Inibaru.id – Kamu yang menggemari suasana 1980-an wajib mengunjungi Kafe Bocor Alus. Alih-alih mengusung konsep kekinian, kafe yang berada di Jalan Parangtritis KM 5,5 Dusun Tarudan, Desa Sewon, Bantul, Yogyakarta, ini justru mengusung konsep klasik sebagai kekuatan. Selain makan, kamu bisa menjumpai ratusan barang antik yang mungkin akan membuatmu mengenang masa kecil di sana.
Jadi, jangan berharap kamu bisa menemukan jaringan wifi di kafe ini. Bayu Arya Setiawan selaku pemilik memang sengaja nggak memasangnya. Menurutnya, keberadaan wifi justru menghambat konsep kebersamaan yang pengin dibawanya dalam kafe ini.
“Saya pengin pengunjung yang ke mari benar-benar melakukan komunikasi yang nyata tanpa sibuk melulu dengan gawai dan wifi. Selain makan, mereka bisa merasakan indahnya nostalgia melalui barang-barang antik di sini,” tutur lelaki berusia 41 tahun tersebut.
Camilan sederhana menemani nongkrongmu di kafe klasik ini. (Inibaru/Artika Sari)
Menu Kuliner Sederhana
Supaya mendukung nuansa kesederhanaan, konsep menu yang disajikan kafe ini pun sederhana. Untuk makan berat, kamu bisa menyantap ayam bakar, nasi goreng, pecel dan aneka sayur yang harganya berkisar antara Rp 8.000 hingga Rp 24 ribu.
Pengin ngemil? Dari pisang goreng, mendoan, omelet, hingga roti bakar pun tersedia. Harganya berkisar antara Rp 5.000 Rp 14. Sementara untuk minumnya, Bocor Alus menyediakan aneka wedang, teh, dan es. Harga minumannya pun bisa dibilang cukup terjangkau, yakni antara Rp 2.000 sampai Rp 12 ribu saja.
Barang-barang antik ini bisa kamu beli juga, lo! (Inibaru/Artika Sari)
Tembang Klasik
Suasana klasik di Bocor Alus kian terasa dengan suguhan lagu-lagu khas era 1980-an. Di sana, pelbagai tembang lawas seperti Broery Marantika, Trie Utami, hingga Chrisye dijamin bakal memanjakan telingamu. Kamu bisa berkunjung mulai pukul 10.00-23.00 WIB. (Baca Juga: Kafe Bocor Alus, Tempat Makan Bagus di Yogyakarta untuk Para Pencinta Barang Klasik)
Euy, kalau pengin ke sini, ajak ortumu atau calon mertuamu juga, ya, Millens! Siapa tahu mereka juga pengin bernostalgia! He-he. (Artika Sari/E03)