo.

Thrifting nggak melulu harus dilakukan secara langsung di tempatnya. Berkat kecanggihan teknologi, thrifting kini
juga bisa dilakukan secara daring. Sehingga sambil rebahan pun kamu bisa
berburu barang-barang yang diinginkan di thrift shop.

Belakangan ini, bisnis thrift shop sedang naik daun dan banyak digemari masyarakat.  Nggak heran, bisnis dengan modal sedikit ini bisa menghasilkan cuan yang menjanjikan.

Tips Memulai Bisnis Thrift Shop Agar Cuan

Inibaru.id &ndash; Manis, kenyal, dan segar, begitulah sensasi saat menikmati minuman bernama dawet ayu khas Banjarnegara ini. Yap, nggak ada yang bisa menolak kesegaran dawet ayu saat cuaca terik. Minuman ini jadi salah satu menu pemuas dahaga yang populer, selain jamu, dari Jawa Tengah.
Seporsi es yang merupakan perpaduan antara dawet atau cendol, santan, dan gula merah, plus es serut, ini benar-benar bikin air liur mengucur. Meskipun ada banyak varian es dawet, ada banyak hal yang membedakan dawet ayu dengan dawet lainnya. Yuk, simak perbedaannya!
<ol>
<li>Dawet Ayu Banjarnegara</li>
</ol>
<img src="/nuploads/45/dawet%20ayu%20tripadvisor%20%281%29.jpg" alt="" width="717" height="477" />
<code>Dawet Ayu Banjarnegara. (Tripadvisor)</code>
Varian es dawet yang paling populer di antara yang lainnya adalah Dawet Ayu. Kuliner pelepas dahaga dari Banjarnegara ini hampir selalu ada di berbagai daerah, baik di pinggir jalan maupun berbagai pasar tradisional.
Bahan dasar pembuatan dawet ini adalah tepung beras atau tepung beras ketan. Campuran kedua tepung ini memberi sensasi lembut dan tidak terlalu kenyal.
(Baca Juga: <a href="/tradisinesia/nama-dawet-ayu-ternyata-berawal-dari-cerita-ini" target="_blank">Nama Dawet Ayu Ternyata berawal dari Cerita Ini</a>)
Nah, yang bikin es ini spesial adalah aroma pandannya, Millens! Dawet ayu selalu menggunakan pandan asli. Aroma ini sangat khas karena disandingkan dengan nangka, santan, dan lelehan gula merah.
<ol start="2">
<li>Dawet Ireng Purworejo</li>
</ol>
<img src="/nuploads/45/dawet%20ireng%20purwo%20bisnis%20bandung.jpg" alt="" width="679" height="525" />
<code>Dawet Ireng Purworejo. (Bisnis bandung)</code>
Varian es dawet selanjutnya datang dari Purworejo, tepatnya dari Kecamatan Butuh yang bernama es dawet ireng. Ireng dalam bahasa Indonesia artinya hitam karena cendolnya berwarna hitam. Warna hitam ini berasal dari abu merang atau jerami.
Hal yang paling membedakan dawet ini dengan dawet lainnya adalah warnanya. Cara penyajiannya menggunakan mangkuk kecil dengan siraman santan dan gula merah cair.
<ol start="3">
<li>Dawet jepara</li>
</ol>
<img src="/nuploads/45/dawet%20jepara%202.jpg" alt="" width="693" height="509" />
<code>Dawet Jepara. (Youtube)</code>
Ada juga varian dawet lainnya dari Jepara yang memiliki tekstur kenyal dan juga halus. Uniknya, jika biasanya dawet lain terbuat dari tepung beras lain halnya dengan es dawet Jepara ini. Bahan utamanya adalah sagu aren.
Untuk penyajiannya, tidak jauh beda dengan dawet ayu dari Banjarnegara yang sangat populer. Namun, biasanya dawet Jepara memiliki isian yang lebih banyak, ditambah alpukat, nangka, dan juga kelapa muda. Nyam!
<ol start="4">
<li>Dawet Semarangan</li>
</ol>
<img src="/nuploads/45/idn%20tmes.jpg" alt="" width="689" height="387" />
<code>Dawet Semarangan. (Idn Times)</code>
Sesuai dengan namanya, es dawet satu ini berasal dari Semarang. Bahan khasnya adalah penambahan durian montong khas Medan ke dalamnya.
Hm, bisa bayangin dong gimana manisnya es dawet berpadu dengan legitnya durian? Ini masih ditambah dengan tapai ketan dan juga potongan nangka yang membuat kelezatannya makin menggiurkan.
Sekilas, es dawet semarangan mirip es campur, tapi kamu akan tahu perbedaannya setelah mencicipinya!
Nah, gimana Millens? Kamu mau masuk tim dawet mana, nih? He-he. (IB06/E03)

Siapa yang suka dawet ayu? Eits, nggak semua yang kenyal, bersantan, dan manis, bisa kamu sebut dawet ayu, lo! Yuk simak perbedaannya!

Dawet Khas Jateng Nggak Cuma Dawet Ayu, Ada Versi Lain yang Nggak Kalah Menggiurkan!

Inibaru.id &ndash; Minuman lezat ini memang punya nama yang cukup unik. Yap, meskipun hingga saat ini belum ada yang tahu pasti asal nama dawet ayu khas Banjarnegara, kenikmatannya suah tersohor di seluruh Indonesia.
Ada banyak versi mengenai asal nama dawet ayu. Pertama, nama tersebut konon diambil dari sebuah karya seni musik.
Dilansir dari Merdeka (17/12/2014), menurut Ketua Dewan Kesenian Banjarnegara Tjundaroso, dawet Banjarnegara menjadi terkenal awalnya dari lagu yang diciptakan seniman Banjarnegara bernama Bono berjudul "Dawet Ayu Banjarnegara".
Kemudian, 1980-an, lagu itu dipopulerkan kembali oleh Grup Seni Calung dan Lawak Banyumas Peang Penjol yang terkenal di Karesidenan Banyumas, Millens. Sejak itu kebanyakan orang di Karesiden Banyumas mengenal dawet Banjarnegara dengan julukan Dawet Ayu.
<img src="/nuploads/45/dawet%20ayu%20kompasiana.jpg" alt="" width="680" height="510" />
<code>Dawet Ayu. (Kompasiana)</code>
Lirik lagunya sederhana, tetapi mengena. Lagu itu bercerita tentang seorang adik yang bertanya kepada kakaknya yang mau pergi piknik. Kemudian, dia memberi pesan pada kakaknya untuk membeli dawet Banjarnegara yang segar, dingin, dan manis.
"Kakang kakang pada plesir, maring ngendi ya yi Tuku dawet dawete Banjarnegara Seger, anyes, legi.. apa iya? Daweet ayu Dawete Banjarnegara." Versi Lain
Lain halnya dengan versi kedua, Millens. Seniman Ahmad Tohari mengatakan, berdasarkan cerita tutur turun-temurun, ada sebuah keluarga yang berjualan dawet sejak awal abad ke-20. Nah, generasi ketiga pedagang itu terkenal karena sangat cantik. Maka, jadilah dawet yang dijual diberi nama dawet ayu.
Hal ini yang sejalan dengan keterangan tokoh masyarakat Banyumas, KH Khatibul Umam Wiranu. Menurut Wiranu, nama dawet ayu memang muncul dari pedagang yang bernama Munardjo. Istrinya cantik sehingga dawetnya disebut dawet ayu. Wah!
<img src="/nuploads/45/dawet%20ayu%20tripadvisor.jpg" alt="" width="694" height="462" />
<code>Dawet Ayu. (Tripadvisor)</code>
Nah, kalau versi lain justru disebarkan lewat cerita getok tular. Kabarnya, nama dawet ayu diberikan oleh Presiden&nbsp;Soeharto saat berkunjung ke Banjarnegara. Saat itu, Soeharto sedang ada peresmian proyek nasional di Kabupaten Banjarnegara.&nbsp;
Soeharto mendapat sajian dawet Banjarnegara yang diantarkan oleh seorang perempuan cantik (ayu). Melihat kecantikan sang pembuat dawet, Soeharto kemudian menyarankan agar Dawet tersebut diberi nama Dawet Ayu.
Unik banget kan, Millens? Sampai sekarang belum ada yang tahu pasti asal nama minuman tersebut. Namun, menilik rasanya yang manis, nggak bakal berlebihan kalau dawet ini disebut Dawet Ayu, karena manis hampir selalu diasosiasikan dengan kata ayu! Ha-ha. Mekso ya ben! (IB06/E03)

Punya nama dawet ayu, bukan berarti karena tampilan perpaduan warna hijau, putih, dan coklat yang indah. Ada banyak versi di balik nama ini. Penasaran?

Nama Dawet Ayu Ternyata Berawal dari Cerita Ini

Inibaru.id &ndash;&nbsp;Ikan lele nggak hanya bisa diolah menjadi lauk pendamping nasi seperti pecel lele, pecak lele, atau abon lele. Di Banjarnegara, Jawa Tengah, ikan yang juga biasa disebut cat fish&nbsp;itu rupanya juga bisa diolah menjadi minuman menyegarkan di tangan Fedwi Anggi Indrayani. Dia mengolah&nbsp;ikan lele menjadi dawet ayu atau cendol.
FYI, dawet ayu merupakan minuman tradisional yang berasal dari Banjarnegara. Namun, tidak untuk "dawet ayu lele". Anggi, sapaan akrab&nbsp;Fedwi Anggi Indrayani, adalah sosok kreator dawet tersebut. Gadis berjilbab itu telah&nbsp;membuat dawet dari daging lele sekitar 2013 lalu.
Kendati berbahan ikan lele yang umumnya beraroma anyir, Anggi menjanjikan bahwa dawet ayu buatannya nggak berbau demikian. Seperti ditulis Detik.com&nbsp;(25/3/2013), Anggi bahkan sempat menjanjikan dawet gratis plus uang sebesar Rp 100 ribu bagi siapapun yang merasakan ada bau anyir pada dawet lele buatannya.
Soal kualitas, dawet lele Anggi nggak perlu diragukan lagi. Setelah puluhan kali melakukan eksperimen, Anggi pun akhirnya menemukan "resep spesial" untuk membuat dawet dari ikan lele.
<img src="https://idahceris.files.wordpress.com/2013/01/snapshot_20130120_1.jpg" alt="" width="713" height="535" />
Dawet Ayu Da'Lele (idahceris.wordpress.com)
Bentuk dari dawet yang diberi nama Dawet Ayu Da&rsquo;Lele itu nggak jauh berbeda dengan dawet ayu pada umumnya. Cendolnya pun diberi warna hijau laiknya dawet ayu lain. Warna hijau itu didapat dari perpaduan daun pandan dan suji. Yang membedakan hanyalah bahan utamanya, yakni lele.
Ide membuat dawet ikan lele mucul ketika alumnus Institut Teknologi Bogor (IPB) ini merasa prihatin atas angka konsumsi ikan yang begitu rendah di Indonesia. Padahal, menurut dia, ikan sangatlah baik untuk kesehatan. Sebagai negara maritim, hal itu adalah sebuah ironi baginya.
"Rata-rata orang Indonesia mengonsumsi ikan hanya sembilan kilogram per tahun. Kemudian saya melihat kepopuleran dawet ayu, maka saya coba mengolah ikan menjadi dawet," kata perempuan asal Desa Sered RT 03 RW 02, Kecamatan Madukara, Banjarnegara itu.
Nggak Anyir
Anggi menuturkan, ikan lele yang akan dijadikan dawet harus diolah dengan tepat agar nggak bau anyir.&nbsp;Kuncinya, daging ikan harus di-fillet dengan sangat hati-hati agar pembuluh-pembuluh di perut lele nggak pecah.&nbsp;Selanjutnya, fillet lele dikukus dan dicampur dengan adonan hunkwe, air daun pandan, dan garam. Campuran ini dimasak sambil diaduk hingga mengental, Millens.
Setelah mengental, dawet dicetak menggunakan cetakan dawet. Dawet Ayu Da&rsquo;Lele pun dihidangkan dengan campuran santan dan sirup gula merah.&nbsp;Produk tersebut banyak dijual di sekolah-sekolah dan selalu laris dibeli anak-anak. Hm, keren!
Anggi bukanlah satu-satunya pembuat dawet ayu lele. Salah seorang pengusaha yang juga mengembangkan dawet ayu lele adalah Junaedi. Semula, Junaedi adalah seorang pengusaha ikan lele. Dia merasa tertantang untuk mengolah daging lele agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi, hingga menemukan ide membuat dawet ayu lele yang dinamainya Azzis Dawet Lele.
Sama halnya dengan Anggi, lelaki asal Malang yang telah memiliki 10 outlet tersebut juga menjamin dawet lelenya nggak akan berbau anyir ikan lele.
<img src="http://www.aremamedia.com/wp-content/uploads/2017/04/IMG-20170405-WA0036.jpg" alt="" />
Junaidi dengan Dawet Lele buatannya. (Aremamedia.com)
Gimana&nbsp;Millens? Mau mencicip dawet lele? (IB06/E05)

Dawet atau cendol nggak melulu dibuat dengan bahan tepung hunkwe. Di tangan orang-orang kreatif ini, dawet juga dapat dibuat dari bahan ikan lele. Wah, seperti apa ya?