Inibaru.id – Museum adalah pusat keindahan. Sayang, seringkali kita mengurungkan niat untuk menyambanginya lantaran banyak yang menganggapnya olok-olok. Padahal, aktor Hollywood Brat Pitt pernah mengatakan, berkeliling di museum seorang diri selalu menjadi pengalaman yang menyenangkan. Nah, buat kamu yang malu ke museum karena takut diejek laiknya anak kecil, kenapa nggak kamu coba berkunjung dulu?
Semarang, yang merupakan salah satu kota penuh sejarah di Indonesia, memiliki satu museum yang sejatinya menarik, tapi lantaran dianggap kuno, nggak banyak yang mengunjunginya. Yeah, di sana memang banyak benda kuno, tapi menarik. Kamu bakal lebih mengenal budaya dan tradisi Jawa di sana, lengkap dengan sejarah dan peninggalannya.
Bagian depan Museum Ranggawarsita (ttnotes.com)
Museum ini dinamai Ranggawarsita, atau sebagian menyebutnya Ranggawarsito, berdasarkan nama seorang sastrawan terkenal yang lahir di Surakarta pada 15 Maret 1802. Pernah mendengar namanya?
Selain menulis puisi, Raden Ngabehi Rangga Ranggawarsita, nama lengkapnya, juga dikenal mahir meramal. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Serat Kalatida. Dalam "kitab" itu, dia menyebut "zaman edan", satu istilah yang kemudian populer di tengah masyarakat Indonesia. Tahu? Oh, sepertinya kamu kudu lebih banyak membaca buku sejarah, Millens!
Dioroma masyarakat Jawa di masa lampau (108Jakarta.com)
Berada di Jalan Abdurachman No 1 Kecamatan Kalibanteng, museum seluas 1,8 hektare ini memiliki empat bangunan utama, yakni Gedung A, B, C, dan D. Tiap bangunan di Ranggawarsita terdiri atas dua lantai, dan didesain agar seolah-olah menyatu.
Yang menarik, keempat bangunan tersebut menyimpan koleksi dari masa yang berbeda, yang penataannya diurutkan sesuai dengan sejarah Indonesia. Museum ini tercatat menyimpan sekurangnya 59.802 koleksi yang dibagi dalam 10 kelompok. 10 kelompok koleksi itu mencakup geologi, biologi, arkeologi, historika, teknologika, seni rupa, ethnografika, numistic, heraldika, kramalogika, dan filologi. Hm, pusing?
Intinya, kalau kamu datang ke Ranggawarsita, kamu seolah tengah bermain gim Age of Empires. Kamu berjalan dari zaman purba menuju zaman modern secara berurutan. Wah, keren! Beberapa tempat yang selalu menarik perhatian pengunjung adalah koleksi kosmologika, ekologi, geologika dan geografika, paleozologi, serta paleontologi.
Koleksi di Museum Ranggawarsita. (ttnotes.com)
Selain mempelajari aneka koleksi, museum ini juga menyediakan fasilitas nonton film edukasi di bioskop pintar. Bioskop yang dinamai 3D Ranggawarsita Audio Visual Room ini berukuran 6 x 10 meter dan bisa menampung 80 orang. Di sana, kamu bisa nonton dua film, yakni Pangea The Nevereding World dan Sea Monster A Prehistoric Adventure.
Sebelum nonton, beli tiket dulu ya. (Tribunnews.com)
Untuk masuk ke Museum Ranggawarsita, kamu hanya perlu membayar tiket seharga Rp 4.000 (dewasa) dan Rp 2.000 (anak). Sementara, untuk turis asing, tiketnya dihargai Rp 10 ribu per orang.
Museum Ranggawarsita buka setiap hari, termasuk hari libur, pada pukul 08.00 dan tutup pukul 15.30 WIB. Jadi, kamu bisa ke sana sesenggang waktumu. Asyik, kan?
Nah, berkunjunglah ke museum, maka kamu akan menemukan keindahan dan kebenaran sekaligus, begitu kata Maira Kalman, penulis sekaligus ilustrator terkenal kelahiran Israel. Mm, nggak kenal juga? Ah, kamu memang butuh ke museum! Ha-ha. (IB15/E03)