Inibaru.id – Ketika berada di tengah deadline kerjaan yang ketat, cuaca panas nan menyengat, dan hati merasa begitu penat, menikmati makan siang di tempat yang "tepat" tentu begitu menyenangkan. Inilah yang kadang saya lakukan, karena saya percaya: Eat good, feel good! Ha-ha.

Siang itu, jam makan siang sudah hampir usai ketika saya berkunjung ke Steak.co, salah satu restoran di Semarang yang telah lama masuk daftar "tempat yang tepat" untuk saya kunjungi kalau sedang penat. Kebetulan, saat itu saya tengah berada di sekitar Simpanglima, nggak jauh dari lokasi restoran yang dibuka pada Februari 2018 tersebut.

Steak.co menyediakan steik (steak) sebagai menu utama. Saya penasaran, karena hampir tiap hari restoran ini ramai didatangi pembeli, nggak terkecuali siang itu. Yeah, ini pula yang menyulitkan saya mencari meja yang pas.

Pilihan saya kemudian jatuh pada salah satu sofa di dekat jendela. Tempat ini saya pilih lantaran nggak terpapar AC dan memiliki pencahayaan yang bagus.

Salah satu sudut ternyaman di Steak.co. (Inibaru.id/ Artika Sari)

Asisten Manajer Steak.co Rena Efendi menjadi teman makan saya siang itu. Aussy Tenderloin yang saya pesan pun atas rekomendasinya.

"Ini adalah salah satu steik favorit pengunjung," kata Rena, sapaan karibnya, sebelum meninggalkan saya dan kembali sibuk dengan urusan dia.

Aussy Tenderloin dengan creamy spinach dan onion rings. (Inibaru.id/ Artika Sari)

Oya, tenderloin adalah daging sapi yang diambil dari bagian tengah atau biasa disebut has dalam. Bagian ini menjadi favorit lantaran empuk dan mudah dipotong.

Karena nggak pengin menyantap steik dengan tingkat kematangan well done, saya memesan steik seberat 150 gram itu dengan tingkat kematangan medium. Aussy Tenderloin disajikan bersama creamy spinach dan onion rings.

Duh, saus jamurnya menggoda banget, kan? (Inibaru.id/ Artika Sari)

Saya cukup terkesan dengan plating Aussie Tenderloin, khususnya gimana mereka menaruh steik di atas mashed potato yang berfungsi sebagai karbohidrat. Steik berwarna kehitaman dengan lada hitam yang merata itu juga terlihat menggiurkan.

Sementara, penempatan creamy spinach dan onion rings di sekitar steik membuatnya terlihat nggak berlebihan. Sajian ini kian menawan dengan mushroom sauce yang begitu menggugah selera makan saya.

Aussy Tenderloin dengan tingkat kematangan medium. (Inibaru.id/ Artika Sari)

Begitu menyantap steik, rasa gurih langsung menyapa lidah. Tekstur dagingnya kenyal, kendati kurang beraroma. Saya pun kemudian mencoba mencocolkannya pada saus jamur, lalu saya padukan dengan mashed potato. Keduanya klop di lidah saya, kendati mungkin akan lebih enak jika sausnya sedikit lebih kental. 

Onion rings ala Steak.co. (Inibaru.id/ Artika Sari)

Selesai dengan steik, saya beralih ke onion rings. Sebagai pencinta rasa asin, saya pikir camilan ini perlu sedikit ditambah garam. Namun, saya cukup tertarik dengan tekstur onion rings yang tetap kriuk meski sudah setengah jam disajikan.

Sayang, perut saya terlampau kenyang untuk menandaskan creamy spinach. Jadi, nggak banyak yang bisa saya katakan.

Dari segi porsi, saya puas dengan menu tersebut. Namun, harga Rp 149 ribu untuk sebuah makan siang tidaklah ramah bagi kantong saya. Yeah, paling nggak, saya harus nunggu gajian dulu kalau pengin menyantapnya lagi! Ha-ha.

Namun, sesekali makan di situ nggak masalah, apalagi untuk mengembalikan mood dan semangat. Eating well is a form of self-respect, right? Selamat mencoba! (Artika Sari/E03)

Steak.co

Kategori             : Restoran

Alamat               : Jalan KH Ahmad Dahlan No 8 Pekunden, Semarang Tengah, Semarang

Jam Buka           : 10.00 - 22.00 WIB

Harga Makanan   : Rp 32.000 s/d Rp 250.000

Harga Minuman   : Rp 15.000 s/d Rp 30.000