Inibaru.id - Imbauan tentang pelaksanaan salat idulfitri di Jawa Tengah diombang-ambingkan dengan beredarnya pesan berantai di media sosial. Dalam pesan tersebut tertulis bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberi izin pelaksanaan salat Idulfitri di masjid atau di lapangan asal menepati beberapa syarat, seperti menggunakan masker sampai pengaturan saf atau barisan salat.
Bahkan, pesan tersebut juga memuat keterangan bahwa dalam peraturan tersebut sudah diteken oleh Sekda Jateng Heru Setiadhie atas nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Saat dikonfirmasi secara langsung pada Minggu (17/5), Heru Setiadhie langsung menegaskan kalau edaran berita tentang salat Idulfitri pada Minggu (24/5) nanti adalah nggak benar alias hoaks.
"Terkait berita tersebut saya tidak pernah merasa tanda tangan surat itu," kata Heru, Minggu (17/5).
Senada dengan perkataan Heru, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga berharap kepada masyarakat agar mematuhi perintah dari Kementerian Agama, Majelis Ulama, dan organisasi besar keagamaan. Masing-masing telah mengeluarkan ketentuan agar melaksanakan salat di rumah saja.
Selain mengurangi resiko penularan, lanjut Ganjar, Majelis Ulama Indonesia di Jawa Tengah pun juga telah mengeluarkan panduan teks khutbah yang bisa digunakan masayarakat masyarakat untuk menggelar salat Id di rumah.
"Kalau kemudian ini bisa dilaksanakan di tempat masing-masing menurut saya akan lebih bagus, maksudnya di rumah. Saya juga salat Idulfitri di rumah," katanya.
Kemudian terkait adanya rencana Pemerintah Kota Tegal yang tetap akan melaksanakan salat Idulfitri di masjid setempat, Ganjar mengungkapkan kalau belum ada komunikasi yang dilayangkan kepada dirinya.
"Tadi pagi pak Wakil Wali Kota melaporkan penanganan Covid-19 tapi tidak bertanya soal itu kepada saya. Belum komunikasi dengan saya. Sebaiknya ikuti saja ketentuan yang sudah dikeluarkan oleh kementerian Agama," katanya.
Tuh, sudah jelas ya salah Id-nya di rumah aja. Yuk, patuhi biar corona cepat selesai! Setuju, Millens? (IB28/E05)