Dia mengatakan penyakit korupsi telah membuat Indonesia hancur dan nggak dapat maju. Rakyat, lanjut Lili, juga jadi korban karena terus hidup dalam kemiskinan akibat pemimpin yang korup.&nbsp;



Lili berpendapat, saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin yang dapat memberantas korupsi. Bukan mengandalkan pencitraan semata. Oleh karena itu saatnya politik pencitraan harus ditinggalkan.

Dia meminta partai politik menyikapi perubahan preferensi pemilih muda terhadap calon pemimpin nasional tersebut. Terlebih, pemilih muda yang berusia 17-39 tahun dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang diprediksi mencapai 60 persen dari total pemilih.

"Pandangan mereka (pemilih muda) merupakan signal yang harus diperhatikan (partai politik) jika kandidatnya ingin keluar sebagai pemenang," ujar Lili.



Sementara itu, peneliti Saiful Mujani Research Center (SMRC) Saidiman Ahmad mengatakan partai politik harus menyerap aspirasi pemilih muda yang memiliki preferensi lebih khusus terhadap calon pemimpin ketimbang pemilih lebih luas. Meski menilai citra merakyat masih dinilai relevan, dia berpendapat calon pemimpin nasional juga harus memiliki integritas antikorupsi yang baik.&nbsp;

Pemilih muda, kata Saidiman, juga menginginkan calon pemimpin yang memiliki agenda langsung terhadap mereka. Misalnya, isu lapangan kerja dan lingkungan.

"Tapi perlu dicatat, anak muda itu kan kritis. Salah satu cirinya adalah kalau mereka merasa calon-calon yang ada tidak lebih menjanjikan, bisa saja mereka tidak ikut memilih," ujar Saidiman.

Setuju banget dengan hasil riset tersebut ya,<i> Millens?</i> Kamu sebagai anak muda sudah seharusnya memilih pemimpin nggak berdasarkan pencitraan yang dibangun tapi bukti nyata membangun bangsa. Betul nggak? <b>(Siti Khatijah/E05)</b>

Artikel ini telah terbit di <i>Medcom</i> dengan judul <i><b>Pengamat Sebut Politik Pencitraan Harus Ditinggalkan, Sudah Tak Dilirik Pemilih Muda.</b></i>

<b>Inibaru.id</b> - Anak muda nggak pernah luput dari target kampanye Pemilihan Umum. Kelompok pemilih pemula ini memiliki jumlah yang nggak sedikit sehingga suara yang terhimpun dari mereka sangat berarti. Namun, untuk menggaet suara mereka, calon pemimpin harus menggunakan cara yang cerdas.&nbsp;



Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menilai pemilih muda saat ini telah bersikap kritis dan cerdas. Ini bisa dilihat dari adanya pergeseran preferensi&nbsp;pemilih muda&nbsp;terhadap calon pemimpin nasional, dari semula menyukai yang merakyat dan sederhana, menjadi jujur dan antikorupsi.

"Mereka tampaknya menginginkan bahwa pemimpin ke depan punya concern terhadap pemberantasan korupsi," kata Lili kepada&nbsp;<i>Media Indonesia</i>, Selasa (21/3/2023).

Sudah bukan lagi zamannya mendulang suara dalam Pemilu dengan cara pencitraan. Para pemilih muda kini mendambakan sosok pemimpin yang jujur dan nggak korupsi. Lebih dari itu, mereka mengharapkan presiden yang memiliki agenda yang langsung berpengaruh terhadap mereka.&nbsp;

Pemilih Muda Harapkan Pemimpin yang Nggak Korupsi

Ada yang berpendapat jika puasa dilakukan dengan benar puasa
dapat mengendalikan asam lambung. Apakah hal ini benar?

Puasa Ramadan sebenarnya nggak secara langsung dapat
mengendalikan asam lambung. Namun, beberapa orang yang berpuasa melaporkan
bahwa mereka mengalami peningkatan kesehatan pencernaan dan gejala asam lambung
mereka berkurang selama bulan Ramadan.

Hal ini mungkin disebabkan oleh pola makan yang berubah
selama bulan puasa, di mana seseorang hanya makan saat waktu berbuka dan sahur,
dan kemudian berpuasa sepanjang hari. Pola makan ini dapat membantu
menyeimbangkan kadar asam lambung dan mencegah gejala asam lambung yang terkait
dengan makan berlebihan atau makan terlalu sering.

Sayanngya, bagi orang yang mengalami kondisi asam lambung
yang parah, berpuasa dapat memperburuk gejala mereka. Mereka yang menderita
asam lambung harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui
apakah mereka dapat berpuasa dan bagaimana cara mengatur pola makan mereka agar
tidak memperburuk kondisi mereka.

Cara mencegah asam lambung naik selama puasa

Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mencegah
asam lambung naik selama puasa:

1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Hindari makanan pedas,
asam, dan berlemak

Makanan seperti cabai, jeruk, kopi, minuman berkafein,
makanan berlemak tinggi, dan makanan pedas dapat meningkatkan produksi asam
lambung. Oleh karena itu, sebaiknya hindari makanan tersebut dan beralih ke
makanan yang lebih sehat dan ringan seperti buah-buahan, sayuran, dan protein
nabati.

2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Konsumsi makanan dalam
porsi kecil

Hindari makan dalam jumlah besar sekaligus. Sebaiknya makan
dalam porsi kecil dan sering agar tubuh tetap tercukupi nutrisi yang
dibutuhkan.

3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Hindari merokok dan minum
alkohol

Merokok dan minum alkohol dapat meningkatkan produksi asam
lambung dan merusak lapisan pelindung pada dinding lambung, sehingga sebaiknya
dihindari selama puasa.

4.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Jangan tidur setelah makan

Tidur setelah makan dapat memperburuk gejala asam lambung.
Sebaiknya tunggu minimal 2-3 jam setelah makan sebelum tidur atau melakukan
aktivitas yang memerlukan posisi tidur.

5.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Konsumsi makanan yang mudah
dicerna

Pilih makanan yang mudah dicerna seperti bubur, sup, atau
makanan ringan yang sehat, serta hindari makanan yang terlalu berat pada perut.

6.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Minum air putih yang cukup

Pastikan untuk minum air putih yang cukup untuk membantu
mengeluarkan asam lambung dari lambung.

7.&nbsp; &nbsp; &nbsp; Konsultasi dengan dokter

Jika Anda memiliki masalah asam
lambung yang serius, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh
saran dan pengobatan yang tepat sebelum puasa Ramadan.<b> (Siti
Zumrokhatun/E05)</b>

<b>Inibaru.id –</b> Selama satu bulan penuh, umat Islam
diwajibkan menjalani ibadah puasa Ramadan yang melibatkan proses menahan diri
dari segala sesuatu yang dapat membatalkannya, seperti lapar, dahaga, dan hawa
nafsu, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. 

Namun, bagi sebagian orang yang menderita kondisi asam
lambung atau GERD, puasa dapat memicu kambuhnya penyakit mereka. Asam lambung
sendiri dapat menyebabkan sensasi mulas dan rasa panas di dada akibat naiknya
kandungan asam lambung hingga ke tenggorokan.

Muncul anggapan bahwa puasa dapat mengendalikan asam lambung tetap stabil. Benarkah demikian?

Benarkah Puasa Bisa Mengendalikan Asam Lambung?

“Sudah berapa kali kami di-<i>bully</i> warganet karena angklung kan bukan khas Jogja” ucapnya
sebagaimana dikutip dari <i>Mojok</i>,
Selasa (21/3/2023).

Hal ini langsung mendapatkan tanggapan dari etnomusikolog
alias peneliti musik dari Institut Seni Yogyakarta Aris Setyawan. Dia mengakui
jika banyak kelompok musik angklung berasal dari luar Yogyakarta.

“Angklung dan calung banyak berkembang di wilayah Banyumas,
Purbalingga, dan Cilacap,” ungkapnya sebagaimana dilansir dari <i>Kumparan</i>, Selasa (21/3).

Dulu, daerah-daerah tersebut masuk dalam wilayah kekuasaan
Mataram. Yang berkembang di sana adalah angklung karena pada zaman dahulu,
warga luar keraton kesulitan untuk mengakses gamelan.

Nggak hanya harga gamelan yang mahal, mempelajari ilmu
karawitan untuk memainkan alat musik tersebut juga susah. Oleh karena itu, kemudian warga dari wilayah tersebut memainkan angklung dan calung yang lebih mudah
dibuat dan dimainkan.

Nah, karena adanya irisan sejarah yang kuat antara daerah-daerah Banyumasan dengan
Mataram, Aris pun tetap menyebut angklung dan calung sebagai alat
musik tradisional Jawa, meskipun nggak khas Jogja. Apalagi, laras musik yang
dipakai angklung dan gamelan sama, yaitu laras pelog dan tangga nada pentatonis.
Dia pun menyebut larangan angklung di Malioboro karena nggak khas Jawa sebagai
hal yang kurang tepat.

“Mungkin maksudnya Pemkot Jogja pengin Malioboro itu Jogja
banget. Tapi kan kalau yang dipentaskan gamelan cukup berat ya, malah susah
dibawa ke mana-mana,” sarannya sebagaimana dikutip dari <i>Harian Jogja</i>, Selasa (21/3).

Untungnya, Pemkot Jogja ternyata nggak <i>saklek</i> terkait dengan isu ini. Kabarnya, para pemusik angklung
Malioboro bakal dipindah ke Teras Malioboro 1 dan 2, bukannya benar-benar
dilarang tampil. 

Pemindahan ini pun sebenarnya bukan semata-mata karena
angklung dianggap bukan sebagai alat musik khas Jogja, melainkan lebih karena
faktor penataan Malioboro. <i>FYI</i>, Malioboro sedang diajukan menjadi kawasan Sumbu Filosofi
sebagai warisan budaya UNESCO.

Gara-gara hal ini, nggak hanya pemusik angklung
yang dilarang tampil, penjual makanan, rokok, dan lain-lain juga nggak boleh beraktivitas
di sana.

Tapi, jika pemusik angklung ini pengin tetap bisa pentas di
Teras Malioboro, mereka harus mengombinasikan alat musik angklung ini dengan
alat musik khas Jogja seperti gamelan.

“Kami minta kolaborasikan dengan alat musik Jawa seperti bonang,
saron, apapun yang bernuansa Jogja. UPT masih mengurus kurasinya. Semoga Lebaran
mereka sudah bisa tampil,” ucap Ekwanto.

Permintaan Pemkot Jogja pun mendapatkan sambutan dari Grup
Angklung Carekhal Setiadi. 

“Kalau maunya seperti itu, harus dikombinasikan, ya nggak
apa-apa,” ucapnya.

Isu larangan angklung di Malioboro ternyata sudah ada solusi
yang disepakati semua pihak. Semoga saja kemeriahan yang biasanya disajikan
saat musik ini dipentaskan bisa kembali terdengar. Setuju, <i>Millens</i>? <b>(Arie Widodo/E10)</b>

<b>Inibaru.id – </b>Belakangan
ini warga Yogyakarta dihebohkan dengan larangan tampilnya grup musik angklung di
Malioboro. Kabarnya, alasan pelarangan ini karena angklung dianggap bukan alat
musik khas Jogja.

Menurut keterangan Kepala UPT Kawasan Cagar Budaya Malioboro
Ekwanto, keputusan untuk melarang angklung pentas di jalan paling populer di
Kota Gudeg nggak sembarangan diambil. Apalagi, sebelumnya banyak warganet yang
memprotesnya.

Salah satu daya tarik Jogja bagi para wisatawan adalah pementasan angklung di Malioboro. Tapi, belakangan alat musik ini dilarang tampil di sana. Alasannya adalah karena angklung bukan alat musik khas Jogja.

Peneliti Musik Tanggapi Isu Larangan Angklung di Malioboro; Nggak Tepat

Balai Yasa Pengok bisa kamu temui di Jalan Kusbini. Nama Pengok diambil dari nama kampung tempat bengkel kereta api tersebut berada. Di bengkel inilah, lokomotif, gerbong kereta, dan fasilitas kereta api lainnya mendapatkan perawatan atau perbaikan.

Balai Yasa Pengok didirikan pada 1914 oleh&nbsp;<i>Nederland Indische Spooorweg Maatschapij </i>(NIS). Awalnya, nama tempat ini adalah&nbsp;Centraal Werkplaats.

Dikutip dari<i> Good News From Indonesia</i>
(24/12/22), bengkel yang berdiri di atas tanah seluas 12,88 hektare dengan luas bangunan 4,37 hektare ini pernah
dikuasai Jepang pada 1942 dan baru diambil alih oleh pemerintah Indonesia
pada 28 September 1945.

Djawatan Kereta
Api Republik Indonesia (DKARI) kemudian mengubah nama bengkel tersebut menjadi Balai Karya. Barulah pada 1959, namanya diubah menjadi Balai Yasa Traksi.

O ya, ada cerita sejarah unik Indonesia yang melibatkan Balai Yasa Pengok, <i>Millens</i>. Begini, pada 1946 sampai akhir 1949, Ibu Kota Indonesia sempat dipindah dari Jakarta ke Yogyakarta. Keputusan itu dilakukan atas saran Sultan Hamengkubuwono IX saat melihat situasi yang nggak kondusif setelah proklamasi kemerdekaan.

Disadur dari <i>Kesbangpol Kulon Progo</i>
(30/01/23), pada 3 Januari 1946 malam, sebuah gerbong kereta dengan lokomotif C 2849 tiba di jalur kereta api yang ada di dekat kediaman Bung karno, yaitu Jalan Pegangsaan Timur, Menteng, Jakarta Pusat. Kedatangan gerbong kereta api ini dilakukan diam-diam. Lampu kereta bahkan sengaja dimatikan demi menghindari kecurigaan pihak NICA.

Sejumlah pejabat negara kemudian masuk ke dalam Kereta Luar Biasa (KLB) tersebut untuk menuju Stasiun Yogyakarta. Nah, setelah menurunkan rombongan pejabat tersebut di stasiun, KLB langsung mendapatkan pemeriksaan dan perawatan di Balai Yasa Pengok.

Tanpa adanya perawatan dan perbaikan kereta api yang baik di Balai Yasa Pengok, bisa jadi proses pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Yogyakarta tidak berjalan dengan baik. Jadi, secara tidak langsung, tempat ini memiliki peran besar dalam sejarah Indonesia.

Cerita tentang kereta api dan sejarah Indonesia memang menarik, ya, <i>Millens</i>. Termasuk kisah tentang Balai Yasa Pengok ini. Omong-omong, kamu pernah melihat tempat ini belum?&nbsp;<b>(Kharisma
Ghana Tawakal/E07)</b>

<b>Inibaru.id – </b>Puluhan tahun sebelum merdeka, tepatnya sejak 1867, kereta api sudah beroperasi di Indonesia. Pada tahun tersebut, si ular besi sudah melayani rute Semarang - Tanggung (salah satu wilayah di Grobogan). Melihat fakta ini, wajar jika ada banyak stasiun atau tempat-tempat yang terkait dengan kereta api jadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan hingga berbagai peristiwa penting di Tanah Air.

Salah satu tempat tersebut adalah Balai Yasa Pengok, tempat perawatan dan perbaikan kereta api yang ada di Yogyakarta. Bengkel kereta api ini jadi saksi Yogyakarta sempat jadi Ibu Kota Indonesia untuk sementara waktu.

Di Yogyakarta, ada tempat di mana kereta api bisa diperbaiki atau mendapatkan perawatan secara berkala. Nama tempatnya adalah Balai Yasa Pengok. Seperti apa sih tempat ini?

Balai Yasa Pengok, Saksi Bisu Pemindahan Ibu Kota Negara

Informasi tentang keakuratan obat sirop ini sangat penting bagi masyarakat. Agar nggak lagi muncul keresahan, Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) menyelenggarakan "Dialog Interaktif Kesehatan: Sirop Obat Aman Untuk Anak" yang diadakan di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, pada Selasa (21/3/2023).



Acara ini didukung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Pakar Farmakologi.

Dalam acara tersebut disampaikan, kamu bisa melihat daftar produk obat sirop yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti aturan pakai di website atau sosial media BPOM serta melalui kanal publikasi resmi BPOM lainnya.

"Masyarakat, pasien, fasilitas layanan kesehatan dan dokter diminta untuk tidak lagi khawatir dan ragu," kata&nbsp;Direktur Standardisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor &amp; Zat Adiktif (ONPPZA), Tri Asti Isnariani.



Kini, produk sirop obat yang sudah dirilis kembali oleh BPOM bisa diresepkan kembali oleh dokter dan bisa dikonsumsi masyarakat dengan tenang selama mengikuti aturan pakai.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia Noffrendi Roestram mengemukakan ada banyak pengalaman apoteker&nbsp; menerima keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses sirop obat yang belum boleh beredar.

Selain itu, lamanya proses mendapatkan obat puyer, selama periode penarikan sementara sirop obat tahun lalu juga jadi masalah. Namun dengan nggak adanya lagi kasus GGAPA masal sejak dirilisnya produk sirop obat oleh BPOM bulan Desember tahun lalu membuktikan keamanan produk tersebut.

Wah, ini kabar bagus ya, <i>Millens</i>. Sekarang para orang tua nggak perlu khawatir untuk membeli obat sirop di apotek resmi, baik berdasarkan resep dokter maupun membeli obat bebas. <b>(Siti Khatijah/E05)</b>

<b>Inibaru.id </b>- Semenjak heboh tentang obat sirop anak disinyalir jadi penyebab penyakit Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA), kita sebagai orang dewasa merasa takut dan khawatir untuk memberikan obat dalam bentuk sirop.

Namun,&nbsp;seluruh instansi dan organisasi terkait telah melakukan investigasi dan evaluasi ulang secara menyeluruh. Kesimpulannya adalah&nbsp;satu-satunya penyebab kasus GGAPA yang terjadi adalah karena adanya cemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG)/Propilen Etilen Glikol (PEG) yang diganti dengan Etilen Glikol (EG)/Dietilen Glikol (DEG) oleh satu oknum perusahaan penyuplai kimia.

Setelah distop peredarannya karena sedang diteliti, kini obat sirop sudah boleh diresepkan dan dikonsumsi kembali. Terkait penyebab penyakit Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA), para ahli menyatakan bahan yang membahayakan nggak ada dalam kandungan obat sirop yang dinyatakan aman.

Nggak Khawatir Lagi, Obat Sirop Sudah Bisa Dikonsumsi Anak

Sudah jadi 'tradisi', menjelang Ramadan dan Ramadan awal harga berbagai kebutuhan pokok selalu naik. Setelah itu sedikit turun dan biasanya akan meningkat lagi sebelum Lebaran.

Kenaikan harga ini dipicu karena tingginya permintaan pasar, sementara pasokan yang ada tetap dalam jumlah yang sama.&nbsp;Sebut saja minyak goreng, gula pasir, daging ayam, daging sapi, cabai-cabaian, dan sebagainya.

Jika biasa menyiapkan makanan sendiri di rumah, maka&nbsp;pengeluaran kamu pasti akan membengkak karena harga kebutuhan pokok yang lebih mahal di pasar. Pun dengan yang suka makan di luar, harga jual makanan siap santap pun ikut naik.

Bulan Ramadan hingga menjelang&nbsp;lebaran biasanya dipenuhi beragam promo dan diskon Ramadan. Menggoda? Tentu saja, sehingga sering membuat orang kalap berbelanja.

Karena ada promo, barang yang nggak terlalu penting pun dibeli. Itu karena kita nggak bisa menahan hasrat belanja atau ada dorongan lain untuk membeli, seperti ingin pamer ke tetangga,&nbsp;flexing&nbsp;di media sosial, dan lainnya.

Akibat dari belanja impulsif ini, masalah keuangan muncul di pertengahan bulan atau setelah lebaran. Jadi, pastikan kamu bisa membedakan keinginan dengan kebutuhan, dan nikmati berbagai diskon Ramadan dengan bijak, ya.

Menu buka puasa identik dengan berbagai makanan yang lezat dan selalu menggugah selera. Godaan untuk selalu membeli makanan buka puasa ini memang sulit untuk ditolak karena menjalani puasa sepanjang hari.&nbsp;

Biasanya selalu saja ajakan untuk berbuka bersama atau bukber. Jika semua tawaran kamu iyakan, pastinya bisa memengaruhi keuanganmu, Millens. Apalagi biasanya bukber dilakukan di tempat-tempat yang <i>cozy </i>semacam kafe atau restoran yang harga makanannya menengah ke atas.

Yang perlu kamu lakukan adalah selektif dalam memilih dan mengikuti acara buka bersama agar pengeluaran bisa dikendalikan.

Nah, itu dia penyebab-penyebab yang mungkin membuat kita bokek di bulan penuh berkah. Untuk Bulan Puasa tahun ini cobalah mengubah kebiasaan itu. Ibadah puasa ini jadikan momentum untuk menahan diri nggak hanya dari lapar dan haus tapi dari keinginan menghamburkan uang. Oke? <b>(Siti Khatijah)</b>&nbsp;&nbsp;

<b>Inibaru.id</b> - Saat Bulan Ramadan, aktivitas makan kita cenderung berkurang karena hanya ada pada dua waktu, yakni saat sahur dan berbuka. Idealnya, kita menjadi bisa menyimpan sebagian uang karena alokasi untuk belanja bahan makanan berkurang. Kenyataannya, banyak yang mengeluhkan kehabisan uang atau pengeluaran membengkak pada bulan puasa.&nbsp;

Tenang, nggak perlu menyalahkan diri sendiri dan menganggap nggak berhasil mengelola keuangan, ya. Ketahui dulu sebabnya sehingga kamu bisa mengatasinya. Lalu, kira-kira apa sebabnya kita nggak bisa berhemat, bahkan cenderung besar pasak daripada tiang saat Ramadan<i>?</i>&nbsp; Ini hal-hal yang biasanya menyebabkan kitaa kehabisan uang sebelum jatah bulanan berikutnya tiba.

Seharusnya, puasa adalah waktu yang tepat untuk menyisihkan sedikit uang untuk tabungan. Kenyataannya, di Bulan Ramadan kita malah sering merasa bokek. Kenapa bisa begitu?

Bulan Puasa, Kenapa Kita Justru Sering Bokek?

Alasannya, tentu saja karena banyak orang yang nggak sempat
memasak dan perlu membeli makanan untuk sahur. 

“Boleh kita memperlonggar. Tapi yang terpenting masyarakat
saya harap masih bisa memahami dan menyadari protokol kesehatan,” ungkap Hendi,
Rabu (30/3/2022).

Dua kegiatan khas Ramadan, yakni tarawih keliling dan buka
bersama sayangnya mendapatkan izin yang berbeda. Hendi memastikan kegiatan tarawih
keliling boleh dilakukan. Namun, khusus untuk buka bersama (bukber), Hendi
justru meminta warga untuk menghindarinya dulu.

Meski begitu, dia nggak kaku. Jika memang ada keperluan yang
membuat warga harus ikut acara buka bersama, maka mereka bisa melakukannya.
Meski tentu harus menerapkan protokol kesehatan dan sudah mendapatkan vaksinasi
Covid-19.

Tempat-tempat hiburan seperti kafe, karaoke, hingga lokasi biliar juga bakal tetap diperbolehkan membuka layanannya, <i>Millens</i>. Meski begitu, waktu operasionalnya dibatasi dari pukul 5 sore sampai 12 malam.

Vaksin Booster Bakal Digelar di Masjid dan Musala

Mengingat ada banyak kelonggaran yang diberikan Pemerintah
Kota (Pemkot) Semarang, Hendi pun meminta warga menjalankan kewajibannya, yakni
menerapkan protokol kesehatan dan memenuhi vaksinasi Covid-19. Demi
memastikan program vaksinasi berjalan lancar, Pemkot pun berencana bakal
melakukan safari vaksin booster ke masjid dan musala.

“Sebelum tarawih dilakukan, setelah tarawih nanti dilayani
lagi,” ungkap Hendi terkait pelaksanaan safari vaksin tersebut.

Sepertinya, bulan Ramadan tahun ini bakal terasa jauh lebih
meriah dibandingkan dengan dua Ramadan sebelumnya, ya <i>Millens</i>? Nah, karena ada banyak kelonggaran, pastikan kita
dengarkan saran Wali Kota Hendrar Prihadi dalam menjaga protokol kesehatan dan
melengkapi vaksinasi, ya? <b>(Ayo/IB09/E05)</b>

<b>Inibaru.id –</b>Wali
Kota Semarang Hendrar Prihadi mengungkap sejumlah aturan untuk berbagai
kegiatan masyarakat di bulan Ramadan seperti ibadah salat tarawih dan buka bersama
(bukber). Apakah sudah ada kelonggaran untuk melakukannya sebagaimana di masa
sebelum pandemi Covid-19?

Meski kasus Covid-19 memang cenderung melandai, Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, mengingatkan kalau Kota Semarang masih berstatus PPKM Level 2. Jadi, aktivitas
tempat usaha pun dibatasi maksimal pukul 12 malam WIB. Untungnya, sih, di bulan puasa, bakal ada kelonggaran.
Jadi, warung-warung tetap boleh buka di waktu sahur.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi beberkan sejumlah pelonggaran kegiatan masyarakat di bulan Ramadan. Lantas, apakah hal ini berarti kamu boleh buka bersama seperti sebelum masa pandemi?

Aturan Kegiatan Bulan Ramadan Kota Semarang, Boleh Buka Bersama?

Lantas, seperti apa syarat yang harus dipenuhi agar bisa
melakukan mudik Lebaran? Nggak ribet, kok, <i>Millens</i>.
Pemerintah hanya mengimbau masyarakat melengkapi vaksinasi wajib Covid-19 serta booster.

“Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik Lebaran juga
dipersilakan, juga diperbolehkan. Dengan syarat sudah mendapatkan dua kali
vaksin dan satu kali booster serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang
ketat,” ungkap Jokowi.

Meski begitu, pemerintah berharap keputusan ini nggak membuat masyarakat terlena sehingga mengabaikan protokol kesehatan. Masih ingat nggak ketika pemerintah melarang mudik di detik-detik terakhir Ramadan tahun lalu karena tren penularan Covid-19 naik tajam? Kamu juga ogah kan kalau kejadian ini terulang lagi?

“Semoga tren yang semakin membaik ini dapat kita pertahankan.
Saya minta kita semuanya tetap menjalankan protokol kesehatan, disiplin
menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak,” mintanya.

Buat yang pengin banget tarawih di masjid, tahun ini kamu sudah bisa menuntaskan rindumu. Pemerintah memastikan masyarakat bisa menjalankan salat
tarawih di masjid selama bulan Ramadan 2022, <i>Millens</i>. Buka bersama dan <i>open house&nbsp;</i>juga nggak dilarang, lo.

Eits, aturan boleh bukber dan <i>open house</i> cuma berlaku buat masyarakat umum. Golongan pejabat dan pegawai pemerintah nggak boleh ikut-ikutan.

"Untuk pejabat dan pegawai pemerintah, kita masih melarang untuk lakukan buka puasa bersama dan juga <i>open house</i>," ungkap Jokowi.

Menanggapi izin bukber dan menggelar <i>open house </i>untuk masyarakat umum yang diberikan pemerintah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan kegiatan ini memang sudah mungkin untuk dilakukan. Adapun ketentuannya bakal disampaikan melalui surat edaran.

“Masyarakat umum tidak dilarang (menggelar bukber), hanya
berupa imbauan (untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 wajib dan booster)," ungkap
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat, Kamis (24/3).

Semoga Ramadan dan Lebaran tahun ini bisa kembali meriah
seperti sebelum pandemi Covid-19, ya <i>Millens?&nbsp;</i><b>(Det, Kom, CNN, Tri/IB09/E05)</b>

<b>Inibaru.id – </b>Presiden
Joko Widodo (Jokowi) memastikan kalau masyarakat bisa melakukan mudik Lebaran. Tapi, ada syarat yang harus
dipenuhi jika masyarakat pengin melakukannya.

Keputusan itu disampaikan Jokowi melalui kanal YouTube Sekretariat
Presiden pada Rabu (23/3/2022). Pertimbangan keputusan ini berdasarkan tren penularan kasus Covid-19 hingga 22 Maret 2022 yang cenderung menunjukkan penurunan.

Tahun ini, pemerintah memutuskan untuk memperbolehkan kegiatan buka bersama, salat tarawih di masjid, hingga mudik. Meski begitu, ada syarat yang harus dipenuhi masyarakat. Apa ya?

Syarat Bukber, Tarawih di Masjid, dan Mudik Lebaran Tahun Ini Boleh Dilakukan

“Awalnya spontan aja, teman-teman di grup tanya ada bukber
nggak. Terus ada yang masih di perantauan nggak bisa pulang, ada yang di
Purwodadi tapi takut keluar juga. Jadi aku spontan ngomong bukber <i>online </i>aja,” ungkapnya melalui pesan
singkat (19/5).

Nggak cuma itu, setelah mendapatkan respons positif
teman-temannya, Thoni pun sampai membentuk tim panitia bukber <i>online </i>ini. Dirinya membentuk panitia
beranggotakan empat orang. Dia sebagai panitia, Army atau Teguh sebagai pembawa
acara, dan Fadhil sebagai urusan teknis untuk menyiapkan <i>room </i>di aplikasi <i>meeting </i>Zoom.

“Fadhil ngurusin Zoom dari <i>link
record, </i>pokoknya yang amanin grup <i>meeting.
</i>Teguh atau Army MC karena sekelas semua itu kalau nggak ada MC pasti pada
ngomong sendiri,” jelasnya lagi.

Thoni mengaku kalau dirinya mengadakan kegiatan ini untuk
silaturahmi dengan teman sekelasnya dulu. Dia mengaku kalau teman-temannya bisa
kumpul lengkap cuma waktu acara bukber atau ada nikahan temannya.

“Kalau bukber tahun ini nggak bisa ya nunggu tahun depan lagi
bakal kangen banget. Nggak cuma aku yang mikir gitu, teman-teman juga,”
tambahnya.

Dirinya dan tim panitia membuat rangkaian acara yang berisi
sambutan, penampilan bermain gitar, bermain Tiktok, Tips <i>and Trick, </i>Jadi Pasangan Sweet, <i>stand
up comedy,</i> dan penampilan <i>slide show </i>foto
kenangan saat sekolah. Selain itu, setiap acara diselingi dengan kegiatan
bertanya kabar dengan teman-teman.

Tapi nggak cuma itu, bukber yang diselenggarakan dengan niat
banget ini sampai menghadirkan <i>guest star
</i>dari kelas lain. Lalu kegiatan bukber ditutup dengan acara bernyanyi
bersama lagu "Kisah Kasih di Sekolah".

Waduh ini <i>sih </i>niat banget ya <i>Millens </i>bukber <i>online-</i>nya.
Menurut kamu gimana, seru nggak? <b>(Julia
Dewi Krismayani/E05)</b>

<b>Inibaru.id </b>- Bulan Ramadan tahun ini terasa jauh berbeda ya <i>Millens</i>. Biasanya di akhir pekan banyak sekali undangan acara buka bersama (bukber). Kini semuanya nggak bisa dilakukan
karena harus di rumah aja demi keamanan bersama.

Tapi sebenarnya kegiatan silaturahmi seperti bukber ini juga
punya alternatif di masa pandemi Covid-19 ini<i> </i>lo<i>. </i>Salah satunya adalah kegiatan bukber <i>online </i>seperti yang dilakukan Thoni dan teman-temannya.

Thoni, alumni salah satu sekolah menengah di Purwodadi,
Grobogan berinisiatif mengadakan kegiatan bukber <i>online </i>untuk melepas rindu dengan teman sekelasnya dulu.


Berada di rumah aja nggak berarti memutus tali silaturahmi. Apalagi
kalau Ramadan begini. Walaupun nggak bisa buka bersama (bukber) di luar, kamu
masih bisa bukber online.

Bukber Online Terniat! Ada Pengisi Acara Sampai Ada Bintang Tamunya

Jelas saja, kegiatan ini disambut baik Erna Novia, warga Desa Pedawang. Meski mengaku rindu merasakan suasana buka bersama, jemaah Masjid Nurul Husna ini mengaku merasa terhibur dengan
alternatif tersebut.  <br>

“Kangen,
kan biasanya, tahun kemarin buka bersama terus selama Ramadan. Terus tiba-tiba
ngerasa nggak ada buka bersama,” ujar Novia. &nbsp;

Novia juga
mengungkapkan perasaannya ketika menjalani Ramadan di tengah pandemi. Dia merasa
sedih karena nggak bisa berkumpul bersama teman-temannya. 

“Ya, sedih,
biasanya kan rame. <i>La iki</i>, sepi. Biasanya kan banyak ajakan buka bersama,”
ungkapnya.

Nggak hanya
bagi-bagi hidangan buka puasa, Masjid Nurul Husna juga mengadakan bakti sosial
dengan membagikan sembako kepada para jemaah dan seluruh warga di RT tersebut. Paket
sembako berisi 2,5 beras, minyak goreng, mie instan, teh, dan lain lain. 

Acara ini
bertujuan untuk menunjukkan kepedulian pengelola masjid akan situasi saat ini. <b>“</b>Intinya,
masjid peduli dengan warga. Kemarin juga ada ditulisan, berbagi untuk
menguatkan. Jadi, kita peduli dengan kondisi saat ini, terutama untuk warga
sekitar dan jemaah,” ungkap Mukhammad Risyal Affandi, ketua pengurus Masjid Nurul Husna. 

Sembako
yang dibagikan berasal dari donatur yang kemudian dikelola dan didistribusikan oleh pihak masjid. Masyarakat yang ingin berdonasi bisa banget menghubungi pengurus masjid. Apalagi sekarang sudah mendekat hari-hari terakhir puasa yang dipercaya akan melipatgandakan pahala amal saleh. Pas banget kan?<br>

O ya, dalam paket
sembako yang diberikan kepada warga, terselip sebuah pesan yang menarik perhatian.
Di dalamnya juga ada ajakan agar warga Salat berjemaah di masjid. Terlepas dari kondisi pandemi corona saat ini, yang nggak memungkinkan untuk salat berjemaah. Risyal berharap, setelah pandemi ini mereda, warga akan lebih bersemangat lagi untuk Salat di Masjid Nurul Husna.

 Ajakan tersebut bertujuan agar masyarakat lebih mencintai masjid. Acara berbagi sembako ini dilakukan sebagai wujud&nbsp; kepedulian masjid terhadap kesulitan yang saat ini dirasakan jemaah dan masyarakat.

“Ada ajakan
untuk ke masjid, itu termasuk syiar. Melalui bakti sosial salah satunya,” ungkapnya. 

Gimana, <i>Millens, </i>tertarik ikutan nyumbang? <b>(Rafida
Azzundhani/E05)</b>

<b>Inibaru.id –</b> Covid-19 benar-benar mengubah wajah Ramadan tahun ini. Tradisi-tradisi pada puasa ini nggak lagi bisa dilakukan, contohnya di Masjid Nurul Husna, Desa Pedawang, Bae, Kudus ini. Masyarakat sekitar masjid nggak lagi bisa berkumpul untuk berbuka puasa. Padahal hampir setiap tahun mereka menggelar tradisi tersebut selama 30 hari penuh lo.

Nah, biar warga nggak terlalu merasa sedih, pihak masjid mengadakan kegiatan lain seperti bagi-bagi makanan berbuka dan sembako selama 10 hari terakhir Ramadan. Agar nggak melanggar imbauan <i>physical distancing</i>, makanan berbuka puasa dan sembako diantar ke rumah jemaah dan warga.

Seperti yang diketahui, 10 hari terakhir bulan Ramadan menjadi waktu istimewa orang-orang berlomba-lomba memperbanyak amal ibadah dan kebaikan. Misalnya masjid Nurul Husna yang bisa dibilang memberi kesempatan masyarakat mampu untuk beramal.&nbsp; <br>

Selalu Ada Cara Mengejar Pahala  10 Hari Terakhir Ramadan

Meski kumpul-kumpul dilarang, menjaga toleransi antarumat beragama tak boleh diabaikan. Karena itu, para pemuka agama memilih alternatif lain untuk menjaganya. Contohnya I Nengah Wirta Dharmayana, Ketua Parisada Hindu Dharma Kota Semarang nih, <i>Millens. </i>Dia berbagi pesan menyejukkan dan ucapan selamat melaksanakan ibadah
puasa untuk umat Islam.

“Kami begitu mulai pelaksanaan puasa ya memberikan ucapan selamat kepada teman-teman
yang melaksanakan puasa,” tuturnya.

Hal itu pula yang dilakukan oleh Ws Andi Gunawan ST C NNLP,
Wakil Ketua Matakin Jawa Tengah yang
mengaku sangat terbantu dengan teknologi untuk tetap menjaga toleransi dengan
umat muslim pada bulan Ramadan.

“Kami pakai teknologi untuk menjaga silaturahmi. Minimal
tidak mengganggu kegiatan mereka,” tutur Andi.

Sedangkan menurut Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Kristen Kota Semarang ini Sediyoko M Si, cara paling mudah bagi umat Katholik untuk
menghargai Muslim yang tak berpuasa dengan cara menjaga puasa mereka.

Ada pula umat Buddha yang memberikan menu berbuka puasa
kepada umat muslim dengan cara baru. Buka bersama yang biasanya digelar di
pelataran wihara Tanah Putih, kini diadakan secara <i>drive thru</i>.

“Karena corona, Kini ada pembagian
nasi dan takjil mengikuti protocol kesehatan yang berlaku sistem <i>drive thru</i> atau <i>take away</i>,” tutur Pandita Muda Dhammatejo Wahyudi A R.

Hm, adem banget ya melihat umat beragama saling menghargai. Kalau kamu
menjaga toleransi dengan cara apa, <i>Millens</i>? <b>(Zulfa Anisah/E05)</b><br>

<b>Inibaru.id</b> - Jika saya bilang kalau puasa tahun ini merupakan yang terberat apakah kamu setuju, <i>Millens</i>?
Yap, karena pandemi, semua kegiatan jadi serba terhambat termasuk tradisi buka bersama. Salah satu kebiasaan
saya setiap Ramadan tiba dalam beberapa tahun terakhir adalah buka atau sahur
bersama umat lintas agama di berbagai tempat ibadah. Seru banget! Cara ini dijadikan media untuk menjaga toleransi antarumat beragama.<br>

Sayangnya imbauan pemerintah soal larangan berkerumun membuat acara seperti ini sulit dilakukan. Tapi itu tak jadi masalah. Saya menyadari semua anjuran itu demi menekan angka penyebaran Covid-19. 

Nggak bisa gelar buka bersama (bukber) akibat pandemi corona, beberapa pemuka agama di Kota Semarang ini mengatakan tetap berusaha menjaga toleransi. Mereka memanfaatkan teknologi hingga membuat format bukber yang sesuai protokol kesehatan.<br>

Meski Corona Datang, Toleransi Beragama Tak Boleh Lekang

<p style="text-align: left;"><strong>Inibaru.id </strong>&ndash; Selain takjil dan berburu pakaian baru, salah satu hal yang paling dinanti saat Ramadan tentulah undangan buka bersama teman-teman lama. Setelah sekian lama nggak berjumpa, kamu bisa bertemu dan berbincang bersama temanmu saat buka bersama. Momen ini sekaligus menjadi ajang reuni dan nostalgia.</p>
<p style="text-align: left;">Selama rentang waktu itu, teman-temanmu tentu telah berkembang dalam jalan mereka masing-masing. Nggak jarang perubahan itu memicu pertanyaan yang tanpa disadari dapat menyakiti hati dan membuat suasana menjadi canggung. Apa saja ya kira-kira?</p>
<p style="text-align: left;"><strong>&ldquo;Sudah Menikah Belum?&rdquo;</strong></p>
<p style="text-align: left;"><img src="/nuploads/59/bukber3.jpg" alt="" width="600" height="336" /></p>
<p style="text-align: left;"><code>Komitmen dan hubungan adalah pertanyaan tentang hal pribadi. (Loren's World)</code></p>
<p style="text-align: left;">Bertanya soal komitmen dan hubungan adalah sesuatu yang nggak perlu kamu lakukan. Komitmen dan hubungan temanmu dengan seseorang termasuk ranah pribadi, lo. Bisa jadi dia baru saja punya pengalaman buruk soal komitmen dan hubungan sehingga bertanya tentang hubungan akan membangkitkan memori menyakitkan itu.</p>
<p style="text-align: left;"><strong>&ldquo;Berat Badanmu Berapa sih?&rdquo;</strong></p>
<p style="text-align: left;"><img src="/nuploads/59/bukber4.jpg" alt="" width="600" height="400" /></p>
<p style="text-align: left;"><code>Ilustrasi bercengkerama sambil makan bersama. (Unsplash/Priscilla Du Preez)</code></p>
<p style="text-align: left;">Duh, berat badan juga merupakan isu sensitif untuk ditanyakan, nih. Menanyakan berat badan bisa membuat temanmu merasa malu bahkan minder. Apalagi jika ditanyakan secara terang-terangan di depan teman-teman lainnya, hm nggak banget. Bagi sebagian orang, pertanyaan tentang berat badan bisa dianggap nggak sopan.</p>
<p style="text-align: left;"><strong>&ldquo;Berapa Gajimu Sebulan?&rdquo;</strong></p>
<p style="text-align: left;"><img src="/nuploads/59/bukber5.jpeg" alt="" width="600" height="337" /></p>
<p style="text-align: left;"><code>Gaji merupakan hal yang sensitif. (Pexels)</code></p>
<p style="text-align: left;">Besaran gaji juga merupakan isu sensitif dan termasuk dalam urusan pribadi. Nggak etis rasanya jika kamu menanyakan berapa besar gaji yang temanmu dapatkan dalam satu bulan. Melontarkan pertanyaan semacam itu bisa menimbulkan rasa segan dan minder, serta memicu komentar nggak penting dari teman-teman lain.</p>
<p style="text-align: left;"><strong>&ldquo;Sudah Dapat Kerja?&rdquo;</strong></p>
<p style="text-align: left;"><img src="/nuploads/59/bukber5.jpg" alt="" width="600" height="400" /></p>
<p style="text-align: left;"><code>Ilustrasi buka bersama. (Thinkstock)</code></p>
<p style="text-align: left;">Kamu nggak pernah tahu bagaimana kerasnya usaha temanmu dalam mencari pekerjaan. Melontarkan pertanyaan basa-basi semacam itu bisa melukai hatinya. Lebih baik ganti pertanyaanmu dengan, &ldquo;Sibuk apa sekarang?&rdquo;</p>
<p style="text-align: left;"><strong>&ldquo;Gimana Kabar Si Dia?&rdquo;</strong></p>
<p style="text-align: left;"><img src="/nuploads/59/bukber6.jpg" alt="" width="600" height="337" /></p>
<p style="text-align: left;"><code>Jangan tanyakan tentang seseorang yang pernah singgah di hati temanmu. (Thinkstock)</code></p>
<p style="text-align: left;">Lama nggak berjumpa mungkin membuatmu melewatkan kabar terbaru tentang temanmu termasuk tentang kehidupan asmaranya. Namun, lebih baik kamu nggak perlu menanyakan kabar tentang seseorang yang pernah menjalin hubungan dengannya. Kamu nggak pernah tahu apakah mereka masih menjalin hubungan atau bahkan temanmu memiliki memori pahit tentang orang tersebut.</p>
<p style="text-align: left;">Meski telah berkawan dekat dalam waktu lama, melontarkan pertanyaan dalam rangka basa-basi saat buka bersama lebih baik nggak dilakukan. Selain membuat suasana canggung, momen buka bersama yang seharusnya menjadi ajang temu kangen pun akan tercederai. Lebih baik membahas kenangan-kenangan indah semasa kalian bersama deh, <em>Millens</em>. Setuju? (<strong>IB10/E04</strong>)</p>

Buka puasa bersama teman-teman lama adalah momen yang ditunggu saat Ramadan. Buka bersama dapat menjadi ajang temu kangen dan nostalgia tentang cerita masa lampau, tapi momen ini bisa jadi menyebalkan kalau kamu bertanya seputar hal berikut.

Biar Nggak Canggung, Hindari Pertanyaan Ini Saat Buka Bersama

<p style="text-align: left;"><strong>Inibaru.id &ndash; </strong>Salah satu kegiatan yang sering diadakan saat Ramadan adalah buka puasa bersama atau bukber. Banyak orang yang bahkan menantikan acara ini karena bisa jadi saat itu adalah satu-satunya kesempatan bertemu dengan teman-teman atau keluarga yang jarang ditemui. Namun, sebenarnya buka bersama ini penting untuk dilakukan atau nggak sih?</p>
<p>Terkadang, kesibukan atau jadwal yang bentrok membuatmu nggak bisa datang ke acara bukber. Namun, jika memang ada kesempatan, sebaiknya kamu mendatangi bukber karena bisa memberikan manfaat berikut.</p>
<p><strong>Ajang Silaturahmi</strong></p>
<p><strong><img class="irc_mi" style="margin-top: 0px;" src="http://www.genmuda.com/wp-content/uploads/2017/05/buka-bersama-e1496064630112.jpg" alt="Gambar terkait" width="636" height="421" data-iml="1557889113256" /></strong></p>
<p style="text-align: left;"><code>Bukber bisa jadi ajang silaturahmi dengan tema lama. (Polka)</code></p>
<p>Jika kamu sudah lama nggak bertemu dengan teman-teman, acara buka bersama bisa menjadi waktu yang tepat untuk menjalin silaturahmi dan berkomunikasi dengan mereka. Hal ini tentu akan sangat menyenangkan untuk dilakukan, bukan?</p>
<p><strong>Mengenang Masa Lalu</strong></p>
<p style="text-align: left;"><img class="irc_mi" style="margin-top: 0px;" src="https://dcywrb6nqrsdp.cloudfront.net/attachment/17121188815370365477.large" alt="Gambar terkait" width="629" height="419" data-iml="1557889366259" /></p>
<p style="text-align: left;"><code>Bukber bisa jadi ajang bernostalgia. (Womantalk)</code></p>
<p>Dengan bertemu dengan teman-teman lama, kamu tentu bisa membicarakan atau mengenang berbagai momen menarik di masa lalu. Kamu bisa bernostalgia tentang acara sekolah, hal-hal paling berkesan yang pernah kalian lewati, atau mengingat kesuksesan bersama. Hal ini rupanya bisa membuat acara bukber menjadi lebih berkesan dan membahagiakan.</p>
<p><strong>Salah Satu Cara Atasi Stres</strong></p>
<p style="text-align: left;"><img class="irc_mi" style="margin-top: 0px;" src="https://www.wowkeren.com/images/news/00165349.jpg" alt="Hasil gambar untuk buka bersama" width="632" height="401" data-iml="1557889623350" /></p>
<p style="text-align: left;"><code>Mengatasi stres dengan bukber. (Deskgram)</code></p>
<p>Bertemu dengan teman-teman lama ternyata bisa membantu mengatasi stres, lo. Meski hanya beberapa jam, kamu akan merasa lebih bahagia karena asyik bercerita dengan teman-teman yang sudah lama nggak bertemu. Bahkan, bisa jadi kamu akan mendapatkan solusi dari berbagai masalah yang selama ini dihadapi karena mendapatkan sudut pandang baru dari teman-teman tersebut. Eits, tapi jangan rusak suasana itu dengan pertanyaan-pertanyaan basa-basi tentang privasi pribadi yang menjengkelkan, ya!</p>
<p><strong>Menguatkan Hubungan Pertemanan</strong></p>
<p style="text-align: left;"><img class="irc_mi" style="margin-top: 0px;" src="https://fajar.co.id/wp-content/uploads/2019/05/IMG-20190513-WA0144.jpg" alt="Hasil gambar untuk buka bersama" width="621" height="415" data-iml="1557889831677" /></p>
<p style="text-align: left;"><code>Bukber bisa menguatkan hubungan pertemanan. (Fajar)</code></p>
<p>Meski jarang bertemu, acara-acara seperti buka puasa bersama bisa menjadi hal yang berkesan dan memperkuat pertemanan. Bahkan, bisa jadi hal ini bisa mendukung karier atau usahamu.</p>
<p><strong>Acara yang Positif</strong></p>
<p><img src="/nuploads/1/1k.jpg" alt="" width="620" height="413" /></p>
<p style="text-align: left;"><code>Buka bersama juga bisa ilakukan di panti asuhan sekaligus berdonasi seperti yang dilakukan komunitas Pagi Berbagi. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)</code></p>
<p style="text-align: left;">Daripada menghabiskan waktu dan uang untuk hal-hal yang kurang perlu, acara buka bersama tentu akan jauh lebih positif karena bisa menjadi ajang silaturahmi. Apalagi jika acara ini dilakukan di sekitar masjid atau di panti asuhan sekaligus berdonasi.</p>
<p style="text-align: left;">Jadi, sudah berapa banyak undangan acara bukber yang didapat sobat <em>Millens,</em> nih? (<strong>IB09/E04</strong>)</p>

Salah satu acara yang sering dilakukan saat buka puasa adalah buka puasa bersama atau bukber. Hal ini biasa diagendakan untuk teman dekat atau justru reuni teman sekolah dan kuliah. Namun, perlukah acara seperti ini diadakan?

Mengapa Buka Puasa Bersama Teman Itu Perlu Dilakukan?

<div><strong>Inibaru.id -</strong> Ramadan biasanya identik dengan ajakan bukber atau buka bersama dari teman dengan embel-embel reuni atau temu kangen. Tapi sebenarnya adalah untuk seru-seruan aja yang bikin kantong kamu bolong. Apalagi buat kamu yang masih sekolah. Nggak banyak orang yang nyaman dengan acara bukber, sehingga menghindar adalah pilihannya. Berikut adalah 7 alasan santun yang bisa kamu pakai buat nolak ajakan bukber.</div>
<div>&nbsp;</div>
<div><strong>Ingin Habiskan Waktu Bareng Keluarga</strong></div>
<div>&nbsp;</div>
<div><img src="/nuploads/94/kumpul%20keluarga.jpg" alt="" width="600" height="300" /></div>
<div><code>Keluarga adalah tempat ternyaman. (haibunda)</code></div>
<div>&nbsp;</div>
<div>Buat anak rantau yang mau mudik ke kampung halaman, pasti bakal banyak ajakan bukber dari teman-teman di rumah. Yups, alasan yang paling pas karena kamu jarang di rumah maka kamu akan menghabiskan momen buka bersama bareng keluarga. Selain melepas rindu, kamu juga bisa lebih hemat karena nggak ngeluarin duit buat buka puasa di luar.</div>
<div>&nbsp;</div>
<div><strong>Ingin Menghindari Dosa Ghibah</strong></div>
<div>&nbsp;</div>
<div><img src="/nuploads/94/Tips-Bikin-Acara-Buka-Puasa-Bersama-Teman-Teman-Agar-Berjalan-dengan-Sukses-1.jpg" alt="" width="600" height="300" /></div>
<div><code>Kumpul bareng teman lama memang asik. (ngayap)</code></div>
<div>&nbsp;</div>
<div>Kalau udah lama nggak kumpul bareng teman lama otomatis pas ketemu bakal ngomongin orang-orang lama yang nggak ikut kumpul. Nah, kamu bisa pakai alasan buat nggak mau ghibahin orang, karena selain dosa, juga bakal timbul fitnah antar teman.</div>
<div>&nbsp;</div>
<div><strong>Males Ketemu Macet</strong></div>
<div>&nbsp;</div>
<div><img src="/nuploads/94/macet.jpg" alt="" width="600" height="300" /></div>
<div><code>Macet adalah hal yang paling bikin males. (mediaindonesia)</code></div>
<div>&nbsp;</div>
<div>Menjelang berbuka puasa apalagi weekend pasti di setiap jalan bakal macet akibatnya banyak orang memilih berbuka di rumah dengan alasan malas atau capek. Kamu bisa manfaatin momen macet ini buat nolak ajakan bukber.</div>
<div>&nbsp;</div>
<div><strong>Lokasi yang Terlalu Jauh</strong></div>
<div>&nbsp;</div>
<div><img src="/nuploads/94/lokasi%20jauh.png" alt="" width="600" height="300" /></div>
<div><code>Meski hanya duduk, sebenarnya nyetir mobil juga melelahkan. (superpolishpremium)</code></div>
<div>&nbsp;</div>
<div>Dengan lokasi yang cukup jauh dan waktu buka puasa yang begitu singkat bakal nggak efisien buat kamu di acara tersebut. Hal ini bisa kamu jadikan alasan buat nggak ikut bukber, apalagi kalau kamu masih ogah ketemu mantan sama pacarnya.</div>
<div>&nbsp;</div>
<div><strong>Banyak Ajakan Buka Puasa</strong></div>
<p><img src="/nuploads/1/sibuk.jpg" alt="" width="600" height="337" /> <code>Kalender penuh dengan jadwal bukber. (Photo-Calender-Software)</code></p>
<div>Biasanya orang akan dapat ajakan bukber lebih dari satu. Nah, alasan ini bisa kamu jadikan tameng untuk nggak ikutan kalau ada tawaran lagi.</div>
<div>&nbsp;</div>
<div><strong>Pengen Istirahat di Rumah</strong></div>
<div>&nbsp;</div>
<div><strong><img src="/nuploads/1/santai%20di%20rumah.jpg" alt="" width="600" height="800" /></strong></div>
<div>&nbsp;</div>
<div><code>Nggak ada yang lebih enak dari bermalas-malasan di waktu libur kerja. (blog.iodonna.it)</code></div>
<div>&nbsp;</div>
<div>Bekerja dari Senin-Jumat tentu bikin kamu lelah, dan <em>weekend</em> adalah waktu yang pas buat malas-malasan. <em>Badmood</em> nggak sih kalau tiba-tiba ada yang ngajak bukber tapi maksa, apalagi nggak begitu akrab. Kamu berhak kok menolak dengan alasan mager dan pengen istirahat di rumah.</div>
<div>&nbsp;</div>
<div><strong>Lagi Bokek</strong></div>
<div>&nbsp;</div>
<div><img src="/nuploads/94/bokek.jpg" alt="" width="600" height="300" /></div>
<div><code>Dompet bokek bisa jadi alasan nolak ajakan bukber. (ekonomi.kompas.com)</code></div>
<div>&nbsp;</div>
<div>Bukber bareng teman memang asik tapi gimana kalau budget lagi nipis. Daripada bingung mencari alasan buat nolak, mending kamu jujur kalau lagi nggak punya duit. Dengan begini teman-teman kamu bakal paham, atau mungkin kamu dibayari di acara buka bersama tersebut.</div>
<div>&nbsp;</div>
<div>Buat <em>Millens</em> yang nggak nyaman dengan teman-teman atau lagi malas kumpul, tapi bingung mau alasan apa bisa nih coba pakai salah satu alasan itu. Selamat mencoba, <em>Millens! </em><strong>(IB30/E05)</strong></div>

Ramadan begitu identik dengan ajakan buka puasa dari teman. Terus sudah berapa undangan buka puasa yang kamu terima? Lalu bagaimana jika kamu nggak sreg sama mereka? Tentunya kamu butuh alasan yang meyakinkan tapi tetep sopan dong. Berikut alasan yang bisa kamu gunakan.

7 Alasan Cerdas dan Sopan Buat Nolak Ajakan Buka Puasa

<p><strong>Inibaru.id &ndash; </strong>Buka puasa bersama (bukber) saat Ramadan kerap kali digunakan sebagai sarana untuk merekatkan hubungan pertemanan, keluarga, maupun komunitas. Setali tiga uang, komunitas pencinta mobil Kijang Semarang, yakni Toyota Kijang Cabang Indonesia (TKCI), belum lama ini menggelar bukber yang diperuntukkan bagi para anggotanya.</p>
<p><img src="/nuploads/60/tkci%202.JPG" alt="" width="903" height="600" /></p>
<p><em>Deretan mobil Toyota Kijang yang terparkir rapi. (Inibaru.id/Hayyina Hilal)</em></p>
<p>Bertempat di Kampoeng Banyumili, Salatiga, Jawa Tengah, bukber merupakan agenda rutin yang memang selalu diadakan setiap tahun. Sebanyak 35 pengendara "Kijang" turut serta dalam perhelatan tersebut. Bersama keluarga masing-masing, suasana bukber tampak begitu erat, guyub, dan penuh aura kekeluargaan. </p>
<p>Ketua TKCI Joko Pramiyanto mengatakan, bukber ini merupakan momen yang merupakan ajang untuk mempererat tali silaturahmi antarkeluarga di TKCI.</p>
<p>"Acara semacam ini bagus untuk memberi jaringan yang lebih baik antaranggota dalam setiap acara, khususnya otomotif,&rdquo;ujarnya.</p>
<p><img src="/nuploads/60/tkci.jpg" alt="" width="900" height="600" /></p>
<p><em>Buka bersama ala TKCI Semarang. (Inibaru.id/Hayyina Hilal)</em></p>
<p>TKCI Semarang berdiri pada 15 Juni 2003 atas inisiasi Bayu dan kawan-kawan. Bayu adalah penggemar Kijang, mobil legendaris keluaran Toyota, yang sebelumnya tegabung sebagai anggota TKCI pusat. Bayu kemudian mendirikan TKCI cabang Semarang.&nbsp;</p>
<p>Awal berdiri, TKCI Semarang hanya beranggotakan lima orang, termasuk Bayu. Laiknya komunitas otomotif lain, keanggotaan mereka ditentukan berdasarkan unit mobil, bukan orangnya.</p>
<p>Hingga saat ini, anggota komunitas TKCI telah "menggelembung " hingga 150 unit mobil, yang terdiri atas mobil jenis baru maupun zadul. </p>
<p>Hm, seru sih! Kalau kamu gimana, <em>Millens? </em>Sudah buka bersama dengan komunitasmu belum? <strong>(Hayyina Hilal/E03)</strong></p>

Toyota Kijang Cabang Indonesia (TKCI) Semarang ajak anggotanya guyup dan menikmati Ramadan dengan buka bersama. Begini ulasannya. 