Inibaru.id - Selasa pagi (29/10), auditorium Universitas PGRI Semarang (Upgris) dipenuhi riuh tepuk tangan. Nggak lama lampu-lampu dimatikan dan "memaksa" seluruh pasang mata mengalihkan pandangan pada dua layar yang memutar film pendek.
Yap, pagi itu sepuluh film pendek karya Siswa Menengah Atas (SMA) Jawa Tengah dan DIY bersaing dalam Short Movie Competition (SMOC) yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa (Hima) Informatika Upgris. Dari seluruh karya yang masuk, sepuluh film itulah yang terbaik dan lolos seleksi.
Satu persatu film yang lolos seleksi diputar. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)
Dalam kompetisi yang memasuki tahun ketiga tersebut, panitia mengungkapkan hal tersebut bertujuan untuk mendorong siswa SMA sederajat agar dapat semangat berkarya. “Tujuannya memang agar mendorong anak SMA/SMK dapat semangat berkarya,” kata Yusuf Ma’in Rohmatullah ketua Panitia SMOC.
Dengan tema kebudayaan dan pendidikan, peserta menuangkannya dalam film berdurasi pendek. Sulvian Putra Pradana salah seorang peserta SMOC yang lolos 10 besar mengaku antusias menggarap film dengan kedua tema tersebut. “Tertarik karena di sini menggali tema yang belum kita ketahui,” kata siswa yang duduk di kelas 12 ini.
Peserta SMOC dan mahasiswa antusias menyaksikan penayangan film pendek peserta SMOC. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)
SMOC jadi salah satu rangkaian acara Koneksi Himpunan Mahasiswa Informatika Upgris. Meski SMOC sudah memasuki tahun ketiga, tapi rangkaian Koneksi ini baru perdana digelar. “Untuk acara ini (Koneksi) baru dilaksanakan tahun ini, kalau SMOC sudah ketiga tahun, tutur Yusuf.
Di akhir percakapan Yusuf berharap sineas muda untuk peduli dengan pendidikan dan budaya. “Semoga sineas muda yang dari SMA/SMK itu bisa melestarikan budaya dan peduli dengan pendidikan di Indonesia," pungkasnya.
Wah semoga hadirnya sineas muda ini bisa memajukan dunia perfilman di Indonesia ya, Millens! (Zulfa Anisah/E05)