Inibaru.id – Siang itu, 888 Resto. Bar. Coffe tampak lengang saat saya tiba di sana. Hanya ada satu pengunjung yang sibuk memegang gawai di sudut ruangan. Di depan kasir, saya disambut Haikal, Manajer 888 Resto. Bar. Coffe. Supaya nggak perlu berjalan lebih jauh ke meja kasir, saya pun memilih duduk di kursi dekat jendela. Maklum, restoran ini memiliki ruangan yang cukup luas.
Salah satu sudut di 888 Resto. Bar. Coffe. (Inibaru.id/ Artika Sari)
Di setiap meja, terdapat empat piring kecil lengkap dengan sendok dan garpu. Ini memudahkan pengunjung yang memesan menu sharing. Sambil menunggu Dori Mongolia dan Dori Parape pesanan saya datang, saya ngobrol dengan Helmiyan Pratama, sang pemilik restoran.
Menurut cerita Helmy, 888 Resto. Bar. Coffe didirikan sejak Januari tahun lalu. Mengikuti tren sekaligus menghemat anggaran, dia lantas memilih semi-industrial sebagai konsep interior restoran ini. Untuk menu, Helmy mengaku lebih fokus pada masakan Tionghoa. Menurutnya, masakan ini kaya akan bumbu sehingga rasanya pun nggak kalah enaknya dengan masakan Indonesia. Inilah mengapa saus mongolia jadi andalan di setiap menu restorannya.
Nggak lama kemudian, dori mongolia, dori parape, lengkap dengan nasi dihidangkan di depan saya. Dari tampilannya, kedua menu ini standar saja, tapi dari rasa… Hm, saya coba dulu, ya!
Dori saus mongolia. (Inibaru.id/ Artika Sari)
Daging ikan dori memiliki tektsur yang padat dan kenyal. Selain itu, dari segi rasa, ikan ini memang sudah gurih dan sedikit manis. Kombinasi ikan dori berbalut tepung dengan saus mongolia menghasilkan rasa yang nagih. Saya suka saus ini. Rasanya cenderung manis dengan tekstur yang pas, nggak terlalu kental atau encer. Menurut Helmy, saus ini berasal dari Hong Kong dan supaya halal, dia lantas mengganti beberapa bahan.
Sekarang beralih ke dori parape. Saus parape biasanya digunakan sebagai bumbu ikan bakar, namun di 888 Resto. Bar. Coffe semua daging bisa dikombinasikan dengan bumbu asal Makassar ini. Helmy bilang dia nggak secara menyeluruh menggunakan bahan seperti resep aslinya, melainkan memodifikasinya sedikit dengan bumbu khas Tionghoa. Di atas dori, terdapat sedikit taburan irisan daun bawang. Sejujurnya, dari segi tampilan, dori parape ini lebih membangkitkan selera makan saya.
Dori saus parape. (Inibaru.id/ Artika Sari)
Gurih bawang merah begitu terasa saat saya menyantap sepotong kecil daging ini. Hm, saya suka ada sedikit rasa asin di dori parape. Tekstur saus ini mengingatkan saya pada tekstur bumbu nasi goreng. Saya suka kedua saus dalam masakan ini. Kalau menggunakan jari, saya bersedia memberi empat dari lima bintang untuk rasanya.
Bicara soal kenyang, nasi dalam menu ini menawarkan porsi yang sedang saja. Sementara itu, untuk dori mongolia dan dori parapenya, menurut saya porsinya perlu ditambah. Ini bukan karena porsinya terlalu sedikit ya, tapi saya yang kelewat doyan saja, ha-ha!
Kalau kamu pengin merasakan sedapnya dua menu tersebut, siapkan uang sebanyak Rp 31.000 per porsi ya. Saya dengan senang hati mau balik ke 888 Resto. Bar. Coffe buat nemenin sobat Millens. Ada yang mau traktir saya? (Artika Sari/E05)
888 Resto. Bar. Coffe
Kategori: Restoran
Alamat: Jalan Erlangga Tengah Raya Nomor 16 Semarang
Jam Buka: 10.00 – 21.00 WIB
Harga Makanan: Rp 8.000 – Rp 120.000
Harga Minuman: Rp 19.000 – Rp 30.000