Inibaru.id – Dieng Culture Festival 2018 memang nggak berhenti membuat kejutan untuk para pengunjungnya. Setelah sajian Jazz Atas Awan pada Jumat (3/8/2018) yang memukau, acara berlanjut dengan Senandung Atas Awan.
Serupa dengan Jazz Atas Awan, perhelatan Senandung Atas Awan yang berlangsung Sabtu (4/8) malam juga digelar di Kompleks Candi Arjuna, Dieng, Kabupaten Banjarnegara. Bedanya, konser Senandung Atas Awan selalu merahasiakan bintang tamu utama mereka. Namun, justru inilah yang menarik bagi saya.
Penampilan Letto. (Inibaru.id/Mayang Istnaini)
Tahun ini, Letto hadir menjadi salah satu bintang tamu rahasia yang dihadirkan. Band asal Yogyakarta itu tampil memukau dengan membawakan lagu-lagu andalan mereka yang ngena banget di telinga saya. Diawali dengan lagu "Permintaan Hati", Letto terus membius pengunjung baper seperti saya dengan lagu-lagunya yang syahdu.
Nggak hanya lagu ciptaan sendiri, Letto juga tampil beda dengan melantunkan lagu tradisional "Gundul-Gundul Pacul" yang dibawakan dalam versi keroncong, rok, dangdut, bahkan langgam jawa.
Dus, untuk meningkatkan semangat patriotisme, Letto juga membawakan lagu nasional "Berkibarlah Benderaku". Wah, semangat nasionalisme saya langsung membuncah! Ha-ha.
Noe mengajak pengunjung naik ke panggung. (Inibaru.id/Mayang Istnaini)
Kolaborasi
Malam merangkak naik. Suhu udara kian turun, dan saya semakin baper dihujam lagu "Ruang Rindu" yang dinyanyikan Letto dengan Hiroaki Kato, penyanyi asal Jepang yang terkenal karena mengkaver lagu itu dalam bahasa Jepang-Indonesia.
Panggung Senandung Atas Awan kian hangat saat Noe, vokalis Letto, juga "berkolaborasi" bersama penonton dengan mengajak mereka untuk ikut berjoget di atas panggung.
Noe dan Hiroaki Kato. (Inibaru.id/Mayang Istnaini)
Malam itu pun kian sempurna dengan lantunan lirih "Sebelum Cahaya" yang diiringi dengan ribuan lampu flash gawai pengunjung yang dinyalakan bersamaan. Hm, merinding parah, Millens!
Hm, tahun depan wajib datang lagi nih! (Mayang Istnaini/E03)