Inibaru.id – Facebook terkena kasus kebocoran data beberapa waktu lalu. Data itu diduga digunakan untuk kepentingan pemenangan salah satu kandidat dalam Pilpres Amerika Serikat. Atas kejadian itu, CEO Facebook Mark Zuckerberg meminta maaf kepada segenap pengguna Facebook.
Zuck, sapaan akrabnya meminta maaf kepada para pengguna Facebook lewat unggahannya di aplikasi besutannya itu. Selain lewat Facebook, Zuck juga menyampaikan permintaan maaf melalui sejumlah surat kabar cetak di Inggris dan Amerika Serikat. Surat kabar itu di antaranya The Observer, The Sunday Times, Mail on Sunday, Sunday Mirror, Sunday Express, dan Sunday Telegraph di Inggris serta The New York Times, The Washington Post, dan The Wall Street Journal di Amerika Serikat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Permintaan Maaf CEO Facebook Sepanjang 5 Paragraf Dimuat 1 Halaman Koran", https://tekno.kompas.com/read/2018/03/26/10140287/permintaan-maaf-ceo-facebook-sepanjang-5-paragraf-dimuat-1-halaman-koran.
Penulis : Fatimah Kartini Bohang
Editor : Reska K. Nistanto
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Permintaan Maaf CEO Facebook Sepanjang 5 Paragraf Dimuat 1 Halaman Koran", https://tekno.kompas.com/read/2018/03/26/10140287/permintaan-maaf-ceo-facebook-sepanjang-5-paragraf-dimuat-1-halaman-koran.
Penulis : Fatimah Kartini Bohang
Editor : Reska K. Nistanto
Republika.co.id, Senin (26/3/18), menulis, Mark Zuckerberg mengaku Facebook nggak layak menyimpan informasi pribadi jika tidak dapat melindunginya.
“Ini adalah pelanggaran kepercayaan dan saya menyesal kami tidak bisa melakukan banyak soal ini. Saat ini, kami akan mengambil langkah agar hal ini tidak terjadi lagi,” tulis Zuck dalam surat kabar itu.
Hal ini menarik perhatian khalayak ramai karena selama ini Facebook dikenal sebagai raja media sosial tapi justru menyampaikan permintaan maaf melalui surat kabar cetak. Nggak hanya itu, cara ini terbilang unik karena permintaan maaf itu ditulis dalam satu halaman penuh. Waduh!
Saat ini, Facebook membatasi data yang diterima saat pengguna hendak masuk aplikasi ini. Facebook juga menyelidiki setiap aplikasi yang memiliki akses ke sejumlah data lainnya.
Semoga nanti Facebook lebih aman ya, Millens. (MAY/IF)